• Keliru, Video Pasukan TNI Sudah Hadir di Palestina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/11/2023

    Berita


    Sejak serangan Israel ke Gaza pada Oktober 2023, beredar sejumlah video dengan klaim bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah tiba di Palestina. Salah satunya video yang memperlihatkan aktivitas TNI dalam misi perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang beredar di Facebook [ arsip ]. 

    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat lebih dari 9.100 komentar dan dibagikan kembali sebanyak lebih dari 9.700 kali. Apa benar ini video pasukan TNI telah hadir di Palestina pada Oktober 2023?

    Hasil Cek Fakta


    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono memastikan video di atas bukanlah pasukan TNI yang baru saja tiba di Palestina pada Oktober 2023, melainkan Kontingen Garuda yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) tahun 2021.
    "Satgas (UNIFIL) 2021. Dikenali dari orang (prajurit) dan masker yang digunakan," kata Julius kepada Tempo, Senin, 30 Oktober 2023.
    Selain personel yang dikenali dan masker yang digunakan selama masa pandemi Covid-19, beberapa cuplikan video menunjukkan pasukan TNI dalam video tersebut tergabung dalam misi PBB. Terlihat pada rompi, helm dan kendaraan militer dengan logo maupun tulisan “UN” (United Nations).

    Pada 24 Oktober 2023, Julius Widjojono telah membantah sejumlah informasi yang menyebutkan TNI mengirimkan pasukan ke Palestina untuk membantu menyerang Israel. 
    Menurut Julius, pengiriman atau pemberangkatan pasukan TNI untuk melawan Israel merupakan informasi hoaks yang diragukan sumbernya. TNI secara organisasi tidak bisa mengirimkan pasukannya ke luar negeri secara sembarangan. 
    Selama ini, TNI hanya terlibat dalam pengiriman pasukan ke luar negeri untuk kepentingan sebagai pasukan perdamaian di wilayah konflik atas permintaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan Keamanan PBB). Itupun dilakukan sesuai prosedur dan dasar hukum yang berlaku. “Jadi dipastikan Informasi tersebut hoaks,” kata Julius yang dihubungi TEMPO, Selasa, 24 Oktober 2023. 
    Meski tidak mengirimkan pasukan, TNI tetap terlibat aktif dalam misi kemanusiaan untuk Gaza. Dalam misi ini, TNI AU mengerahkan dua pesawat Hercules C-130 untuk membawa bantuan logistik berupa selimut, makanan, pakaian, perlengkapan bayi, dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya, ke Palestina. Bantuan tersebut diberangkatkan pada Sabtu, 4 November 2023. 
    Dua pesawat Hercules yang terlibat dalam misi ini adalah A-1327 dari Skadron Udara 31 dan A-1328 dari Skadron Udara 32.
    Kontingen Garuda UNIFIL
    Mengutip situs resmi Kementrian Luar Negeri RI, kemlu.go.id, tahun 2021 Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-M/Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) KRI Sultan Iskandar Muda (SIM-367) resmi menjadi pasukan perdamaian di Lebanon. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan upacara Transfer Of Authority (TOA)/ serah terima tugas dan tanggung jawab penjaga perdamaian dari Satgas Maritim TNI XXVIII-L/Unifil KRI Sultan Hasanuddin-366 kepada Satgas Maritim TNI XXVIII-M KRI Sultan Iskandar Muda (SIM-367) di Beirut, Lebanon, Kamis, 22 April 2021.
    Upacara TOA dipimpin olehMaritime Task Force(MTF) Commander Mr. Radm Axel Schulz di Port of Beirut dan dihadiri Duta Besar LBBP RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari, Commander in Chief of LAF-Navy, Captain Haissam Dannaoui, Komandan Kontingen Garuda TNI UNIFIL Kolonel Inf. Amril Haris Isya Siregar, seluruh Komandan Satuan Tugas dan Staff Officer Kontingen Garuda Unifil, serta Komandan unsur MTF yang sedang melaksanakan port visit.
    Serah terima tugas dan tanggung jawab penjaga perdamaian dilaksanakan secara simbolis dari Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-L/Unifil Letkol Laut (P) Ludfy, S.T., MDDS menyerahkan bendera PBB kepada Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-M/Unifil Letkol laut (P) Abdul Haris dihadapan MTF Commander.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim pasukan TNI telah hadir di Palestina pada Oktober 2023 adalahkeliru. 
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono memastikan video di atas bukanlah pasukan TNI yang baru saja tiba di Palestina pada Oktober 2023, melainkan Kontingen Garuda yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) tahun 2021.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Menyesatkan, Konten Berisi Tips Melunakkan Daging dengan Pil Bodrex

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/11/2023

    Berita


    Sebuah akun media sosial Facebook [ arsip ] memuat video pendek dengan klaim tips melunakkan daging dengan pil Bodrex. Dalam video, narator memasak gulai daging sapi dengan memasukkan satu tablet obat Bodrex. Tidak ada keterangan apa tujuan pemberian obat tersebut.

    Hingga artikel ini diturunkan, video tersebut disukai 1,7 ribu. Bolehkah memasak daging dengan menggunakan Bodrex?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi informasi tersebut, Tempo menghubungi ahli gizi salah satu rumah sakit swasta di Jakarta dr. Jovita Amalia, MSc, SpGK. Menurut Jovita, makanan tidak boleh dicampur dengan obat-obatan seperti Bodrex.
    Menurut dia, obat memiliki kandungan kimia yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Kandungan paracetamol di Bodrex punya efek samping yang menyebabkan gangguan liver bila dikonsumsi terlalu sering dan banyak.
    “Tidak disarankan untuk digunakan pada makanan seperti ini,” kata Jovita melalui pesan singkat kepada Tempo, Selasa, 21 November 2023.
    Dikutip dari situs National Library of Medicine, palatabilitas dan aksesibilitas sensorik daging sangat bergantung pada kelembutan daging bagi konsumen. Meski banyak faktor yang mempengaruhi keempukan daging, namun cara memasaknya tidak bisa diabaikan. Berbagai cara mengempukkan daging secara kimia, mekanis, dan alami telah dianggap sehat dan aman bagi konsumen. 
    Namun, banyak rumah tangga, penjual makanan, dan bar di negara berkembang terlibat dalam penggunaan asetaminofen (parasetamol atau APAP) yang tidak sehat untuk melunakkan daging untuk mengurangi biaya dalam proses memasak secara keseluruhan.
    Asetaminofen (parasetamol atau APAP) adalah salah satu obat bebas yang paling populer, relatif murah, dan banyak ditemukan di pasaran sehingga menyebabkan tantangan toksisitas yang serius bila disalahgunakan. Penting untuk dicatat bahwa asetaminofen selama memasak dapat menjadi senyawa beracun yang dikenal sebagai 4-aminofenol yang merusak hati dan ginjal dan mengakibatkan kegagalan organ. Meskipun terdapat laporan tentang peningkatan penggunaan asetaminofen untuk melunakkan daging di banyak laporan web, belum ada publikasi ilmiah yang serius mengenai hal ini.
    Penelitian ini mengadopsi metodologi klasik untuk meninjau literatur relevan yang diambil dari Scopus, PubMed, dan ScienceDirect menggunakan istilah-istilah kunci yang relevan (asetaminofen, toksisitas, pelunakan daging, APAP, parasetamol, mekanisme) dan operator Boolean (AND dan OR).
    Makalah ini memberikan informasi mendalam tentang bahaya dan implikasi kesehatan dari konsumsi daging yang dilunakkan dengan asetaminofen melalui pengurangan jalur genetik dan metabolisme. Memahami praktik-praktik tidak aman ini akan meningkatkan kesadaran dan strategi mitigasi.
    Kesimpulannya, jalur regulasi dan mekanisme yang terlibat dalam toksisitas yang disebabkan oleh APAP belum sepenuhnya dijelaskan. Temuan baru telah mengimplikasikan beberapa ncRNA rantai panjang seperti HNF1α-AS1 dan HNF4α-AS1 untuk memainkan peran regulasi dalam mengendalikan aktivitas sistem CYP450 dan juga enzim detoksifikasi lainnya (76). 
    Terlepas dari kompleksitas jalur, protein, dan gen yang terlibat, sebagian besar penelitian baik pada lini sel in vitro, model hewan, dan subjek manusia masih menunjukkan dampak merugikan APAP pada jaringan hati dan ginjal. 

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan unggahan video memasak daging dengan menggunakan Bodrex adalahmenyesatkan. Kandungan zat kimia pada bodrex bisa membahayakan kesehatan.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Klip Pernyataan CEO Pfizer tentang Agenda Depopulasi Dunia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 21/11/2023

    Berita


    Potongan video berdurasi 24 detik menampilkan CEO Pfizer Albert Bourla menyebut agenda mengurangi populasi (depopulasi) dunia hingga 50 persen pada 2023, menyebar di Twitter atau X. Dalam klip itu, Albert Bourla tengah berbicara di World Economic Forum (WEF).  
    Video yang diunggah pada 16 November 2023 itu memuat narasi: “Agenda depopulasi adalah hoax/teory konspirasi? Penjelasan Dirut Pfizer di WEF dalam video. Rezim Indonesia menjalankan agenda ini, Anies adalah capres yang paling dekat sama WEF”.

    Hingga artikel ini ditulis, video itu sudah ditonton 753 kali dan di retweet 20 kali. Lantas benarkah CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan ada agenda mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023?

    Hasil Cek Fakta


    Klip CEO Pfizer Albert Bourla yang menyebar di Twitter dan berisi pernyataannya mengurangi populasi hingga 50 persen pada 2023 adalah klip yang telah dipotong dari aslinya. 
    Dikutip dari Fullfact.org, organisasi cak fakta yang berbasis di Inggris, faktanya, Albert Bourla tidak pernah mengatakan dia merencanakan agenda depopulasi dunia hingga 50 persen. Pernyataan Bourla sebenarnya bahwa ia inginmengurangi jumlah penduduk di dunia yang tidak mampu membeli obat-obatan Pfizer sebanyak 50 persen. 
    Bourla saat itu berbicara di Davos dalam sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh World Economic Forum (WEF), sebuah organisasi lobi non-pemerintah internasional. Pernyataan aslinya adalah:
    “Minggu pertama kami bertemu pada bulan Januari '19 di California, kami menetapkan tujuan untuk lima tahun ke depan. Dan salah satunya adalah pada tahun 2023 kita akan mengurangi jumlah orang di dunia yang tidak mampu membeli obat-obatan sebesar 50%. Saya pikir hari ini mimpi itu menjadi kenyataan.”
    Video lengkap yang menunjukkan konteks sebenarnya pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla dapat disimak pada menit ke-01:40 pada video yang diunggah akun World Economic Forum pada 25 Mei 2022. 
    Dikutip dari CekFakta Reuters, klip yang beredar telah disunting di beberapa kalimat, sehingga membuat Bourla seolah-olah menyatakan: 
    “Saya pikir itu benar-benar sebuah mimpi yang kami alami bersama dengan tim kepemimpinan saya ketika kami memulainya pada tahun '19. Minggu pertama kami bertemu pada bulan Januari '19 di California untuk menetapkan tujuan untuk lima tahun ke depan dan salah satunya adalah, pada tahun 2023, kami akan mengurangi jumlah orang di dunia sebesar 50%. Saya pikir hari ini, mimpi itu menjadi kenyataan.”
    PolitiFact, situs cek fakta Poynter Institute berkantor di Washington, DC, video CEO Pfizer Albert Bourla juga menyatakan pengurangan populasi dunia merupakan video yang telah diedit untuk tujuan menipu, dengan menggunakan kata-kata yang membuat Bourla tampak mengatakan sesuatu yang tidak dia katakan. 
    Video tersebut mengabaikan konteks bahwa dia mengumumkan program perusahaan untuk membantu masyarakat di negara-negara miskin mendapatkan akses terhadap obat-obatan dan vaksinnya.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, potongan video berdurasi 24 detik menampilkan CEO Pfizer Albert Bourla yang menyatakan menjalankan agenda depopulasi dunia hingga 50 persen pada 2023 adalahkeliru. 
    Video tersebut diketahui telah diedit dan dimanipulasi sehingga tampak Bourla seperti mengatakan sedang melakukan agenda depopulasi dunia hingga 50 persen pada 2023. Padahal yang sesungguhnya adalah Bourla mengatakan bila pada tahun 2023 ia akan mengurangi jumlah orang di dunia yang tidak mampu membeli obat-obatan sebesar 50 persen.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Video dengan Klaim Pasukan TNI Bersiap Bantu Palestina Serang Israel

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 21/11/2023

    Berita


    Video berdurasi 9 menit 51 detik yang memperlihatkan barisan pasukan TNI atau Tentara Nasional Indonesia beredar di Facebook [ arsip ]. Video itu memuat klaim pasukan TNI yang dipersiapkan untuk membantu Palestina menyerang Israel. 
    “.....pasukan Tni ditakuti dunia bakal bantu Palestina,” tulis akun tersebut.

    Sejak diunggah 19 November 2023, video tersebut sudah ditonton 38 ribu kali dan 173 di komentari. Lantas, benarkah video tersebut adalah TNI yang disiapkan untuk membantu Palestina menyerang Israel? 

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa kolase video tersebut adalah gabungan dari beberapa video terkait peringatan HUT Korps Marinir dan latihan pasukan TNI AL. Hingga artikel ini diturunkan, Indonesia tidak menyatakan akan mengirim pasukan militer ke Jalur Gaza untuk memerangi Israel.
    Tempo memverifikasi video yang dibagikan di atas dengan terlebih dahulu memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dengan menggunakantools InVid, lalu gambar hasil fregmentasi ditelusuri dengan menggunakan pencarian terbalik mengunakantools Google Image dan Yandex Image.  
    Fragmen video pada menit ke-01:08 yang memperlihatkan barisan pasukan dengan senjata lengkap misalnya, merupakan foto prajurit pasukan khusus Intai Amfibi (Taifib) dan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL saat melakukan defile di sela-sela upacara peringatan HUT Ke-69 Korps Marinir di lapangan tembak Bumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 17 November 2014. Foto tersebut merupakan bidikan fotografer ANTARA Muh Rizal Hidayat yang dipublikasikan pada 17 November 2014. 

    Kemudian pada menit ke-01:19 sampai 01:22, terdapat foto yang menunjukkan dua pasukan berseragam hitam merunduk dengan senjata lengkap, merupakan foto suasana latihan keadaan khusus pasukan Denjaka TNI AL. Latihan itu digelar pada Minggu, 19 Desember 2021 di objek vital Pelabuhan Jetty MKK Migas di Payalaman, Pal Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. 
    Foto tersebut merupakan arsip Dinas Penerangan Marinir TNI Angkatan Laut  yang dipublikasikan kantor berita ANTARA pada 19 Desember 2021. 

    Sementara pada menit ke-03:35, fragmen video yang memperlihatkan dua orang prajurit TNI menyelamatkan seorang wanita merupakan foto atraksi terjun tempur prajurit Batalyon Intai amfibi 2 Marinir (Yontaifib 2 Mar) Pasmar 2 Korps Marinir. Atraksi tersebut digelar di Desa Banyuputih Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Senin, 13 September 2021. Foto tersebut merupakan arsip Dinas Penerangan Korps marinir TNI Angkatan Laut yang publikasikan Viva.co.id pada 13 September 2021.

    Narasi terkait TNI mengirimkan pasukan ke Palestina untuk membantu menyerang Israel merupakan narasi yang ramai beredar sejak awal November 2023. Arsip Tempo pada 2 November 2023, telah memverifikasi konten berisi klaim tersebut.   
    Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono, Kepala Penerangan Markas Besar TNI bahkan sudah membantah informasi yang menyebutkan TNI mengirimkan pasukan ke Palestina untuk membantu menyerang Israel. 
    Menurut Julius, pengiriman atau pemberangkatan pasukan TNI untuk melawan Israel merupakan informasi hoaks yang diragukan sumbernya. TNI secara organisasi tidak bisa mengirimkan pasukannya ke luar negeri secara sembarangan. 
    Selama ini, TNI hanya terlibat dalam pengiriman pasukan ke luar negeri untuk kepentingan sebagai pasukan perdamaian di wilayah konflik atas permintaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Itupun dilakukan sesuai prosedur dan dasar hukum yang berlaku. “Jadi dipastikan informasi tersebut hoaks,” kata Julius yang dihubungi TEMPO, Selasa, 24 Oktober 2023.
    Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016, Pengiriman Pasukan TNI ke luar negeri hanya untuk kepentingan menjaga pemeliharaan Perdamaian Dunia atas permintaan Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pengiriman pasukan pun harus mendapat persetujuan Presiden dengan memperhatikan pendapat Dewan Perwakilan Rakyat.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 9 menit 51 detik yang memperlihatkan barisan pasukan TNI dan diklaim merupakan pasukan yang disiapkan membantu Palestina menyerang Israel, adalahkeliru. 
    Narasi terkait TNI mengirimkan pasukan ke Palestina untuk membantu menyerang Israel merupakan narasi yang yang keliru dan sudah dibantah pihak TNI.
    Video yang dibagikan pun merupakan kumpulan video dari peristiwa dengan waktu yang berbeda dan tidak terkait atau berhubungan dengan narasi pengiriman pasukan TNI ke Palestina.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini