Keliru, Video yang Memperlihatkan Makhluk Asing Keluar dari Muntahan Lumpur
Sumber:Tanggal publish: 16/08/2024
Berita
Sebuah video beredar di TikTok [ Arsip ] yang diklaim memperlihatkan sosok makhluk asing yang keluar dari bumi melalui muntahan lumpur.
Bagian video itu memperlihatkan sosok mahluk yang keluar dari kubangan lumpur dan menjadi tontonan sejumlah orang. Dikatakan bahwa mahluk tersebut adalah monster yang keluar dari bumi.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan makhluk asing yang keluar dari bumi?
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Tempo menggunakan mesin pencari Google dan kata kunci membuahkan informasi mengenai tempat perekaman video tersebut. Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Video
Video yang beredar memperlihatkan muntahan lumpur dari dalam tanah, dengan latar belakang sawah dan pepohonan. Video itu mirip dengan unggahan saluran YouTube astohar demak, tertanggal 1 April 2024.
Video sesungguhnya memperlihatkan Bledug Kramesan atau bukit lumpur yang berada di Dusun Medang, Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Dilansir website Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Bledug Kramesan adalah material dari mud diapir yang lolos dari dalam bumi ke permukaan melalui rekahan-rekahan maupun struktur sesar.
Terdapat beberapa bledug di Kabupaten Grobogan yang sudah diketahui masyarakat sekitar sejak puluhan tahun lalu. Bahkan keberadaannya telah didokumentasikan dalam beberapa naskah kerajaan-kerajaan di Jawa.
Bledug Cangkring memiliki ketinggian 25 meter, yang berlokasi di tengah sawah. Ketika terjadi gempa bumi di Pulau Bawean sebesar 6,5 SR pada tanggal 22 Maret 2024, diduga membuat migrasi lumpur dan material lain semakin aktif.
Kemudian gejolak lumpur dalam tanah, di sekitar Bledug Kramesan dan Bledug Kuwu di desa lainnya, menemukan jalan atau saluran untuk keluar ke atas. Hal ini menyebabkan banyak lumpur keluar hingga meluber di lahan warga.
Gambar Monster
Selain itu, setelah diamati, gambar tubuh mahluk yang dikatakan muncul dari bumi dalam video yang beredar tidak diselimuti lumpur. Hal itu membuat klaim yang menyatakan mahluk itu adalah monster yang keluar dari lumpur menjadi janggal.
Selain itu, sejumlah aplikasi pendeteksi gambar AI, menyimpulkan bahwa gambar mahluk yang diklaim sebagai monster itu kemungkinan besar dibuat menggunakan kecerdasan buatan alias AI.
Tempo menghapus bagian gambar lain dan menyisakan bagian gambar mahluk yang diklaim sebagai monster yang keluar dari bumi. Kemudian mengunggahnya ke aplikasi pindai gambar AI.
Berikut hasil pindai dari tiga aplikasi pendeteksi AI:
Gambar di atas memperlihatkan hasil deteksi penggunaan AI dalam membuat gambar mahluk yang muncul dari lumpur dalam video yang beredar. Hive Moderation menyatakan kemungkinan gambar tersebut hasil menggunakan AI adalah 70,5 persen, Hugging Face 66 persen, dan AI Image Detector 65,51 persen.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar menunjukkan makhluk asing yang keluar dari bumi melalui muntahan lumpur adalah klaim yang keliru.
Video itu sesungguhnya memperlihatkan muntahan lumpur di Bledug Kramesan di Dusun Medang, Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sementara gambar mahluk yang berada di tengah lumpur kemungkinan besar dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau AI.
Rujukan
Keliru, Video Tayangan Kompas TV dan Raffi Ahmad Promosikan Permainan Judi Online
Sumber:Tanggal publish: 16/08/2024
Berita
Sebuah video yang menampilkan presenter Kompas TV dan selebritis Raffi Ahmad mempromosikan permainan judi online, beredar di Facebook [ arsip ].
Dalam video itu, Raffi Ahmad menyatakan tidak akan menaikkan bet Rp800 ke situs judi miliknya. Menurutnya, orang bermain slot untuk mencari uang tambahan. Untuk itu Raffi Ahmad menyarankan bermain di situs miliknya agar bisa bermain di bet lebih rendah.
Hingga artikel ini ditulis, video yang diunggah pada 23 Juli tersebut disukai 16 ribu dan disaksikan 5,1 juta kali. Benarkah Kompas TV ikut mempromosikan judi online?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menunjukkan bahwa dalam video aslinya, Raffi Ahmad tidak mempromosikan bisnis judi online. Melainkan saat Raffi Ahmad dan Hotman Paris menggelar konferensi pers soal dugaan pencucian uang.
Video Raffi Ahmad tersebut ditayangkan oleh Kompas TV pada 5 Februari 2024. Raffi Ahmad sama sekali tidak menyinggung situs judi online sebagaimana dimaksud. Dugaan ini dihembuskan oleh National Corruption Watch (NCW) dalam unggahan video siniarnya di kanal YouTube resmi.
Dalam video itu, Raffi mengatakan semua yang dituduhkan NCW sama sekali tidak berdasar, dan jika memang memiliki bukti silakan adukan ke pihak berwajib. “Saya dituduh melakukan pencucian uang, membuka kasino, judi online, itu semua tidak benar,” kata dia.
Video yang berisi suara Raffi mempromosikan situs judi online UUS777 adalah hasil olah digital menggunakan kecerdasan buatan generatif audio. Tempo menggunakan alat pendeteksi AI, Deepware, untuk mengecek tingkat penggunaan AI.
Analisis Deepware menunjukkan penggunaan AI audio generatif tersebut berada di rentang 98-99 persen.
Audio dari presenter Kompas TV, Mercy Tirayoh, juga diubah dengan generated-AI seolah-olah ia membacakan berita tentang bisnis judi online yang dijalankan Raffi Ahmad.
Deepfake menggunakan kecanggihan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menghasilkan video atau audio yang benar-benar baru, dengan tujuan akhir untuk menggambarkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi pada kenyataannya.
Tim Cek Fakta Tempo juga menghubungi Kepala Departemen Digital Kompas TV, Haris Mahardiansyah. Menurutnya, video tersebut bukan video milik Kompas TV.
“Bisa dipastikan itu bukan video asli Kompas TV. Gerak bibir dengan audio tidak sinkron. Begitu pun logo Kompas TV di CG (judul dan nama, red), masih menggunakan logo lama,” jelas Haris kepada Tempo, Rabu, 14 Agustus 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video promosi permainan judi online oleh Kompas TV adalah keliru. Video hasil rekayasa menggunakan generated-AI audio.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100066358786855/videos/1201928274141696
- https://web.archive.org/web/20240815053027/
- https://www.facebook.com/100066358786855/videos/1201928274141696
- https://www.youtube.com/watch?v=nVHaNAx9qjo
- https://bisnis.tempo.co/read/1829930/awal-mula-kabar-raffi-ahmad-disebut-terlibat-pencucian-uang-hasil-kejahatan
- https://scanner.deepware.ai/result/a19dca80fede9bf40006472f84a4aaf0611da0c5-1723610361/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Menyesatkan, Video yang Diklaim Penggerebekan Tempat Olahan Makanan Gorengan yang Dicampur Narkoba
Sumber:Tanggal publish: 16/08/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook akun ini, ini, ini yang diklaim memperlihatkan penggerebekan tempat produksi makanan gorengan dan ayam geprek yang mengandung narkotika di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Video itu memperlihatkan sejumlah personil kepolisian memeriksa sebuah rumah yang tampak dilengkapi sejumlah peralatan memasak. Video juga memperlihatkan tepung dan benda mirip gorengan. Narasi yang beredar menyebut narkotika dicampur pada bahan-bahan makanan gorengan dan ayam geprek lalu dijual ke warga.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan produksi gorengan yang dicampur narkoba yang dilakukan di Bogor?
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran Tempo menunjukkan video tersebut tidak menunjukkan lokasi pembuatan makanan gorengan dan ayam geprek yang dicampur dengan narkotika. Lokasi yang digerebek polisi tersebut adalah laboratorium untuk memproduksi ganja sintetis.
Konten tersebut bersumber dari video yang ditayangkan oleh Humas Polri tentang laboratorium terselubung di kawasan Sentul, Bogor. Personil kepolisian yang tampak dalam video merupakan Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, yang menggeledah rumah tersebut yang dijadikan tempat pengolahan cannabinoid alias ganja sintetis.
Dilansir Antara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan video tersebut tidak memperlihatkan tempat produksi gorengan dicampur narkotika.
Video sesungguhnya memperlihatkan tempat, peralatan, bahan, dan pelaku produksi ganja sintetis di laboratorium ilegal tersebut. Selain itu, tepung yang tampak dalam video sesungguhnya bukan tepung untuk gorengan, melainkan tepung bahan pembuatan narkotika sintetis.
"Tepung yang disebut mengandung narkoba, merupakan salah satu serbuk kimia yang menjadi bahan pembuatan Pinaca, yang merupakan bahan utama pembuatan tembakau sintetis," kata Ade Ary.
Kronologi Pengungkapan
Dilansir Tempo, pengungkapan laboratorium terselubung itu diawali informasi yang didapat kepolisian terkait rencana kedatangan bahan narkotika sintetis asal Cina ke Indonesia, pada tanggal 27 April 2024.
Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto menjelaskan transaksi antar-negara tersebut dilakukan dengan pembayaran mata uang crypto. Tersangka pembawa bahan ilegal itu ditangkap di di Ocean Park BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Kemudian pembelinya ditangkap di SPBU Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dari sana, pengungkapan dilanjutkan dengan menggerebek laboratorium terselubung yang mereka gunakan, di di klaster Mountain View, Sentul, Kabupaten Bogor.
Dari rumah tersebut, kepolisian menyita sejumlah barang bukti, di antaranya empat plastik gel mengandung pinaca, ponsel, dan sejumlah serbuk mengandung pinaca. Di sana, komplotan itu memproduksi narkotika jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tempat produksi gorengan yang dicampur narkotika di Bogor, adalah klaim menyesatkan.
Video itu memang memperlihatkan pengungkapan clandestine laboratory atau laboratorium terselubung. Namun sesungguhnya produk yang dihasilkan di sana bukan gorengan, melainkan narkotika jenis ganja sintetis.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/360394770247349
- https://www.facebook.com/100074835803360/videos/1245599169754987/
- https://www.facebook.com/watch/?v=8324893177535553
- https://mediahub.polri.go.id/polda/metro-jaya/video/detail/58066-pengungkapan-clandestine-laboratory
- https://www.antaranews.com/berita/4118886/soal-tepung-gorengan-campur-narkoba-polisi-itu-berita-hoaks
- https://metro.tempo.co/read/1863277/polisi-ungkap-tempat-produksi-ganja-sintetis-pinaca-di-sentul-bahan-baku-dibeli-dari-cina-pakai-crypto
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
[SALAH] Foto “Pemadaman Listrik Besar-besaran terjadi di Paris 24 jam setelah waria mengejek Tuhan selama Upacara Pembukaan”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 17/08/2024
Berita
“berita terkini: Pemadaman Listrik Besar-besaran terjadi di Paris 24 jam setelah waria mengejek Tuhan selama Upacara Pembukaan. “Tuhan tidak dapat diolok-olok. Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Gal. 6:7)”
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari AFP.
Beredar sebuah informasi di Facebook dari akun bernama Sb Stephen Lapian pada 28 Juli 2024 yang menyebut adanya pemadaman listrik sehari setelah pembukaan Olimpiade Paris 2024 di lokasi dekat Eiffel dan Sungai Seine, terlihat dalam postingan tersebut foto sebagai bukti kondisi di sekitar Eiffel yang tidak terlihat cahaya lampu akibat dari pemadaman listrik tersebut.
Namun faktanya foto tersebut tidak ada kaitannya dengan pemadaman listrik di empat distrik di Paris sehari setelah pembukaan Olimpiade 2024. Dilansir dari AFP, foto tersebut diambil pada saat pembatasan sosial pandemi Covid-19 pada 9 Mei 2020. Tidak ada kaitannya dengan pemadaman listrik yang terjadi.
Perusahaan listrik mengkonfirmasi kepada AFP bahwa pemadaman listrik sehari setelah pembukaan Olimpiade Paris 2024 tersebut disebabkan oleh gangguan jaringan dan masalah teknis, distrik 1, 9, 17, dan 18 yang terdampak pemadaman listrik tersebut. Sedangkan menara Eiffel yang menjadi lokasi pembukaan Olimpiade berada di distrik 7 tidak terdampak.
Pembukaan Olimpiade 2024 menuai kontroversi karena dianggap menghina agama Kristen dan diikuti pemadaman listrik sehari setelahnya. Banyak foto lama menara Eiffel yang padam beredar di media sosial dengan konteks yang keliru. Sebelumnya, Pemeriksa Fakta Mafindo di laman turnbackhoax.id juga sudah membantah foto yang diklaim terkait pemadaman listrik di Paris pada Juli 2024.
Dengan demikian, foto pemadaman listrik di sekitar Eiffel setelah pembukaan Olimpiade Paris 2024 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Beredar sebuah informasi di Facebook dari akun bernama Sb Stephen Lapian pada 28 Juli 2024 yang menyebut adanya pemadaman listrik sehari setelah pembukaan Olimpiade Paris 2024 di lokasi dekat Eiffel dan Sungai Seine, terlihat dalam postingan tersebut foto sebagai bukti kondisi di sekitar Eiffel yang tidak terlihat cahaya lampu akibat dari pemadaman listrik tersebut.
Namun faktanya foto tersebut tidak ada kaitannya dengan pemadaman listrik di empat distrik di Paris sehari setelah pembukaan Olimpiade 2024. Dilansir dari AFP, foto tersebut diambil pada saat pembatasan sosial pandemi Covid-19 pada 9 Mei 2020. Tidak ada kaitannya dengan pemadaman listrik yang terjadi.
Perusahaan listrik mengkonfirmasi kepada AFP bahwa pemadaman listrik sehari setelah pembukaan Olimpiade Paris 2024 tersebut disebabkan oleh gangguan jaringan dan masalah teknis, distrik 1, 9, 17, dan 18 yang terdampak pemadaman listrik tersebut. Sedangkan menara Eiffel yang menjadi lokasi pembukaan Olimpiade berada di distrik 7 tidak terdampak.
Pembukaan Olimpiade 2024 menuai kontroversi karena dianggap menghina agama Kristen dan diikuti pemadaman listrik sehari setelahnya. Banyak foto lama menara Eiffel yang padam beredar di media sosial dengan konteks yang keliru. Sebelumnya, Pemeriksa Fakta Mafindo di laman turnbackhoax.id juga sudah membantah foto yang diklaim terkait pemadaman listrik di Paris pada Juli 2024.
Dengan demikian, foto pemadaman listrik di sekitar Eiffel setelah pembukaan Olimpiade Paris 2024 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Benar adanya pemadaman listrik di empat distrik akibat dari gangguan jaringan dan masalah teknis di Paris. Namun foto yang menampilkan Eiffel tersebut tidak berkaitan dengan pemadaman listrik yang terjadi sehari setelah pembukaan Olimpiade Paris 2024. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Benar adanya pemadaman listrik di empat distrik akibat dari gangguan jaringan dan masalah teknis di Paris. Namun foto yang menampilkan Eiffel tersebut tidak berkaitan dengan pemadaman listrik yang terjadi sehari setelah pembukaan Olimpiade Paris 2024. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
Halaman: 1344/6758