Sebuah kanal Youtube PILIHAN RAKYAT membagikan informasi yang bahwa tiga hakim yang membebaskan Tannur ditangkap. Diperkuat dengan thumbnail 3 hakim tersebut mengenakan baju tahanan warna pink dengan tangan diborgol.

Namun setelah ditelusuri tidak ada bukti kredibel terkait hal tersebut. Dikutip dari kompas.com, tim pemeriksa telah mengumpulkan bahan-bahan melakukan pendalaman terhadap Majelis Hakim yang dilaporkan dengan dugaan adanya pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) yang dilakukan oleh Majelis Hakim PN Surabaya tersebut.

Dan diketahui bahwa saat ini tiga hakim tersebut masih aktif bekerja di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Ada beberapa proses yang dilalui sebelum seorang hakim dinonaktifkan dari pekerjaanya. Salah satunya adalah dinyatakan melanggar setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa unggahan di atas adalah konten yang dimanipulasi.

Faktanya tiga majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang memutuskan bebas Gregorius Ronald Tannur, terdakwa pembunuhan pacarnya, hingga sekarang masih aktif bekerja.

Beredar sebuah video dari channel Youtube bernama Garis Politik pada 5 Agustus 2024 dengan klaim bahwa Presiden Jokowi ditangkap dan langsung kenakan rompi orange.

Setelah dilakukan penelusuran, lelaki yang mengenakan baju oren tersebut bukanlah Jokowi asli. Lelaki tersebut hanya memiliki postur tubuh yang mirip dengan Presiden Jokowi. Berdasarkan hasil penelusuran unggahan video di atas identik video yang diunggah oleh channel Youtube ATOSASTRO Channel berjudul “Berani bener Emak-emak ini l Aksi emak-emak siapkan BAJU ORANGE JOKOWI”. Ternyata itu merupakan aksi teatrikal yang dilakukan oleh perkumpulan ibu-ibu yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) dengan mengarak “Jokowi” berbaju oren dari Bundaran HI ke Simpang Sarinah.

Dengan demikian klaim bahwa Presiden Jokowi ditangkap dan langsung mengenakan baju orange adalah konten yang dimanipulasi.

Faktanya pria yang mengenakan baju orange dalam video tersebut bukanlah Presiden Jokowi asli. Diketahui aksi penangkapan tersebut hanyalah aksi teatrikal.

Akun Youtube BENANG MERAH pada tanggal 28 Juli 2024 mengunggah sebuah video dengan klaim bahwa Iptu Rudiana klarifikasi bahwa Eky masih hidup. Klaim tersebut diperkuat dengan thumbnail yang menampilkan foto Eky mengenakan pakaian pengantin disertai dengan narasi “Eki masih hidup dan sudah menikah, Rudiana akhirnya diamankan usai mengaku”.

Setelah dilakukan penelusuran, dilansir dari bharata.co.id, foto yang memperlihatkan Iptu Rudiana mengenakan baju tahanan pada thumbnail tersebut identik dengan foto Rafael Alun saat ditetapkan KPK sebagai tersangka pencucian uang. Selain itu, Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu. Salah satu videonya identik dengan unggahan kanal Youtube tvOneNews yang berjudul “DEBAT PANAS! Farhat Abbas vs Pengacara Iptu Rudiana soal Pengakuan Dede” pada menit 1:18 hingga menit 4:30.

Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada informasi bahwa Iptu Rudiana klarifikasi bahwa Eky masih hidup. Justru dalam sebuah konferensi pers Iptu Rudiana mengucapkan sumpah bahkan siap untuk melakukan sumpah pocong demi menangkis kabar dan tuduhan bahwa anaknya tersebut masih hidup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa unggahan video di atas adalah konten yang dimanipulasi.

Faktanya Iptu Rudiana membantah isu anaknya yaitu Eky tak meninggal pada tahun 2016.

Artikel disadur dari cnbc Indonesia. Sebuah akun X dengan nama pengguna @ShamsiAli2 pada 21 Juni 2024 membagikan informasi yang menyatakan bahwa organisasi Islam Muhammadiyah membuat bank Muhammadiyah sendiri.

Namun setelah ditelusuri tidak ada bukti kredibel terkait hal tersebut. Dikutip dari cnbcindonesia.com, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan wacana tersebut baru berkembang di kalangan anggota atau internal secara informal, belum ada pembicaraan resmi terkait pembangunan Bank Muhammadiyah sendiri.

Diketahui berita tersebut beredar setelah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengalihkan dana simpanan dan pembiayaan dari PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BRIS) atau BSI ke bank syariah lainnya. Namun hingga saat ini (3/8/2024) belum ada bukti kredibel, sehingga disimpulkan bahwa informasi tersebut adalah konten yang menyesatkan.

Faktanya belum ada bukti valid yang menyatakan bahwa organisasi Muhammadiyah membuat bank sendiri. Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengkonfirmasi bahwasannya belum ada pembicaraan resmi mengenai wacana pembangunan bank Muhammadiyah.