Uji coba sukses kereta cepat Jakarta Bandung.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi proyek kereta cepat pertama di Indonesia & juga di Asia Tenggara yang telah diinisiasi sejak tahun 2015. Standar kecepatan kereta cepat ini akan mencapai 350 km/jam.
Ternyata jadi lho, drun~ :clap::sunglasses:
[SALAH] UJI COBA SUKSES KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG MENJADI PROYEK KERETA CEPAT PERTAMA DI ASIA TENGGARA
Sumber: TwitterTanggal publish: 17/11/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun twitter bernama @RusliPrasetyo membagikan sebuah cuitan disertai lampiran video dengan narasi kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi proyek kereta cepat pertama di Indonesia dan juga di Asia Tenggara.
Melansir cnbcindonesia.com, klaim Indonesia yang menjadi pemilik kereta cepat pertama di kawasan Asia Tenggara dipatahkan negara Laos. Padahal pengerjaan jalur kereta Laos dan Indonesia sama-sama dimulai pada 2016 silam. Memang pengerjaan kereta cepat di Indonesia molor, dari yang awalnya ditargetkan selesai pada tahun 2019, kemudian mundur menjadi November 2022.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pernah menyebut tiga masalah proyek ini mulai dari pembengkakan biaya atau cost over run, pemenuhan base equity atau modal dasar ke konsorsium, hingga cash deficit pada masa operasi.
Persoalan base equity yang dimaksud karena PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) gagal menyetorkan modal dasar kepada pihak China. Sehingga pemerintah memutuskan untuk menyuntik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke dalam proyek ini sebesar Rp4,3 triliun melalui PT KAI selaku pemimpin konsorsium.
Berdasarkan penelusuran, kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara karena Laos lebih dulu meluncurkan kereta cepat yang menghubungkan kota Kunming di tenggara China dengan ibu kota Laos, Vientiane pada awal Desember 2021 lalu, sedangkan Indonesia pengerjaan proyek kereta cepat mundur hingga November 2022, sehingga narasi dari akun twitter @RusliPrasetyo adalah keliru dan termasuk dalam konten yang menyesatkan.
Melansir cnbcindonesia.com, klaim Indonesia yang menjadi pemilik kereta cepat pertama di kawasan Asia Tenggara dipatahkan negara Laos. Padahal pengerjaan jalur kereta Laos dan Indonesia sama-sama dimulai pada 2016 silam. Memang pengerjaan kereta cepat di Indonesia molor, dari yang awalnya ditargetkan selesai pada tahun 2019, kemudian mundur menjadi November 2022.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pernah menyebut tiga masalah proyek ini mulai dari pembengkakan biaya atau cost over run, pemenuhan base equity atau modal dasar ke konsorsium, hingga cash deficit pada masa operasi.
Persoalan base equity yang dimaksud karena PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) gagal menyetorkan modal dasar kepada pihak China. Sehingga pemerintah memutuskan untuk menyuntik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke dalam proyek ini sebesar Rp4,3 triliun melalui PT KAI selaku pemimpin konsorsium.
Berdasarkan penelusuran, kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara karena Laos lebih dulu meluncurkan kereta cepat yang menghubungkan kota Kunming di tenggara China dengan ibu kota Laos, Vientiane pada awal Desember 2021 lalu, sedangkan Indonesia pengerjaan proyek kereta cepat mundur hingga November 2022, sehingga narasi dari akun twitter @RusliPrasetyo adalah keliru dan termasuk dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya Laos sudah lebih dulu meluncurkan kereta cepat yang menghubungkan kota Kunming di tenggara China dengan ibu kota Laos, Vientiane pada Kamis (2/12/2021).
Faktanya Laos sudah lebih dulu meluncurkan kereta cepat yang menghubungkan kota Kunming di tenggara China dengan ibu kota Laos, Vientiane pada Kamis (2/12/2021).
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Jutaan Pendukung Sambut Anies Baswedan di Yogyakarta
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 17/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video jutaan pendukung menyambut Anies Baswedan di Yogyakarta. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim video jutaan pendukung menyambut Anies Baswedan di Yogyakarta menampilkan sejumlah orang yang memadati lokasi berada di ruang terbuka.
Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
"Jogja lihat dr atas pendukung pak Anies jutaan masyarakat menyambut kedatangannya
para cebong kelojotan
sudah jelas dicintai Rakyatnya semua menginginkan pak Anies Baswedan for preiden 2024"
Benarkah klaim video jutaan pendukung menyambut Anies Baswedan di Yogyakarta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video jutaan pendukung menyambut Anies Baswedan di Yogyakarta dengan menangkap layar untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Congress leaders share Andhra festival crowd video as Bharat Jodo Yatra gathering" yang dimuat situs altnews.in, situs tersebut mengulas video yang identik dengan klaim.
Situs altnews.in menyebutkan, orang berkumpul dalam video tersebut dalam rangka menghadiri festival lokal Pydithalli Sirimanu di Andhra Pradesh. India.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video jutaan pendukung menyambut Anies Baswedan di Yogyakarta tidak benar.
Orang berkumpul dalam video tersebut dalam rangka menghadiri festival lokal Pydithalli Sirimanu di Andhra Pradesh. India.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Vladimir Putin Tak Hadir di KTT G20 karena Sibuk Mancing Ikan
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 17/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Presiden Rusia Vladimir Putin tak hadir di KTT G20 karena sibuk memancing ikan beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facbeook pada 16 November 2022.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi aksi Vladimir Putin yang tengah memancing ikan di sungai. Video berdurasi 16 detik itu memperlihatkan Putin sedang menyusuri sungai sambil memegang alat pancing ikan.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Putin tidak hadir di KTT G20 karena sibuk memancing ikan.
"Pantesan gak keliatan di KTT G 20..🥴🤔
Ternyata Om Putin lagi asyik mancing.. 😅
Semoga banyak dapat ikan nya ya 😋🤭," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 42 kali ditonton dan mendapat 3 komentar dari warganet.
Benarkah Vladimir Putin tak hadir di KTT G20 karena sibuk memancing ikan? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar Presiden Rusia Vladimir Putin tak hadir di KTT G20 karena sibuk memancing ikan. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
Hasilnya terdapat video identik di situs berbagi video YouTube. Satu di antaranya video berjudul "Как Путин в Туве рыбачил (самая полная версия)" yang dimuat channel YouTube Al3xxx1 pada 14 Agustus 2017 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
Video tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Putin saat berlibur ke Republik Tuva, Siberia pada 2017. Dalam video, Putin terlihat memancing, berburu ikan di bawah air, mengendarai perahu motor, mengendarai sepeda motor, dan berenang di danau.
Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan memasukkan kata kunci "alasan putin tidak datang ktt g20" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai alasan Putin tidak hadir pada KTT G20 di Bali.
Satu di antaranya artikel berjudul "Penjelasan Rusia Mengapa Putin Tak Akan Hadiri KTT G20 di Bali" yang dimuat situs kompas.com pada 12 November 2022 lalu.
MOSKWA, KOMPAS.com – Pemerintah Rusia memberikan penjelasan mengapa Presiden Vladimir Putin tak akan menghadiri KTT G20 di Bali pekan depan.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Jumat (11/11/2022), menjelaskan Presiden Putin tak akan menghadiri KTT G20 secara langsung di Indonesia karena sudah memiliki jadwal agenda lain.
"Ini adalah keputusan kepala negara, mengingat jadwalnya dan perlunya Presiden tetap tinggal di Federasi Rusia," kata Peskov, dikutip dari Kantor berita AFP.
Kremlin sebelumnya telah memastikan bahwa Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov akan mewakili Rusia pada KTT G20 di Bali yang akan berlangsung 15-16 November mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (MenkoMarves) Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan komunikasi via telepon dengan Preiden Putin.
Ini dilakukan karena Presidensi berupaya mengakomodasi semua kepala negara G20.
"Sebagai ketua G20, Presiden (Jokowi) tentu ingin mengakomodasi semua. Beliau berkomunikasi dengan semua leaders, saya kira dan itu yang terjadi (Putin tidak hadir). Mungkin itu yang terbaik buat semua," jelas Luhut.
Luhut memandang Putin tidak akan hadir dalam KTT G20 karena mempunyai kesibukan di dalam negeri. Luhut mengajak semua pihak menghormati keputusan Putin tersebut.
"Ya mungkin kesibukan dari presiden Putin di dalam negeri yang juga harus hormati," pendapatnya.
Kesimpulan
Kabar Presiden Rusia Vladimir Putin tak hadir di KTT G20 karena sibuk memancing ikan ternyata tidak benar. Video Putin memancing direkam pada 2017 lalu dan tidak ada kaitannya dengan KTT G20 di Bali pada 15 November 2022.
Rujukan
[SALAH] Presiden Jokowi Tolak Malaysia Jadi Anggota Penuh G20
Sumber: FacebookTanggal publish: 16/11/2022
Berita
Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Presiden Jokowi menolak Malaysia sebagai anggota penuh G20. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 10 November 2022.
Dalam postingannya terdapat video berjudul "Jokowi Dodo Tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20"
Video itu juga disertai narasi "Jokowi tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20, jangan remehkan Indonesia"
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 10 November 2022.
Dalam postingannya terdapat video berjudul "Jokowi Dodo Tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20"
Video itu juga disertai narasi "Jokowi tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20, jangan remehkan Indonesia"
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan dari laman Kemenkeu.go.id. Di sana dijelaskan bawah G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. G20 merupakan representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Pada mulanya G20 merupakan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, namun KTT G20 juga dihadiri oleh Kepala Negara sejak 2008 dan pada 2010 dibentuk pembahasan mengenai sektor pembangunan.
Adapun anggota G20 saat ini terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Pada pertemuan perdana, Indonesia hadir sebagai perwakilan dari kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dunia Islam. Dalam tahap pemulihan krisis itu, Indonesia dinilai memiliki ukuran dan potensi ekonomi yang besar di kawasan Asia Tenggara, yang disebut sebagai emerging economy.
G20 tidak memiliki Sekretariat permanen. Dalam proses dan sistem kerjanya, G20 memiliki tuan rumah (Presidensi) yang ditetapkan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya.
Guna memastikan seluruh pertemuan G20 lancar setiap tahun, Presidensi tahun berjalan beserta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya (disebut Troika) secara intensif melakukan koordinasi kesinambungan agenda prioritas G20.
Dilansir dari Kumparan, ada 3 faktor utama yang membuat suatu negara bisa bergabung sebagai G20, yaitu: nilai PDB, angka perdagangan internasional, dan populasi penduduknya. Nilai PDB Malaysia hanya sekitar USD 356 miliar, sementara jumlah populasi penduduk sekitar 33 juta jiwa.
Sementara dari laman resmi Bank Dunia, worldbank.org, Indonesia saat ini menempati posisi ke-16 berdasarkan PDB. PDB Indonesia mencapai 1.058 triliun dolar AS dan jumlah penduduknya mencapai 273,5 juta jiwa.
Pada mulanya G20 merupakan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, namun KTT G20 juga dihadiri oleh Kepala Negara sejak 2008 dan pada 2010 dibentuk pembahasan mengenai sektor pembangunan.
Adapun anggota G20 saat ini terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Pada pertemuan perdana, Indonesia hadir sebagai perwakilan dari kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dunia Islam. Dalam tahap pemulihan krisis itu, Indonesia dinilai memiliki ukuran dan potensi ekonomi yang besar di kawasan Asia Tenggara, yang disebut sebagai emerging economy.
G20 tidak memiliki Sekretariat permanen. Dalam proses dan sistem kerjanya, G20 memiliki tuan rumah (Presidensi) yang ditetapkan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya.
Guna memastikan seluruh pertemuan G20 lancar setiap tahun, Presidensi tahun berjalan beserta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya (disebut Troika) secara intensif melakukan koordinasi kesinambungan agenda prioritas G20.
Dilansir dari Kumparan, ada 3 faktor utama yang membuat suatu negara bisa bergabung sebagai G20, yaitu: nilai PDB, angka perdagangan internasional, dan populasi penduduknya. Nilai PDB Malaysia hanya sekitar USD 356 miliar, sementara jumlah populasi penduduk sekitar 33 juta jiwa.
Sementara dari laman resmi Bank Dunia, worldbank.org, Indonesia saat ini menempati posisi ke-16 berdasarkan PDB. PDB Indonesia mencapai 1.058 triliun dolar AS dan jumlah penduduknya mencapai 273,5 juta jiwa.
Kesimpulan
Postingan video yang mengklaim Jokowi menolak Malaysia menjadi anggota G20 adalah tidak benar. Faktanya G20 atau Group of Twenty beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia Malaysia tidak masuk dalam kriteria tersebut, bukan karena ditolak Jokowi.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/5124588/apa-itu-g20-simak- sejarah-tujuan-hingga-perannya
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-singkawang/baca- artikel/14747/Apa-itu-G20-dan-Manfaatnya-untuk-Indonesia.html
- https://www.liputan6.com/news/read/5107104/jadi-presidensi-g20- indonesia-pimpin-pembangunan-kolaborasi-global
- https://www.liputan6.com/global/read/5124696/apa-itu-g20-ini- tujuan-didirikan-dan-manfaatnya-bagi-indonesia
- https://data.worldbank.org/indicator/Ny.Gdp.Mktp.Cd?most_recent_value_desc=true
- https://kumparan.com/berita-update/kenapa-malaysia-dan-singapura-tidak-masuk-g20-ini-alasannya-1xmrObs2HKR
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5126179/cek-fakta-tidak-benar-presiden-jokowi-tolak-malaysia-jadi-anggota-penuh-g20
Halaman: 4054/6752