[SALAH]: “NASDEM DUKUNG GANJAR SOAL USULAN HAK ANGKET”
Sumber: YOUTUBE.COMTanggal publish: 28/02/2024
Berita
GEGER SORE INI..!!! NASDEM AMBIL KEPUTUSAN MENGEJUTKAN DUKUNG GANJAR USULKAN HAK ANHKET
Hasil Cek Fakta
Channel youtube bernama “AKTUAL” pada tanggal 25 Frebuari membagikan video dengan narasi Nasdem dukung ganjar Pranowo untuk usulkan hak angket.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video identik dengan foto pada artikel milik Detik.com dengan judul artikel “NasDem Serahkan SK Cagub ke Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo”.
Narasi yang dibacakan dalam video tersebut identik dengan artikel tempo.co dengan judul “Hak Angket Usulan Ganjar Didukung NasDem-PKB-PKS, Bagaimana dengan PDIP-PPP?”.
Nasdem masih menunggu keputusan sikap PDIP yang merupakan inisiator awal yang mengusulkan penggunaan soal hak angket dan belum ada informasi lanjut dari PDIP sampai saat ini.
Dengan demikan, klaim tentang Nasdem dukung ganjar Pranowo untuk usulkan hak angket adalah keliru dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video identik dengan foto pada artikel milik Detik.com dengan judul artikel “NasDem Serahkan SK Cagub ke Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo”.
Narasi yang dibacakan dalam video tersebut identik dengan artikel tempo.co dengan judul “Hak Angket Usulan Ganjar Didukung NasDem-PKB-PKS, Bagaimana dengan PDIP-PPP?”.
Nasdem masih menunggu keputusan sikap PDIP yang merupakan inisiator awal yang mengusulkan penggunaan soal hak angket dan belum ada informasi lanjut dari PDIP sampai saat ini.
Dengan demikan, klaim tentang Nasdem dukung ganjar Pranowo untuk usulkan hak angket adalah keliru dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil pemeriksa fakta Yudho Ardi
Faktanya, Nasdem masih menunggu keputusan sikap PDIP yang merupakan inisiator awal yang mengusulkan penggunaan soal hak angket dan belum ada informasi lanjut dari PDIP sampai saat ini.
Faktanya, Nasdem masih menunggu keputusan sikap PDIP yang merupakan inisiator awal yang mengusulkan penggunaan soal hak angket dan belum ada informasi lanjut dari PDIP sampai saat ini.
Rujukan
[HOAKS] Bendera Israel Berkibar di Dalam Gedung Parlemen Inggris
Sumber: kompas.comTanggal publish: 27/02/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar foto bendera Israel berkibar dalam gedung parlemen Inggris saat sidang berlangsung.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan hasil manipulasi.
Foto bendera Israel berkibar di dalam gedung parlemen Inggris dibagikan oleh akun X (Twitter) ini, ini, dan ini pada 22 Februari.
Berikut narasi yang dibagikan: UK Parliament last night
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan hasil manipulasi.
Foto bendera Israel berkibar di dalam gedung parlemen Inggris dibagikan oleh akun X (Twitter) ini, ini, dan ini pada 22 Februari.
Berikut narasi yang dibagikan: UK Parliament last night
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan TinEye, gambar serupa ditemukan di artikel The Guardian, pada 2 November 2022. Akan tetapi, dalam gambar tersebut tidak ada bendera Israel yang berkibar.
Dilansir Snopes.com, foto dengan tambahan bendera Israel tampaknya dibagikan di X sebagai sindiran terhadap sidang parlemen Inggris pada 21 Februari 2024.
Sidang diwarnai perdebatan mengenai gencatan senjata di Gaza, Palestina.
Tiga partai terbesar di parlemen, Partai Nasional Skotlandia (SNP), Partai Buruh, dan Partai Konservatif, berusaha untuk mengegolkan ambisi masing-masing.
SNP mengajukan mosi gencatan senjata segera.
Sementara, Partai Buruh dan Partai Konservatif, yang sebelumnya mendukung Israel, mengusulkan amendemen dengan syarat-syarat yang menurut mereka perlu dipenuhi untuk menghentikan pertempuran.
Usulan Partai Buruh disetujui, tetapi mosi awal SNP pada akhirnya tidak disetujui.
Dilansir Snopes.com, foto dengan tambahan bendera Israel tampaknya dibagikan di X sebagai sindiran terhadap sidang parlemen Inggris pada 21 Februari 2024.
Sidang diwarnai perdebatan mengenai gencatan senjata di Gaza, Palestina.
Tiga partai terbesar di parlemen, Partai Nasional Skotlandia (SNP), Partai Buruh, dan Partai Konservatif, berusaha untuk mengegolkan ambisi masing-masing.
SNP mengajukan mosi gencatan senjata segera.
Sementara, Partai Buruh dan Partai Konservatif, yang sebelumnya mendukung Israel, mengusulkan amendemen dengan syarat-syarat yang menurut mereka perlu dipenuhi untuk menghentikan pertempuran.
Usulan Partai Buruh disetujui, tetapi mosi awal SNP pada akhirnya tidak disetujui.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto bendera Israel berkibar di dalam gedung parlemen Inggris adalah hoaks. Foto itu merupakan hasil manipulasi.
Foto asli ditemukan dalam pemberitaan The Guardian yang diterbitkan pada 2 November 2022. Dalam foto asli, tidak ada bendera Israel yang dikibarkan.
Foto asli ditemukan dalam pemberitaan The Guardian yang diterbitkan pada 2 November 2022. Dalam foto asli, tidak ada bendera Israel yang dikibarkan.
Rujukan
- https://twitter.com/Kahlissee/status/1760627974750269899
- https://twitter.com/mrbarnicoat/status/1760673687135772805
- https://twitter.com/Sprinter99800/status/1760671836759851202
- https://www.theguardian.com/politics/2022/nov/02/mps-staff-report-being-bullied-in-evidence-given-to-speakers-conference
- https://www.snopes.com/fact-check/uk-parliament-israeli-flags/?utm_medium=Social&utm_source=Twitter#Echobox=1708642379-1
- https://t.me/kompascomupdate
[HOAKS] Anies-Muhaimin Resmi Dilantik Jadi Presiden-Wakil Presiden
Sumber: kompas.comTanggal publish: 27/02/2024
Berita
KOMPAS.com - Unggahan di media sosial mengeklaim, pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, resmi dilantik pada 25 Februari 2024.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal Anies dan Muhaimin resmi dilantik menjadi presiden-wakil presiden pada 25 Februari 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Akun tersebut membagikan tautan video di kanal YouTube ini dengan judul "Menggemparkan !! Detik ini Anies-amin resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden 2024".
Kemudian pada thumbnail video terdapat gambar Anies sedang bersalaman dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Gambar tersebut diberikan keterangan demikian:
HARI INI 25 FEBRUARI ANIS ANISNYA DILANTIK SEBAGAI PRESIDEN 2024.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal Anies dan Muhaimin resmi dilantik menjadi presiden-wakil presiden pada 25 Februari 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Akun tersebut membagikan tautan video di kanal YouTube ini dengan judul "Menggemparkan !! Detik ini Anies-amin resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden 2024".
Kemudian pada thumbnail video terdapat gambar Anies sedang bersalaman dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Gambar tersebut diberikan keterangan demikian:
HARI INI 25 FEBRUARI ANIS ANISNYA DILANTIK SEBAGAI PRESIDEN 2024.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar pada thumbnail video yang memperlihatkan Anies bersalaman dengan Bambang Soesatyo.
Gambar tersebut mirip dengan foto di laman Sekretariat Kabinet ini. Pria yang bersalaman dengan Bambang adalah Presiden Joko Widodo, bukan Anies.
Dalam foto itu, Jokowi dan Ma'ruf Amin menerima ucapan selamat dari Bambang usai dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 2019.
Sementara, setelah video disimak sampai tuntas, Kompas.com tidak menemukan informasi soal Anies dan Muhaimin resmi dilantik pada 25 Februari 2024.
Klip dalam video lebih banyak menampilkan momen Anies melantik pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Rekaman pelantikan bisa dilihat di kanal YouTube ini. Video diambil pada 4 September 2020 ketika Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih merekapitulasi hasil perolehan suara untuk calon presiden-wakil presiden dan anggota legislatif dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Berdasarkan tahapan dan jadwal Pemilu 2024, proses penghitungan suara dimulai pada Kamis 15 Februari sampai 20 Maret 2024.
Kemudian, pengucapan sumpah atau janji presiden dan wakil presiden terpilih bakal digelar pada 20 Oktober 2024.
Gambar tersebut mirip dengan foto di laman Sekretariat Kabinet ini. Pria yang bersalaman dengan Bambang adalah Presiden Joko Widodo, bukan Anies.
Dalam foto itu, Jokowi dan Ma'ruf Amin menerima ucapan selamat dari Bambang usai dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 2019.
Sementara, setelah video disimak sampai tuntas, Kompas.com tidak menemukan informasi soal Anies dan Muhaimin resmi dilantik pada 25 Februari 2024.
Klip dalam video lebih banyak menampilkan momen Anies melantik pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Rekaman pelantikan bisa dilihat di kanal YouTube ini. Video diambil pada 4 September 2020 ketika Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih merekapitulasi hasil perolehan suara untuk calon presiden-wakil presiden dan anggota legislatif dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Berdasarkan tahapan dan jadwal Pemilu 2024, proses penghitungan suara dimulai pada Kamis 15 Februari sampai 20 Maret 2024.
Kemudian, pengucapan sumpah atau janji presiden dan wakil presiden terpilih bakal digelar pada 20 Oktober 2024.
Kesimpulan
Narasi soal Anies dan Muhaimin resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada 25 Februari 2024 adalah hoaks.
Thumbnail video merupakan hasil rekayasa. Pria yang bersalaman dengan Bambang Soesatyo bukan Anies, melainkan Presiden Jokowi.
Berdasarkan jadwal Pemilu 2024, proses penghitungan suara dimulai pada Kamis 15 Februari sampai 20 Maret 2024.
Kemudian, pengucapan sumpah atau janji presiden dan wakil presiden terpilih bakal digelar pada 20 Oktober 2024.
Thumbnail video merupakan hasil rekayasa. Pria yang bersalaman dengan Bambang Soesatyo bukan Anies, melainkan Presiden Jokowi.
Berdasarkan jadwal Pemilu 2024, proses penghitungan suara dimulai pada Kamis 15 Februari sampai 20 Maret 2024.
Kemudian, pengucapan sumpah atau janji presiden dan wakil presiden terpilih bakal digelar pada 20 Oktober 2024.
Rujukan
- https://web.facebook.com/story.php?story_fbid=424954589985083&id=100074116361319&mibextid=oFDknk&_rdc=1&_rdr
- https://ghostarchive.org/archive/v4tg8
- https://www.youtube.com/watch?v=aZuto8bNjV8
- https://setkab.go.id/presiden-jokowi-bersyukur-acara-pelantikan-berjalan-khidmat-dan-penuh-keagungan/
- https://www.youtube.com/watch?v=LB1x4R4m3r0
- https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Peserta_pemilu
- https://t.me/kompascomupdate
Materi Cek Fakta dan Literasi Digital Perlu Dikenalkan Sejak Dini
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 28/02/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Materi cek fakta dan literasi digital perlu dikenalkan ke anak-anak usia dini, guna mencegah terpapar informasi palsu atau hoaks di media sosial.
Hal ini disampaikan Peneliti Glasgow Caledonian University, Jati Savitri Sekargati. Menurut Jati, dalam konteks internasional, anak-anak sudah dikenalkan caranya mencegah infomasi palsu dari siapa pun, termasuk dari media sosial.
"Dalam konteks internasional, edukasi terkait cek fakta dan literasi digital bisa masuk ke pendidikan anak usia dini, misalnya ada pembelajaran dont talk to strangers, jangan pernah berbicara dengan orang asing, itu untuk anak-anak TK," kata Jati menjadi pembicara di acara Virtual Class Liputan6.com, Rabu (28/2/2024).
Ia berharap, Indonesia bisa segera menerapkan materi cek fakta dan literasi digital dalam kurikulum pendidikan. Namun, Jati menilai, ada sejumlah kendala yang harus dibenahi bila Indonesia ingin menerapkan materi cek fakta dan literasi digital dalam kurikulum pendidikan.
Pertama, kata dia, sumber daya manusia (SDM) yang menguasai materi cek fakta dan literasi digital masih sangat terbatas.
"Selain itu bagaimana masalah pendanaannya dan lain-lain," tambah Jati.
Meski belum menerapkan materi cek fakta dan literasi digital dalam kurikulum pendidikan, menurut Jati, pemerintah sudah memiliki langkah-langkah untuk menangani konten hoaks.
"Mereka sudah memiliki mekanisme-mekanisme untuk menanganin hoaks," ucap dia.
Jati berharap, masyarakat memiliki sikap kritis setiap menerima sebuah informasi dari media sosial. Selain itu, masyarakat juga perlu memiliki pengetahuan yang cukup terkait literasi digital. Hal ini guna mengantisipasi masyarakat terpapat hoaks.
"Sehingga minimal masyarakat bisa mengajarkan ke keluarganya, teman-temannya, dan kerabat-kerabatnya. Agar tidak mudah terpapar hoaks," kata Jati.
Hasil Cek Fakta
Halaman: 2709/6730