• [KLARIFIKASI] WHO Cabut Status Kedaruratan Kesehatan Global Mpox pada 2023

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mencabut status kedaruratan kesehatan global untuk cacar monyet atau Mpox.

    Narasi itu disertai video Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat menyampaikan pencabutan status.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Narasi soal WHO mengumumkan pencabutan status kesehatan global untuk Mpox disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Ketiga akun mengunggah video Tedros pada 26 Agustus 2024.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (26/8/2024):

    The head of the WHO backtracking has declared ("on the advice of the experts ") that monkey pox is now NOT a global health emergency. What happened in a week to change his mind ? . Have the patriots got the situation under control?

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bersumber dari kanal YouTube WHO, pada 15 Mei 2023.

    Dalam konferensi pers pada 11 Mei 2023, Tedros mengumumkan bahwa mpox atau cacar monyet tidak lagi berstatus darurat kesehatan global.

    Transkrip pernyataan Tedros dapat dibaca di sini.

    Sebelumnya, pada Juli 2022, WHO mendeklarasikan status kedaruratan kesehatan global atas Mpox setelah wabah tersebut menyebar cepat di seluruh dunia

    Tedros melaporkan, lebih dari 87.000 kasus dan 140 kematian telah dilaporkan di 111 negara, namun terjadi penurunan kasus hampir 90 persen.

    Video tersebut disebarkan dengan konteks waktu yang keliru, seolah-olah pengumuman disampaikan pada Agustus 2024.

    Faktanya, pada 14 Agustus 2024, WHO kembali menetapkan wabah Mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

    Terjadi peningkatan kasus Mpox di Republik Demokratik Kongo dan sejumlah negara di Afrika.

    Penetapan situasi darurat ini berdasarkan rekomendasi dari International Health Regulations atau IHR, yang terdiri atas para ahli independen.

    Komite memberi tahu Tedros peningkatan angka kasus mpox berpotensi menyebar lebih jauh ke negara-negara di Afrika dan mungkin di luar benua tersebut.

    Kesimpulan

    Video Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat mencabut status kedaruratan kesehatan global untuk Mpox disebarkan dengan konteks keliru.

    Tedros mengumumkan pencabutan status kedaruratan untuk Mpox pada 11 Mei 2023.

    Namun, setelah peningkatan kasus Mpox di Kongo dan sejumlah negara di Afrika, pada 14 Agustus 2024, WHO kembali menetapkan status darurat kesehatan global.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Tautan Palsu Pendaftaran CPNS dan PPPK

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tautan yang diklaim untuk pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) periode 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.

    Tautan pendaftaran CPNS dan PPPK 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (27/8/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Pendaftaran CPNS dan P3K 2024Sesuai Domisili/Daerah kaliansilahkan isi data melalui link di di bawahPendaftaran Gratis Tidak Dipungut Biaya!!!

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri tautan tersebut menggunakan WhereGoes, untuk mengetahui situs yang dituju.

    Hasilnya, tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi pendaftaran CPNS dan PPPK.

    Dikutip dari Kompas.com, pendaftaran CPNS 2024 sudah dapat dilakukan di portal SSCASN BKN melalui tautan https://sscasn.bkn.go.id/ mulai 20 Agustus sampai 6 September 2024.

    Sebelum mendaftar pada formasi dan instansi yang diinginkan, calon pelamar wajib membuat akun SSCASN terlebih dahulu.

    Calon pelamar perlu menyiapkan nomor induk kependudukan (NIK) sesuai kartu tanda penduduk (KTP) serta nomor kartu keluarga (KK).

    Jika menemui kendala, dapat menghubungi atau melaporkan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) setempat.

    Sementara itu, pendaftaran PPPK 2024 untuk tenaga non-ASN dan tenaga honorer menyusul dan akan dibuka secara bertahap.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan pendaftaran CPNS dan PPPK 2024 yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Tautan tersebut palsu dan tidak mengarah ke situs resmi pendaftaran CPNS dan PPPK. Situs resmi dapat diakses melalui tautan https://sscasn.bkn.go.id/.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/08/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Gibran Rakabuming Raka mengumandangkan takbir pada seorang anak. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Agustus 2024.
    Dalam postingannya terdapat video dengan wajah Gibran mengumandangkan takbir pada anak bayi yang digendongnya. Postingan video itu disertai narasi:
    "Wapres terpilih ber agama Islam tapi tdk paham mana Takbir dan mana Adzan...?
    Tak punya ilmu baik dunia maupun agama. apa yg akan dibanggakan."
    Akun itu menambahkan narasi "Jangan ada yg Bertanya ini Asli atau Editan, Sumpah Saya juga Tidak Tahu"
    Hingga saat ini akun tersebut telah mendapat 5,7 ribu likes, 581 komentar dan dibagikan 2,5 ribu kali.
    Lalu benarkah postingan video Gibran Rakabuming mengumandangkan takbir pada seorang anak?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu pertamakali diunggah di akun Tiktok bernama @vickyjackson200 pada 23 Februari 2022.
    Namun dalam video asli bukanlah wajah Gibran Rakabuming Raka, melainkan video pemilik akun bernama Papi Zayn.
    Video itu disertai narasi "azankan anak malah takbiran#tiktok #baby #bayilucu #viral". Video ini sempat trending di Tiktok dan sempat diberitakan sejumlah media.
    Salah satunya diunggah Pikiran Rakyat di akun Youtubenya pada 27 Februari 2024. Video itu diberi judul "Viral! Seorang Pria Kumandangkan Takbir saat Kelahiran Anaknya, Istri: Itu Takbiran Bang, Bukan Azan"
    Sementara wajah Gibran Rakabuming Raka yang diunggah dalam video merupakan hasil suntingan menggunakan AI. Beberapa tanda-tanda video itu buatan AI adalah gerakan wajah yang tidak alami, ketidaksesuaian pencahayaan dan bayangan, ketidaksesuaian gerakan bibir dengan suara serta frekuensi kedipan mata yang tidak wajar.

    Kesimpulan


    Postingan video Gibran Rakabuming mengumandangkan takbir pada seorang anak adalah tidak benar. Video tersebut diedit menggunakan AI.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Berita Fakta Atau Hoax? Cek Disini - Liputan6.com

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/08/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer. Postingan itu beredar sejak awal bulan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Agustus 2024.
    Berikut isi postingannya:
    "Bill Gates dan WHO Serukan Militer untuk Menangkap Penolak Vaksin mRNA Selama Pandemi Flu BurungBill Gates telah bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia dalam menyerukan agar para penolak vaksin ditangkap oleh militer dan disuntik paksa dengan mRNA selama pandemi berikutnya.
    Gates dan WHO telah memerintahkan pemerintah untuk meletakkan dasar guna memobilisasi militer karena mereka mengklaim bahwa skeptisisme vaksin adalah "tercela secara moral" dan penolakan vaksin adalah "tindakan agresi" yang harus dihadapi dengan kekerasan."
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer?
    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel AFP Fact Check berjudul "Misinformation about Gates, WHO forcing vaccination spreads online" yang tayang pada 6 Agustus 2024.
    Dalam artikel itu terdapat bantahan dari WHO. Mereka menyebut postingan tersebut tidak benar.
    "Klaim bahwa WHO telah mengusulkan keterlibatan militer seperti yang disebutkan dalam postingan adalah kebohongan dan kepalsuan yang jahat. Ini adalah disinformasi yang berbahaya," bunyi pernyataan WHO dalam surel kepada AFP Fact Check.
    "Negara-negara anggota WHO berdaulat untuk membuat kebijakan terkait kesehatan penduduknya. WHO juga tidak punya kemampuan untuk memaksakan mandat vaksinasi."
    Selain itu Yayasan The Gates kepada AFP juga menyatakan klaim tersebut tidak benar.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Bill Gates bergabung dengan WHO menyerukan agar penolak vaksin ditangkap militer adalah tidak benar.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini