• Cek Fakta: Tidak Benar Foto Ini Merupakan Serah Terima Jabatan Presiden Jokowi ke Anies Baswedan

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 15/02/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto yang diklaim serah terima jabatan dari Presiden Jokowi ke Anies Baswedan. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 13 Februari 2024.
    Dalam postingannya terdapat foto Presiden Jokowi sedang bersalaman dengan Anies Baswedan. Foto itu disertai narasi:
    "Serah terima jabatan"
    Lalu benarkah postingan foto yang diklaim serah terima jabatan dari Presiden Jokowi ke Anies Baswedan?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan foto yang identik dengan postingan. Foto itu diunggah Liputan6.com dalam artikel berjudul "Kompak Kenakan Batik, Tiga Bacapres Pemilu 2024 Penuhi Panggilan Presiden Jokowi" yang tayang pada 30 Oktober 2023.
    Dalam foto tersebut terdapat narasi "Presiden Joko Widodo memanggil tiga bakal calon presiden yang akan berkontestasi dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Pertemuan dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta. Pertemuan berlangsung dalam suasana keakraban dan makan siang bersama."
    Selain itu ada artikel dari Liputan6.com berjudul "Prabowo, Ganjar dan Anies Semringah Usai Diundang Makan Siang Jokowi" yang tayang pada 30 Oktober 2023.
    Berikut isi artikelnya:
    "Liputan6.com, Jakarta - Tiga bakal calon presiden di Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak mengaku senang usai diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) makan siang di Istana Kepresidenan, Senin, (30/10/2023).
    Usai keluar dari Istana, ketiganya tampak semringah saat berjalan menuju jurnalis yang menunggu mereka. Mereka pun mengucapkan terimakasih kepada Jokowi karena mengundangnya makan siang.
    “Kita baru saja diundang presiden makan siang, tadi makan lontong sayur dan saya terimakasih sudah diundang makan siang,” singkat Prabowo.
    Sementara Anies mengaku tidak ada pembicaraan serius dalam pertemuan makan siang itu.
    “Kita ngobrol santai yang ringan, kami sampaikan ke beliau kalau kami sering bertemu orang-orang yang sayang kepada beliau,” ujar Anies.
    Ganjar pun mengungkap hal senada. Dia bahkan bercanda kalau saat makan ada calon presiden yang tidak makan nasi.
    “Tadi Pak Prabowo tidak makan nasi, makannya lontong,” canda Ganjar menandasi.
    Sementara disinggung soal pakaian yang mereka kenakan, Ganjar mengaku tak janjian memakai batik. “Tidak janjian kita, kebetulan aja,” kata Ganjar.
    Tiga kandidat calon presiden (capres) di Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan mendatangi Istana Merdeka Jakarta guna memenuhi jamuan makan siang dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
    Pantauan di lokasi, ketiga bakal capres tersebut kompak hadir dengan mengenakan batik.
    Terlihat, sejumlah menu disajikan kepada para tamu-tamu presiden. Mulai dari lontong, nasi, rolade dengan minuman jus jeruk dan air putih.
    "Selamat makan pak," sapa awak media Ruang Makan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).
    "Sudah pada makan belum?," kata Ganjar Pranowo kepada awak media di lokasi.
    Sedangkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjawab dengan senyum sambil mengambil nasi serta lauk pauk yang dihidangkan Jokowi.
    Momen makan siang berjalan tertutup. Awak media hanya dipersilakan mengambil visual untuk kebutuhan dokumentasi.
    Menko Polhukam Mahfud Md membenarkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang 3 bakal calon presiden, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto ke Istana siang ini, Senin, (30/10/2023). Jokowi mengundang ketiganya untuk makan siang bersama.
    "Iya benar capres, bukan cawapres," kata Mahfud Md di Istana Negara Jakarta, Senin (30/10/2023).
    Mahfud menegaskan, dirinya tidak termasuk dalam undangan tersebut. Sebab undangan makan siang tidak termasuk kepada para kandidat calon wakil presiden.
    "Cawapres kan kaitannya dengan Pak Wapres kan," singkat dia."

    Kesimpulan


    Postingan foto yang diklaim serah terima jabatan dari Presiden Jokowi ke Anies Baswedan adalah tidak benar. Faktanya foto tersebut diambil saat ketiga Capres diundang Presiden Jokowi untuk makan siang pada 30 Oktober 2023.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Menyesatkan, Video dengan Klaim Surat Suara di TPS 08 Tuban Sudah Dicoblos Secara Ilegal

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/02/2024

    Berita


    Video dengan klaim bahwa surat suara capres-cawapres Pilpres 2024 yang telah dicoblos untuk pasangan nomor 2 di TPS 8 Desa Banjarejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, beredar di grup percakapan WhatsApp.
    Dalam video terlihat kertas suara yang telah tercoblos pada gambar Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Pria dalam video menyebut hal itu sebagai bukti kecurangan. "Kecurangan di TPS 8. 02 sudah dicoblos Salah satu bukti kecurangan ini," kata seseorang dalam video yang beredar pada Rabu, 14 Februari 2024.

    Apa benar surat suara di TPS 08 Desa Banjarejo Kabupaten Tuban sudah tercoblos?

    Hasil Cek Fakta


    Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Tuban, Sutrisno Puji Utomo menyatakan, surat suara yang direkam dalam video tersebut diduga adalah kertas suara yang sudah dicoblos oleh pemilih namun tertinggal di bilik setelah  menyalurkan suara.  
    "Dari penelusuran yang kami lakukan, sejauh ini tidak ada satupun pihak yang bisa menunjukkan bukti apakah surat suara yang dimaksud sudah tercoblos lebih dahulu atau tidak," kata Sutrisno kepada Tempo, Kamis, 15 Februari 2024.
    KPU Kabupaten Tuban, Fatkul Iksan, mengatakan sudah melakukan pengecekan sekaligus klarifikasi ke pihak KPPS, PPS, hingga PPK. Menurut Iksan, seorang pemilih, kemarin melapor adanya surat suara yang sudah tercoblos, lalu melapor ke KPPS. “Panitia kemudian memberikan surat suara pengganti," kata Fatkul kepada Tempo, Kamis, 15 Februari 2024.
    Fatkul mengatakan setelah dicek ke TPS 8, ditemukan hanya satu surat suara yang diklaim sudah tercoblos. "Jadi hanya satu yang itu diklaim yang tercoblos. Tapi hingga detik ini kami bersama Bawaslu masih melakukan penelusuran," katanya.
    Menurut Ketua KPPS Desa Banjarejo, Kasiyati, warga yang melakukan protes sekaligus merekam video itu, bernama Tamaji. 
    Kasiyati menuturkan bahwa sebelum Tamaji masuk bilik suara, ada satu surat suara untuk Pilpres yang masih tertinggal di bilik suara. Surat suara tersebut milik Suyatmi, warga yang sebelumnya masuk bilik suara tersebut.
    Saat memasukkan surat suara ke kotak suara sesudah mencoblos, Suyatmi juga sempat ditanya oleh petugas pemungutan suara, karena Suyatmi ternyata hanya membawa 4 surat suara. Surat suara untuk Pilpres yang sudah tercoblos paslon nomor urut 02 tersebut tertinggal di bilik suara. Surat suara yang tertinggal itu, lalu ditemukan oleh Tamaji. Tamaji merekam lalu memviralkannya.
    “Pak Tamaji pertama daftar lalu mengantri. Setelah itu pak Tamaji saya panggil saya kasih lima surat suara. Setelah ke bilik suara beberapa detik dia keluar bawa surat suara yang sudah tercoblos. Saya sudah mengambil surat suara yang sudah dicoblos itu, lalu telah saya ganti yang baru. Dia belum mengkonfirmasi soal peristiwa itu, dia sudah memviralkan,” ujar Kasiyati, seperti dilansir dari tuban.inews.id Rabu, 14 Februari 2024.
    Sekretaris Jaringan Relawan Anies Baswedan Tuban, Edi Sukirno yang turut mendatangi TPS tersebut, mengakui bahwa ada human error. Saat perekam video tersebut masuk bilik suara, ternyata ada surat suara untuk Pilpres 2024 yang tertinggal di bilik suara, sehingga perekam video mengira kalau hal tersebut adalah kecurangan Pemilu.
    Pasca merekam surat suara yang sudah tercoblos itu, perekam video kemudian merobek surat suara tersebut, dengan maksud agar panitia pemungutan suara tidak memasukkannya ke dalam data rekapitulasi.
    Menurut Fatkul, setelah surat suara diterima semestinya yang bersangkutan membuka dan memeriksa untuk memastikan kondisi surat suara. Jika rusak atau tidak layak agar segera minta diganti.
    "Kalau memang keadaan surat suaranya rusak atar ada coblosan atau kategori tak layak, dia bisa meminta ganti," tuturnya, dilansir dari Ronggo.id, 14 Februari 2024.
    Dugaan Surat Suara Tercoblos Ilegal
    Meski klaim video mengenai dugaan surat suara tercoblos di TPS 08 tidak terbukti, namun sejumlah daerah terdapat laporan surat suara Pemilu 2024 telah tercoblos secara ilegal. Dari pantauan beberapa pemberitaan media, peristiwa itu terjadi di beberapa lokasi, yaitu:
    1. Tempat Pemungutan Suara (TPS) 19 di Kelurahan Waykandis, Kecamatan Tanjungsenang, Lampung
    2. Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17, Kampung Rancabolang, Kecamatan Cisurupan, Garut.
    3. Tempat Pemungutan Suara atau TPS 54, Vila Mahkota Pesona, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim surat suara di TPS 08 Desa Banjarejo Kabupaten Tuban sudah tercoblos adalahmenyesatkan.
    Satu surat suara yang tercoblos seperti dalam video adalah milik pemilih yang tertinggal di bilik suara setelah menyalurkan hak pilihnya. Pemilik lainnya yang akan nyoblos lalu menemukan surat suara itu dan merekamnya.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] SIDANG DISKUALIFIKASI GIBRAN OLEH PN JAKPUS

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 15/02/2024

    Berita

    “VIRALKAN GUYS KITA KAWAL  PN JAKARTA PUSAT SIDANGKAN DISKUALIIFIKASI PENCALONAN PRABOWO GIBRAN
    https://t.co/hPTbwPqAb9″

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial X, yang berisi klaim bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) telah melakukan persidangan perihal diskualifikasi Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Unggahan ini turut menyertakan tautan video Youtube, yang apabila dilihat, video tersebut juga memiliki judul dengan klaim serupa. Diunggah pada 7 Februari 2024, unggahan ini berhasil menarik beragam respon dari para pengguna.

    Namun setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, didapati sebuah kekeliruan yang terkandung di dalam unggahan oleh akun @BabehAldoAje135 ini. Jika menilik pada video yang tertaut melalui unggahan tersebut, diketahui bahwa video persidangan yang ada di dalamnya bukan video persidangan dari diskualifikasi Gibran sebagai calon wakil presiden yang diselenggarakan oleh PN Jakpus.

    Video persidangan yang diunggah melalui akun Youtube tersebut merupakan video persidangan
    dalam agenda pembacaan surat gugatan oleh seorang dosen bernama Brian Demas Wicaksono pada 30 Oktober 2023 lalu. Brian Demas diketahui melayangkan gugatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI atas dugaan perbuatan melawan hukum karena menerima pendaftaran capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Melansir dari artikel detik.com yang berjudul, “Terima Pendaftaran Prabowo Gibran, KPU Digugat Rp 70,5 Triliun di PN Jakpus”, terdapat cuplikan isi gugatan yang dibacakan oleh Brian Demas dan kuasa hukumnya. Jika didengarkan dengan seksama, maka isi gugatan tersebut sama dengan kalimat-kalimat yang dibacakan di dalam video persidangan yang diklaim sebagai video persidangan diskualifikasi Gibran. 

    Jadi dapat disimpulkan, unggahan yang menyebutkan bahwa PN Jakpus telah melakukan persidangan terkait diskualifikasi Gibran dari pencalonan sebagai calon wakil presiden merupakan sebuah klaim keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, video yang ditautkan di dalam unggahan merupakan video persidangan dalam agenda pembacaan surat gugatan oleh seorang dosen bernama Brian Demas Wicaksono pada 30 Oktober 2023 lalu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] JENDERAL INGGRIS, ALEXANDER EMMANUEL, MATI TERBUNUH SAAT PERANG DI GAZA

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 15/02/2024

    Berita

    “BREAKING NEWS Major shock in #London and Tel Aviv  #British General Alexander Emmanuel, leader of the “Claw” battalion participating in the Gaza war, is killed. Alexander was a hero of the Iraq war and a member of the battalion that captured President Saddam Hussein. #LondonTelAvivShock #MilitaryNews”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan melalui media sosial X, sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Jenderal Inggris, Alexander Emmanuel, yang juga merupakan pemimpin batalyon “Claw”, terbunuh saat mengikuti perang di Gaza, Palestina. Selain itu akun @SilentlySirs ini juga menyebutkan bahwa Alexander Emmanuel merupakan seorang pahlawan perang Irak serta anggota batalyon yang berhasil menangkap Presiden Saddam Hussein.

    Namun setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa foto serta informasi mengenai Jenderal Alexander Emmanuel ini merupakan sebuah informasi yang tidak benar. Melansir dari artikel media Fullfact.org, foto yang tersebar di media sosial tersebut ternyata foto dari Kopral John Horn, yang diambil pada tahun 2008 di Jerman. Di dalam foto aslinya yang dibagikan oleh laman Alamy.com, ditambahkan pula keterangan sebagai berikut,

    “Corporal John Horn, an operator on a challenger tank from the Royal Scots Dragoon Guards, with Fiance Laura Mcgee at the Wessex Barracks in Bad Fallingbostel, Germany, after returning from Iraq.
    (Kopral John Horn, operator tank penantang dari Royal Scots Dragoon Guards, bersama Tunangan Laura Mcgee di Barak Wessex, Bad Fallingbostel, Jerman, setelah kembali dari Irak)”

    Selain klaim terhadap foto yang salah, informasi yang menyebutkan bahwa tentara Inggris turut berpartisipasi dalam perang di Gaza juga merupakan informasi yang tidak berdasar. Sampai saat ini, tidak ada bukti adanya anggota Angkatan Bersenjata Inggris yang terlibat dalam pertempuran sebagai bagian dari konflik Israel-Gaza yang sedang berlangsung.

    Jadi dapat disimpulkan, foto serta informasi yang menyebutkan bahwa Jenderal Alexander Emmanuel terbunuh saat perang di Gaza, merupakan sebuah informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, foto di dalam unggahan tersebut bukan foto dari Jenderal Alexander Emmanuel, melainkan foto dari Kopral John Horn. Selain itu, sampai saat ini tidak ada informasi resmi yang menunjukkan bahwa Inggris turut terlibat dalam peperangan yang terjadi di Gaza, antara Palestina dan Israel.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini