SEBUAH konten berisi klaim, Ustadz Adi Hidayat mempromosikan obat nyeri, diunggah oleh akun Facebook [arsip]. Dalam video itu, Adi Hidayat terdengar mengatakan, nyeri bahu yang menjalar ke siku dan tulang selangka, tidak boleh diabaikan.
Adi Hidayat, dalam konten itu, menyebut telah mengembangkan formula khusus yang meredakan nyeri bahu dan sejenisnya dalam 3 hari. “Saya telah mengembangkan formula inovatif yang benar-benar meredakan nyeri dan memulihkan sendi yang rusak dari dalam,” kata dia.
Namun benarkah Adi Hidayat mempromosikan obat nyeri sendi?
Keliru: Video Adi Hidayat Mempromosikan Obat Nyeri Sendi
Sumber:Tanggal publish: 17/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Yandex Image Reverse dan mesin pencarian YouTube. Faktanya, video tersebut dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Potongan video di atas secara utuh pernah diunggah akun YouTube Adi Hidayat Official, pada 8 Februari 2025 dengan judul [LIVE] Menyiapkan Kurikulum Ramadhan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam - Ustadz Adi Hidayat.
Dalam video tersebut, Adi Hidayat menyampaikan kajian tentang amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan menjelang masuk Bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Adi Hidayat tidak mempromosikan obat nyeri seperti konten di atas.
Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Hive Moderation untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan 99,9% suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.
Potongan video di atas secara utuh pernah diunggah akun YouTube Adi Hidayat Official, pada 8 Februari 2025 dengan judul [LIVE] Menyiapkan Kurikulum Ramadhan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam - Ustadz Adi Hidayat.
Dalam video tersebut, Adi Hidayat menyampaikan kajian tentang amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan menjelang masuk Bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Adi Hidayat tidak mempromosikan obat nyeri seperti konten di atas.
Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Hive Moderation untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan 99,9% suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video Adi Hidayat mempromosikan obat nyeri sendi adalah klaim keliru. Video merupakan hasil rekayasa menggunakan AI-generated audio.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61553799459462/videos/631351573225532/?rdid=i4VyCvto8PrCxKOd
- https://mvau.lt/media/3e8e291a-9f0a-4d8d-a880-8ad80ff69835
- https://www.youtube.com/watch?v=EfLd6ArwGdw
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection /cdn-cgi/l/email-protection#b5d6d0ded3d4dec1d4f5c1d0d8c5da9bd6da9bdcd1
Keliru: Video Jalanan Terbelah karena Gempa Myanmar
Sumber:Tanggal publish: 17/04/2025
Berita
BEBERAPA video beredar di TikTok (unggahan satu dan dua) yang diklaim memperlihatkan reruntuhan bangunan yang roboh karena gempa bumi di Myanmar.
Video itu memperlihatkan gedung-gedung bertingkat, rumah-rumah, dan jalanan yang hancur atau rusak karena. Tampak juga sejumlah petugas yang berkerumun di lokasi-lokasi kerusakan bangunan tersebut.
Namun, benarkah konten yang mengatakan klip-klip itu dampak gempa bumi di Myanmar?
Video itu memperlihatkan gedung-gedung bertingkat, rumah-rumah, dan jalanan yang hancur atau rusak karena. Tampak juga sejumlah petugas yang berkerumun di lokasi-lokasi kerusakan bangunan tersebut.
Namun, benarkah konten yang mengatakan klip-klip itu dampak gempa bumi di Myanmar?
Hasil Cek Fakta
Gempa bumi memang terjadi di Myanmar yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan pada 28 Maret 2025. Namun video-video yang beredar di media sosial berikut tidak menggambarkan dampak gempa tersebut.
Tempo memverifikasi video-video tersebut dengan menganalisis ketidaknormalan pada konten dan memindai menggunakan aplikasi pendeteksi kecerdasan buatan.
Video pertama dan kedua memperlihatkan jalan aspal yang terbelah. Saat dianalisis, video tersebut memuat kejanggalan. Pada lingkaran 1, terlihat orang-orang yang berdiri melewati batas tebing namun tidak terjatuh ke bawah.
Pada lingkaran 2, seorang pria yang berjalan dalam genangan air, tidak menimbulkan riak saat berjalan di atasnya.
Pemindaian menggunakan Aiornot.com menyatakan, 96 persen kemungkinan gambar itu dibuat menggunakan AI. Pada video pertama, tersemat label “AI-generated” yang menunjukkan konten tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Video kedua memperlihatkan sebuah jalan di pemukiman warga yang tanahnya retak dan bangunannya rusak. Hasil analisis alat AI or Not menunjukkan 94 persen kemungkinan dibuat menggunakan AI.
Klip berikutnya memperlihatkan jembatan patah. Menurut AI or Not, 76 persen video tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.
Demikian juga video yang menunjukkan reruntuhan gedung bertingkat dan jalanan kota yang terbelah. Menurut AI or Not, memiliki 70 persen kemungkinan dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Tempo memverifikasi video-video tersebut dengan menganalisis ketidaknormalan pada konten dan memindai menggunakan aplikasi pendeteksi kecerdasan buatan.
Video pertama dan kedua memperlihatkan jalan aspal yang terbelah. Saat dianalisis, video tersebut memuat kejanggalan. Pada lingkaran 1, terlihat orang-orang yang berdiri melewati batas tebing namun tidak terjatuh ke bawah.
Pada lingkaran 2, seorang pria yang berjalan dalam genangan air, tidak menimbulkan riak saat berjalan di atasnya.
Pemindaian menggunakan Aiornot.com menyatakan, 96 persen kemungkinan gambar itu dibuat menggunakan AI. Pada video pertama, tersemat label “AI-generated” yang menunjukkan konten tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Video kedua memperlihatkan sebuah jalan di pemukiman warga yang tanahnya retak dan bangunannya rusak. Hasil analisis alat AI or Not menunjukkan 94 persen kemungkinan dibuat menggunakan AI.
Klip berikutnya memperlihatkan jembatan patah. Menurut AI or Not, 76 persen video tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.
Demikian juga video yang menunjukkan reruntuhan gedung bertingkat dan jalanan kota yang terbelah. Menurut AI or Not, memiliki 70 persen kemungkinan dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan bahwa dua video konten TikTok yang beredar memperlihatkan dampak gempa bumi akhir Maret lalu di Myanmar adalah klaim keliru. Klip-klip itu dibuat menggunakan AI dan tidak memperlihatkan situasi sesungguhnya di Myanmar.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@user6083677541561/video/7487049133082103047?_r=1&_t=ZS-8vYdukPr69P
- https://www.tiktok.com/@jprodesain/video/7487552594957651218?_r=1&_t=ZS-8vYe27cGqeI
- http://aiornot.com
- http://aiornot.com
- http://aiornot.com
- http://aiornot.com /cdn-cgi/l/email-protection#781b1d131e19130c19380c1d150817561b1756111c
[SALAH] Jokowi Pakai Rp38,5 Triliun Dana Haji Rakyat Tak Diberi Tahu
Sumber: FacebookTanggal publish: 17/04/2025
Berita
Pada Sabtu (5/4/2025) beredar unggahan di Facebook (arsip cadangan) yang membagikan gambar tangkapan layar artikel hasil suntingan/manipulasi berudul "Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji, Jamaah Tak Diberitahu” disertai narasi:
"Semoga bisa di usut tuntas
#konoha"
Per arsip dibuat pada Minggu (6/4/2025) cuitan tersebut telah mendapatkan 439 komentar, dibagikan 306 kali, dan mendapatkan reaksi dari seribu pengguna Facebook lainnya.
"Semoga bisa di usut tuntas
#konoha"
Per arsip dibuat pada Minggu (6/4/2025) cuitan tersebut telah mendapatkan 439 komentar, dibagikan 306 kali, dan mendapatkan reaksi dari seribu pengguna Facebook lainnya.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) pencarian berita Google News dengan kata kunci “dana haji infrastruktur”, hasilnya ditemukan artikel-artikel periksa fakta dari sumber-sumber kredibel dan autoritatif yang sudah dikurasi oleh Google News, salah satunya oleh KOMPAS.com terbitan Kamis (24/01/2019) di artikel “BPKH: Tidak Ada Satu Rupiah Dana Haji untuk Infrastruktur”.
Penelusuran menggunakan kata kunci “Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji, Jamaah Tak Diberitahu” menemukan artikel periksa fakta yang sudah terbit sebelumnya pada Kamis (27/6/2024) lalu oleh turnbackhoax.id di artikel “[SALAH] Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji" yang berisi tangkapan layar yang sama.
Selain itu, pemeriksaan silang (cross check) di Google News menggunakan kata kunci yang sama menghasilkan artikel-artikel periksa fakta dari sumber-sumber kredibel dan autoritatif lainnya yang mengkoroborasi dan mendukung artikel periksa fakta tersebut.
Selain menampilkan judul hasil manipulasi, di bagian bawah tangkapan layar juga menyertakan tangkapan layar artikel dari situs beritaislam.org terbitan Kamis (26/9/2019) berjudul “Dia akan Mati Ditawur Rakyatnya Sendiri! Akankah Prediksi Cak Nun Jadi kenyataan?” yang tidak berkaitan dengan hoaks yang disebarkan.
Penelusuran menggunakan kata kunci “Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji, Jamaah Tak Diberitahu” menemukan artikel periksa fakta yang sudah terbit sebelumnya pada Kamis (27/6/2024) lalu oleh turnbackhoax.id di artikel “[SALAH] Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji" yang berisi tangkapan layar yang sama.
Selain itu, pemeriksaan silang (cross check) di Google News menggunakan kata kunci yang sama menghasilkan artikel-artikel periksa fakta dari sumber-sumber kredibel dan autoritatif lainnya yang mengkoroborasi dan mendukung artikel periksa fakta tersebut.
Selain menampilkan judul hasil manipulasi, di bagian bawah tangkapan layar juga menyertakan tangkapan layar artikel dari situs beritaislam.org terbitan Kamis (26/9/2019) berjudul “Dia akan Mati Ditawur Rakyatnya Sendiri! Akankah Prediksi Cak Nun Jadi kenyataan?” yang tidak berkaitan dengan hoaks yang disebarkan.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya sudah diklarifikasi oleh Kepala BPKH pada 2019 lalu bahwa tidak ada penggunaan Dana Haji selain untuk keperluan pengelolaan penyelenggaraan ibadah Haji.
Rujukan
- https://www.google.com/search?q=dana+haji+infrastruktur&tbm=nws /
- https://ghostarchive.org/archive/uLaN0 (arsip cadangan).
- https://money.kompas.com/read/2019/01/24/142008126/bpkh-tidak-ada-satu-rupiah-dana-haji-untuk-infrastruktur /
- https://archive.ph/Jz1gi (arsip cadangan).
- https://turnbackhoax.id/2024/06/27/salah-jokowi-ternyata-sudah-pakai-rp-385-triliun-dana-haji/ /
- https://archive.ph/Hwxld (arsip cadangan).
- https://www.google.com/search?q=Jokowi+Ternyata+Sudah+Pakai+Rp.38,5+Triliun+Dana+Haji,+Jamaah+Tak+Diberitahu&tbm=nws /
- https://ghostarchive.org/archive/kLATF (arsip cadangan).
- https://www.beritaislam.org/2019/09/dia-akan-mati-ditawur-oleh-rakyatnya-sendiri-akankah-prediksi-cak-nun-terjadi.html /
- https://web.archive.org/web/20250412095757/
- https://www.beritaislam.org/2019/09/dia-akan-mati-ditawur-oleh-rakyatnya-sendiri-akankah-prediksi-cak-nun-terjadi.html &
- https://archive.ph/wP10p (arsip cadangan).
- https://www.facebook.com/permalink.php?__cft__[0]=AZXii6Xcu2N8MBFAVgQBsL8JNdTlqa5v8wv_-ndRt-j-ZimgrmwDFB1nPSFgFUBJcyMQqFn-fPv64R43XiFLNOWMVCbhJfL1f1xNTwqvE8pe9q8awXDEmgvJkhGxK7JIdc6qXDXkXfr1XFePyFAyqGgNam2Ur-qltfatX5ZIaL9aJw&__tn__=,O,P-R%23?kdb, unggahan oleh akun Facebook “Andra Jayapro”.
- https://archive.ph/sEeW2, arsip cadangan unggahan oleh akun Facebook “Andra Jayapro”.
[PENIPUAN] Pencairan Dana Bansos Kemenkeu
Sumber: facebook.comTanggal publish: 17/04/2025
Berita
Akun Facebook “bansos bantuan masyarakat” pada Senin (07/04/2025) mengunggah tautan [arsip] yang menampilkan gambar Menteri Keuangan Sri Mulyani serta logo Kementerian Keuangan dan OJK.
Pengunggah menuliskan bahwa masyarakat dapat mendaftar bantuan sosial (bansos) berupa uang tunai dengan menjawab kuis dan mengirim jawabannya melalui Messenger.
Berikut narasi lengkapnya:
“INFO BANSOS...!!!
Alhamdulillah pencairan Dana Bansos 2025 Akan cair dalam bentuk uang tunai.
Cek dan Daftar Penerima Bansos Terbaru 2025 Via Messenger”
Per Kamis (17/04/2025), postingan tersebut telah disukai 210 kali dan telah mendapat 378 komentar.
Pengunggah menuliskan bahwa masyarakat dapat mendaftar bantuan sosial (bansos) berupa uang tunai dengan menjawab kuis dan mengirim jawabannya melalui Messenger.
Berikut narasi lengkapnya:
“INFO BANSOS...!!!
Alhamdulillah pencairan Dana Bansos 2025 Akan cair dalam bentuk uang tunai.
Cek dan Daftar Penerima Bansos Terbaru 2025 Via Messenger”
Per Kamis (17/04/2025), postingan tersebut telah disukai 210 kali dan telah mendapat 378 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “bansos kemenkeu” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan artikel yang menjelaskan mengenai bantuan sosial tunai Kementerian Keuangan.
TurnBackHoax kemudian dengan memasukkan kata kunci “hoaks bansos kementerian keuangan”. Hasilnya, ditemukan artikel kemensos.go.id “Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial”. Isinya mengingatkan banyaknya pesan berantai berisi tautan dengan informasi bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial. Kementerian Sosial (Kemensos) tidak pernah membuat laman serta tautan pendaftaran atau pencairan bantuan sosial.
Kemensos menjelaskan, penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jika ada masyarakat yang layak menerima yang belum terdaftar dalam DTKS, maka dapat diusulkan oleh pemerintah daerah atau mengajukan sendiri melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah.
TurnBackHoax kemudian dengan memasukkan kata kunci “hoaks bansos kementerian keuangan”. Hasilnya, ditemukan artikel kemensos.go.id “Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial”. Isinya mengingatkan banyaknya pesan berantai berisi tautan dengan informasi bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial. Kementerian Sosial (Kemensos) tidak pernah membuat laman serta tautan pendaftaran atau pencairan bantuan sosial.
Kemensos menjelaskan, penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jika ada masyarakat yang layak menerima yang belum terdaftar dalam DTKS, maka dapat diusulkan oleh pemerintah daerah atau mengajukan sendiri melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “pencairan dana bansos kemenkeu” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh Laurensius Raka)
(Ditulis oleh Laurensius Raka)
Rujukan
- https://kemensos.go.id/infografis/sekretariat-jenderal/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
- https://www.facebook.com/share/p/1NBpHZVgnV/?mibextid=xfxF2i (unggahan akun Instagram “bansos bantuan masyarakat”)
- https://ghostarchive.org/archive/otEx0 (arsip unggahan akun Instagram “bansos bantuan masyarakat”)
Halaman: 3/6579