• [SALAH] Charge card bisa mengisi baterai smartphone dengan cepat

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/02/2023

    Berita

    Beredar sebuah video oleh akun Facebook Spill Gadget yang memperlihatkan sebuah alat pengisi daya baterai smartphone dalam bentuk kartu.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, kartu tersebut tidak bisa digunakan untuk mengisi daya baterai smartphone.

    Video asi tersebut diambil dari akun YouTube GadgetIn yang berduasi 26 menit yang berisi kumpulan ulasan barang aneh. Video yang beredar pada akun Facebook tersebut hanya menampilkan sebagian durasi saja.

    Jika disaksikan secara keseluruhan mulai dari durasi 0:40 – 4:03, David yang mengulas barang tersebut menjelaskan pada akhir video bahwa hal tersebut hanya merupakan trik sulap saja, belum terdapat kartu yang bisa mengisi daya baterai hingga saat ini. David juga menghimbau kepada penonton untuk berhati-hati terhadap penipuan kecanggihan barang.

    Dengan demikian, charge card yang bisa mengisi daya baterai smartphone adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam kategori konten dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Video tersebut merupakan potongan dari akun YouTube GadgetIn, yang menyebutkan pada akhir ulasan bahwa hal tersebut hanyalah trik sulap semata.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] SEPATU MATA-MATA PERANG DUNIA II

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 28/02/2023

    Berita

    Ini adalah sepatu yang dipakai mata-mata sekutu selama perang dunia II untuk menyesatkan jerman dan mengarahkan mereka kearah yang berlawanan .
    Asli bingung tentara jerman klo begini ceritanya.
    #ZPUDYK

    berita hoax di perang dunia 1
    propoganda di perang dunia 1

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Preno Anggara membagikan sebuah foto sepasang sepatu berwarna kuning dengan narasi yang mengklaim bahwa sepatu tersebut dipakai oleh mata-mata sekutu selama Perang Dunia II untuk menyesatkan Jerman dan mengarahkannya ke arah yang berlawanan.

    Melansir Kompas.com, beberapa pemeriksa fakta telah menelusuri soal sepatu tersebut. Salah satunya Snopes pada artikelnya yang tayang pada 19 Maret 2022 dengan judul “No, These Shoes Weren’t Worn by Spies To Foil Spy Hunters”. Museum mata-mata Internasional di Washington DC, Amerika Serikat (AS) membantah bahwa itu adalah sepatu mata-mata. Seorang staf ahli museum bernama Aliza Bran menjelaskan bahwa warna, bahan, dan desain tidak mungkin digunakan sebagai sepatu mata-mata.

    Foto yang identik dengan klaim tersebut juga ditemukan di situs Fake History Hunter pada artikelnya berjudul “NOT WWII spy shoes.” yang tayang pada 19 Maret 2022.

    Blog yang secara khusus menulis soal pelurusan sejarah itu berhasil menelusuri keberadaan sepatu aslinya, yakni di Museum Sepatu Hauenstein di Jerman. Dia mengetahuinya melalui pengikut twitternya bernama Krystel Contreras yang mengirim detail foto sepatu unik tersebut. Terdapat penjelasan dari pihak museum melalui deskripsi yang dipasang di samping sepatu.

    Sepatu itu disebut dibuat oleh seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan impor sepatu Herr Wolf. Dia merasa muak dan bosan dengan pelanggan yang selalu mengeluh dan selalu bertanya soal koleksi terbaru. Hingga akhirnya, Wolf dengan lelucon isengnya membuat sepatu dengan hak di alas bagian depan. Tidak disebutkan sama sekali bahwa sepatu tersebut merupakan sepatu mata-mata yang digunakan pada Perang Dunia II.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa sepatu pada foto tersebut adalah sepatu yang digunakan mata-mata Perang Dunia II tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya sepatu tersebut adalah buatan seorang pekerja di sebuah perusahaan impor sepatu Herr Wolf sebagai bentuk lelucon. Sepatu tesebut disimpan di Museum Sepatu Hauenstein Jerman dan sepatu tersebut tidak dipakai oleh pada Perang Dunia II.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Anak-Anak di Afrika Meninggal Akibat Suntik Vaksin Covid-19

    Sumber: TWITTER
    Tanggal publish: 25/02/2023

    Berita

    “Dulu video ini disensor dan dilarang tampil di media, 13 anak-anak mati mendadak setelah di CVD-19 Vaksin di sebuah sekolah di Afrika Selatan, ini juga salah satu pemicu pabrik CVD-19 Vaksin dsana bangkrut #pandemihoax”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video melalui media sosial Twitter yang diunggah oleh akun dengan nama @_banyoe. Video unggahan ini menampilkan anak-anak berkulit hitam yang terbaring di aats tempat tidur dengan kondisi yang tidak sadarkan diri. Terlihat suasana di sekitar anak-anak tersebut cukup riuh dan terdengar pula tangisan dari orang-orang di sekitarnya. Akun ini menambahkan narasi yang menjelaskan bahwa video tersebut adalah video anak-anak di Afrika yang meninggal akibat Vaksin Covid-19 yang mereka terima di sekolah. Ditambahkan pula bahwa oleh karena kejadian ini, pabrik-pabrik vaksin yang ada di Afrika mengalami kebangkrutan.
    Dengan mengambil cuplikan gambar dari video tersebut dan melakukan pencarian dengan menggunakan Google Lens, maka penulis diarahkan pada beberapa artikel yang menunjukkan bahwa klaim yang diberikan oleh akun Twitter tersebut mengandung kekeliruan. Melalui sebuah artikel dari media Piga Firimbi dengan judul, “Is This Video of Schoolchildren Who Died from Poisoning”, video ini ternyata pernah muncul pada tahun 2020 dengan klaim yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video anak-anak di Afrika yang meninggal setelah memakan biskuit pada acara ulang tahun temannya. Namun ternyata, di dalam artikel tersebut dijelaskan, bahwa video tersebut merupakan video dari anak-anak Sekolah Dasar Kakamega di Kenya yang kehilangan nyawanya pada tanggal 3 Februari 2020 akibat keributan yang memicu penyerbuan di lantai 3 kelas mereka.
    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang diunggah oleh akun media sosial Twitter tersebut adalah klaim yang tidak benar dengan kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, video tersebut merupakan video anak-anak di Sekolah Dasar Kakamega di Kenya yang meninggal akibat penyerbuan yang terjadi di sekolahnya.
    Selengkapnya ada di penjelasan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pesan Whatsapp Mengatasnamakan Beacukai

    Sumber: WHATSAPP
    Tanggal publish: 25/02/2023

    Berita

    “sy agus yulianto kabid pemeriksaan beacukai
    kamo infokan bahwa pakaian anda (pengiriman the thrifti)sementara kamo tahan karna tdk dilengkapi label beacukai/pp
    Klau anda tdk mengurus barangnya maka kami serahkan kepihak kepolisian untuk diproses hulim dan anda bjsa dijerat pasal 480 ancaman 4 tahun penjara..."

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah pesan yang mengatasnamakan Direktorat Jendral Bea Cukai RI beredar melalui aplikasi pesan Whatsapp. Di dalam pesan tersebut, pengirim menyebut dirinya sebagai Agus Yulianto yang menjabat sebagai Kabid Pemeriksaan Beacukai. Pesan tersebut berisi informasi mengenai laporan terhadap barang penerima pesan yang tengah ditahan oleh pihak Beacukai karena tidak dilengkapi label Beacukai/PPN. Selain itu, dituliskan pula sebuah peringatan yang menyebutkan bahwa jika si penerima pesan tidak segera mengurus barang yang ditahan tersebut, maka si penerima pesan akan diproses secara hukum dengan ancaman 4 tahun penjara.

    Namun setelah melakukan penelusuran terkait dengan kebenaran pesan tersebut, ditemukan sebuah fakta yang menyatakan bahwa pesan Whatsapp yang mencatut Kabid Pemeriksaan Beacukai dengan nama Agus Yulianto, merupakan pesan penipuan yang sebelumnya pernah beredar di masyarakat. Jika melakukan pengecekan melalui laman Google, maka kita akan diarahkan kepada artikel-artikel yang membahas tentang waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan beacukai.

    Melansir dari website resmi Beacukai Lampung, terdapat beberapa modus penipuan mencatut beacukai yang patut dicurigai oleh masyarakat, yaitu:
    1. Harga barang / jenis pungutan tidak wajar untuk transaksi online
    2. Mendapat iming-iming barang mewah dan/atau uang dengan nilai fantastis
    3. Seseorang yang mengaku petugas menghubungi Anda langsung dengan nomor handphone pribadi
    4. Ditawarkan barang lelang dari situs tidak resmi
    5. Tujuan transfer kepada rekening atas nama pribadi
    6. Dimintai pungutan-pungutan yang tidak wajar
    7. Sering disertai ancaman (denda atau kurungan)

    Melalui artikel yang terdapat di Portal Resmi Pemerintah Kota Pekanbaru, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Riau Agus Yulianto menjelaskan bahwa aksi penipuan mengatasnamakan beacukai dapat dikenali dari nomor penipu. Seperti nilai pungutan dan pajak tidak wajar, menggunakan nomor pribadi dan akun bisnis dengan tampilan foto profil berseragam. Selain itu menggunakan nomor rekening pribadi dan mengancam korban dengan penjara dan tenggat waktu yang tidak logis.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan Whatsapp yang mengatasnamakan Beacukai RI merupakan pesan penipuan dan termasuk kedalam informasi dengan kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Klaim ini merupakan klaim keliru yang pernah beredar sebelumnya. Penipuan melalui nomor pribadi dan berisi ancaman, merupakan ciri-ciri penipuan mengatasnamakan beacukai yang dapat dikenali oleh masyarakat.
    Selengkapnya ada di penjelasan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini