[SALAH] MAHAR UNTUK GULINGKAN GANJAR 563 M…RUPANYA MUSUH BEBUYATAN JOKOWI INI AKTOR INTELEKTUALNYA !!
Sumber: YoutubeTanggal publish: 25/08/2023
Berita
Akun Youtube POLITIK NUSANTARA mengunggah video pada tanggal 15 Agustus 2023 dengan judul: “MAHAR UNTUK GULINGKAN GANJAR 563 M…RUPANYA MUSUH BEBUYATAN JOKOWI INI AKTOR INTELEKTUALNYA !!”.
Hasil Cek Fakta
Video pertama yang dicuplik adalah video yang identik dengan video Rakernas PDI-P yang disiarkan secara langsung di akun Youtube Kompas.com pada tanggal 6 Juni 2023 dengan judul: “Megawati, Jokowi, hingga Ganjar Hadiri Rakernas PDI-P”.
Video kedua yang diunggah adalah video yang potongan pernyataan Ganjar yang identik dengan liputan Youtube KOMPASTV pada tanggal 30 Maret 2023 dengan judul: “Persilalkan Netizen Menyerang Dirinya soal Piala Dunia U20, Ganjar: Jangan Serang Istri dan Anak Saya”.
Video ketiga yang dicuplik adalah video yang identik dengan video opini dari Denny Siregar di akun Youtube COKRO TV yang diunggah pada tanggal 27 Maret 2023 dengan judul: “Denny Siregar: TIMNAS ISRAEL GAK JADI MAIN DI INDONESIA? I Timeline”.
MAHAR UNTUK GULINGKAN GANJAR 563 M…RUPANYA MUSUH BEBUYATAN JOKOWI INI AKTOR INTELEKTUALNYA
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video merupakan hasil editan kumpulan video yang diberi narasi yang menyesatkan. Tidak ditemukan informasi dan bukti valid bahwa terdapat mahar 563 M untuk menggulingkan Ganjar dengan musuh bebuyutan Jokowi sebagai aktor intelektualnya.
Video kedua yang diunggah adalah video yang potongan pernyataan Ganjar yang identik dengan liputan Youtube KOMPASTV pada tanggal 30 Maret 2023 dengan judul: “Persilalkan Netizen Menyerang Dirinya soal Piala Dunia U20, Ganjar: Jangan Serang Istri dan Anak Saya”.
Video ketiga yang dicuplik adalah video yang identik dengan video opini dari Denny Siregar di akun Youtube COKRO TV yang diunggah pada tanggal 27 Maret 2023 dengan judul: “Denny Siregar: TIMNAS ISRAEL GAK JADI MAIN DI INDONESIA? I Timeline”.
MAHAR UNTUK GULINGKAN GANJAR 563 M…RUPANYA MUSUH BEBUYATAN JOKOWI INI AKTOR INTELEKTUALNYA
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video merupakan hasil editan kumpulan video yang diberi narasi yang menyesatkan. Tidak ditemukan informasi dan bukti valid bahwa terdapat mahar 563 M untuk menggulingkan Ganjar dengan musuh bebuyutan Jokowi sebagai aktor intelektualnya.
Kesimpulan
Konten yang dimanipulasi. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video merupakan hasil editan kumpulan video yang diberi narasi yang menyesatkan. Tidak ditemukan informasi dan bukti valid bahwa terdapat mahar 563 M untuk menggulingkan Ganjar dengan musuh bebuyutan Jokowi sebagai aktor intelektualnya.
Rujukan
[SALAH] Kanker Kulit Baru Ada dari 60 Tahun yang Lalu, serta Disebabkan oleh Sunscreen atau Kacamata Hitam
Sumber: TwitterTanggal publish: 23/08/2023
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
Saya sudah mengatakannya selama bertahun-tahun.. Matahari telah ada jutaan tahun namun kanker kulit baru ada sekitar 60 tahun terakhir..itu sangat jelas.. Jangan pernah memakai suncream atau kacamata hitam.Itu menipu mata untuk berpikir cuaca sedang mendung dan tidak mengonsumsi vitamin D, menatap matahari adalah caranya”.
Saya sudah mengatakannya selama bertahun-tahun.. Matahari telah ada jutaan tahun namun kanker kulit baru ada sekitar 60 tahun terakhir..itu sangat jelas.. Jangan pernah memakai suncream atau kacamata hitam.Itu menipu mata untuk berpikir cuaca sedang mendung dan tidak mengonsumsi vitamin D, menatap matahari adalah caranya”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @CDBJ77 menulis cuitan yang menyatakan bahwa kanker kulit baru ada sejak 60 tahun yang lalu, serta disebabkan oleh suncream dan kacamata hitam. Terlebih lagi, pengguna Twitter tersebut menyarankan bahwa salah satu cara untuk menghindari kanker kulit adalah dengan menatap sinar matahari secara langsung.
Informasi tersebut menyesatkan. Menurut artikel yang dipublikasikan oleh JAAD (Journal of the American Academy of Dermatology), deskripsi pertama tentang melanoma (salah satu tipe kanker kulit) telah ada sejak 1804. Masih melansir dari artikel tersebut, terdapat beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh dokter kulit, fisikawan, dan ilmuwan medis antara abad ke-19 dan ke-20 yang menunjukkan bahwa kanker kulit disebabkan oleh radiasi UV.
Terlebih lagi, artikel yang diunggah oleh CDC pada laman resminya menyatakan bahwa paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan merupakan penyebab kanker kulit, meskipun hal tersebut merupakan penyebab yang paling mudah untuk dicegah dengan cara tidak menghabiskan waktu terlalu lama di bawah paparan sinar matahari secara langsung.
Selain itu, informasi serupa pernah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Paparan Sinar Matahari Tidak Menyebabkan Kanker Kulit, tapi Sun Screen Penyebabnya” dan dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @CDBJ77 merupakan konten yang menyesatkan.
Informasi tersebut menyesatkan. Menurut artikel yang dipublikasikan oleh JAAD (Journal of the American Academy of Dermatology), deskripsi pertama tentang melanoma (salah satu tipe kanker kulit) telah ada sejak 1804. Masih melansir dari artikel tersebut, terdapat beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh dokter kulit, fisikawan, dan ilmuwan medis antara abad ke-19 dan ke-20 yang menunjukkan bahwa kanker kulit disebabkan oleh radiasi UV.
Terlebih lagi, artikel yang diunggah oleh CDC pada laman resminya menyatakan bahwa paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan merupakan penyebab kanker kulit, meskipun hal tersebut merupakan penyebab yang paling mudah untuk dicegah dengan cara tidak menghabiskan waktu terlalu lama di bawah paparan sinar matahari secara langsung.
Selain itu, informasi serupa pernah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Paparan Sinar Matahari Tidak Menyebabkan Kanker Kulit, tapi Sun Screen Penyebabnya” dan dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @CDBJ77 merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konten yang menyesatkan. Penjelasan pertama mengenai melanoma (salah satu tipe kanker kulit) sudah ada sejak 1804 dan penyebab utama kanker kulit adalah paparan sinar UV, bukan sunscreen atau kacamata hitam.
Konten yang menyesatkan. Penjelasan pertama mengenai melanoma (salah satu tipe kanker kulit) sudah ada sejak 1804 dan penyebab utama kanker kulit adalah paparan sinar UV, bukan sunscreen atau kacamata hitam.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Traffic Cone Meleleh karena Suhu Panas di Semarang
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 24/08/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim traffic cone atau pembatas jalan meleleh karena cuaca panas di Semarang, Jawa Tengah, beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 Agustus 2023.
Video berdurasi 13 detik itu memperlihatkan sejumlah traffic cone meleyot di tengah jalan. Traffic cone yang meleyot itu disebut-sebut meleleh karena suhu panas yang melanda Semarang, jawa Tengah.
"Semarang vanazzz gaes, safety cone aja sampai meleleh, apalagi akyuuuu 😁😁😁" tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 308 kali dibagikan dan mendapat 11 komentar dari warganet.
Benarkah traffic cone meleleh karena suhu panas di Semarang? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim traffic cone atau pembatas jalan meleleh karena cuaca panas di Semarang, Jawa Tengah. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "traffic cone meleleh semarang" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai peristiwa tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Bukan Meleleh Kepanasan, Traffic Cone di Semarang Ambruk karena Ditabrak Pengendara" yang dimuat situs Liputan6.com pada 24 Agustus 2023.
Liputan6.com, Semarang - Dinas Perhubungan Kota Semarang membantah traffic cone atau pembatas jalan yang meleleh di jalanan Kota Semarang karena suhu udara yang panas. Sekdin Dishub Kota Semarang Danang saat dihubungi Regional Liputan6.com, Rabu (23/8/2023) mengatakan, traffic cone tersebut bukan meleleh tapi dilindas pengendara.
"Kelindes mas," katanya.
Danang menyebutkan, tidak ada bukti CCTV traffic cone tersebut ditabrak pengendara, namun dirinya memastikan traffic cone itu tidak meleleh seperti yang ramai di media sosial.
Setidaknya ada dua kali kejadian traffic cone ambruk di Jalan Sultan Agung akibat pengendara yang tidak taat aturan. Pertama pada 16 Agustus dan 21 Agustus 2023. Traffic cone yang rusak kini telah diperbaiki dan diganti baru.
Danang mengimbau, pengendara tetap mematuhi peraturan lalu lintas agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Hati-hati di jalan patuhi rambu dan isyarat lalin, konsentrasi, fokus, tidak main hape dan merokok saat berkendara," kata Danang.
Sebelumnya ramai dibicarakan unggahan sejumlah akun Twitter yang mengunggah video traffic cone meleleh kepanasan di jalanan Kota Semarang.
Salah satu yang menggunggah adalah akun Twitter @kegblgnunfaedh. Bahkan tayangan video tersebut ditonton hingga ratusan ribu kali. Warganet pun terpengaruh dengan kabar tersebut.
Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa traffic cone meleyot bukan disebabkan suhu atau cuaca panas di Semarang.
Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Viral Video Traffic Cone Meleyot Diduga karena Cuaca Panas di Semarang, Ini Penjelasan BMKG" yang dimuat situs Liputan6.com pada 24 Agustus 2023.
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah traffic cone atau pembatas jalan meleyot di jalanan Kota Semarang beredar di media sosial.
Penyebab traffic cone meleyot itu disebut-sebut akibat cuaca panas di Kota Semarang. Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan, penyebab traffic cone meleyot tersebut bukan karena cuaca panas.
"Mungkin ada faktor lain penyebab traffic cone tersebut meleyot yang perlu diselidiki lebih lanjut yang bukan dari faktor cuaca dan iklim," ungkap Analis Cuaca Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Semarang, Zauyik Nana Ruslana kepada Liputan6.com, Kamis (24/8/2023).
Zauyik menjelaskan, suhu udara di Kota Semarang saat ini mencapat 35 derajat celcius. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Jawa Tengah.
Kondisi iklim saat ini, kata dia, sedang mencapai puncak musim kemarau yang ditandai dengan cuaca cerah-berawan, kelembaban udara kering, curah hujan rendah, hingga tidak ada hujan.
"Kota semarang biasanya suhu udara tertinggi rata-rata tahunan pada bulan Oktober. Suhu udara 35 deracat celcius tersebut adalah suhu maksimum harian yang tercatat di sensor kami beberapa hari," jelas Zauyik.
Ia memastikan bahwa suhu 35 derajat tidak akan berdampak pada melelehnya traffic cone di jalanan. Menurut Zauyik, kerusakan traffic cone bisa disebabkan faktor lain dan bukan karena suhu udara dan cuaca.
"Kalau dampaknya sampai traffic cone meleleh memerlukan suhu yang lebih tinggi lagi, dan itu juga butuh penelitian. Jadi tidak serta merta menjadi faktor utama, dan ada faktor lain yang menjadi penyebabnya," tambah Zauyik.
Kesimpulan
Video yang diklaim traffic cone atau pembatas jalan meleleh karena cuaca panas di Semarang, Jawa Tengah ternyata tidak benar. Faktanya, traffic cone yang meleyot itu bukan disebabkan cuaca panas, melainkan terlindas mobil.
[SALAH] Presiden Jokowi Pakai Baju Adat China pada Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78
Sumber: FacebookTanggal publish: 24/08/2023
Berita
Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Presiden Jokowi memakai baju adat China saat upacara HUT RI ke-78 di Istana Negara. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Agustus 2023.
Di dalam postingannya terdapat foto Presiden Jokowi dengan narasi:
"Hancur Negri ini, Kepala Negara. Upacara Bendera pakai Baju Cina."
Akun itu menambahkan narasi, "Lagi capek-capeknya malah dibikin capek"
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Agustus 2023.
Di dalam postingannya terdapat foto Presiden Jokowi dengan narasi:
"Hancur Negri ini, Kepala Negara. Upacara Bendera pakai Baju Cina."
Akun itu menambahkan narasi, "Lagi capek-capeknya malah dibikin capek"
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "3 Fakta Unik Baju Adat Ageman Songkok Sikepan Ageng yang Dipakai Jokowi di HUT ke-78 RI" yang tayang di Liputan6.com pada 17 Agustus 2023.
Dalam artikel itu dijelaskan bahwa Presiden Jokowi memakai baju adat ageman songkok sikepan ageng yang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Ageman songkok sikepan ageng merupakan pakaian kebesaran Raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat.
Nama Ageman berarti pakaian yang dikenakan pangeran atau bangsawan. Sementara singkepan ageng merujuk pada bentuk kerah besar yang menjadi ciri khas pakaian itu.
Uniknya, baju adat ini tak hanya mencerminkan budaya Jawa. Baju ini terinspirasi dari pola baju bangsawan Belanda
Baju Ageman memiliki motif-motif tradisional atau bordir yang rumit. Kemudian potongan baju ini pun dibuat panjang dan longgar.
Baju adat ini juga dilengkapi dengan tutup kepala yang disebut Songkok. Songkok biasanya berwarna gelap dengan bentuk yang khas.
Singkepan Ageng menjadi poin utama dalam baju adat ini. Singkepan Ageng dicirikan dengan kerah besar dan melengkung di bagian leher dan dada.
Dalam artikel itu dijelaskan bahwa Presiden Jokowi memakai baju adat ageman songkok sikepan ageng yang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Ageman songkok sikepan ageng merupakan pakaian kebesaran Raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat.
Nama Ageman berarti pakaian yang dikenakan pangeran atau bangsawan. Sementara singkepan ageng merujuk pada bentuk kerah besar yang menjadi ciri khas pakaian itu.
Uniknya, baju adat ini tak hanya mencerminkan budaya Jawa. Baju ini terinspirasi dari pola baju bangsawan Belanda
Baju Ageman memiliki motif-motif tradisional atau bordir yang rumit. Kemudian potongan baju ini pun dibuat panjang dan longgar.
Baju adat ini juga dilengkapi dengan tutup kepala yang disebut Songkok. Songkok biasanya berwarna gelap dengan bentuk yang khas.
Singkepan Ageng menjadi poin utama dalam baju adat ini. Singkepan Ageng dicirikan dengan kerah besar dan melengkung di bagian leher dan dada.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Presiden Jokowi memakai baju adat China saat upacara HUT RI ke-78 di Istana Negara adalah tidak benar.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/regional/read/5372915/3-fakta-unik-baju-adat-ageman-songkok-sikepan-ageng-yang-dipakai-jokowi-di-hut-ke-78-ri
- https://enamplus.liputan6.com/lifestyle/read/5372863/video-jokowi-pakai-baju-adat-ageman-songkok-singkepan-ageng-dari-solo-di-hut-ke-78-ri?
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5375898/cek-fakta-tidak-benar-presiden-jokowi-pakai-baju-adat-china-pada-upacara-hut-kemerdekaan-ri-ke-78
Halaman: 3434/6732