[SALAH] Tolitoli Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan 9,8 Magnitude Hingga Terbelah
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 27/02/2024
Berita
BARU SAJA GEMPA MAGNITUDE 9,8 SR GUNCANG WILAYAH TOLI TOLI, SULAWESI TENGAH TERBELAH DUA
Hasil Cek Fakta
Pada 26 Februari 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim pada judul gempa bumi yang berkekuatan 9,8 magnitude guncang wilayah Tolitoli, Sulawesi Tengah, hingga terbelah.
Seperti yang diketahui, gempa yang memiliki kekuatan sebesar 7 magnitude lebih biasanya dapat berpotensi mengakibatkan tsunami. Namun, setelah disimak ternyata dalam isi video tersebut tidak dijelaskan jika kekuatan gempa mencapai 10.5 magnitude.
Saat disimak ternyata isi dari video tersebut hanya menerangkan jika gempa yang terjadi di Tolitoli pada 23 Februari 2024 tersebut hanya memiliki kekuatan sebesar 4,1 magnitude saja.Gempa ini tergolong gempa dangkal karena pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan air laut. Pusat gempa berada di laut, tepatnya 65 kilometer dari barat laut Tolitoli.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan terjadinya gempa sebesar 9,8 magnitude yang membelah daerah Tolitoli adalah tidak benar. Faktanya gempa yang terjadi di Tolitoli tersebut hanya sebesar 4,1 magnitude dan tidak ada laporan mengenai korban jika dan kerusakan yang berarti akibat dari gempa tersebut.
Seperti yang diketahui, gempa yang memiliki kekuatan sebesar 7 magnitude lebih biasanya dapat berpotensi mengakibatkan tsunami. Namun, setelah disimak ternyata dalam isi video tersebut tidak dijelaskan jika kekuatan gempa mencapai 10.5 magnitude.
Saat disimak ternyata isi dari video tersebut hanya menerangkan jika gempa yang terjadi di Tolitoli pada 23 Februari 2024 tersebut hanya memiliki kekuatan sebesar 4,1 magnitude saja.Gempa ini tergolong gempa dangkal karena pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan air laut. Pusat gempa berada di laut, tepatnya 65 kilometer dari barat laut Tolitoli.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan terjadinya gempa sebesar 9,8 magnitude yang membelah daerah Tolitoli adalah tidak benar. Faktanya gempa yang terjadi di Tolitoli tersebut hanya sebesar 4,1 magnitude dan tidak ada laporan mengenai korban jika dan kerusakan yang berarti akibat dari gempa tersebut.
Kesimpulan
Faktanya gempa yang terjadi di Tolitoli tersebut hanya sebesar 4,1 magnitude dan tidak ada laporan mengenai korban jika dan kerusakan yang berarti akibat dari gempa tersebut.
Rujukan
[SALAH] Gempa Bermagnitudo 9,8 Guncang Bantul pada 23 Februari 2024
Sumber: YouTube.comTanggal publish: 27/02/2024
Berita
BARU SAJA BANTUL AMBLES,GEMPA MAGNITUDE 9,8 GUNCANG WILAYAH BANTUL HINGGA BEGINI | BANTUL HARI INI AMBLES, GEMPA BUMI MAGNITUDO 9,8 GUNCANG BANTUL HINGGA WARGA TAK TERTOLONG
Hasil Cek Fakta
Kanal YouTube @bencanaalam294 mengunggah video dengan klaim bahwa bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 9,8 telah mengguncang Bantul, Yogyakarta, pada 23 Februari 2024.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya narator hanya membaca ulang artikel milik CNN Indonesia berjudul “Gempa Dangkal M 2,7 Guncang Bantul Yogyakarta”.
Artikel tersebut memberitakan mengenai gempa bermagnitudo 2,7 yang mengguncang daerah Bantul pada 20 Februari 2024 sekitar pukul 04.43 WIB. Diketahui bahwa pusat gempa berada sekitar 101 km barat daya Bantul dengan kedalaman 10 km.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube @bencanaalam294 merupakan informasi yang salah.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya narator hanya membaca ulang artikel milik CNN Indonesia berjudul “Gempa Dangkal M 2,7 Guncang Bantul Yogyakarta”.
Artikel tersebut memberitakan mengenai gempa bermagnitudo 2,7 yang mengguncang daerah Bantul pada 20 Februari 2024 sekitar pukul 04.43 WIB. Diketahui bahwa pusat gempa berada sekitar 101 km barat daya Bantul dengan kedalaman 10 km.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube @bencanaalam294 merupakan informasi yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ainayya.
Unggahan video yang mengklaim bahwa bencana gempa bumi bermagnitudo (M) 9,8 telah mengguncang daerah Bantul, Yogyakarta, pada 23 Februari 2024 merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel berjudul “Gempa Dangkal M 2,7 Guncang Bantul Yogyakarta”.
Unggahan video yang mengklaim bahwa bencana gempa bumi bermagnitudo (M) 9,8 telah mengguncang daerah Bantul, Yogyakarta, pada 23 Februari 2024 merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel berjudul “Gempa Dangkal M 2,7 Guncang Bantul Yogyakarta”.
Rujukan
[SALAH] Gelombang Setinggi 20 Meter Menghanyutkan Ribuan Wisatawan
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 27/02/2024
Berita
🔴live; PENGUNJUNG WISATA SEKETIKA TAMAT… GELOMBANG SETINGGI 20 METER HANYUTKAN RIBUAN WISATAWAN
Hasil Cek Fakta
Muncul sebuah klaim di Youtube pada 26 Februari 2024 mengenai klaim yang mengatakan jika telah terjadi peristiwa gelombang setinggi 20 meter yang menghanyutkan sebuah tempat wisata beserta ribuan wisata.
Namun, setelah disimak ternyata isi video tersebut hanya berisi tentang himbauan dari BMKG mengenai akan adanya potensi gelombang setinggi 4 meter di wilayah perairan selatan NTB. Isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang setinggi 20 meter.
Dalam isi video, narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul “Gelombang tinggi 4 meter hantui perairan selatan NTB” yang diterbitkan oleh Kicknews.today. Artikel tersebut Prakirawan BMKG NTB, Dhian Yulie Cahyono, juga menjelaskan gelombang tinggi 2,5 meter sampai 4 meter terjadi di perairan selatan NTB atau Samudera Hindia. Sementara, gelombang setinggi 1 sampai 2,5 meter berpeluang menghampiri Selat Sape bagian selatan, Selat Alas bagian selatan dan Selat Lombok bagian selatan.
Hingga akhir video tidak ditemukan sebuah bukti mengenai benar terjadinya gelombang setinggi 20 meter yang membuat ribuan wisatawan hanyut. Isi video hanya berisi himbauan dari BMKG mengenai potensi gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter di wilayah perairan selatan NTB.
Namun, setelah disimak ternyata isi video tersebut hanya berisi tentang himbauan dari BMKG mengenai akan adanya potensi gelombang setinggi 4 meter di wilayah perairan selatan NTB. Isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai adanya gelombang setinggi 20 meter.
Dalam isi video, narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul “Gelombang tinggi 4 meter hantui perairan selatan NTB” yang diterbitkan oleh Kicknews.today. Artikel tersebut Prakirawan BMKG NTB, Dhian Yulie Cahyono, juga menjelaskan gelombang tinggi 2,5 meter sampai 4 meter terjadi di perairan selatan NTB atau Samudera Hindia. Sementara, gelombang setinggi 1 sampai 2,5 meter berpeluang menghampiri Selat Sape bagian selatan, Selat Alas bagian selatan dan Selat Lombok bagian selatan.
Hingga akhir video tidak ditemukan sebuah bukti mengenai benar terjadinya gelombang setinggi 20 meter yang membuat ribuan wisatawan hanyut. Isi video hanya berisi himbauan dari BMKG mengenai potensi gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter di wilayah perairan selatan NTB.
Kesimpulan
Faktanya isi video tersebut hanya berisi himbauan dari BMKG mengenai potensi gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter di wilayah perairan selatan NTB, selain itu tidak ditemukan informasi yang membenarkan adanya peristiwa gelombang setinggi 20 meter yang hanyutkan ribuan wisatawan.
Rujukan
[SALAH] Gibran Rakabuming Gunakan Kata Kasar di Sosial Media
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 27/02/2024
Berita
Apa pantas seorang kandidat cawapres menulis kata sekasar begini. Dan terbukti tak hanya ini saja ditiap penjelasan selalu ada kata kalimat kiasan perbinatangan. Sangat tak patut, rakyat dianggapnya kebun binatang. Status ditulis pasca AHY dilantik
Hasil Cek Fakta
Beredar di sosial media sebuah video yang berisikan hasil screenshot yang menampilkan cuitan sosial media Twitter/X milik akun bernama @GibranRakabumi yang mengetikkan sebuah kalimat, “Cara menaklukkan anjing adalah dengan memberinya tulang. Ahai!”.
Video yang berisi hasil screenshot cuitan tersebut kemudian diunggah oleh beberapa akun sosial media lainnya, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @actionerfinahakim. Postingan tersebut menuai banyak respon negatif dari netizen karena dinilai jika kalimat tersebut sama sekali tidak pantas diucapkan oleh seorang cawapres.
Namun, setelah dilakukan pengecekan fakta ditemukan hasil jika akun yang bernama @GibranRakabumi tersebut bukan merupakan akun Twitter resmi milik Gibran Rakabuming Raka. Akun Twitter asli milik Gibran adalah @gibran_tweet yang sudah memiliki follower mencapai 1 juta lebih, sedangkan akun tiruan tersebut hanya memiliki follower sebanyak 135 ribu saja.
Melalui hasil temuan tersebut maka dapat dipastikan jika akun yang mengatasnamakan Gibran tersebut merupakan akun tiruan, karena di akun Twitter asli milik Gibran (@gibran_tweet) tidak ditemukan sebuah cuitan dengan kalimat kasar tersebut.
Video yang berisi hasil screenshot cuitan tersebut kemudian diunggah oleh beberapa akun sosial media lainnya, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @actionerfinahakim. Postingan tersebut menuai banyak respon negatif dari netizen karena dinilai jika kalimat tersebut sama sekali tidak pantas diucapkan oleh seorang cawapres.
Namun, setelah dilakukan pengecekan fakta ditemukan hasil jika akun yang bernama @GibranRakabumi tersebut bukan merupakan akun Twitter resmi milik Gibran Rakabuming Raka. Akun Twitter asli milik Gibran adalah @gibran_tweet yang sudah memiliki follower mencapai 1 juta lebih, sedangkan akun tiruan tersebut hanya memiliki follower sebanyak 135 ribu saja.
Melalui hasil temuan tersebut maka dapat dipastikan jika akun yang mengatasnamakan Gibran tersebut merupakan akun tiruan, karena di akun Twitter asli milik Gibran (@gibran_tweet) tidak ditemukan sebuah cuitan dengan kalimat kasar tersebut.
Kesimpulan
Faktanya akun @GibranRakabumi tersebut bukan merupakan akun Twitter asli milik Gibran, akun Twitter resmi Gibran adalah @gibran_tweet dan di akun resminya tersebut tidak ditemukan cuitan dengan kalimat yang dinilai kasar tersebut.
Rujukan
Halaman: 2734/6747