Beredar di Facebook video yang memperlihatkan Gibran Rakabuming Raka memakai sorban. Dalam video ini, tertulis pernyataan bahwa sekarang Gibran sudah menjadi ulama dan diberi gelar Gus atau Kyai. Video ini diunggah oleh akun Facebook bernama @M Alfarizi Alfarizi pada 2 Agustus 2024.

Setelah dilakukan penelusuran, ternyata pernyataan tersebut tidaklah benar. Pemeriksa fakta menelusuri pernyataan tersebut di internet dan hasilnya mengarah pada video di kanal Youtube KompasTV yang diunggah pada 21 November 2023. Dalam video ini dijelaskan bahwa Gibran sedang bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al Kautsar Medan dalam rangka safari politik. Klaim ini sebelumnya pernah dibahas oleh pemeriksa fakta Mafindo.
Dilansir dari penjelasan pemeriksa fakta sebelumnya atau di laman http://turnbackhoax.id, dalam kunjungan ke Pondok Pesantren Al Kautsar, Gibran bertemu dengan pengurus pondok pesantren dan disambut dengan pakaian sejenis sarung syal, kain ulos warna merah serta tongkat yang diberi langsung oleh pengasuh pondok sebagai bentuk doa.

Dari penelusuran yang dilakukan juga tidak ditemukan adanya prosesi pemberian gelar Gus atau Kyai pada Gibran. Dengan demikian tidak benar pernyataan bahwa Gibran sudah menjadi ulama dan diberi gelar Gus.

Tidak benar pernyataan yang menyebutkan bahwa Gibran sudah menjadi ulama. Video yang memperlihatkan Gibran memakai sorban bersama pemuka agama ditemukan di Youtube KompasTV dalam rangka silaturahmi sekaligus safari politik di Sumatera Utara. Dalam kegiatan ini tidak ada pemberian gelar Gus maupun Kyai pada Gibran.

Beredar unggahan di media sosial Facebook berisikan informasi seputar open recruitment di PT PLN. Posisi yang ditawarkan, antara lain Internal Auditor, Computer User Support, Electrical Engineer, Mechanical Engineer, Tobacco Trainee, dan Production Staff.

Untuk memastikan kebenarannya dilakukan pengecekan di media sosial Instagram PT PLN (@pln_id), faktanya pada 8 Juli 2024 lalu pihak PLN membuat unggahan di Instagram mereka yang mengimbau agar selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan rekrutmen yang mengatasnamakan PLN.

Pihak PLN menjelaskan jika informasi rekrutmen kerja di PLN hanya dapat diakses melalui website resmi www.pln.co.id dan akun media sosial PLN. Malui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan jika klaim mengenai tautan pendaftaran pegawai baru PLN yang beredar adalah informasi palsu.

Melalui Instagram resmi PT PLN (@pln_id), pihak PLN telah membuat unggahan di Instagram mereka yang mengimbau agar selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan rekrutmen yang mengatasnamakan PLN.

Namun setelah ditelusuri, lowongan kerja tersebut diketahui palsu. Melansir dari akun Instagram resminya, Kementerian ATR/BPN menegaskan jika pihaknya tidak tengah membuka lowongan kerja seperti yang tengah beredar.

“Halo #SobATRBPN, Beredar di media sosial informasi lowongan kerja yang mengatasnamakan Kementerian ATR/BPN.
Minaru beritahukan bahwa, untuk saat ini Kementerian ATR/BPN belum membuka lowongan kerja kembali untuk formasi Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN).
Simak informasi selengkapnya berikut ya, Sob” jelas Kementerian ATR/BPN pada laman Instagramnya.

Berdasar seluruh referensi, informasi lowongan kerja oleh Kementerian ATR/BPN adalah tidak benar. Informasi lowongan tersebut masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.

Lowongan tersebut palsu. Hal ini telah dinyatakan oleh Kementerian ATR/BPN melalui media sosial resminya.

Melansir dari tribunnews.com, akun tersebut diketahui palsu. Pihak terkait yakni Reja telah melakukan klarifikasi melalui Kasi Humas, Nuim yang menegaskan jika nomor yang beredar bukan miliknya. Ia mengimbau kepada seluruh pihak agar waspada terhadap akun media sosial dan akun WhatsApp yang mencatut pihak kepolisian setempat.

“apabila ada pihak yang mengirim pesan melalui nomor tersebut maupun nomor lainnya dan mengatasnamakan Kapolres atau anggota Polres lainnya, itu penipuan. Masyarakat harus lebih berhati-hati serta bijak dalam menggunakan handphone di era digital seperti sekarang ini,” ujar Reja melalui Kasi Humas, Nuim.

Berdasar seluruh referensi, akun WhatsApp dengan nomor “081398885947” merupakan akun palsu. Akun tersebut masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.

Akun tersebut palsu. Polres Sigi telah melakukan klarifikasi perihal akun yang beredar.