GEGER HARI INI || GIBRAN TERPANCING EMOSI ADIAN SEBUT BAWA BUKTI CURANG MILIK GIBRAN DI HAK ANGKET
BERITA TERBARU
AMARAH GIBRAN MAKIN MELUAP
ADIAN AKAN BAWA BUKTI KECURANGAN INI DI SIDANG HAK ANGKET
[SALAH] ADIAN NAPITUPULU AKAN BAWA BUKTI KECURANGAN MILIK GIBRAN DI SIDANG HAK ANGKET
Sumber: youtube.comTanggal publish: 28/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel youtube bernama KUMPARAN TV bernarasikan Gibran terpancing emosi akibat Adian Napitupulu sebut bawa bukti kecurangan milik Gibran di sidang hak angket.
Setelah ditelusuri, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi. Video tersebut hanya berisi beberapa cuplikan dari peristiwa berbeda yang tidak mendukung klaim narasi.
Pada awal video terdapat narasi yang membahas tentang pakar hukum tata negara dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah yang mengatakan penggunaan hak angket untuk mendorong DPR mengusut dugaan kecurangan pada Pemilu 2024 bisa berujung pada pemakzulan Presiden Jokowi. Narasi tersebut merujuk ke salah satu artikel tempo.co berjudul “Pakar Sebut Hak Angket DPR Bisa Berujung Pemakzulan Presiden Jokowi”.
Selanjutnya, narasi yang membahas tentang Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP TB Hasanuddin angkat bicara soal aspirasi sejumlah organisasi masyarakat sipil untuk memakzulkan Presiden Jokowi tersebut bersumber dari artikel kompas.tv dengan judul “Politikus PDIP: Pemakzulan Presiden Jokowi Bisa Dilakukan DPR dengan Hak Angket”.
Selain itu, narator dalam video tersebut juga membacakan artikel dari jpnn.com berjudul “Yusril Tanggapi soal Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi, Ada Kata Membahayakan”. Artikel ini membahas tanggapan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra soal hak angket mengenai kecurangan Pemilu 2024 yang disebut akan diajukan oleh Ganjar ke DPR.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang disebarluaskan oleh channel youtube KUMPARAN TV tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Setelah ditelusuri, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi. Video tersebut hanya berisi beberapa cuplikan dari peristiwa berbeda yang tidak mendukung klaim narasi.
Pada awal video terdapat narasi yang membahas tentang pakar hukum tata negara dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah yang mengatakan penggunaan hak angket untuk mendorong DPR mengusut dugaan kecurangan pada Pemilu 2024 bisa berujung pada pemakzulan Presiden Jokowi. Narasi tersebut merujuk ke salah satu artikel tempo.co berjudul “Pakar Sebut Hak Angket DPR Bisa Berujung Pemakzulan Presiden Jokowi”.
Selanjutnya, narasi yang membahas tentang Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP TB Hasanuddin angkat bicara soal aspirasi sejumlah organisasi masyarakat sipil untuk memakzulkan Presiden Jokowi tersebut bersumber dari artikel kompas.tv dengan judul “Politikus PDIP: Pemakzulan Presiden Jokowi Bisa Dilakukan DPR dengan Hak Angket”.
Selain itu, narator dalam video tersebut juga membacakan artikel dari jpnn.com berjudul “Yusril Tanggapi soal Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi, Ada Kata Membahayakan”. Artikel ini membahas tanggapan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra soal hak angket mengenai kecurangan Pemilu 2024 yang disebut akan diajukan oleh Ganjar ke DPR.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang disebarluaskan oleh channel youtube KUMPARAN TV tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Tidak ditemukan informasi terkait Adian akan bawa bukti kecurangan Gibran di sidang hak angket. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi beberapa cuplikan dari peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Tidak ditemukan informasi terkait Adian akan bawa bukti kecurangan Gibran di sidang hak angket. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, video tersebut hanya berisi beberapa cuplikan dari peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Rujukan
- https://nasional.tempo.co/read/1837373/pakar-sebut-hak-angket-dpr-bisa-berujung-pemakzulan-presiden-jokowi
- https://www.kompas.tv/nasional/487401/politikus-pdip-pemakzulan-presiden-jokowi-bisa-dilakukan-dpr-dengan-hak-angket
- https://m.jpnn.com/news/yusril-tanggapi-soal-hak-angket-dan-pemakzulan-jokowi-ada-kata-membahayakan
[SALAH] ANIES NAIK 80 JUTA SUARA, KPU PUTUSKAN PRABOWO DAN GANJAR TIDAK LAYAK JADI PRESIDEN
Sumber: youtube.comTanggal publish: 28/02/2024
Berita
Kenaikan makin terjadi !! Hingga pasangan Prabowo Ganjar di pastikan tak layak jadi presiden 2024
MENGEJUTKAN….
ANIES NAIK 80 JUTA SUARA
AKHIRNYA KPU PUTUSKAN PRABOWO DAN GANJAR TAK LAYAK JADI PRESIDEN
MENGEJUTKAN….
ANIES NAIK 80 JUTA SUARA
AKHIRNYA KPU PUTUSKAN PRABOWO DAN GANJAR TAK LAYAK JADI PRESIDEN
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel youtube bernama GARUDA POLITIK dengan narasi yang menyatakan bahwa Anies Baswedan naik sebanyak 80 juta suara hingga KPU putuskan Prabowo dan Ganjar tidak layak menjadi presiden 2024.
Cuplikan awal video yang menampilkan seorang reporter memberitakan update hasil rekapitulasi pemilu 2024 dari data yang sudah masuk di serekap dengan perolehan suara Anies-Muhaimin 58.83%, Prabowo-Gibran 24.34%, Ganjar-Mahfud 16.83% tersebut merupakan hasil manipulasi.
Setelah ditelusuri, ditemukan video identik dari channel youtube tvOneNews berjudul “Update Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 | Kabar Siang tvOne” yang tayang pada 25 Februari 2024.
Dalam video aslinya, reporter tersebut memberitakan update hasil rekapitulasi pemilu 2024 dari data 76.60% suara yang sudah masuk di serekap dengan perolehan suara Prabowo-Gibran mendominasi dengan 58.83%, disusul Anies-Muhaimin 24.34% dan Ganjar-Mahfud 16.83%. Sehingga dapat dipastikan video cuplikan tersebut sudah di manipulasi.
Thumbnail yang menampilkan presenter wanita menganakan baju berwarna pink yang terdapat watermark MetroTV tersebut merujuk ke salah satu video yang diunggah oleh channel youtube resmi METROTV berjudul “Penghitugan Suara Resmi KPU 26 Februari 2024 Siang” yang tayang pada 26 Februari 2024.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Anies Baswedan naik sebanyak 80 juta suara hingga KPU putuskan Prabowo dan Ganjar tidak layak menjadi presiden 2024 tidak adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Cuplikan awal video yang menampilkan seorang reporter memberitakan update hasil rekapitulasi pemilu 2024 dari data yang sudah masuk di serekap dengan perolehan suara Anies-Muhaimin 58.83%, Prabowo-Gibran 24.34%, Ganjar-Mahfud 16.83% tersebut merupakan hasil manipulasi.
Setelah ditelusuri, ditemukan video identik dari channel youtube tvOneNews berjudul “Update Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 | Kabar Siang tvOne” yang tayang pada 25 Februari 2024.
Dalam video aslinya, reporter tersebut memberitakan update hasil rekapitulasi pemilu 2024 dari data 76.60% suara yang sudah masuk di serekap dengan perolehan suara Prabowo-Gibran mendominasi dengan 58.83%, disusul Anies-Muhaimin 24.34% dan Ganjar-Mahfud 16.83%. Sehingga dapat dipastikan video cuplikan tersebut sudah di manipulasi.
Thumbnail yang menampilkan presenter wanita menganakan baju berwarna pink yang terdapat watermark MetroTV tersebut merujuk ke salah satu video yang diunggah oleh channel youtube resmi METROTV berjudul “Penghitugan Suara Resmi KPU 26 Februari 2024 Siang” yang tayang pada 26 Februari 2024.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Anies Baswedan naik sebanyak 80 juta suara hingga KPU putuskan Prabowo dan Ganjar tidak layak menjadi presiden 2024 tidak adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya video tersebut telah dimanipulasi sehingga perhitungan suara tidak sesuai dengan hasil perhitungan suara resmi dari KPU.
Faktanya video tersebut telah dimanipulasi sehingga perhitungan suara tidak sesuai dengan hasil perhitungan suara resmi dari KPU.
Rujukan
[SALAH] Video Kecurangan Pemilu 2024: “BOCOR LAGI.. Ternyata data KPU 2024 sudah jadi”
Sumber: TwitterTanggal publish: 28/02/2024
Berita
“INI DATA KPU HASIL PEMILU 2024. Luar biasa, negeri ini memang sakti, pemungutan suara belum dilakukan, hasilnya sudah ditentukan?”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @AgusMul32723528 mengunggah video yang menunjukkan penemuan kotak suara di tempat yang tidak terdaftar atau tidak ditentukan oleh KPU. Pengguna Twitter tersebut menambahkan bahwa data tersebut sudah ditentukan sebelum hari pemilihan suara dilaksanakan. Cuitan dan video tersebut diunggah pada 25 April 2023.
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut telah banyak beredar sejak 2019 lalu, salah satunya di kanal berita Indonesia, Kumparan. Melansir dari artikel Kumparan yang berjudul “Penjelasan KPU Makassar soal Video Kotak Suara yang ditaruh di Gudang”, penemuan kotak suara di gudang itu bukan merupakan suatu kecurangan, melainkan sebeuah gudang yang disewa karena kantor kecamatan tidak mampu menampung kotak sebanyak itu. Konfirmasi tersebut dinyatakan oleh Komisioner KPU Makassar 2019 lalu, Gunawan Mashar.
Selain itu, informasi serupa juga telah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Video "HARI INI Ditemukan oleh RELAWAN ANIES, di Makassar soal rencana curang Pemilu 2024" dan dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @AgusMul32723528 merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut telah banyak beredar sejak 2019 lalu, salah satunya di kanal berita Indonesia, Kumparan. Melansir dari artikel Kumparan yang berjudul “Penjelasan KPU Makassar soal Video Kotak Suara yang ditaruh di Gudang”, penemuan kotak suara di gudang itu bukan merupakan suatu kecurangan, melainkan sebeuah gudang yang disewa karena kantor kecamatan tidak mampu menampung kotak sebanyak itu. Konfirmasi tersebut dinyatakan oleh Komisioner KPU Makassar 2019 lalu, Gunawan Mashar.
Selain itu, informasi serupa juga telah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Video "HARI INI Ditemukan oleh RELAWAN ANIES, di Makassar soal rencana curang Pemilu 2024" dan dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @AgusMul32723528 merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Video itu adalah hoaks berulang dari pemilu 2019, dan itu bukan video kecurangan pemungutan suara yang sudah ditentukan KPU, melainkan anggota KPU yang menyewa gudang untuk tempat tambahan menghitung hasil pemilu, tidak ada hubungannya dengan pemilu 2024 dan data yang direkayasa KPU.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/02/28/salah-video-kecurangan-pemilu-2024-bocor-lagi-ternyata-data-kpu-2024-sudah-jadi/
- https://kumparan.com/makassar-indeks/penjelasan-kpu-makassar-soal-video-kotak-suara-yang-ditaruh-di-gudang-1quUEkHqo5q
- https://turnbackhoax.id/2024/02/10/salah-video-hari-ini-ditemukan-oleh-relawan-anies-di-makassar-soal-rencana-curang-pemilu-2024/
[SALAH]: “Bendera Israel Berkibar di Dalam Gedung Parlemen Inggris”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 28/02/2024
Berita
UK Parliament last night
Terjemahan
Parlemen Inggrid tadi malam
Terjemahan
Parlemen Inggrid tadi malam
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter/X dengan nama pengguna “Khalissee” membagikan foto dengan narasi bendera Israel berkibar di dalam Gedung Parlemen Inggris.
Setelah melakukan penelusuran, foto identik ditemukan dalam artikel The Guardian yang diterbitkan pada 2 November 2022. Dalam foto asli, tidak ada bendera Israel yang dikibarkan.
Foto tersebut merupakan sidang untuk membahas gencatan senjata yang ada di Gaza, Palestina. Oleh tiga partai terbesar yang ada di parlemen.
Dengan demikian, klaim tentang bendera Israel berkibar di dalam Gedung Parlemen Inggris adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah melakukan penelusuran, foto identik ditemukan dalam artikel The Guardian yang diterbitkan pada 2 November 2022. Dalam foto asli, tidak ada bendera Israel yang dikibarkan.
Foto tersebut merupakan sidang untuk membahas gencatan senjata yang ada di Gaza, Palestina. Oleh tiga partai terbesar yang ada di parlemen.
Dengan demikian, klaim tentang bendera Israel berkibar di dalam Gedung Parlemen Inggris adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan, faktanya foto identik ditemukan dalam artikel The Guardian yang diterbitkan pada 2 November 2022. Dalam foto asli, tidak ada bendera Israel yang dikibarkan.
Informasi yang menyesatkan, faktanya foto identik ditemukan dalam artikel The Guardian yang diterbitkan pada 2 November 2022. Dalam foto asli, tidak ada bendera Israel yang dikibarkan.
Rujukan
Halaman: 2708/6730