• [SALAH] Prabowo Usir Demokrat Dari Koalisinya

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 13/03/2024

    Berita

    Prabowo Usir Demokrat Dari Koalisi !! Ternyata Ini Penyebabnya

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar di Facebook mengklaim bahwa Prabowo Subianto mengusir Partai Demokrat dari koalisi Indonesia maju. Dalam video ini narator menjelaskan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap sebagai penggembira oleh Prabowo sehingga tidak masuk tim kemenangan. Selain itu, video yang berdurasi 11 menit ini juga menambahkan cuplikan -cuplikan video podcast mengenai Partai Demokrat.

    Setelah dilakukan penelusuran, ternyata video tersebut tidak sesuai dengan narasi. Video ini hanya berisi cuplikan-cuplikan para pengamat politik dalam menanggapi strategi Partai Demokrat. Selain itu, dalam akhir video juga disebutkan bahwa SBY turut mendukung dan bersedia turun gunung untuk membantu menenangkan Prabowo di Pilpres 2024.

    Sementara itu, diketahui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat posisi penting di tim pemenangan Prabowo – Gibran yaitu sebagai wakil ketua TKN. AHY turut mendukung penuh pasangan 02 untuk memenangkan Pilpres 2024. Melansir dari http://detik.com, menjelang pelaksanaan pemilu Prabowo juga menjanjikan akan memberikan tugas strategis dan penting kepada AHY jika menang Pilpres 2024.

    Dengan demikian, klaim yang mengatakan bahwa Partai Demokrat diusir Prabowo tidaklah benar.

    Kesimpulan

    Faktanya, klaim yang mengatakan bahwa Prabowo mengusir Partai Demokrat dari koalisinya tidaklah benar. Video ini tidak sesuai dengan narasi yang diangkat. Selain itu, diketahui AHY, Ketua Umum Partai Demokrat memiliki posisi yang kuat di tim pemenangan Prabowo- Gibran. Serta, Prabowo sudah menjanjikan akan memberikan AHY tugas penting dan strategis jika menang di Pilpres 2024.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Tentara Cina Sudah Berani Bentak TNI

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 13/03/2024

    Berita

    gimana kalo sudah seperti ini,, tentara cina saja sudah berani membentak TNI,, Kalimantan nih bos

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video yang beredar di Tiktok mengklaim bahwa tentara Cina sudah berani membentak TNI. Dalam video ini terlihat orang-orang berkerumun dan diketahui ada anggota TNI yang bersitegang dengan seseorang berseragam hitam.

    Setelah ditelusuri ternyata video ini tidak sesuai dengan narasi yang disertakan. Dalam video tersebut, tidak terlihat tentara Cina satu orangpun. Berdasarkan penelusuran, video tersebut adalah cekcok antara anggota TNI dan Brimob Polri dengan warga di tambang emas ilegal di Gampong Bangkeh, Aceh beberapa waktu lalu. Dilansir dari Merdeka. com, peristiwa ini terjadi karena kesalahpahaman antara TNI dan Brimob. Beberapa personel Brimob mengira warga meminta TNI untuk turut menghadang dalam penindakan hukum tambang emas ilegal di wilayah tersebut. Padahal, TNI dikerahkan untuk membantu menenangkan warga agar tidak bentrok. Sehingga adanya kesalahpahaman tersebut menyebabkan sejumlah petugas TNI dan Brimob saling adu mulut bahkan saling dorong.

    Namun, setelah dilakukan pembicaraan dan dijelaskan, akhirnya situasi dapat mereda dan warga membubarkan diri.
    Dengan demikian, video yang diklaim bahwa tentara Cina sudah berani kepada TNI tidaklah benar. Video ini tidak ada kaitannya dengan tentara Cina sama sekali.

    Kesimpulan

    Faktanya, video yang diklaim bahwa tentara Cina sudah berani membentak TNI tidaklah benar. Video tersebut tidak ada kaitannya dengan tentara Cina. Dari hasil penelusuran, video yang sebenarnya adalah cekcok antara TNI, Brimob Polri, dan warga di tambang emas ilegal, di Gampong Bangkeh, Aceh. Dalam kejadian ini, sempat terjadi kesalahpahaman antara TNI dan Brimob sehingga menimbulkan cekcok.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Foto Jenderal Havery Skidder, Tentara Amerika yang Tewas oleh Hamas

    Sumber: Weibo.com
    Tanggal publish: 13/03/2024

    Berita

    “Hamas membunuh sekelompok jenderal Amerika Havery Skidder dan bawahannya (Pasukan Khusus Pasukan Delta) di Khannius, ketika mereka melakukan operasi gabungan “ Israel ”.

    Skid dikenal karena kepemimpinannya yang terampil dalam pasukan khusus dan memiliki beberapa prestasi luar biasa dalam perang di Afghanistan dan Irak.#巴 Konflik Israel##Israel##Palestina#”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah foto di internet yang terlihat seperti tantara diklaim merupakan Jenderal Amerika Bernama Havery Skidder yang dibunuh oleh Hamas, disebutkan juga bahwa dirinya bersama bawahannya yang tergabung dalam Pasukan Delta AS sedang melakukan operasi gabungan dengan Israel.

    Namun setelah ditelusuri foto tersebut adalah Ryan Brummond yang diambil pada saat dirinya di Afghanistan pada 2013, melalui AFP Ryan mengkonfirmasi bahwa dirinya belum pernah ke Gaza. AFP menyebut bahwa belum ada pemberitaan valid yang mengabarkan bahwa Jenderal Amerika Bernama Havery Skidder tewas dibunuh oleh militan Hamas di Gaza.

    Dilansir dari Full Fact, bahwa saat ini tidak ada operasi gabungan Israel-Amerika selama konflik antara Palestina dan Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 hingga sekarang. Sehingga dapat dipastikan tidak ada pasukan militer yang sedang bertugas di Gaza.

    Dengan demikian, foto Jenderal Amerika yang dibunuh Hamas adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya foto tersebut adalah Ryan Brummond yang diambil pada saat dirinya di Afghanistan pada 2013. Hingga saat ini Amerika belum pernah mengirimkan pasukan ke wilayah Gaza selama konflik antara Palestina dengan Israel sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023 hingga sekarang.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Tidak Benar Nintendo Tuntut Bocah di Thailand atas Pelanggaran Hak Cipta

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 12/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Perusahaan gim Nintendo disebut menggugat bocah laki-laki asal Thailand atas pelanggaran hak cipta.

    Narasi di media sosial menyebutkan, bocah itu membuat replika konsol Nintendo Switch dari potongan kardus karena tidak bisa membelinya.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut kemungkinan satire.

    Narasi soal gugatan Nintendo terhadap bocah asal Thailand dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Selasa (12/3/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    sebuah cerita yang amat menyentuh!!

    bocah laki-laki dari Thailand bermimpi memiliki Nintendo Switch. Namun karena tidak punya uang, ia membuat sendiri konsol itu dengan potongan kardus dan spidol.

    Ayahnya yang terharu merekam bocah itu dan mengunggah videonya ke media sosial. Setelah viral, CEO Nintendo mengtahui hal itu dan memutuskan datang ke Thailand secara pribadi untuk menuntut 2,5 juta dollar AS dari bocah itu karena pelanggaran hak cipta.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi kredibel soal gugatan Nintendo senilai 2,5 juta dollar AS terhadap seorang anak di Thailand yang membuat replika Switch.

    Narasi itu mirip dengan kisah fiktif bocah 9 tahun asal Venezuela yang dituntut 200 juta dollar AS oleh Nintendo karena membuat Switch dari kardus.

    Dilansir Snopes, cerita itu berawal dari video seorang anak kecil memainkan Super Mario Bros dengan potongan kardus yang viral pada 2018.

    Anak dalam video itu bernama Ruben. Banyak orang memuji kreativitas Ruben setelah melihat video tersebut.

    Cerita fiktif soal Nintendo menggugat bocah Venezuela karena pelanggaran hak cipta baru beredar pada 2021 dan disematkan pada video Ruben yang viral pada 2018.

    Narasi semacam itu kemungkinan adalah satire terhadap Nintendo yang bersikap sangat protektif terhadap kekayaan intelektualnya, baik itu gim atau konsol.

    Belum lama ini, Nintendo melayangkan tuntutan hukum ke pembuat Yuzu, perangkat lunak (emulator) yang memungkinkan gim-gim Switch dimainkan di platform PC.

    Nintendo menyebutkan, pembuat Yuzu melakukan pelanggaran hak cipta, membobol sistem keamanan Switch, dan mendapatkan keuntungan dengan menjual teknologi itu.

    Dilansir Polygon, Yuzu menyelesaikan tuntutan itu dengan membayar ganti rugi 2,4 juta dolar AS kepada Nintendo dan menutup situs serta emulator mereka.

    Kesimpulan

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi kredibel bahwa Nintendo menggugat bocah asal Thailand karena pelanggaran hak cipta.

    Narasi itu kemungkinan adalah satire terhadap Nintendo yang bersikap sangat protektif terhadap kekayaan intelektualnya, baik itu gim atau konsol.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini