• [KLARIFIKASI] Polisi Bantah Motif Pembacokan di Sampang Terkait Pilkada

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video aksi pengeroyokan dan pembacokan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur yang diduga dilatarbelakangi oleh Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

    Narasi yang beredar menyebutkan, pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 KH Mohammad bin Muafi-Abdullah Hidayat membunuh pendukung paslon nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru dan perlu diluruskan.

    Video carok di Sampang dikaitkan dengan Pilkada 2024 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 November 2024:

    Carok pilkada sampang 2024 pendukungpaslo 01 bunuh pendukung paslon no 2

     

    Hasil Cek Fakta

    Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman membantah motif pembacokan di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang dilatarbelakangi oleh Pilkada 2024.

    Ia menjelaskan, terjadi kesalahpahaman dan hasutan kabar bohong mengenai pemukulan terhadap seorang kiai bernama Hamduddin pada Minggu, 17 November 2024.

    Dilansir Tribunnews, kesalahpahaman bermula dari kunjungan cabup nomor urut 2 Slamet Junaidi ke pondok pesantren yang diasuh salah satu tokoh masyarakat di desa tersebut, yakni Kiai Mualif.

    Namun, kunjungan mendadak ini dinilai 'melangkahi' karena tidak izin dengan Kiai Hamduddin, selaku tokoh yang lebih tua.

    Terjadi cekcok, hingga kubu Kiai Hamduddin melakukan blokade jalan.

    Dari cekcok ini beredar isu terjadi pemukulan terhadap Kiai Hamduddin, sehingga membuat kubu mereka geram.

    Percekcokan antara keduanya berusaha dilerai oleh pengasuh pesantren, yakni Muhtar dan Jimmy Sugito Putra.

    "Tapi pada saat mereka merapat mendekati Kiai Hamduddin ada omongan-omongan mulut itu seolah-olah ada pemukulan terhadap Kiai Hamduddin makanya mereka spontan bereaksi melakukan pengejaran terhadap kelompok Jimmy korban," kata Firman.

    Massa yang terlanjur marah dan termakan informasi simpang-siur justru menyerang Jimmy.

    Dilansir Kompas.com, Jimmy mengalami luka bacok di paha, leher, dan kepala. Ia meninggal akibat kehabisan darah saat dilarikan ke rumah sakit.

    Meski Jimmy terdaftar sebagai saksi paslon nomor urut 2, namun motif pembacokan bukan karena statusnya sebagai saksi Pilkada Sampang 2024.

    Kesimpulan

    Narasi pemukulan dan pembacokan di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang, Madura disebarkan dengan konteks keliru.

    Peristiwa terjadi pada Minggu, 17 November 2024, ketika ada kunjungan cabup nomor urut 2 Slamet Junaidi ke pondok pesantren di desa tersebut.

    Terdapat dua kubu yang berselisih paham atas kunjungan itu, hingga muncul kabar seorang kiai dipukul.

    Motif pembacokan yakni respons atas isu pemukulan terhadap kiai, yang ternyata merupakan informasi keliru.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Tautan Pendaftaran CPNS Basarnas pada November 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar di media sosial yang diklaim sebagai tautan pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

    Unggahan itu beredar pada awal November 2024, terutama di Facebook.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Lowongan kerja CPNS di Basarnas pada awal November 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut'membagikan poster lowongan kerja CPNS Basarnas dan tautan untuk mendaftarnya. Selain itu terdapat daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri tautan dalam unggahan tidak mengarah ke situs sscasn.bkn.go.id yang merupakan laman resmi pendaftaran CPNS 2024.

    Ketika dicek di laman resmi Basarnas juga tidak ditemukan lowongan kerja CPNS pada bulan November 2024.

    Basarnas hanya mengumumkan hasil seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS 2024 yang sudah dilaksanakan.  

    Adapun pendaftaran CPNS 2024 di sejumlah instansi pemerintahan sudah ditutup sejak 10 September, kecuali Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Agama yang ditutup pada 13 sampai 14 September 2024.

    Sementara setelah dicek menggunakan teknik reverse image search, diketahui bahwa poster dalam unggahan merupakan hasil manipulasi.

    Poster aslinya berisi pengumuman soal seleksi CPNS Basarnas pada 2019, unggahan tersebut bisa dilihat di sini.

    Kesimpulan

    Pendaftaran lowongan kerja CPNS Basarnas pada awal November 2024 tidak benar atau hoaks.

    Tautan pendaftaran tersebut bukan laman resmi untuk mendaftar CPNS 2024. Pendaftaran CPNS 2024 hanya melalui sscasn.bkn.go.id dan telah ditutup sejak bulan Septmber 2024. 

    Basarnas juga sudah mengumumkan peserta yang lolos SKD CPNS 2024 di instansi mereka dan akan mengikuti Seleksi Kompetisi Bidang (SKB).

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Sebagian Benar, Langkah Joe Biden Siapkan Pasukan AS untuk Bantu Ukraina dan Israel Picu Perang Dunia III

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/11/2024

    Berita



    Sebuah narasi beredar di X [ arsip ] tentang peringatan meningkatnya eskalasi perang dunia III setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyiapkan pasukan militer ke Ukraina dan Israel. 

    Konten itu berisi video yang memperlihatkan pidato Trump yang mengkritik keputusan Biden karena menyiapkan tentara ke Ukraina dan Israel dapat memicu Perang Dunia III. Berikut narasi lengkapnya:

    WARNING PERANG DUNIA III. Seperti yang terlihat di media, ekskalasi Perang Dunia III meningkat, dengan pernyataan Joe Biden yang menyiapkan Pasukan US untuk membantu Ukraina di Eropa, dan membantu Israel di Gaza. Apakah Joe Biden ingin memicu ARMAGEDDON dengan Perang Nuklir sebelum lengser? Ini pekerjaan berat POTUS berikutnya, Presiden Elect Donald Trump… 



    Namun, benarkah Biden menyiapkan pasukan militer bantuan ke Israel dan Ukraina yang dapat memicu Perang Dunia III?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo menemukan sejumlah fakta yang bertentangan dengan klaim-klaim dalam konten yang beredar tersebut, baik terkait informasi maupun video yang disertakan. Hal ini membuktikan bahwa narasi tersebut keliru.

    1. Keputusan Biden

    Dalam konten yang beredar dikatakan Biden memutuskan menyiapkan tentara ke Israel dan Ukraina sebelum lengser. Biden memang mendukung Israel dan Ukraina dalam konflik yang mereka hadapi masing-masing, namun tidak menyiapkan pasukan tempur.

    Pengamat Hukum Internasional Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Satria Unggul Wicaksana, mengatakan Biden tidak mengirimkan pasukan tempur ke Ukraina dan Israel. Dia memberikan bantuan luar negeri atau international fund pada Ukraina dan Israel dalam pengadaan senjata. 

    “Jadi support Amerika Serikat sebagai bagian dariforeign policyatau kebijakan luar negeri dari Presiden Joe Biden adalah untuk mendukung senjata untuk Israel dan Ukraina,” kata Satria melalui pesan, 25 November 2024.

    Dia mengatakan bantuan luar negeri itu memantik pro-kontra di kalangan rakyat AS. Sebagian dari mereka ingin menyetop bantuan itu, terutama karena berkaitan dengan genosida yang dilakukan Israel.

    Pengamat Geopolitik dan Hubungan Internasional, Fazri Ramadhan, mengatakan terdapat berita penyiapan 100 orang tentara AS untuk membantu Israel dari CNN baru-baru ini. Namun mereka hanya bertindak secara teknis mengoperasikan sistem anti rudal untuk melindungi Israel dari serangan Iran.

    “Namun, yang harus dipahami adalah pernyataan AS yang mengatakan bahwa pengiriman pasukan ke Israel adalah bantuan teknis untuk mengoperasikan pertahanan udara THAAD (Terminal High-Altitude Area Defense). Menurut pernyataan pemerintah AS, pengiriman pasukan ke Israel bukan dalam kapasitas tempur, melainkan teknis,” kata Fazri melalui pesan, 26 November 2024.

    Di sisi lain tidak ditemukan pernyataan resmi AS tentang penyiapan personel militer ke Ukraina. Informasi yang telah terkonfirmasi, Biden membuka kembali pintu kontrak kerjasama perusahaan-perusahaan di AS, dengan harapan pihak swasta itu bisa melakukan perawatan dan perbaikan persenjataan Ukraina dalam melawan Rusia.

    2. Pernyataan Trump



    Konten tersebut juga menyertakan video yang diklaim memperlihatkan pengumuman Trump dalam merespon keputusan Biden baru-baru ini. Padahal, sesungguhnya video itu telah dipublikasikan diwebsite Donaldjtrump.com, pada awal tahun 2023.

    Saat itu Trump menyatakan ingin membangun perisai pertahanan AS dari rudal jenis terbaru untuk mengantisipasi terjadinya PD III.

    3. Potensi PD III

    Konten yang beredar juga mengatakan eskalasi PD III dan perang nuklir meningkat. Menurut Satria, para akademisi di bidang geopolitik dan hubungan internasional tidak memungkiri adanya potensi ke sana. Lantaran telah terbentuk aliansi militer, yakni Blok Rusia, Iran, Korea Utara, dan Cina, selain Blok AS dan sekutunya.

    Namun pengalaman pahit PD II sesungguhnya membuat negara-negara di dunia cenderung menahan diri dan memperhitungkan kembali kebijakan luar negeri masing-masing. Sehingga menurut Satria, perang yang seperti PD II tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

    “Karena sekali lagi, banyak negara di dunia ini, baik yang menang atau kalah dalam Perang Dunia II, ini sejarah ya, mereka justru menjadi pasien pertama Bank Dunia yang dulunya namanya IBRD, International Bank for Reconstruction and Development. Perancis salah satu negara yang menang perang yang tidak dapat untung sebenarnya dari Perang Dunia II,” kata Satria lagi.

    “Sepanjang PBB masih disepakati sebagai satu organisasi bersama, bagi bangsa-bangsa atau negara yang merdeka, maka kita meyakini eskalasi konflik ini akan banyak diperhitungkan. Apalagi ada kewenangan dewan keamanan dan sebagainya, dan hak vetonya. Dan sebenarnya kalau dibaca lebih detail hak veto itu pemberian dari masyarakat internasional kepada negara pemenang Perang Dunia II agar tidak terjadi Perang Dunia III,” sambung Satria.

    Demikian juga menurut Fazri, yang mengatakan kemungkinan terjadinya PD III dan perang nuklir dalam waktu dekat sangat kecil. Dia mengatakan semua negara, terutama negara-negara adidaya, telah menyadari buruknya dampak perang dunia, yakni banyaknya korban nyawa dan kehancuran ekonomi.

    “Meskipun banyak terjadi eskalasi di berbagai belahan dunia, hingga saat ini eskalasi tersebut masih bersifat regional. Tiap negara juga menyadari akan risiko perang; dua peperangan besar sudah memberikan pelajaran bagi negara besar bahwa tidak ada yang benar-benar menjadi pemenang,” kata Fazri.

    Rekomendasi untuk Pemerintah RI

    Di tengah beberapa konflik regional yang saat ini terjadi, Satria mendorong Indonesia tetap menjaga prinsip politik luar negeri bebas aktif. Ia juga mendorong berbagai pihak untuk menyebarkan informasi yang tidak akurat yang berisiko terhadap keamanan nasional.

    “Pihak-pihak seperti dr Tifa yang sebenarnya core ilmunya, ya mohon maaf, bukan teori isu hukum internasional atau hubungan luar negeri. Saya rasa harus memberi edukasi yang baik kepada masyarakat. Bahwa masalah-masalah seperti ini jangan kemudian menjadi lecutan, menjadi api, yang kemudian dampaknya berpengaruh pada stabilitas dan keamanan masyarakat, baik (di kalangan) netizen yang ada di Indonesia maupun secara umum,” kata Satria.

    Sementara Fazri mendorong Indonesia melakukan persiapan, meskipun kemungkinan terjadi PD III sangat kecil. Dikatakannya salah satu hal paling mendasar yang bisa dilakukan Indonesia adalah memenuhiminimum essential force(MEF) TNI, yang bisa dilakukan dengan modernisasi alutsista hingga latihan perang (war simulation).

    “Indonesia sebagai negara berdaulat memiliki kewajiban dalam melindungi warga negara dan kedaulatannya, maka melakukan persiapan untuk hal terburuk adalah hal yang wajib dilakukan. Meskipun kemungkinan untuk perang dalam skala global kecil terjadi, namun keamanan regional dan domestik tetap menjadi pertimbangan utama,” kata Fazri.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Presiden AS Joe Biden menyiapkan tentara untuk membantu Ukraina dan Israel adalah klaim yangsebagian benar.

    Biden memang menyiapkan 100 personil militer untuk membantu Israel, namun sebagai tenaga teknis. Sedangkan untuk Ukraina, AS memberikan bantuan luar negeri atau international fund dan kontraktor militer untuk perbaikan persenjataan sistem senjata dari AS.

    Selain itu, kemungkinan terjadinya Perang Dunia III dan perang nuklir dalam waktu dekat adalah sangat kecil. Karena negara-negara di dunia menyadari buruknya dampak perang dunia terhadap kehidupan manusia.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Memeriksa Kesehatan Jantung dengan Menekan Kaki

    Sumber: TikTok
    Tanggal publish: 29/11/2024

    Berita

    “INFO SEHAT: CARA CEPAT CEK KESEHATAN JANTUNG MU”.

    “INFO Sehat. AWAS! CEK JANTUNG MU SEKARANG!
    Tekan disini dengan jempol/ telunjuk. Tahan 15 detik.
    Lihat bekas tekanannya, apakah kembali dengan cepat?
    Kalo kembali dengan cepat kamu sehat. Jika lama kembali, coba periksa ke dokter ya”.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo memasukkan kata kunci “mengetahui penyakit jantung dengan cara menekan samping kaki” ke mesin pencari Google. Penelusuran teratas mengarah ke sejumlah artikel yang membantah klaim, yakni:

    Jala Hoaks “[HOAKS] – MENEKAN SAMPING KAKI BISA UNTUK CEK KESEHATAN JANTUNG” yang tayang Kamis (28/11/2024), dan
    iNews (kanal YouTube Official iNews) “Cek Fakta, Benarkah Menekan Samping Kaki Bisa Cek Kesehatan Jantung?”.
    Dilansir dari laman www.herminahospitals.com, ada dua langkah yang perlu dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung, yaitu anamnesis (wawancara medis) dan pemeriksaan penunjang oleh dokter yang terdiri dari:

    tes laboratorium,
    CT Scan,
    elektrokardiografi,
    USG jantung, dan lain-lain.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “cara cepat cek kesehatan jantung dengan menekan samping kaki” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini