Sebagian Benar, Banding Ferdy Sambo Ditolak, Akhirnya Ia Berikan Pesan Terakhir
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 20/09/2022
Berita
Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul Banding Ferdy Sambo Ditolak, Akhirnya Sambo Berikan Pesan Terakhir. Video berdurasi 10 menit 49 detik itu diunggah ke media sosial pada Sabtu, 17 September 2022.
Di dalam video terlihat mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Ferdy Sambo, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sejak diunggah, kolase video ini sudah mendapat seribuan tanggapan, 335 komentar dan 45 ribu kali tayang.
Tangkapan layar video yang beredar di Facebook soal pesan terakhir Ferdy Sambo
Benarkah Banding Ferdy Sambo ditolak dan dia menyampaikan pesan terakhir?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa saat video ini diunggah pada 17 September 2022, belum ada putusan banding atas Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang diajukan Ferdy Sambo. Komisi Kode Etik baru mengumumkan putusan sidang banding Sambo pada Senin 19 September 2022.
Dikutip dari Tempo.co, Komisi Kode Etik memutuskan menolak banding Ferdy Sambo. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan pelanggar sudah tidak bisa lagi mengajukan upaya hukum apapun setelah putusan banding ini.
“Keputusan sidang banding bersifat final dan mengikat. Sudah tidak ada upaya hukum kepada yang bersangkutan,” kata Dedi Prasetyo setelah putusan sidang banding di gedung TNCC, Mabes Polri, 19 September 2022.
Sidang banding dipimpin oleh jenderal bintang tiga, yakni Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komisaris Jenderal Agung Budi Maryoto. Adapun Wakil Ketua Komisi adalah Inspektur Jenderal Remigius Sigid Tri Hardjanto. Kemudian anggota terdiri dari Irjen Wahyu Widada, Irjen Setyo Budi Mumpuni, dan Irjen Indra Miza.
Sesuai mekanisme, sidang banding tidak menghadirkan pelanggar atau Ferdy Sambo maupun pendampingnya.
Sedangkan untuk memverifikasi isi video, Tim Cek Fakta Tempo menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
Video 1
Potongan video 1
Video berisi Ferdy Sambo ini adalah saat ia mengikuti Sidang Komisi Kode Etik Polri, pada 26 Agustus 2022 lalu. Video ini pernah dimuat di Tempo.co pada hari yang sama.
Hasil sidang etik tersebut, Ferdy Sambo terbukti melanggar kode etik dan diberhentikan secara tidak hormat dari Kepolisian Republik Indonesia. Ia menjalani sidang etik setelah dijadikan tersangka pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yoshua atau Brigadir J. Mendengar keputusan itu, Sambo kemudian lakukan banding.
Video 2
Potongan video 2
Video pada detik ke-29 ini menampilkan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik. Momen ini ketika dia sedang menyampaikan bahwa sosok Ferdy Sambo layaknya bos mafia di tubuh Polri. Potongan video ini sebelumnya sudah tayang di media televisi, termasuk TVOne, yang diberi judul ‘Pernyataan Ketua Komnas HAM Viral di Medsos, FS Tahu Cara Lepas dari Masalah?
Video 3
Potongan video 3
Video berikutnya menunjukkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada menit ke-1:28. Di dalam video ini, Listyo sedang memberikan arahan terkait acara syukuran HUT ke-74 Polwan RI pada Jumat, 8 September 2022.
Ada sejumlah arahan yang disampaikan Listyo, di antaranya adalah wanti-wanti Kapolri akan memecat anggota polisi yang melanggar dan mencederai keadilan masyarakat.
"Saya selalu mewanti-wanti agar seluruh personel Polri menghindari pelanggaran khususnya terhadap hal yang dapat mencederai rasa keadilan masyarakat. Kalau ada laporan saya tidak perlu tegur lagi, langsung saya copot dan ini berlaku untuk semua personel Polri, baik polisi maupun polwan," tulis dia dikutip dari akun YouTube Kompas TV.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi banding Ferdy Sambo ditolak, akhirnya Sambo berikan pesan terakhir, Sebagian Benar.
Saat video ini diunggah pada 17 September 2022, belum ada putusan banding atas Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang diajukan Ferdy Sambo. Komisi Kode Etik baru mengumumkan putusan sidang banding Ferdy Sambo pada Senin 19 September 2022.
Isi video juga tidak terkait dengan putusan Komisi Etik yang menolak banding yang diajukan oleh Ferdy Sambo.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=639549927693728&_rdc=1&_rdr
- https://nasional.tempo.co/read/1635972/banding-ptdh-ditolak-pemecatan-ferdy-sambo-sudah-final
- https://video.tempo.co/read/30413/dua-jenderal-dan-tiga-kombes-jadi-saksi-sidang-etik-ferdy-sambo
- https://www.youtube.com/watch?v=y4wL5NkaP94
- https://www.youtube.com/watch?v=fumh5apM0nk
- https://www.youtube.com/watch?v=X46m6DMdB_s
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Menyesatkan, Ferdy Sambo Sewa Orang untuk Culik dan Siksa Orang Tua Bharada E
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/09/2022
Berita
Sebuah akun Facebook mengunggah video yang dibuat dari kompilasi sejumlah foto berjudul Tak Main-main Ancaman Ferdy Sambo Begitu Nyata, Orang Tua Bharada E Akan Dihabisi Jika Lakukan Ini. Video tersebut diunggah pada 27 Agustus 2022 dan sudah mendapat 2,4 ribu komentar serta 20 ribu like.
Video itu memuat ucapan narator bahwa Ferdy Sambo menyewa orang untuk menculik dan menyiksa orang tua Bharada E atau Eliezer Pudihang Lumiu. Dia juga menyebut Kamarudin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J yang menyatakan orangtua Bharada E saat ini disekap di Mako Brimob.
Seperti diketahui, Bharada E merupakan salah satu di kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
“Orangtuanya Barada E itu sekarang disekap di Mako Brimob. Enggak tahu kenapa. Jadi tidak di Manado lagi. Waktu itu kan saya bilang periksa orangtuanya, dapat uang berapa. Apa ada transfer atau tidak?” kata Kamarudin, Rabu, 24 Agustus 2022.
Tangkapan layar beberapa potongan video yang beredar di Facebook soal ancaman penculikan dan penyiksaan orang tua Bharada E oleh Ferdy Sambo
Namun, apa benar tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo, melakukan penculikan dan menyiksa orang tua Bharada E?
Hasil Cek Fakta
Sejauh ini tidak ada penculikan dan penyiksaan terhadap orangtua Barada E oleh Ferdy Sambo. Pernyataan bahwa orang tua Bharada E disekap memang pernah dilontarkan oleh Kamaruddin. Namun pernyataan ini telah dibantah oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
Dikutip dari Tirto.id, keberadaan orang tua Bharada E untuk diamankan. Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo menjamin bahwa kondisi orang tua Bharada E saat ini dalam kondisi baik dan bukan dalam keadaan disekap.
"Mereka tidak disekap ya tapi mereka sebenarnya diamankan supaya tidak ada ancaman kepada yang bersangkutan," terang Hasto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Agustus 2022.
Berita yang sama dimuat oleh CNN Indonesia. Orang tua Bharada E diamankan untuk menghindari potensi ancaman.
Ronny Talapessy, kuasa hukum Richard Eliezer atau Bharada E, membantah orang tua kliennya disekap di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Dimuat oleh Suara.com, Ronny menyampaikan orang tua Bharada E berada di suatu tempat yang aman guna mendapatkan perlindungan. Dirinya juga selalu menjalin komunikasi dengan orang tua Bharada E.
"Keluarganya berada di suatu tempat yang aman dalam perlindungan keluarga dan pengacara," kata Ronny. Dipastikannya bukan berada di Mako Brimob, Depok seperti yang dikatakan Kamaruddin. Mereka ditempatkan di suatu tempat juga untuk menjaga privasi.
Sebelum muncul klarifikasi tersebut, pada 25 Agustus 2022, kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan orang tua Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu disebut disekap di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Dikutip dari Kompas TV, Kamaruddin, mengaku tidak mengetahui alasan mengapa orang tua dari Bharada E itu berada di Mako Brimob tersebut.
"Bharada E itu sudah saya indentifikasi dari Mapanget, Sulawesi sana, orang tuanya semua, dan orang tua (Bharada E) disekap di Brimob enggak tau kenapa," kata Kamaruddin di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2022.
"Waktu itu saya bilang periksa orang tuanya dapat uang berapa, apa ada transfer atau tidak. Nah, sejak saat itu orang tuanya meninggalkan Mapanget Manado, sekarang tinggal di Mako Brimob padahal dia sipil," ucap Kamaruddin.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi yang terdapat pada video di atas adalah menyesatkan.
Tidak terdapat kesesuaian antara judul dengan narasi. Tidak ada informasi terkait ancaman Sambo untuk menghabisi orang tua Bharada E dalam narasi video tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1897589003767002
- https://tirto.id/orang-tua-bharada-e-di-mako-brimob-lpsk-jamin-aman-gvwM
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220825153546-12-839095/lpsk-orang-tua-bharada-e-diamankan-bukan-disekap-di-mako-brimob
- https://www.suara.com/news/2022/08/25/113304/ronny-talapessy-bantah-orang-tua-bharada-e-disekap-di-mako-brimob
- https://www.kompas.tv/article/322385/pengacara-brigadir-j-sebut-orang-tua-bharada-e-disekap-di-mako-brimob#:~:text=JAKARTA%2C%20KOMPAS.TV%20%2D%20Orang,atau%20Brigadir%20J%2C%20Kamaruddin%20Simanjuntak.
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Menyesatkan, Video Pasukan Inggris Kalang Kabut Hadapi Tentara Nasional Indonesia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/09/2022
Berita
Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah video sepanjang 12 menit dengan narasi pasukan Inggris berhadapan dengan Tentara Nasional Indonesia. Video tersebut berjudul Kejutkan Dunia, Inggris Sampai Kalang Kabut Hadapi Tentara Indonesia serta memuat gambar tokoh-tokoh penting Republik Indonesia (RI) dan angkatan bersenjata RI dalam berbagai peristiwa.
Narator video yang diunggah 10 Agustus 2022 itu menyampaikan bahwa kemampuan pertarungan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Inggris dikabarkan sampai meminta dua sekutunya untuk membantu mereka. Sejarah ini sempat ditulis di NZ History, terjadi 19 tahun setelah Indonesia merdeka. Malaysia mulai dibantu Selandia Baru di tahun 1964 untuk melawan Indonesia.
Tangkapan layar video bernarasi tentara Inggris menghadapi tentara Indonesia, beredar di Facebook
Peperangan ini terjadi di Tanah Borneo, tepatnya di Kalimantan Utara yang kala itu dikenal sebagai zona Konfrontasi.
Hasil Cek Fakta
Narator dalam video tersebut mengutip dari artikel di situs Intisari Online tentang peristiwa sejarah konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan pada 1966. Sedangkan isi video adalah gabungan dari peristiwa-peristiwa lain.
Konfrontasi adalah konflik yang berkembang sejak tahun 1963 antara Indonesia dan Malaysia. Konfrontasi berakhir antiklimaks setelah pemberontakan G30S/PKI yang kemudian menjadikan Soeharto menjadi Presiden RI selanjutnya.
Sejarah tentang Konfrontasi Malaysia dan Indonesia bisa dibaca di situs sejarah Historia.
Untuk memverifikasi isi video, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi menjadi sejumlah gambar, lalu memeriksanya dengan bantuan Yandex Image Search, mesin pencarian Google, dan YouTube. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Video 1
Potongan video 1
Fakta: Video barisan tentara berpakaian loreng lengkap dengan senjata ini adalah video upacara pemberangkatan Satuan Tugas Yonif 407/Padmakusuma ke daerah perbatasan di Kalimantan Barat pada 11 September 2020. Video ini muncul beberapa kali, di antaranya pada detik ke-0.11.
Video 2
Potongan video 2
Fakta: Video pada detik ke-0.36 ini adalah video saat Presiden RI pertama, Soekarno tengah berpidato. Video ini pernah diunggah oleh akun YouTube Indo Line pada 7 November 2020 berjudul Inilah Pidato Ganyang Malaysia Ir. Soekarno. Gambar ini muncul pada menit ke-5:53 di akun tersebut.
Video 3
Potongan video 3
Fakta: Video menit ke-1.03 ini identik dengan video di akun YouTube Mahardika Channel berjudul Harimau Muda di Perang Jawa. Potongan video tentang perang Diponegoro ini ada di menit 2.33 pada akun tersebut.
Video 4
Potongan video 4
Fakta: Gambar ini muncul beberapa kali, di menit ke 2.37, 4.58 dan 5.49. Video identik pernah diunggah akun YouTube Rasio Pedia pada 11 September 2020. Video ini adalah momen pelepasan Satuan Tugas Yonif 407/Padmakusuma ke daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan fakta di atas, video bahwa pasukan Inggris kalang kabut hadapi Tentara Nasional Indonesia adalah menyesatkan.
Narator dalam video itu membacakan sejarah Konfrontasi Malaysia-Indonesia pada 1963 yang ditulis oleh Grid Online. Sementara isi video adalah gabungan dari video-video lain yang tidak terkait dengan narasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=804816370890044&_rdc=1&_rdr
- https://intisari.grid.id/read/032467211/kalang-kabut-hanya-hadapi-indonesia-inggris-sampai-minta-tolong-dua-sekutunya-ini-bersatu-untuk-keroyok-indonesia-di-hutan-kalimantan-tetapi-malah-begini-ending?page=all
- https://historia.id/militer/articles/tni-lawan-gurkha-dalam-konfrontasi-indonesia-malaysia-6lgqg/page/2
- https://www.youtube.com/watch?v=7tXJ4rBwpMg
- https://www.youtube.com/watch?v=AdGQzQ6vAMU
- https://www.youtube.com/watch?v=AdGQzQ6vAMU
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=Wh76DjByNDU
- https://www.youtube.com/watch?v=7tXJ4rBwpMg
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Keliru, Jokowi Bawa Pasukan Besar-besaran ke Rusia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/09/2022
Berita
Salah satu akun di Facebook mengunggah video berjudul AS Tantang Indonesia??Jokowi Bawa Pasukan Besar-besaran Ke Rusia. Video tersebut diunggah pada 7 September 2022 dan disukai 8,3 ribu warganet.
Narator dalam video tersebut mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinannya atas rencana Jakarta untuk melakukan latihan militer dengan Rusia. Disebutkan juga, Indonesia mengirimkan 71 Datasemen militer ke Latihan gabungan dengan Rusia dalam Latihan perang Vosfok 2022 di Kawasan Timur Jauh, Rusia.
Tangkapan layar video yang beredar di Facebook soal Jokowi mengirim pasukan ke Rusia menantang Amerika Serikat
Benarkah klaim tersebut?
Hasil Cek Fakta
Latihan militer, yang disebut Vostok-2022, dimulai pada 1 September dan akan berlangsung hingga 7 September di beberapa tempat pelatihan di wilayah timur Rusia dan di perairan lepas pantai timurnya. Namun Indonesia tidak menjadi salah satu negara yang bergabung dengan latihan militer tersebut.
Menurut Tempo, negara-negara yang terlibat antara lain Suriah, India, Cina, Aljazair, Belarus, Tajikistan, dan Mongolia. Negara lainnya yang turut bergabung seperti Laos, Nikaragua, Suriah, Armenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Nikaragua.
Narator dalam video tersebut mengutip artikel di CNBC Indonesia yang berjudul Awas Perang Melebar, AS 'Warning' India karena Rusia. Namun di dalam video, narator mengubah penyebutan India dengan Indonesia. Tidak hanya di judul, isi artikel yang menyebutkan India, juga diganti menjadi Indonesia.
Sementara untuk memverifikasi kebenaran klaim video tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi dengan memfragmentasi video menjadi beberapa gambar. Dengan bantuan Google Lens, mesin pencarian Google dan Youtube, Tempo menemukan bahwa video tersebut kompilasi dari beberapa video dari berbagai peristiwa. Berikut hasil penelusurannya:
Video 1
Potongan video 1
Video ini adalah situasi di lapangan terbang Belaya di wilayah Irkutsk, saat latihan militer Vosfok tahun 2018, Rusia. Video ini sebelumnya diunggah oleh akun YouTube ?????????? ?????? pada 13 September 2018.
Video 2
Potongan video 2
Fakta: Video identik pernah dimuat oleh akun YouTube Bloomberg Markets and Finance pada 6 Mei 2022.
Ini adalah Sekretaris Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah konferensi pers. Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Karine Jean-Pierre akan menggantikan Jen Psaki sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih, menjadi orang kulit hitam pertama yang memegang posisi tersebut. "Kami akan jujur. Kami akan transparan," kata Jean-Pierre dalam konferensi pers.
Video 3
Potongan video 3
Fakta: Video ini adalah peristiwa Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin saat pertemuan bilateral Indonesia-Rusia, 18 Mei 2016; dan KTT ASEAN-Rusia, 19-20 Mei 2016. Video ini diunggah oleh akun YouTube Presiden Joko Widodo pada 7 Juni 2016.
Video 4
Potongan video 4
Fakta: Ini adalah potongan video yang pernah diunggah oleh akun YouTube The Hill pada 21 Juli 2021 dengan judul Presiden Joe Biden mengadakan pertemuan Kabinet untuk menandai peringatan enam bulan pemerintahannya.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan fakta, video yang diklaim bahwa Jokowi bawa pasukan besar-besaran ke Rusia adalah keliru.
Indonesia tidak pernah mengirimkan pasukan militer untuk ikut Latihan Vosfok 2022 yang digelar Rusia bersama sekutunya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1281392962670523&_rdc=1&_rdr
- https://dunia.tempo.co/read/1631127/penuh-senyum-putin-hadiri-latihan-militer-bersama-rusia-china-dan-negara-negara-sekutu
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20220902072515-4-368664/awas-perang-melebar-as-warning-india-karena-rusia
- https://www.youtube.com/watch?v=H9M3uOJ0Tro&t=62s
- https://www.youtube.com/watch?v=zPCf_2yqqsg
- https://www.youtube.com/watch?v=Wnbj-VJtnYU
- https://www.youtube.com/watch?v=oXmFcbrhdyA
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 4156/6749