Belum Ada Bukti, Video Sejumlah Koper yang Diklaim Berisi Uang untuk Pilkada 2024 di Kalimantan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 09/02/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp, TikTok, dan Facebook akun ini, ini, ini, dan ini, yang diklaim memperlihatkan uang dalam sejumlah koper untuk pemenangan calon tertentu dalam Pilkada 2024. Uang tersebut diklaim untuk serangan fajar alias suap pemilih untuk memenangkan calon yang didukung.
Video memperlihatkan bahwa uang-uang Rupiah pecahan lima puluh ribu dan seratus ribu itu asli, menggunakan mesin penghitung dan pemeriksa uang. Dikatakan bahwa saat direkam, uang-uang itu sedang berada di salah satu gudang di Surabaya, Jawa Timur.
Namun, benarkah uang-uang itu diperuntukkan adu duit pada Pilkada 2024 di Kalimantan?
Hasil Cek Fakta
Kasubbag Pengawasan dan Humas Bawaslu Kota Surabaya, Hastyo Nurmandriya, mengatakan belum ada laporan masuk ke pihaknya terkait dugaan penyimpanan uang untuk adu duit di Kota Pahlawan tersebut. “Sampai dengan saat ini belum ada laporan tersebut,” kata Hastyo melalui pesan, Senin 5 Februari 2024.
Tidak ditemukan keterangan lain terkait video itu dari sumber-sumber informasi terbuka di internet. Sementara Ketua Bawaslu Jatim, A. Warits, mengatakan pihaknya juga belum menerima laporan adanya dugaan uang yang disimpan di Surabaya untuk adu duit dalam Pilkada 2024 di Kalimantan tersebut.
“Belum ada (laporan masuk). Terimakasih informasinya, kami akan tindak lanjuti itu,” kata Warits, Senin, 5 Februari 2024.
Dia juga mengatakan bahwa masyarakat telah memahami bahwa mereka bukan barang dagangan. Sehingga seharusnya akan menolak pembelian suara atau hak pilihnya dalam pemilu, oleh para calon.
“Saya pikir rakyat sudah tahu bahwa dirinya bukan barang dagangan. Rakyat insyaallah akan jaga juga suaranya, bersama dengan Bawaslu,” kata dia lagi.
Kesimpulan
Berdasarkan verifikasi Tempo, bisa disimpulkan bahwa narasi adanya uang dalam sejumlah koper yang tersimpan di Surabaya untuk politik uang atau adu duit dalam Pilkada 2024 di Kalimantan, merupakan klaim yangbelum ada buktinya.
Bawaslu Kota Surabaya maupun Provinsi Jawa Timur, belum menerima laporan adanya uang yang disimpan di wilayahnya untuk serangan fajar atau suap pemilih dalam Pilkada 20204 di Kalimantan, sebagaimana narasi yang beredar.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@heriyantoasahimas1/video/7301954886516641029
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02cV8yKaUNMQR2db1j3jEwSp5N6jnbWm3CByUipnaSUqTUaNwxd1EfhiAyRd88a1PPl&id=100080188039156
- https://www.facebook.com/sofyan.effendy.106/posts/pfbid02Mxh4NCStubWtpz2yBkSgxNvDX53nhspbQuFt3C1bPTu7a8wn9rHAMCcobc8UKKJ4l
- https://www.facebook.com/sofyan.effendy.106/posts/pfbid02Mxh4NCStubWtpz2yBkSgxNvDX53nhspbQuFt3C1bPTu7a8wn9rHAMCcobc8UKKJ4l
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02D5Yj7T15dW9nHBZ7CfywAVWm6M3JBakCmoqUVW73U6SpsZ4aA1W1SST8ifd2kyKsl&id=100082272795702 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Keliru, Video yang Diklaim Tweet Taylor Swift Ucapkan Terima Kasih kepada Prabowo Subianto
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 09/02/2024
Berita
Tempo mendapatkan permintaan dari pembaca untuk memverifikasi video penyanyi pop internasional, Taylor Swift, mengucapkan terima kasih kepada capres nomor urut 2 dalam Pilpres 2024, Prabowo Subianto.
Dalam video, Taylor Swift diklaim mengucapkan terima kasih karena Prabowo karena telah membantunya. “Thank you Mr Prabowo Subianto for helping me. I thank you very much, I hope you live a long time when I play in Indonesia.”
Selain beredar di WhatsApp, beragam akun Tiktok seperti yang ini, ini, dan ini menyebarkan potongan gambar berisi cuitan yang tertulis diunggah pukul 00:58 PM, Rabu, 10 Januari 2024. Sebagian unggahan disertai tulisan bahwa Taylor Swift mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.
Namun, benarkah Taylor Swift menyatakan terima kasih pada Prabowo melalui akun X alias Twitter miliknya?
Hasil Cek Fakta
Taylor Alison Swift adalah penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat yang telah mendapat tiga penghargaan dalam People’s Choice Award. Dikutip dari Billboard, ketiga penghargaan yang ia raih yaitu Artis Wanita 2022, Video Musik 2022 dengan lagu Anti-Hero, dan album 2022 untuk Midnights.
Taylor Swift menjadi populer termasuk di Indonesia karena berhasil memecahkan banyak rekor, seperti menjadi musisi perempuan pertama dalam sejarah Spotify yang mencapai 100 juta pendengar bulanan, Taylor Swift telah mencapai 12 album nomor satu di Billboard, terbanyak oleh artis perempuan dan Dia solois perempuan pertama dan satu-satunya yang tiga kali memenangkan Album of The Year dari Grammy Awards.
Namun Taylor tidak pernah mencuitkan dukungan terhadap calon presiden Indonesia. Tempo memeriksa akun Twitter milik Taylor Swift dan tidak menemukan cuitan yang mendukung Prabowo tersebut. Diketahui pula bahwa pada hari Rabu, 10 Januari 2024, Taylor Swift tidak mengunggah cuitan apapun.
Penelusuran menggunakan pencarian Twitter pun tidak menemukantweetseperti dalam video yang beredar tersebut. Demikian juga pencarian dengan Twitter Advance Search, yang tidak menemukantweettersebut di akun Taylor Swift maupun akun-akun lainnya.
Ditemukan juga fakta bahwa pelantun lagu “Shake it Off” itu tidak pernah menyebutkan nama Prabowo, maupun nama capres Pilpres 2024 lainnya, di akun Twitter miliknya.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi adanyatweet Taylor Swift yang mengatakan terima kasih pada Prabowo Subianto karena telah membantunya adalah klaimkeliru.
Twit tersebut diklaim diunggah hari Rabu, 10 Januari 2024. Padahal pada tanggal tersebut, akun Twitter Taylor Swift tidak mengunggah apapun. Akun Twitter Taylor Swift juga tidak pernah menyebut nama Prabowo.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@marsyah_92/video/7322518395776240902?_r=1&_t=8je1t7Hxhmk&social_sharing=1
- https://www.tiktok.com/@nyongsulut_96/video/7323611466198682885?_r=1&_t=8jfmgWsdZv5&social_sharing=1
- https://www.tiktok.com/@el_sgl04/video/7323087896074865925?_r=1&_t=8je20evnwH4&social_sharing=1
- https://seleb.tempo.co/read/1666922/mengenal-taylor-swift-penyanyi-peraih-banyak-penghargaan-yang-sedang-menjajal-debut-sutradara
- https://www.vice.com/id/article/z3mke4/mengapa-taylor-swift-begitu-populer-karena-dia-tidak-pernah-ketinggalan-zaman
- https://twitter.com/taylorswift13 mailto:cekfakta@tempo.co.id
[HOAKS] WHO Melakukan Pengawasan untuk Mengontrol Penyakit Semua Orang
Sumber: kompas.comTanggal publish: 07/02/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyerukan peningkatan pengawasan.
Tujuannya, menurut unggahan di media sosial, untuk mengontrol penyakit bagi orang-orang di seluruh dunia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi soal WHO menyerukan peningkatan pengawasan untuk mengontrol penyakit semua orang ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu pengunggah pada Kamis (1/2/2023) dalam terjemahan bahasa Indonesia:
WHO Menuntut Kekuatan Pengawasan untuk Memantau Setiap Pria, Wanita & Anak-anak Untuk ‘Pengendalian Penyakit’.
Menurut pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, para birokrat yang tidak dipilih memerlukan peningkatan kewenangan pengawasan untuk melacak masyarakat dan memantau “kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem.”
WHO menyerukan perluasan kemampuan pelacakan dalam rancangan terbaru perjanjian pandemi internasionalnya. Intinya, perjanjian pandemi ini akan memberi Bill Gates hak untuk menulis hukum internasional.
Klaim soal seruan WHO meningkatkan pengawasan bersumber dari situs The People's Voice. Situs tersebut memiliki rekam jejak menyebarkan informasi keliru.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi The People's Voice sebagai media yang bias sayap kanan dan memiliki kredibilitas rendah.
Sumber informasinya dipertanyakan dan tidak dapat dipercaya.
Situs web berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat tersebut rutin menerbitkan artikel soal konspirasi dan propaganda sejak 2014 di bawah perusahaan induk Newspunch LLC.
Artikel The People’s Voice membahas soal rekomendasi WHO untuk memperluas program pengawasan kesehatan yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti pelacakan penyakit dan pengembangan vaksin, bukan untuk melakukan pengawasan terhadap individu.
Pada 30 Oktober 2023, WHO menerbitkan proposal yang memuat pencegahan pandemi dan pengawasan kesehatan masyarakat.
Anggota WHO menyepakati kerja sama antaranggota negara, termasuk soal pembagian data, kapasitas diagnostik, serta penguatan dan pemeliharaan laboratorium kesehatan.
WHO tidak memiliki kekuatan untuk memaksa negara anggota memenuhi rekomendasinya.
Dikutip dari situs WHO, seperti halnya semua instrumen internasional, pemerintah sendirilah yang akan menentukan tindakan sambil mempertimbangkan undang-undang dan peraturan nasional mereka sendiri.
Pengacara dan pakar keadilan kesehatan global Institut O'Neill, Eric Friedman mengatakan bahwa tiap-tiap negara sudah memiliki program pengawasan kesehatannya masing-masing.
Program pengawasan kesehatan bukan dibuat untuk memata-matai, melainkan melihat potensi penularan penyakit, limbah, dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya.
"Jika kita bisa mengantisipasi (wabah), lalu jika (suatu penyakit) menular ke manusia, kita sudah tahu apa itu virus itu. Sangat penting untuk mengetahui apa yang ada di lingkungan tersebut," kata Friedman, dikutip dari Leadstories.
Tujuannya, menurut unggahan di media sosial, untuk mengontrol penyakit bagi orang-orang di seluruh dunia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi soal WHO menyerukan peningkatan pengawasan untuk mengontrol penyakit semua orang ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu pengunggah pada Kamis (1/2/2023) dalam terjemahan bahasa Indonesia:
WHO Menuntut Kekuatan Pengawasan untuk Memantau Setiap Pria, Wanita & Anak-anak Untuk ‘Pengendalian Penyakit’.
Menurut pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, para birokrat yang tidak dipilih memerlukan peningkatan kewenangan pengawasan untuk melacak masyarakat dan memantau “kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem.”
WHO menyerukan perluasan kemampuan pelacakan dalam rancangan terbaru perjanjian pandemi internasionalnya. Intinya, perjanjian pandemi ini akan memberi Bill Gates hak untuk menulis hukum internasional.
Klaim soal seruan WHO meningkatkan pengawasan bersumber dari situs The People's Voice. Situs tersebut memiliki rekam jejak menyebarkan informasi keliru.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi The People's Voice sebagai media yang bias sayap kanan dan memiliki kredibilitas rendah.
Sumber informasinya dipertanyakan dan tidak dapat dipercaya.
Situs web berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat tersebut rutin menerbitkan artikel soal konspirasi dan propaganda sejak 2014 di bawah perusahaan induk Newspunch LLC.
Artikel The People’s Voice membahas soal rekomendasi WHO untuk memperluas program pengawasan kesehatan yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti pelacakan penyakit dan pengembangan vaksin, bukan untuk melakukan pengawasan terhadap individu.
Pada 30 Oktober 2023, WHO menerbitkan proposal yang memuat pencegahan pandemi dan pengawasan kesehatan masyarakat.
Anggota WHO menyepakati kerja sama antaranggota negara, termasuk soal pembagian data, kapasitas diagnostik, serta penguatan dan pemeliharaan laboratorium kesehatan.
WHO tidak memiliki kekuatan untuk memaksa negara anggota memenuhi rekomendasinya.
Dikutip dari situs WHO, seperti halnya semua instrumen internasional, pemerintah sendirilah yang akan menentukan tindakan sambil mempertimbangkan undang-undang dan peraturan nasional mereka sendiri.
Pengacara dan pakar keadilan kesehatan global Institut O'Neill, Eric Friedman mengatakan bahwa tiap-tiap negara sudah memiliki program pengawasan kesehatannya masing-masing.
Program pengawasan kesehatan bukan dibuat untuk memata-matai, melainkan melihat potensi penularan penyakit, limbah, dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya.
"Jika kita bisa mengantisipasi (wabah), lalu jika (suatu penyakit) menular ke manusia, kita sudah tahu apa itu virus itu. Sangat penting untuk mengetahui apa yang ada di lingkungan tersebut," kata Friedman, dikutip dari Leadstories.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Narasi soal WHO menyerukan peningkatan pengawasan untuk mengontrol penyakit semua orang merupakan hoaks.
WHO merekomendasikan penguatan pengawasan kesehatan masyarakat, tetapi pengawasannya tidak bersifat individu.
Setiap negara memiliki sistem pengawasan masing-masing dan memiliki kewenangannya masing-masing di luar rekomendasi WHO. Informasi bersumber dari media bias dan tidak kredibel.
WHO merekomendasikan penguatan pengawasan kesehatan masyarakat, tetapi pengawasannya tidak bersifat individu.
Setiap negara memiliki sistem pengawasan masing-masing dan memiliki kewenangannya masing-masing di luar rekomendasi WHO. Informasi bersumber dari media bias dan tidak kredibel.
Rujukan
- https://www.facebook.com/stephen.paul.900/posts/pfbid0rKQV1Y64DRZmVKcGogC3yDgeKAaBZnDDLfEcHZvq5uiZVq2dMfM6HV9nLAkQHrb6l
- https://www.facebook.com/marcomarkitos.caprarulo/posts/pfbid0V64XtTT8rFFXjz7BiGT8bcwjp1C7oSKJp4qxYnQCDyvE1esZFdYCJKt26QGxGYf9l
- https://www.facebook.com/groups/143929477818563/posts/642049811339858/
- https://www.facebook.com/WobblyLyn/posts/pfbid02J7UW3tCfxEPwW9gbnmMjUvyzeekkT44ZKRE15VdkYKgY4ZveZvNzdFHXEWMH9Dxnl
- https://mediabiasfactcheck.com/news-punch/
- https://apps.who.int/gb/inb/pdf_files/inb7/A_INB7_3-en.pdf
- https://www.who.int/news/item/21-07-2022-pandemic-instrument-should-be-legally-binding--inb-meeting-concludes
- https://leadstories.com/hoax-alert/2024/02/fact-check-who-did-not-seek-surveillance-powers-to-monitor-every-person-for-disease-control.html
- https://t.me/kompascomupdate
[KLARIFIKASI] Video Jokowi "yang Pilih Nomor 2 Hati-hati" Tak Terkait Pilpres 2024
Sumber: kompas.comTanggal publish: 07/02/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video Presiden Joko Widodo menyampaikan untuk berhati-hati ketika memilih nomor dua.
Namun, pernyataan Jokowi itu tidak terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Video berisi pernyataan Jokowi untuk berhati-hati ketika memilih nomor dua dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip) dan ini (arsip).
Akun tersebut membagikan video singkat yang menampilkan Jokowi sedang berpidato. Dalam pidatonya Jokowi mengatakan demikian:
Yang milih nomor 2 itu hati-hati. Karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal.
Salah satu akun memberikan keterangan demikian:
Yang Milih Nomor DuaItu Hati-Hati,Karena Pasti KarenaEmosional Dan Kurang Informasi.Dan Sebetulnya,Tawarannya Tidak Masuk Akal.-Presiden Jokowi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Jokowi mengatakan berhati-hati memilih capres nomor urut 2
Namun, pernyataan Jokowi itu tidak terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Video berisi pernyataan Jokowi untuk berhati-hati ketika memilih nomor dua dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip) dan ini (arsip).
Akun tersebut membagikan video singkat yang menampilkan Jokowi sedang berpidato. Dalam pidatonya Jokowi mengatakan demikian:
Yang milih nomor 2 itu hati-hati. Karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal.
Salah satu akun memberikan keterangan demikian:
Yang Milih Nomor DuaItu Hati-Hati,Karena Pasti KarenaEmosional Dan Kurang Informasi.Dan Sebetulnya,Tawarannya Tidak Masuk Akal.-Presiden Jokowi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Jokowi mengatakan berhati-hati memilih capres nomor urut 2
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Jokowi berpidato identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini.
Video itu diambil pada 21 Oktober 2022 ketika Jokowi menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar. Video yang dicuplik yakni pada menit 46:15.
Dalam video utuhnya Jokowi mengatakan demikian:
Presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali seluruh rakyat Indonesia. Dan Pilpres itu memilih pilot dan kopilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini. Jadi saya buka-buka di Nas Daily tentang pemilihan pilot.
Ada perusahaan perusahaan airline ingin memilih pilot. Ada dua calon.
Pilot yang pertama ngomong agar dia bisa terpilih dia mengatakan "Saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30.000 kaki. Ini pilot pertama.
Pilot kedua mengatakan, semua calon penumpang akan saya dudukan di kelas bisnis semuanya dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya.
Bapak ibu akan tertarik yang mana, kalau yang sekarang pasti akan yang tertarik yang nomor dua. Karena semuanya disiapin kelas bisnis dan semuanya diberikan diskon tiket gratis. Yang milih nomor 2 itu hati-hati, karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal.
Sudah diberi kelas bisnis semuanya kemudian tiketnya didiskon. Menarik sekali tapi tidak masuk akal.
Apa yang ingin saya sampaikan dari pemilihan pilot ini, jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih oleh rakyat juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden.
Pidato itu disampaikan Jokowi sebelum penetapan nomor urut capres-cawapres di Pilpres 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru menetapkan nomor urut pasangan capres-cawapres pada 14 November 2023.
Berdasarkan pengundian, KPU menetapkan:
Video itu diambil pada 21 Oktober 2022 ketika Jokowi menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar. Video yang dicuplik yakni pada menit 46:15.
Dalam video utuhnya Jokowi mengatakan demikian:
Presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali seluruh rakyat Indonesia. Dan Pilpres itu memilih pilot dan kopilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini. Jadi saya buka-buka di Nas Daily tentang pemilihan pilot.
Ada perusahaan perusahaan airline ingin memilih pilot. Ada dua calon.
Pilot yang pertama ngomong agar dia bisa terpilih dia mengatakan "Saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30.000 kaki. Ini pilot pertama.
Pilot kedua mengatakan, semua calon penumpang akan saya dudukan di kelas bisnis semuanya dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya.
Bapak ibu akan tertarik yang mana, kalau yang sekarang pasti akan yang tertarik yang nomor dua. Karena semuanya disiapin kelas bisnis dan semuanya diberikan diskon tiket gratis. Yang milih nomor 2 itu hati-hati, karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal.
Sudah diberi kelas bisnis semuanya kemudian tiketnya didiskon. Menarik sekali tapi tidak masuk akal.
Apa yang ingin saya sampaikan dari pemilihan pilot ini, jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih oleh rakyat juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden.
Pidato itu disampaikan Jokowi sebelum penetapan nomor urut capres-cawapres di Pilpres 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru menetapkan nomor urut pasangan capres-cawapres pada 14 November 2023.
Berdasarkan pengundian, KPU menetapkan:
Kesimpulan
Video berisi pernyataan Jokowi untuk berhati-hati ketika memilih nomor dua tidak terkait dengan Pilpres 2024.
Video itu diambil pada 21 Oktober 2022, sebelum penetapan nomor urut pasangan capres-cawapres pada 14 November 2023.
Video itu diambil pada 21 Oktober 2022, sebelum penetapan nomor urut pasangan capres-cawapres pada 14 November 2023.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tag/jokowi
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=10225069855994518&id=1261801808&mibextid=9R9pXO
- http://../../../../web/20240207074529/
- http:/web.archive.org/screenshot/
- https:/www.facebook.com/story.php?story_fbid=10225069855994518&id=1261801808&mibextid=9R9pXO
- https://www.facebook.com/watch/?v=909290997260070
- http://../../../../web/20240207080122/
- http:/web.archive.org/screenshot/
- https:/www.facebook.com/watch/?v=909290997260070
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1066628607876214&id=100035872547963&mibextid=9R9pXO
- http://../../../../web/20240207080500/
- http:/web.archive.org/screenshot/
- https:/www.facebook.com/story.php?story_fbid=1066628607876214&id=100035872547963&mibextid=9R9pXO
- https://www.kompas.com/tag/cek-fakta
- https://www.youtube.com/watch?v=wrSXGwHefn4
- https://t.me/kompascomupdate
Halaman: 2724/6637