Sebuah video yang diklaim rumah TikToker Richard Theodore di Tangerang digeruduk warga Nusa Tenggara Timur (NTT) beredar di media sosial. Video ini viral usai aksi Richard membuat konten tes kejujuran di NTT beberapa waktu lalu.
Video tersebut disebarkan salah satu akun Instagram pada 17 Juni 2023 lalu. Dalam video tersebut, terlihat puluhan orang mendatangi sebuah tempat. Mereka terlihat berkumpul di depan sebuah gerbang bangunan.
Dalam video itu tertulis narasi sebagai berikut.
"Ingat Richard Theodore kami ada dimana2 seluruh Se-jabodetabek kami ada disitu, jangan kau mau coba2 org tua kami dengan kejujuran, karena kami di lahirkan sudah di didik apa artinya kejujuran"
Dalam video itu juga terdapat tulisan yang menyebutkan lokasi dan kapan video itu diambil, yakni Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, 2023 04 05 23.42.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa rumah Richard Theodore di Tangerang digeruduk warga NTT.
"Rumah Richard Theodore di geruduk warga NTT di Tangerang, buntut kasus dari konten yang menyebut pemilik warung orang NTT tidak jujur.‼️" tulis salah satu akun Instagram.
Konten yang disebarkan akun Instagram tersebut telah 685 kali disukai dan mendapat beberapa komentar dari warganet.
[SALAH] Video Rumah TikToker Richard Theodore Digeruduk Warga NTT
Sumber: FacebookTanggal publish: 20/06/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim rumah TikToker Richard Theodore di Tangerang digeruduk warga NTT. Penelusuran dilakukan dengan memasukan kata kunci "warga geruduk serpong kota tangerang selatan 5 april 2023" di kolom pencarian situs YouTube.
Kata kunci "warga geruduk serpong kota tangerang selatan 5 april 2023" dimasukan ke dalam kolom pencarian, sebab kata kunci tersebut tertulis sebagai lokasi dalam video yang diklaim rumah TikToker Richard Theodore di Tangerang digeruduk warga NTT.
Hasilnya terdapat video identik dengan klaim rumah Richard Theodore digeruduk warga NTT. Satu di antaranya video berjudul "Debt Collector Babak Belur Dianiaya Kelompok Debitur di Tangerang Selatan" yang dimuat channel YouTube Official iNews pada 6 April 2023.
"Ratusan debt collector menggeruduk Mapolres Tangerang Selatan, Banten. Mereka menuntut pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku penganiayaan terhadap seorang debt collector saat melakukan penagihan di wilayah Serpong, Banten," demikian narasi dalam video tersebut.
Kata kunci "warga geruduk serpong kota tangerang selatan 5 april 2023" dimasukan ke dalam kolom pencarian, sebab kata kunci tersebut tertulis sebagai lokasi dalam video yang diklaim rumah TikToker Richard Theodore di Tangerang digeruduk warga NTT.
Hasilnya terdapat video identik dengan klaim rumah Richard Theodore digeruduk warga NTT. Satu di antaranya video berjudul "Debt Collector Babak Belur Dianiaya Kelompok Debitur di Tangerang Selatan" yang dimuat channel YouTube Official iNews pada 6 April 2023.
"Ratusan debt collector menggeruduk Mapolres Tangerang Selatan, Banten. Mereka menuntut pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku penganiayaan terhadap seorang debt collector saat melakukan penagihan di wilayah Serpong, Banten," demikian narasi dalam video tersebut.
Kesimpulan
Video yang diklaim rumah TikToker Richard Theodore di Tangerang digeruduk warga NTT ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan aksi ratusan debt collector yang mendatangi Polres Tangerang Selatan pada 5 April 2023 lalu. Mereka menuntut polisi menyelidiki dan menangkap pelaku pemukulan terhadap seorang debt collector saat melakukan penagihan di wilayah Serpong, Banten.
Rujukan
[SALAH] “RIBUAN JENDRAL DEKLARASI GANJAR DAN MAHFUD MD DEMI SELAMATKAN NKRI”
Sumber: FacebookTanggal publish: 19/06/2023
Berita
RIBUAN JENDERAL TVRUN KE JALAN DEKLARASI GANJAR – MAHFUD DEMI SELAMATKAN NKRI
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook dengan nama pengguna “Doa Ibu” mengunggah video dengan narasi bahwa ribuan jendral deklarasi Ganjar dan Mahfud MD demi selamatkan NKRI.
Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Salah satu video identik memperlihatkan sosok Rudi S Kamri Rudi S Kamri sama dengan video yang diunggah oleh kanal Youtube milik Kanal Anak Bangsa dengan judul “DEMI JAGA PANCASILA DAN NKRI 1000 JENDERAL DUKUNG GANJAR PRANOWO SEBAGAI PRESIDEN RI KE – 8”.
Video identik lainnya meperlihatkan sosok Hary Tanoesoedibjo, Ganjar Pranowo, Megawati dan Puan Maharani sedang melakukan pertemuan, video yang sama diunggah oleh kanal Youtube milik
Kompas.com dengan judul “Hary Tanoesoedibjo Datangi PDI-P, Bahas Dukungan Perindo ke Ganjar”.
Dengan demikian, klaim bahwa ribuan jendral deklarasi Ganjar dan Mahfud MD demi selamatkan NKRI adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Salah satu video identik memperlihatkan sosok Rudi S Kamri Rudi S Kamri sama dengan video yang diunggah oleh kanal Youtube milik Kanal Anak Bangsa dengan judul “DEMI JAGA PANCASILA DAN NKRI 1000 JENDERAL DUKUNG GANJAR PRANOWO SEBAGAI PRESIDEN RI KE – 8”.
Video identik lainnya meperlihatkan sosok Hary Tanoesoedibjo, Ganjar Pranowo, Megawati dan Puan Maharani sedang melakukan pertemuan, video yang sama diunggah oleh kanal Youtube milik
Kompas.com dengan judul “Hary Tanoesoedibjo Datangi PDI-P, Bahas Dukungan Perindo ke Ganjar”.
Dengan demikian, klaim bahwa ribuan jendral deklarasi Ganjar dan Mahfud MD demi selamatkan NKRI adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Faktanya judul, isi video dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa ribuan jendral deklarasi Ganjar dan Mahfud MD demi selamatkan NKRI.
Faktanya judul, isi video dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa ribuan jendral deklarasi Ganjar dan Mahfud MD demi selamatkan NKRI.
Rujukan
[SALAH] “DEMOKRAT KELUAR DARI KOALISI, ANIES DIPASTIKAN GAGAL NYAPRES DI 2024”
Sumber: FacebookTanggal publish: 19/06/2023
Berita
DEMOKRAT KELU4R DARI KO4LISI, ANIES DIPASTIKAN G4GAL NYAPRES DI 2024
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook dengan nama pengguna “Doa Ibu” mengunggah video dengan narasi bahwa Demokrat keluar dari koalisi, Anies dipastikan gagal nyapres di 2024.
Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Foto thumbnail yang memperlihatkan sosok AHY fakta sebenarnya adalah AHY sedang memimpin langsung pendaftaran Partai Demokrat bakal calon peserta pemilu 2024 ke kantor KPU RI.
Salah satu video identik memperlihatkan sosok Ahmad Sahroni yang sedang di wawancarai oleh wartawan itu serupa dengan uploadan video milik Kompas TV Gorontalo dengan judul “Sahroni Blak blakan Demokrat Paksa AHY yang Dampingi Anies jadi Bakal Cawapres”.
Video identik lainya memperlihatkan AHY sedang membagikan gerobak gratis yang diunggah oleh kanal Youtube milik Tribunnews dengan judul “Safari Ramadhan ke DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, AHY Bagikan Gerobak UMKM”.
Dengan demikian, klaim Demokrat keluar dari koalisi, Anies dipastikan gagal nyapres di 2024 adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Foto thumbnail yang memperlihatkan sosok AHY fakta sebenarnya adalah AHY sedang memimpin langsung pendaftaran Partai Demokrat bakal calon peserta pemilu 2024 ke kantor KPU RI.
Salah satu video identik memperlihatkan sosok Ahmad Sahroni yang sedang di wawancarai oleh wartawan itu serupa dengan uploadan video milik Kompas TV Gorontalo dengan judul “Sahroni Blak blakan Demokrat Paksa AHY yang Dampingi Anies jadi Bakal Cawapres”.
Video identik lainya memperlihatkan AHY sedang membagikan gerobak gratis yang diunggah oleh kanal Youtube milik Tribunnews dengan judul “Safari Ramadhan ke DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, AHY Bagikan Gerobak UMKM”.
Dengan demikian, klaim Demokrat keluar dari koalisi, Anies dipastikan gagal nyapres di 2024 adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Faktanya judul, isi video dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa Demokrat keluar dari koalisi, Anies dipastikan gagal nyapres di 2024.
Faktanya judul, isi video dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa Demokrat keluar dari koalisi, Anies dipastikan gagal nyapres di 2024.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Universitas Johns Hopkins Konfirmasi Swab PCR Suntikkan Vaksin Tanpa Diketahui
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 19/06/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 10 Juni 2023.
Unggahan klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
"http://www.opensourcetruth.com/johns-hopkins-u-confirms...
Johns Hopkins U Mengonfirmasi, dengan tes swab PCR, anda dapat div4ksin4si tanpa anda ketahui."
Unggahan klaim tersebut menyertakan tautan artikel berjudul "Johns Hopkins U Confirms You Can Be Vaccinated with a PCR Swab Test Without Knowing" yang dimuat situs opensourcetruth.com, pada 16 Februari 2022.
Benarkah Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Johns Hopkins confirmed the PCR swab vaccine', penelusuran mengarah pada artikel berjudul:
"Posts distort research details to suggest secret vaccine campaign" yang dimuat situs apnews.com. Situs apnews.com menyebutkan, para peneliti menerbitkan studi di jurnal Science Advances tentang penggunaan teknologi mikro kecil untuk mengantarkan obat ke saluran pencernaan hewan.
Tapi apa yang disebut "theragrippers" belum disetujui untuk digunakan pada manusia, atau diuji untuk pemberian vaksin.
“Teknologi nano ini telah menunjukkan harapan dalam pengaturan laboratorium,” kata Johns Hopkins Medicine dalam pernyataan yang diberikan kepada The Associated Press.
“Namun, itu masih dalam masa pertumbuhan dan belum disetujui untuk digunakan pada manusia.”
Pernyataan itu mengatakan artikel universitas “telah digunakan secara tidak akurat untuk tujuan disinformasi selama beberapa bulan terakhir,” mencatat bahwa perangkat tersebut “belum diuji atau digunakan untuk pengiriman vaksin.”
“Artikel tersebut menjelaskan perangkat kecil yang dikenal sebagai ‘theragrippers’ yang dipasang ke usus melalui endoskop,” lanjut pernyataan tersebut. “Ketika perangkat seukuran debu ini mencapai suhu tertentu, mereka menempel pada jaringan dan melepaskan obat yang telah dimasukkan ke dalamnya.”
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "US study misrepresented in false posts about PCR tests" yang dimuat situs factcheck.afp.com,
dalam artikel situs factcheck.afp.com, juru bicara universitas Johns Hopkins mengatakan bahwa penelitian tersebut telah "digunakan secara tidak akurat untuk tujuan disinformasi."
"Artikel kami menjelaskan perangkat kecil yang dikenal sebagai 'theragrippers' yang dipasang ke usus melalui endoskop," kata juru bicara tersebut.
"Theragrippers belum diuji atau digunakan untuk pengiriman vaksin."
Hasil tinjauan penelitian tersebut dan tidak menemukan penyebutan tes atau vaksin Covid-19 PCR - meskipun para ilmuwan mengatakan perangkat tersebut "berpotensi membawa obat apa pun dan melepaskannya secara bertahap ke dalam tubuh."
Sampai saat ini, teknologi tersebut hanya menunjukkan harapan "dalam pengaturan laboratorium," kata juru bicara Universitas Johns Hopkins kepada AFP.
"Ini masih dalam masa pertumbuhan dan belum disetujui untuk digunakan pada manusia."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikan vaksin tanpa diketahui tidak benar.
Perangkat kecil yang dikenal sebagai 'theragrippers' yang dipasang ke usus melalui endoskop, Theragrippers belum diuji atau digunakan untuk pengiriman vaksin.
Rujukan
Halaman: 3580/6749