• [SALAH] Foto “UPDATE TERKINI, AKHIRNYA AHOK KEMBALI KE DKI”

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 02/05/2023

    Berita

    Akun Facebook Golliat (fb.com/Golliat456) pada 1 Mei 2023 mengunggah sebuah video yang menampilkan foto Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan berdampingan dengan narasi:

    “Vira1 ~ Meng3jutkan Ah0k Ke Dk1, Keputusan Bulat Presiden Bikin Barisan Sak1t Hat1 Ket4kutan”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang menampilkan foto Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan berdampingan yang diklaim bahwa Ahok kembali ke DKI Jakarta karena keputusan bulat Presiden Jokowi merupakan konten yang dimanipulasi.

    Faktanya, foto di video itu adalah hasil manipulasi dari foto ketika Ahok di Monas pada tahun 2017. Di foto asli tidak ada Presiden Joko Widodo.

    Foto yang asli salah satunya dimuat di artikel berita berjudul “Jelang Pencoblosan, Ahok: Surveinya Naik-Turun” yang dimuat di situs Detikcom pada 18 April 2017. Foto ini diberi keterangan “Ahok saat di Monas (Grandyos Zafna/detikcom)”

    Kesimpulan

    FOTO EDITAN. Foto di video itu adalah hasil manipulasi dari foto ketika Ahok di Monas pada tahun 2017. Di foto asli tidak ada Presiden Joko Widodo.

    Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Foto “PAMIT MUNDUR DARI KABINET KERJA!! DIAM-DIAM PRABOWO TIKAM JOKOWI DARI BELAKANG”

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 02/05/2023

    Berita

    Akun Facebook Golliat (fb.com/Golliat456) pada 1 Mei 2023 mengunggah sebuah video yang menampilkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan narasi:

    “Tak Tau Berterimakasih !! Pam1t Mundur Dari Kab1net Kerja..D1am² Si W0wo T1k4m Jok0wi Dari Belakang”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang menampilkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang diklaim sebagai mundurnya Prabowo dari Kabinet Kerja merupakan konten yang dimanipulasi.

    Faktnya, foto di video itu adalah hasil manipulasi dari foto ketika Presiden Joko Widodo mengangkat Muhammad Sirajuddin Syamsuddin menjadi Utusan Khusus Presiden pada 23 Oktober 2017.

    Foto yang asli salah satunya dimuat di artikel berita berjudul “Jokowi Angkat Din Syamsuddin Jadi Utusan Khusus Presiden” yang terbit di situs Kompas pada 23 Oktober 2017. Foto ini diberi keterangan “Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) mempersilakan mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (kanan) menyampaikan keterangan mengenai penunjukan dirinya sebagai utusan khusus presiden, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10/2017). Presiden Joko Widodo mengangkat Din Syamsuddin sebagai utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban.(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)”

    Selain itu, sampai saat ini tidak ditemukan informasi yang valid terkait mundurnya Prabowo dari Kabinet Kerja.

    Kesimpulan

    FOTO EDITAN. Foto di video itu adalah hasil manipulasi dari foto ketika Presiden Joko Widodo mengangkat Muhammad Sirajuddin Syamsuddin menjadi Utusan Khusus Presiden pada 23 Oktober 2017.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] SWISS MELARANG VAKSIN COVID-19

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 02/05/2023

    Berita

    “News from the Front Lines
    Switzerland bans the COVID vaccines, Spike protein kills brain cells, AAPS updates, Twitter at war with Sbstck.”
    Click on the link, if you dare to see the article. But careful though, according to Twitter censorship – it may not be safe… more red pills on the other side.
    http://tinyurl[dot]com/ycksnres

    Terjemahan: “Berita dari Garis Depan
    Swiss melarang vaksin COVID, protein Spike membunuh sel otak, pembaruan AAPS, Twitter berperang dengan Sbstck.”
    Klik tautannya, jika Anda berani melihat artikelnya. Tapi hati-hati, menurut sensor Twitter – mungkin tidak aman… lebih banyak pil merah di sisi lain.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar cuitan dari aku twitter bernama @RWMaloneMD pada 8 April 2023 yang mengklaim bahwa Swiss melarang vaksin Covid-19.

    Melansir factcheck.afp.com, Pemerintah Swiss tidak melarang vaksin Covid-19, tetapi tidak merekomendasikannya pada musim semi dan musim panas 2023 karena rendahnya penularan dan tingginya imunitas warga. Hal ini dicapai melalui vaksinasi dan infeksi sebelumnya.

    Cindy Prins, seorang profesor epidemiologi klinis di University of Florida mengatakan rekomendasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan negara masing-masing. Juru bicara Kantor Kesehatan Masyarakat Federal (FOPH) menjelaskan bahwa hampir semua masyarakat Swiss telah divaksinasi dan/atau terinfeksi dan sembuh dari Covid-19.

    Perusahaan biotek Amerika Novanax mengatakan kepada AFP bahwa vaksin Covid-19 miliknya tidak dilarang di Swiss. Pfizer juga memastikan vaksin yang mereka hasilkan masih tersedia di Swiss.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Swiss melarang vaksin Covid-19 tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya pemerintah Swiss hanya tidak merekomendasikannya pada musim semi dan musim panas 2023 karena rendahnya penularan dan tingginya imunitas warga.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] TNI DISANDERA OLEH TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT (TPNPB)

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 02/05/2023

    Berita

    09 TNI Yang Disandra Oleh TPNPB Nduga
    Dibawah Pimpinan E_Ko

    Hasil Cek Fakta

    Beredar gambar dari akun facebook bernama Dishare Wp yang menampilkan sejumlah pria berbaju loreng yang sedang berada dalam kurungan kayu dengan narasi yang menyatakan bahwa sejumlah pria berbaju loreng tersebut adalah sandera dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

    Setelah dilakukan penelusuran, Video yang identik sudah diunggah oleh akun Youtube resmi MerdekaDotCom yang tayang pada 13 Februari 2023 dengan judul “Apes, Komcad TNI Dihukum Gara-Gara Tak Jaga Senjata”.

    Dalam video aslinya anggota TNI dihukum dengan dimasukkan ke dalam kurungan kayu dan menyanyikan lagu Syukur.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa TNI disandera oleh TPNPB adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya video tersebut merupakan video anggota TNI sedang dihukum gara-gara tidak menjaga senjata dan tidak ada kaitannya dengan kejadian TNI disandera oleh TPNPB.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini