Akun Facebook “Lombok Busines” pada Selasa (14/1/2025) mengunggah foto [arsip] disertai narasi:
“INFORMASI PENTING BUAT PENGUNA META‼️
Terkait kebakaran di California Amerika Serikat🇺🇸
Akan berpotensi mempengaruhi operasi penuh Facebook. Mengingat bahwa👉 kantor pusat Meta/ Perusahaan induknya Fecebook yang berlokasi di Menlo Park, California.👇
👉Kebakaran🔥🔥
Dan dari kejadian tersebut itu telah menyebabkan Meta mengeluarkan pengumuman darurat kepada karyawannya Fb Pro/ Meta dan mempertimbangkan untuk segerah menghentikan aktifitasnya untuk sementara.👍😭😭”
Per Selasa (21/1/2025), unggahan telah disukai 68 pengguna Facebook lain dan dibagikan ulang 144 kali.
[SALAH] Foto “Kantor Facebook di Los Angeles Terbakar”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 21/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati foto tersebut dan menemukan kejanggalan yang mengindikasikan gambar itu dihasilkan AI. Kejanggalan itu adalah penulisan nama perusahaan yang keliru. Pada foto tersebut, nama perusahaan yang seharusnya "Facebook", tertulis "fecebook".
Gambar tersebut juga diperiksa dengan berbagai tools untuk mendeteksi gambar yang dihasilkan AI, seperti Hive Moderation dan Sightengine. Namun, kualitas gambar yang rendah mengakibatkan tools memunculkan hasil pengecekan yang kurang dapat diandalkan.
Kompas.com melakukan verifikasi lebih lanjut dengan menelusuri foto kantor Facebook yang berada di Los Angeles. Dalam artikel Los Angeles Times, foto kantor Facebook di Playa Vista, Los Angeles, tampak berbeda dengan bangunan terbakar yang ada di gambar. Selain itu, tidak ditemukan pemberitaan dari media kredibel tentang kebakaran kantor Facebook di Los Angeles.
Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati foto tersebut dan menemukan kejanggalan yang mengindikasikan gambar itu dihasilkan AI. Kejanggalan itu adalah penulisan nama perusahaan yang keliru. Pada foto tersebut, nama perusahaan yang seharusnya "Facebook", tertulis "fecebook".
Gambar tersebut juga diperiksa dengan berbagai tools untuk mendeteksi gambar yang dihasilkan AI, seperti Hive Moderation dan Sightengine. Namun, kualitas gambar yang rendah mengakibatkan tools memunculkan hasil pengecekan yang kurang dapat diandalkan.
Kompas.com melakukan verifikasi lebih lanjut dengan menelusuri foto kantor Facebook yang berada di Los Angeles. Dalam artikel Los Angeles Times, foto kantor Facebook di Playa Vista, Los Angeles, tampak berbeda dengan bangunan terbakar yang ada di gambar. Selain itu, tidak ditemukan pemberitaan dari media kredibel tentang kebakaran kantor Facebook di Los Angeles.
Kesimpulan
Unggahan berisi informasi “foto kantor Facebook di Los Angeles terbakar” merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content).
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
Rujukan
[SALAH] 7-Eleven Dijarah Korban Terdampak Kebakaran California
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 21/01/2025
Berita
Akun Facebook “Nyi Iteung III” pada Rabu (15/1/2025) membagikan video [arsip] dengan narasi:
Masyarakat Amerika yg terkena musibah kebakaran pada menjarah supermarket²
Berbeda dgn di Palestina masyarakatnya tidak ada yg menjarah karna bagi rakyat Palestina menjarah itu sebuah perbuatan dosa lebih mereka mati kelaparan inilah yg membedakan Mu'min dgn yg lain
Masyarakat Amerika yg terkena musibah kebakaran pada menjarah supermarket²
Berbeda dgn di Palestina masyarakatnya tidak ada yg menjarah karna bagi rakyat Palestina menjarah itu sebuah perbuatan dosa lebih mereka mati kelaparan inilah yg membedakan Mu'min dgn yg lain
Hasil Cek Fakta
Tim Periksa Fakta Mafindo (Turnbackhoax) memasukkan kata kunci “7 eleven raid” ke mesin pencarian Google. Diketahui, ada video serupa yang diunggah di kanal YouTube “KTLA 5” pada September 2024, jauh sebelum kejadian kebakaran di California (Januari 2025).
Penelusuran teratas juga mengarah ke pemberitaan media lokal Amerika Serikat (AS), cbsnews.com “Los Angeles County 7-Eleven raided and ransacked by 50 masked teens”. Konteks asli video adalah penjarahan 7-Eleven yang dilakukan sekelompok remaja pada September 2024. Tak ada kaitannya dengan dengan korban terdampak kebakaran di California.
Sedangkan, klaim di caption yang mengatakan jika di Palestina tidak ada penjarahan juga keliru. Dilansir dari artikel nytimes.com “Organized Looting Throws Gaza Deeper Into Chaos”, penjarahan justru terjadi di Gaza karena keterbatasan persediaan makanan.
Penelusuran teratas juga mengarah ke pemberitaan media lokal Amerika Serikat (AS), cbsnews.com “Los Angeles County 7-Eleven raided and ransacked by 50 masked teens”. Konteks asli video adalah penjarahan 7-Eleven yang dilakukan sekelompok remaja pada September 2024. Tak ada kaitannya dengan dengan korban terdampak kebakaran di California.
Sedangkan, klaim di caption yang mengatakan jika di Palestina tidak ada penjarahan juga keliru. Dilansir dari artikel nytimes.com “Organized Looting Throws Gaza Deeper Into Chaos”, penjarahan justru terjadi di Gaza karena keterbatasan persediaan makanan.
Kesimpulan
Unggahan dengan narasi “7-Eleven dijarah korban terdampak kebakaran California” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
[SALAH] Usai Kebakaran, Ada Tornado Api Kembar di California
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 21/01/2025
Berita
Pada Minggu (12/1/2025) akun Instagram “kalbarinside” membagikan video [arsip] yang diklaim sebagai dokumentasi kejadian tornado kembar di Los Angeles, California.
Berikut narasi selengkapnya :
“Makin bertambah bencana di Amerika???
Setelah kebakaran hebat dilanjut lagi dengan Tornado Kembar di California”
Hingga Selasa (21/1/2025), unggahan mendapat lebih dari 424 tanda suka dan 13 komentar.
Berikut narasi selengkapnya :
“Makin bertambah bencana di Amerika???
Setelah kebakaran hebat dilanjut lagi dengan Tornado Kembar di California”
Hingga Selasa (21/1/2025), unggahan mendapat lebih dari 424 tanda suka dan 13 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memeriksa kebenaran video dengan memanfaatkan Google Lens. Hasilnya, ditemukan video dari akun TikTok “m_307reinke” yang menarasikan dokumentasi tersebut merupakan kejadian kebakaran di Wyoming, Amerika Serikat, pada Agustus 2024.
Penelusuran Google Lens juga mengarah ke pemberitaan USA Today. Dilansir dari media tersebut, Josh McKinley (Kepala Pemadam Kebakaran Distrik Clearmont, Wyoming) menegaskan peristiwa dalam video adalah di Wyoming yang terjadi pada Agustus 2024.
“Saya adalah komandan lapangan pada kebakaran itu dan mengambil foto dan video dari peristiwa yang sama,” kata McKinley kepada USA Today, Senin (15/1/25).
Penelusuran Google Lens juga mengarah ke pemberitaan USA Today. Dilansir dari media tersebut, Josh McKinley (Kepala Pemadam Kebakaran Distrik Clearmont, Wyoming) menegaskan peristiwa dalam video adalah di Wyoming yang terjadi pada Agustus 2024.
“Saya adalah komandan lapangan pada kebakaran itu dan mengambil foto dan video dari peristiwa yang sama,” kata McKinley kepada USA Today, Senin (15/1/25).
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “usai kebakaran, ada tornado kembar di Los Angeles, California” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[TikTok] Akun TikTok "m_307reinke" [usatoday.com] These 'fire tornadoes' are from 2024 Wyoming blaze, not LA fires | Fact check
- https://www.tiktok.com/@m_307reinke/video/7407912133922524462
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2025/01/15/california-fire-tornadoes-wyoming-fact-check/77703265007/
- https://www.instagram.com/kalbarinside/reel/DEuFAgYB5Co/ (unggahan akun Instagram “kalbarinside”)
- https://ghostarchive.org/archive/BUBvW (arsip unggahan akun Instagram “kalbarinside”
Hoaks Obat Pembunuh Parasit Mencatut Dokter Tirta
Sumber:Tanggal publish: 21/01/2025
Berita
tirto.id - Beragam iklan atau informasi mengenai obat banyak tersebar di Facebook. Banyak iklan obat di media sosial yang memanfaatkan sosok terkenal untuk mempromosikan produknya.
Sayangnya, tidak semua membagikan informasi yang benar. Terdapat sejumlah iklan obat di media sosial yang mencatut artis atau tokoh besar. Tirto sempat menemukan sejumlah unggahan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), untuk merekayasa pesan yang disampaikan seorang tokoh.
Terbaru, kami menemukan sebuah unggahan yang mencatut nama dr. Tirta Mandira Hudhi di Facebook. Unggahan dari akun "The Class" berisikan sebuah video yang menunjukkan dokter Tirta berbicara soal pengobatan alternatif selain ke rumah sakit (arsip).
“Jika anda ingin sehat dan berhenti pergi ke dokter, berhentilah menderita masalah perut setiap hari, kembung, dan diare dan singkirkan penyakit seperti alergi, kulit gatal, masalah jerawat, bau mulut, kecemasan, insomnia dan depresi, masalah hati dan ginjal, risiko serangan jantung, dan stroke. Maka anda perlu mengetahui penyebab sebenarnya dari penyakit anda. Agar anda tidak menghabiskan banyak uang untuk dokter yang tidak kompeten, pengobatan yang salah, dan mengkonsumsi obat yang justru membawa anda ke liang kubur,” begitu ucap dr Tirta dalam video.
Video tersebut juga banyak membahas tentang parasit sebagai masalah utama bagi kesehatan. Pengunggah juga mencantumkan tautan menuju halaman pemesanan obat pembunuh parasit. Sekilas melihat video tersebut, terlihat beberapa potongan pembicaraan dr. Tirta yang kurang terpotong dengan rapi. Hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap keaslian video.
Meski begitu, nyatanya video ini cukup populer. Sudah ada 280 ribu orang menonton video tersebut sampai Selasa (22/1/2025). Terdapat juga lebih dari 1,1 ribu tanda suka dan 76 komentar di unggahan ini.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar dr Tirta mempromosikan obat pembunuh parasit?
Sayangnya, tidak semua membagikan informasi yang benar. Terdapat sejumlah iklan obat di media sosial yang mencatut artis atau tokoh besar. Tirto sempat menemukan sejumlah unggahan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), untuk merekayasa pesan yang disampaikan seorang tokoh.
Terbaru, kami menemukan sebuah unggahan yang mencatut nama dr. Tirta Mandira Hudhi di Facebook. Unggahan dari akun "The Class" berisikan sebuah video yang menunjukkan dokter Tirta berbicara soal pengobatan alternatif selain ke rumah sakit (arsip).
“Jika anda ingin sehat dan berhenti pergi ke dokter, berhentilah menderita masalah perut setiap hari, kembung, dan diare dan singkirkan penyakit seperti alergi, kulit gatal, masalah jerawat, bau mulut, kecemasan, insomnia dan depresi, masalah hati dan ginjal, risiko serangan jantung, dan stroke. Maka anda perlu mengetahui penyebab sebenarnya dari penyakit anda. Agar anda tidak menghabiskan banyak uang untuk dokter yang tidak kompeten, pengobatan yang salah, dan mengkonsumsi obat yang justru membawa anda ke liang kubur,” begitu ucap dr Tirta dalam video.
Video tersebut juga banyak membahas tentang parasit sebagai masalah utama bagi kesehatan. Pengunggah juga mencantumkan tautan menuju halaman pemesanan obat pembunuh parasit. Sekilas melihat video tersebut, terlihat beberapa potongan pembicaraan dr. Tirta yang kurang terpotong dengan rapi. Hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap keaslian video.
Meski begitu, nyatanya video ini cukup populer. Sudah ada 280 ribu orang menonton video tersebut sampai Selasa (22/1/2025). Terdapat juga lebih dari 1,1 ribu tanda suka dan 76 komentar di unggahan ini.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar dr Tirta mempromosikan obat pembunuh parasit?
Hasil Cek Fakta
Tirto mencoba menyaksikan keseluruhan video tersebut. Meski durasi maksimal video 10 menit, nyatanya konten dalam video hanya ada pada sekitar tiga menit pertama.
Dalam video tersebut terlihat dr. Tirta menarasikan berbagai hal, mulai dari beragam masalah kesehatan, peran parasit dalam merusak kesehatan, sampai dengan penelitian dengan Kementerian Kesehatan untuk meneliti penyakit mematikan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, video monolog dr. Tirta tersebut terlihat mencurigakan. Sebab gerak mulut dan audio yang ada tidak sinkron di beberapa bagian.
Melihat beberapa kecurigaan, Tirto melakukan pemindaian kandungan konten AI. Kami menggunakan perangkat Hive Moderation dan TrueMedia.
Hasil pemindaian Hive Moderation terhadap potongan video di bagian awal tersebut, menunjukkan kemungkinan yang sangat tinggi, 99,8 persen, bahwa konten audio dalam video itu adalah buatan AI.
Kesimpulan serupa juga datang dari TrueMedia. Alat pemindai ini merekam bahwa terdapat bukti substansial kalau konten audio dalam video dr. Tirta tersebut mengandung manipulasi menggunakan AI.
Kami kemudian juga melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) terhadap potongan video. Hasil pencarian mengarahkan ke foto berikut, tangkapan layar Pikiran Rakyat dari artikel bertanggal 10 Oktober 2022. Di bagian kredit foto tersebut, tertulis bahwa foto diambil dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng.
Kami mencoba mengunjungi akun YouTube tersebut dan menemukan video berikut. Video unggahan 1 Agustus 2021 tersebut berjudul, "#suaratirta: SPELE NAMUN BERBAHAYA DAN MENGANCAM NYAWA".
Dalam video tersebut, dr. Tirta membahas kebiasaan sepele yang bisa membahayakan kesehatan. Terlihat dalam video itu, dr. Tirta mengenakan pakaian serba putih, serupa dengan yang dia kenakan di video unggahan di Facebook. Begitu pula latar putih dengan rak di sisi kiri video juga serupa dengan unggahan di Facebook.
Terlihat dalam video di Facebook, gerakan dr Tirta menunjuk ke telinganya. Sementara di video aslinya, dr. Tirta menjelaskan soal bahaya mengorek kuping. Oleh sebab itu, gestur mendekatkan jari ke telinga relevan dengan bahasan soal bahaya menggunakan korek kuping.
Di video tersebut dia membahas empat kebiasaan sepele yang dapat mengganggu kesehatan. Empat bahaya tersebut adalah mengorek kuping, menahan buang air kecil, duduk terlalu lama tanpa olahraga, dan memaksa fisik untuk olahraga.
Tidak ada bahasan soal parasit ataupun promosi obat untuk pengobatannya dalam video asli tersebut.
Dalam video tersebut terlihat dr. Tirta menarasikan berbagai hal, mulai dari beragam masalah kesehatan, peran parasit dalam merusak kesehatan, sampai dengan penelitian dengan Kementerian Kesehatan untuk meneliti penyakit mematikan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, video monolog dr. Tirta tersebut terlihat mencurigakan. Sebab gerak mulut dan audio yang ada tidak sinkron di beberapa bagian.
Melihat beberapa kecurigaan, Tirto melakukan pemindaian kandungan konten AI. Kami menggunakan perangkat Hive Moderation dan TrueMedia.
Hasil pemindaian Hive Moderation terhadap potongan video di bagian awal tersebut, menunjukkan kemungkinan yang sangat tinggi, 99,8 persen, bahwa konten audio dalam video itu adalah buatan AI.
Kesimpulan serupa juga datang dari TrueMedia. Alat pemindai ini merekam bahwa terdapat bukti substansial kalau konten audio dalam video dr. Tirta tersebut mengandung manipulasi menggunakan AI.
Kami kemudian juga melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) terhadap potongan video. Hasil pencarian mengarahkan ke foto berikut, tangkapan layar Pikiran Rakyat dari artikel bertanggal 10 Oktober 2022. Di bagian kredit foto tersebut, tertulis bahwa foto diambil dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng.
Kami mencoba mengunjungi akun YouTube tersebut dan menemukan video berikut. Video unggahan 1 Agustus 2021 tersebut berjudul, "#suaratirta: SPELE NAMUN BERBAHAYA DAN MENGANCAM NYAWA".
Dalam video tersebut, dr. Tirta membahas kebiasaan sepele yang bisa membahayakan kesehatan. Terlihat dalam video itu, dr. Tirta mengenakan pakaian serba putih, serupa dengan yang dia kenakan di video unggahan di Facebook. Begitu pula latar putih dengan rak di sisi kiri video juga serupa dengan unggahan di Facebook.
Terlihat dalam video di Facebook, gerakan dr Tirta menunjuk ke telinganya. Sementara di video aslinya, dr. Tirta menjelaskan soal bahaya mengorek kuping. Oleh sebab itu, gestur mendekatkan jari ke telinga relevan dengan bahasan soal bahaya menggunakan korek kuping.
Di video tersebut dia membahas empat kebiasaan sepele yang dapat mengganggu kesehatan. Empat bahaya tersebut adalah mengorek kuping, menahan buang air kecil, duduk terlalu lama tanpa olahraga, dan memaksa fisik untuk olahraga.
Tidak ada bahasan soal parasit ataupun promosi obat untuk pengobatannya dalam video asli tersebut.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video dr Tirta mempromosikan obat pembunuh parasit di Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video yang beredar di media sosial adalah hasil suntingan menggunakan suara buatan AI. Dokter Tirta tidak mempromosikan ataupun membahas soal pengobatan parasit dalam video aslinya.
Video yang beredar di media sosial adalah hasil suntingan menggunakan suara buatan AI. Dokter Tirta tidak mempromosikan ataupun membahas soal pengobatan parasit dalam video aslinya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61555520851872/videos/907528391518120/
- https://archive.ph/wip/7qR1Q
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://detect.truemedia.org/media/analysis?id=FyaDIOo0IMEgpeJHfpaWAL4gmec.mp4&post=qgsPYAEynJtCqwSAZF78BQ%3D%3D
- https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/2021/08/01/274344048.jpg
- https://www.youtube.com/watch?v=1FYXn9qhGro
Halaman: 4/6235