Disadur dari Narasi Terkini.

Telah beredar surat yang mengatasnamakan Pj Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas. Surat tersebut merupakan undangan yang ditujukan kepada salah satu perusahaan. isi surat meminta perusahaan yang dituju mengirimkan pimpinan atau staf yang bertugas untuk hadir dalam kegiatan audiensi pada 15 Agustus 2024 bertempat di ruang tamu kantor bupati. Pihak perusahaan dimintai uang sejumlah Rp150 juta untuk pembelian genset kebutuhan pj bupati.

Faktanya surat tersebut tidak benar. Dilansir dari narasiterkini.com, Fitriany menyampaikan pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat tersebut dan tidak pernah meminta sejumlah uang. Fitriany juga menjelaskan pemanggilan perusahaan akan dilakukan jika ada pelanggaran lingkungan, mengingat Kabupaten Nagan Raya banyak terdapat industry pertambangan, perkebunan kelapa sawit dan lain-lain.

Berdasarkan penjelasan di atas, surat undangan mengatasnamakan Pj Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas yang beredar tidak benar dan dapat dikategorikan sebagai konten palsu.

Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas membantah pihaknya mengeluarkan surat tersebut dan tidka pernah meminta sejumlah uang.

Beredar sebuah video yang menunjukkan presiden Jokowi menyampaikan ingin membagikan bantuan 50 juta bagi setiap orang yang menekan tombol follow, like, dan panah.

Namun setelah ditelusuri video asli menunjukkan presiden Jokowi tidak menyebut ingin membagikan bantuan 50 juta. Penelusuran dilakukan dengan mengunjungi Instagram @jokowi, ditemukan video asli saat Presiden sedang melakukan kunjungan ke Pasar Beringin Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

Berikut narasi yang diucapkan presiden Jokowi dalam video asli tersebut:

“Siang hari ini saya berada di pasar di Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, dan saya ingin mengecek, ini apa, harga-harga di sini”.

Dengan demikian, video Jokowi akan beri bantuan 50 juta bagi yang tekan tombol follow, love, dan panah adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Audio dalam video tersebut telah dimanipulasi, video asli presiden Jokowi menyampaikan bahwa dirinya sedang berada di pasar di Barito Selatan, Kalimantan Tengah untuk mengecek harga-harga di pasar tersebut.

Artikel ini disadur dari akun Facebook Helldy Agustian.

Lagi-lagi bermunculan akun Facebook mengatasnamakan Haji Helldy Agustian. Akun tersebut memasang foto profil Heldy dan memasang informasi “WaliKota Cilegon Periode 2021-2024”. Modus yang digunakan mengirimkan nomor WhatsApp kepada penerima pesan untuk mengirimkan data-data terkait pembangunan tempat ibadah atau lembaga pendidikan.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dengan tegas menyatakan bahwa akun resmi miliknya adalah yang bercentang biru www.facebook.com/HelldyPage? dengan 16 ribu pengikut.

Ia juga mengimbau masyarakat mewaspadai akun-akun tiruan tiruan yang mengatasnamakan dirinya dan melaporkan jika menemukan hal yang mencurigakan. Dapat disimpulkan akun Facebook Haji Helldy Agustian merupakan konten tiruan.

Helldy Agustin dengan tegas menjelaskan akun resmi miliknya yang bercentang biru.

Disadur dari Dinas Perkebunan Kalimantan Timur.

Beredar akun-akun WhatsApp yang mengatasnamakan pejabat-pejabat Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur antara lain Kepala Dinas Perkebunan Achmad Rafiddin dengan nomor 0857 5780 7207 dan staf Dinas Perkebunan Muh Arnains 0856 5623 5808. Akun-akun tersebut memasang foto profil Achmad Rafiddin maupun Muh Arnains memakai jas hitam berdasi.

Setelah ditelusuri pada akun resmi Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Timur ditemukan klarifikasi terhadap akun-akun yang beredar. Pada akun Facebook Dinas Perkebunan Kalimantan Timur mengunggah tangkapan layar akun WhatsApp tersebut dan menandainya “HOAX”.

Pihak Disbun juga mengimbau kepada masyarakat jika menerima pesan terhadap akun yang mengatasnamakan pejabat Dinas Perkebunan Kalimantan Timur segera hubungi atau kroscek langsung ke kantor. Maka akun-akun WhatsApp Kadisbun Achmad Rafiddin dan staf Disbun Muh Arnains merupakan akun palsu dan dapat dikategorikan sebagai konten tiruan.

Dinas Perkebunan Kalimantan Timur menjelaskan bahwa akun-akun yang mengatasnamakan pejabat Dinas Perkebunan merupakan penipuan.