Cek Fakta: Hoaks Prabowo dan Jusuf Hamka Bagikan Uang Rp 30 Juta dengan Mendaftar Lewat Whatsapp
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 21/02/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Prabowo Subianto dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 30 juta hanya dengan mendaftar melalui Whatsapp. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Januari 2024.
Dalam postingannya terdapat foto Prabowo Subianto dengan Jusuf Hamka dilengkapi dengan narasi:
"Yang bisa tangkap koper dengan tepat bapa transfer 30.000.000 cash tanpa undi hari ini juga"
Akun itu juga menambahkan narasi "Yang ingin mendapatkan kemenangan silahkan wa kami "https://wa.me/62857688203xx"
Lalu benarkah postingan Prabowo Subianto dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 30 juta hanya dengan mendaftar melalui Whatsapp?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan foto yang identik dengan postingan. Foto itu diunggah pada akun Instagram Jusuf Hamka, @jusufhamka yang bercentang biru atau terverifikasi.
Namun unggahan itu sama sekali tidak terkait dengan pembagian uang sebesar Rp 30 juta dengan mendaftar melalui Whatsapp. Unggahan itu terkait pertemuan Jusuf Hamka dengan Prabowo di kantor Kementerian Pertahanan pada 5 Juli 2023 lalu.
Berikut isi unggahannya:
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com beberapa kali menemukan akun palsu Jusuf Hamka di Facebook dengan klaim serupa. Padahal Jusuf Hamka sudah menjelaskan tidak punya akun media sosial selain @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.
Ia juga menjelaskan tidak punya akun resmi di Facebook. Postingan pada 31 Maret 2023 itu juga disertai narasi:
"HATI2 PENIPUAN. Banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan dengan menggunakan nama saya.
Untuk itu saya tegaskan kembali melalui video di atas ini. Mohon tidak mudah percaya kepada akun-akun lain, kecuali Instagram dan Tiktok seperti video di atas ini.
Bila ada yang minta-minta nomor rekening atau uang administrasi, mohon jangan dilayani karena itu pasti penipuan.
Think smart, do smart, and be smart."
Postingan yang beredar viral di Facebook mengarahkan masyarakat pada link tertentu. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.
Kesimpulan
Postingan Prabowo Subianto dan Jusuf Hamka membagikan uang Rp 30 juta hanya dengan mendaftar melalui Whatsapp adalah hoaks.
Sebagian Benar, Kejanggalan Pencarian DPT dengan Angka Acak di Website KPU RI
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 21/02/2024
Berita
Seorang pembaca meminta Tempo untuk memverifikasi konten yang diklaim memperlihatkan hasil pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang janggal di website KPU, https://cekdptonline.kpu.go.id/, sebelum Pemilu 2024. Konten ini pernah beredar di WhatsApp, Facebook, serta akun Twitter ini, ini dan ini.
Unggahan-unggahan itu menjelaskan percobaan pencarian DPT menggunakan angka acak sebanyak 16 digit, yang biasanya seharusnya menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau nomor paspor.
Seharusnya angka acak seperti 0000000000000000, 2222222222222222, 4444444444444444, dan 55555555555555555, tidak memunculkan hasil karena diyakini tidak ada NIK seperti itu. Namun sistem informasi KPU menampilkan data penduduk dalam DPT ketika dicari dengan angka-angka tersebut.
Namun, benarkah ada kejanggalan seperti itu pada laman cek DPT online KPU?
Hasil Cek Fakta
Beberapa media telah mencoba mengecek beberapa nomor 16 digit melalui laman KPU Di antaranya Bisnis.com dan Kompas.id yang mencoba angka-angka seperti itu dan mendapatkan hasil data pemilih. Bisnis.com mencoba angka 3333333333333333, tanggal 13 Februari 2024, dan menemukan data orang berupa nama dan alamatnya.
Kompas.id mencoba angka 2222222222222222, 3333333333333333, 4444444444444444, dan 5555555555555555, pada tanggal 14 Februari 2024 pagi hari, dan sistem informasi KPU sudah tidak menyediakan hasil data apapun.
Namun, ketika mencoba dengan angka 8888888888888888, mendapatkan hasil data pemilih yang mendapat tempat mencoblos di TPS 006 Kelurahan Sapta Mulia, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Tempo mencoba melakukan pencarian DPT dengan cara yang sama pada Rabu, 14 Februari 2024 sore hari, dan sudah tidak mendapati tayangan data seperti di media sosial.
Demikian juga Associate Professor of Data Science, Monash University, Derry Wijaya, yang tidak bisa mengkonfirmasi dugaan kejanggalan tersebut. Namun, secara teknis ada beberapa kemungkinan data janggal itu bisa ditampilkan laman KPU.
Derry mengatakan bahwa kemungkinan data yang ditampilkan merupakan datadummy yang belum dihapus oleh pengembang aplikasiwebsite KPU tersebut. Data dummy adalah data palsu yang biasa digunakanprogrammer untuk mengetes jalannyasoftware yang sedang dibuat.
“Kemungkinan itu datadummy, bisa juga. Dan (sekarang) sudah di-remove oleh KPU. Kemungkinan karena ketahuan jadi sudah di-delete,” kata Derry pada Tempo melalui pesan, Rabu, 14 Februari 2024.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa munculnya data janggal dalam laman pengecekan DPT KPU dengan beberapa angka sebanyak 16 digit adalah klaim yangsebagian benar.
Bisnis.com dan Kompas.id sempat mencoba dan menghasilkan data pemilih DPT seperti dalam gambar yang beredar di media sosial. Namun, pencarian dengan cara yang sama kini tidak lagi memunculkan data pemilih, yang diduga data tersebut adalah datadummy yang kini telah dihapus oleh KPU.
Rujukan
- https://cekdptonline.kpu.go.id/
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=776975911155060&set=a.428422492677072
- https://twitter.com/Mardiantapa/status/1757427559632142720
- https://twitter.com/Miduk17/status/1757416880233734366
- https://twitter.com/TaufiqGress/status/1757339352412410017
- https://kabar24.bisnis.com/read/20240213/15/1740566/heboh-di-twitter-cek-dpt-online-jadi-sorotan-ketik-nik-ngasal-muncul-data-pemilih mailto:cekfakta@tempo.co.id
[SALAH] Anak yang Divaksinasi Pernah Mengalami Infeksi Telinga
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 20/02/2024
Berita
“None of my vaccine free children have ever had an ear infection or have ever been on antibiotics. Are you aware of the connection?”
Terjemahan:
“Tak satu pun dari anak-anak saya yang bebas vaksin pernah mengalami infeksi telinga atau pernah menjalani pengobatan antibiotik. Apakah Anda mengetahui hubungannya?”
Terjemahan:
“Tak satu pun dari anak-anak saya yang bebas vaksin pernah mengalami infeksi telinga atau pernah menjalani pengobatan antibiotik. Apakah Anda mengetahui hubungannya?”
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan di Instagram membagikan narasi yang menghubungkan antara vaksinasi dengan penyakit infeksi telinga pada anak. Pengunggah menyebut bahwa anak-anaknya yang tidak pernah mendapatkan vaksinasi tidak pernah juga pernah mengalami infeksi telinga yang membuat mereka tidak pernah memerlukan antibiotic.
Namun Dr Sophie Katz, seorang ahli yang juga asisten profesor Pediatri dan Penyakit Menular Anak di Vanderbilt University Medical Center menyebutkan bahwa dari beberapa penelitian menunjukkan anak yang mendapatkan vaksinasi anak dapat menurunkan tingkat infeksi telinga.
“Kami memiliki vaksin untuk melawan dua bakteri paling umum yang menyebabkan infeksi telinga, Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae . Anak-anak yang menerima vaksin ini mempunyai lebih sedikit infeksi telinga dibandingkan anak-anak yang tidak menerima vaksinasi.” lebih lanjut ujar Sophie Katz melalui LeadStories.com.
David Kimberlin, seorang pakar penyakit menular di American Academy of Pediatrics Council on Infectious Disease menambahkan bahwa data vaksinasi pada anak-anak seperti vaksin Pneumokokus, Hib, Influenza, dan vaksin lainnya terbukti dapat mencegah infeksi telinga pada anak tersebut.
Dengan demikian, vaksinasi anak menyebabkan infeksi telinga adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Namun Dr Sophie Katz, seorang ahli yang juga asisten profesor Pediatri dan Penyakit Menular Anak di Vanderbilt University Medical Center menyebutkan bahwa dari beberapa penelitian menunjukkan anak yang mendapatkan vaksinasi anak dapat menurunkan tingkat infeksi telinga.
“Kami memiliki vaksin untuk melawan dua bakteri paling umum yang menyebabkan infeksi telinga, Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae . Anak-anak yang menerima vaksin ini mempunyai lebih sedikit infeksi telinga dibandingkan anak-anak yang tidak menerima vaksinasi.” lebih lanjut ujar Sophie Katz melalui LeadStories.com.
David Kimberlin, seorang pakar penyakit menular di American Academy of Pediatrics Council on Infectious Disease menambahkan bahwa data vaksinasi pada anak-anak seperti vaksin Pneumokokus, Hib, Influenza, dan vaksin lainnya terbukti dapat mencegah infeksi telinga pada anak tersebut.
Dengan demikian, vaksinasi anak menyebabkan infeksi telinga adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Beberapa ahli menyebut bahwa vaksinasi anak justru dapat menurunkan tingkat penyakit infeksi telinga pada anak. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Beberapa ahli menyebut bahwa vaksinasi anak justru dapat menurunkan tingkat penyakit infeksi telinga pada anak. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
[SALAH]: “Foto kampanye Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang membeludak di JIS 10 Februari 2024”
Sumber: TIKTOK.COMTanggal publish: 20/02/2024
Berita
Massa Amin meluber, gerbang JIS terpaksa di tutup
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Tiktok dengan nama pengguna “sunrisepool” mengunggah video dengan narasi massa Amin meluber, gerbang JIS terpaksa di tutup.
Setelah melakukan penelusuran, faktanya foto merupakan foto udara umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 H di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin 2 Mei 2022.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang massa Amin meluber, gerbang JIS terpaksa ditutup adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, faktanya foto merupakan foto udara umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 H di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin 2 Mei 2022.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang massa Amin meluber, gerbang JIS terpaksa ditutup adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi yang menyesatkan, faktanya foto merupakan foto udara umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 H di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin 2 Mei 2022.
Informasi yang menyesatkan, faktanya foto merupakan foto udara umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 H di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin 2 Mei 2022.
Rujukan
Halaman: 2776/6748