Menyesatkan, Foto-foto yang Diklaim sebagai Kasus Penculikan Anak
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 03/02/2023
Berita
Sebuah akun di Facebook mengunggah beberapa foto yang diklaim sebagai aksi penculikan anak. Foto-foto tersebut memperlihatkan beberapa orang dewasa berdiri mengamati beberapa orang anak yang tergeletak di tanah dengan tangan terikat dan mulutnya ditutupi perekat berwarna putih.
Pemilik akun mengaitkan foto-foto tersebut dengan pesan agar orang tua menjaga anak dari tindak penculikan yang marak terjadi. Diunggah pada tanggal 27 Januari 2023, unggahan ini telah mendapatkan 347 komentar dan dibagikan 4.700 kali oleh pengguna Facebook.
Benarkan rangkaian foto tersebut berkaitan dengan penculikan anak? Berikut pemeriksaan faktanya.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tempo, foto-foto tersebut adalah bagian dari pembuatan video cerita fiksi, bukan peristiwa penculikan yang sebenarnya.
Tempo melakukan verifikasi terhadap narasi dan foto tersebut dengan menggunakan Google reserve image, Yandex Images, dan membandingkan dengan hasil pemeriksaan fakta yang kredibel.
Beberapa foto tersebut identik dengan unggahan video sebuah akun di Facebook pada 9 Juli 2022. Jika ditonton secara utuh, pada menit ke-1:37 dalam video tersebut, pembuat video ini telah menyatakan bahwa video ini adalah rekaan atau fiktif, bukan kejadian nyata.
Hal itu tercantum dalam teks bahasa Inggris yang bila diterjemahkan artinya: “Video ini benar-benar fiksi, semua peristiwa dalam video dibuat dan ditulis untuk mendorong kehati-hatian. Video ini tidak mempromosikan aktivitas apa pun atau merusak reputasi ritual apa pun. Video ini tidak ada hubungannya dengan kejadian nyata apa pun."
Video ini tidak hanya beredar di Indonesia, melainkan juga di India. Beberapa organisasi pemeriksa fakta telah memverifikasi video tersebut. Salah satunya News Checker yang menulis bahwa dalam video yang beredar awal pada 9 Juli, pembuat konten memuat keterangan dalam bahasa Hindi dan Inggris bahwa isi video tersebut bukan kejadian yang sebenarnya.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta tersebut, Tempo menyimpulkan bahwa foto-foto yang dikaitkan dengan “Waspada Penculikan Anak” adalah menyesatkan.
Tiga foto tersebut merupakan tangkap layar dari video yang sengaja dibuat untuk tujuan fiksi. Pembuat video telah memberikan disclaimer bahwa adegan dalam video tersebut bukan kejadian nyata atau fiktif.
Rujukan
- https://web.facebook.com/yulianadairo.irhero/posts/pfbid02Bgy7RsX1WSgxwMR8KsHHniKyx4ksHfBNv3DgjrwNN4FtBRmbjfWYVALsDBvAVpgNl
- https://web.facebook.com/sachin.raghav.374/posts/448908586737034/
- https://newschecker.in/fact-check/video-showing-child-kidnapping-on-cam-is-scripted
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Cek Fakta: Tidak Benar Video Tentara China Masuk Indonesia Pakai Maskapai Lion Air
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/02/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim tentara China masuk ke Indonesia menggunakan maskapai penerbangan Lion Air beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 2 Februari 2022.
Video berdurasi 25 detik itu memperlihatkan sejumlah orang mengenakan seragam lengkap mirip tentara dan tengah berbaris di sebuah bandara. Terlihat di belakang mereka pesawat Lion Air berwarna putih.
Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa tentara China telah masuk Indonesia menggunakan maskapai Lion Air.
"Sudah terang2an pakai seragam militer? Gila ini beneran......
Tentara Cina sudah masuk Indonesia, tengah malam, untuk Apa.?!? Siap² saja Anak Cucu dijajah Aseng, atau siap jadi Mata² Cina / Pengkhianat bagi Negeri ini.!!!
Mentri Pertahannya Mantan Jendral tapi ngak punya sikap , seolah mereka adalah bagian dari penghianat, Ulama saja di khianati apalagi rakyatnya.Masih banyak yg setia dengan orang Munafik ini," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons oleh warganet.
Benarkah dalam video itu tentara China telah tiba di Indonesia menggunakan maskapai penerbangan Lion Air? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim tentara China masuk ke Indonesia menggunakan maskapai penerbangan Lion Air. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google dan Yandex.
Namun tidak ditemukan gambar identik dari video tersebut. Jika diperhatikan lebih detail, video tersebut menampilkan pasukan berseragam hijau kecoklatan mirip seragam Brimob Polri.
Contoh seragam tersebut bisa dilihat pada foto di artikel berjudul "Brimob Kirim Enam Polwan ke Papua, Berharap Pulang Lengkap" dari situs cnnindonesia.com.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
Liputan6.com juga menemukan video identik yang diunggah akun Twitter @bangbiembiem yang diunggah pada 2 Februari 2 Februari 2023. Pada video tersebut terlihat ada sejumlah personel Brimob turun dari truk Polisi sambil memindahkan barang-barang.
Pada video juga terlihat suasana di dalam bandara, lengkap dengan pesawat Lion Air di belakang personel Brimob.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
"Brimob lagi ke Papua..." tulis akun Twitter @bangbiembiem.
Penelusuran juga dilakukan dengan menghubungi Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro. Namun, hingga berita ini dimuat, pihak Lion Air belum memberikan keterangan.
Kesimpulan
Video yang diklaim tentara China masuk ke Indonesia menggunakan maskapai penerbangan Lion Air ternyata tidak benar. Faktanya, sejumlah orang dalam video tersebut bukan tentara China, melainkan personel Brimob Polri.
Rujukan
Cek Fakta: Hoaks Lowongan Kerja Paruh Waktu Catut Nama Tokopedia
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/02/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di aplikasi percakapan pesan berantai yang menawarkan lowongan kerja paruh waktu di Tokopedia. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Dalam pesan berantai yang beredar disebutkan pekerjaan paruh waktu itu hanya membutuhkan ponsel. Selain itu upah yang dijanjikan juga menggiurkan yakni mulai Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta.
Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:
"Halo, saya customer service Tokopedia (cabang Indonesia), apakah Anda sedang mencari pekerjaan paruh waktu?Saat ini kami membutuhkan sekitar 100 orang/hari untuk bergabung dengan kami,Yang Anda butuhkan hanyalah ponsel. 10 hingga 20 menit kerja paruh waktu sudah cukup! Ini dapat dilakukan di waktu luang Anda tanpa mengganggu pekerjaan sehari-hari Anda. Pendatang baru dapat langsung Rp 30000, gaji harian: Rp 200000 - 2000000 Jika Anda tertarik dengan pekerjaan paruh waktu ini!Silakan klik tautan untuk menghubungi! Admin WhatsApp kami:"
Lalu benarkah pesan berantai yang menawarkan lowongan kerja paruh waktu di Tokopedia?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari Tokopedia terkait pesan berantai yang beredar. Hal itu diunggah dalam akun Twitter @TokopediaCare pada 22 Juli 2022 lalu.
Berikut isi postingannya:
"Pernah ditawari pekerjaan dari pihak yang mengatasnamakan “SDM Tokopedia”, bisa jadi itu modus penipuan! Meskipun benefit yang ditawarkan menggiurkan, jangan sampai kamu terima apalagi sampai mengikuti arahannya ya."
"Abaikan informasi tersebut dan jangan ikuti arahannya, Blokir nomor tersebut dengan klik "Laporkan" atau "Report", Jangan klik link apapun yg diberikan. Jika ada info yang mencurigakan, hubungi Tim Tokopedia Care lewat http://tkp.me/aduanpenipuan."
Selain itu dalam website Tokopedia.com, pengguna diminta untuk mewaspadai pihak yang mencatut nama perusahaan tersebut.
"Toppers dimohon untuk berhati-hati apabila mendapatkan informasi mengatasnamakan Tokopedia di luar media resmi.Laporkan nomor yang terindikasi melakukan penipuan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), melalui link berikut: https://layanan.kominfo.go.id/microsite/aduan-brti.
Tokopedia akan menyampaikan informasi tentang promo, undian, dan info lain melalui media resmi seperti website, blog, Twitter, Instagram, Facebook yang terverifikasi dan email dengan domain @tokopedia.com."
Kesimpulan
Pesan berantai yang menawarkan lowongan kerja paruh waktu di Tokopedia adalah hoaks.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Penanganan Pertama Gejala Stroke dengan Tusuk Jarum di Ujung Jari
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/02/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim penanganan pertama pada gejala stroke adalah dengan menusuk ujung jari dengan jarum. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 31 Januari 2023.
Dalam postingannya terdapat video seorang pria yang menjelaskan penanganan stroke yang pertama adalah dengan menusuk dengan jarum pada ujung-ujung jari agar darah keluar dan stroke tidak jadi.
Video itu disertai narasi "Wajib tau...pertolongan pertama pada gejala stroke"
Lalu benarkah video yang mengklaim penanganan pertama pada gejala stroke adalah dengan menusuk ujung jari dengan jarum?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Bohong, Saat Stroke Menyerang Lalu Harus Tusuk Jari Sampai Keluar Darah" yang tayang di Liputan6.com pada 23 Februari 2018.
Di sana terdapat penjelasan dari Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S. "Tidak benar klaim tersebut. Bahkan respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke," ujar dokter spesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya.
Selain itu ada juga penjelasan dari dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K),FIHA. Dokter spesialis jantung dari RS Harapan Kita itu menjelaskan bahwa klaim menusuk ujung jari untuk penanganan pertama gejala stroke tidak benar.
"Tidak ada gunanya sama sekali. Bahkan ada risiko infeksi, apalagi jika jarumnya tidak steril atau bersih," ujarnya.
"Keluarga harus langsung membawanya ke RS untuk mendapatkan pertolongan," katanya menambahkan.
Selain itu ada juga artikel dari Alodokter.com berjudul "Pertolongan pertama pada penderita stroke" yang tayang 27 September 2016. Di sana terdapat penjelasan dari dr. Devika Yuldharia.
"Mengenai informasi yang banyak beredar mengenai pertolongan pertama stroke dengan menusuk jarum dan memencet agar darah keluar adalah hoaks," ujar dr. Devika.
"Menusuk jari dan telinga ataupun bagian tubuh lain dengan jarum tidak akan menyembuhkan stroke ataupun membuat sumbatan darah menghilang. Penusukan jari dengan jarum pada penderita stroke tidak ada manfaatnya," katanya menambahkan.
Kesimpulan
Video yang mengklaim penanganan pertama pada gejala stroke adalah dengan menusuk ujung jari dengan jarum adalah tidak benar. Faktanya menusuk ujung jari dengan jarum berisiko memperburuk stroke.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4976759/cek-fakta-muncul-lagi-informasi-palsu-menusuk-jari-untuk-pertolongan-pertama-penderita-stroke
- https://www.liputan6.com/health/read/3313480/bohong-saat-stroke-menyerang-lalu-harus-tusuk-jari-sampai-keluar-darah
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/pertolongan-pertama-stroke
Halaman: 3808/6686