Akun Twitter dengan nama pengguna “Tatum_alattas” mengunggah sebuah video yang menunjukkan sebuah video parade perayaan. Video tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa video tersebut diambil saat perayaan di Gaza yang telah merdeka pada tanggal 17 September 2022.
[SALAH] Video “hari ini tgl 17-09-2022 Gaza akhirnya merdeka”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 23/09/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video kemerdekaan Gaza pada tanggal 17 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video perayaan gencatan senjata antara Israel dan Palestina pada bulan Mei 2021 lalu. Video serupa telah diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “nuurxn” pada tanggal 21 Mei 2021.
Gencatan senjata antara Israel dan Palestina sendiri dicapai dengan bantuan Mesir sebagai mediator, setelah pertempuran selama 11 hari pada bulan Mei 2021 lalu. Gencatan senjata tersebut mulai diberlakukan pada tanggal 21 Mei 2021 waktu setempat.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Tatum_alattas” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Gencatan senjata antara Israel dan Palestina sendiri dicapai dengan bantuan Mesir sebagai mediator, setelah pertempuran selama 11 hari pada bulan Mei 2021 lalu. Gencatan senjata tersebut mulai diberlakukan pada tanggal 21 Mei 2021 waktu setempat.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Tatum_alattas” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan video kemerdekaan Gaza pada tanggal 17 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video perayaan gencatan senjata antara Israel dan Palestina pada bulan Mei 2021 lalu.
Bukan video kemerdekaan Gaza pada tanggal 17 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video perayaan gencatan senjata antara Israel dan Palestina pada bulan Mei 2021 lalu.
Rujukan
[SALAH] Lagu “Ojo Dibandingke” Dinyanyikan Di Luar Negeri
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/09/2022
Berita
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menampilkan video cuplikan dari sebuah ajang pencarian bakat di luar negeri. Terlihat dari video tersebut seorang laki-laki membawakan sebuah lagu berbahasa jawa yang tengah viral di Indonesia berjudul “Ojo Dibandingke”. Akun Facebook yang mengunggah video ini juga menambahkan narasi, “keren banget gara2 farel lagu Ojo dibandingke mendunia”.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah melakukan penelusuran terkait video yang beredar tersebut, ditemukan fakta bahwa video laki-laki yang diklaim menyanyikan lagu “Ojo Dibandingke” pada ajang pencarian bakat di luar negeri ini adalah video editan alias hoaks. Di dalam video aslinya, laki-laki yang diketahui bernama Jørgen Dahl Moe ini, membawakan sebuah lagu berjudul “Dancing in the Dark” pada ajang pencarian bakat The Voice Norway.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang memperlihatkan seorang laki-laki membawakan lagu “Ojo Dibandingke” pada sebuah ajang pencarian bakat di luar negeri merupakan video hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang memperlihatkan seorang laki-laki membawakan lagu “Ojo Dibandingke” pada sebuah ajang pencarian bakat di luar negeri merupakan video hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya video tersebut adalah hasil editan. Pada video aslinya, lagu yang dinyanyikan berjudul “Dancing in the Dark”.
Faktanya video tersebut adalah hasil editan. Pada video aslinya, lagu yang dinyanyikan berjudul “Dancing in the Dark”.
Rujukan
[SALAH] Pesan Pengumuman Pemenang Hadiah Rp40 Juta dari TikTok
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 23/09/2022
Berita
eredar sebuah informasi melalui pesan di media sosial Whatsapp yang berisi pengumuman pemenang hadiah senilai Rp40 juta dari TikTok, dalam rangka bagi-bagi hadiah September 2022. Pesan ini membuat klaim yang menyatakan bahwa informasi ini merupakan informasi resmi dari TikTok dan para penerima pesan diminta untuk menghubungi nomor yang tertera di dalamnya.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah melakukan penelusuran terkait hal ini, ditemukan sebuah fakta bahwa pesan pengumuman pemenang hadiah senilai Rp40 juta dari TikTok merupakan pesan hoaks. Hoaks ini merupakan hoaks lama yang kembali beredar dan beberapa kali sempat beredar dengan modifikasi.
Melansir dari artikel turnbackhoax.id berjudul “[SALAH] Pemberian Hadiah Rp40 Juta dari TikTok Kepada Pengguna” pihak TikTok menegaskan bahwa pesan teks tersebut adalah penipuan dan bukan pesan resmi dari pihak TikTok. Dalam penjelasannya, pihak TikTok menyatakan bahwa tidak pernah menggunakan nomor pribadi untuk memberikan atau menawarkan hadiah kepada pengguna. Pihak TikTok juga menegaskan bahwa TikTok hanya memiliki satu situs web resmi, yaitu tiktok.com. Sementara untuk informasi terkait TikTok LIVE, gifts, and wallet dapat diakses melalui https://support.tiktok.com/en. Sehingga apabila masyarakat atau pengguna TikTok menerima pesan terkait dengan pemberian hadiah yang mengatasnamakan TikTok, maka dapat melaporkan informasi tersebut kepada pihak TikTok melalui feedback@tiktok.com.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan tentang pengumuman pemenang hadiah Rp40 juta dari TikTok melalui aplikasi media social Whatsapp, merupakan informasi hoaks dan termasuk dalam hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.
Melansir dari artikel turnbackhoax.id berjudul “[SALAH] Pemberian Hadiah Rp40 Juta dari TikTok Kepada Pengguna” pihak TikTok menegaskan bahwa pesan teks tersebut adalah penipuan dan bukan pesan resmi dari pihak TikTok. Dalam penjelasannya, pihak TikTok menyatakan bahwa tidak pernah menggunakan nomor pribadi untuk memberikan atau menawarkan hadiah kepada pengguna. Pihak TikTok juga menegaskan bahwa TikTok hanya memiliki satu situs web resmi, yaitu tiktok.com. Sementara untuk informasi terkait TikTok LIVE, gifts, and wallet dapat diakses melalui https://support.tiktok.com/en. Sehingga apabila masyarakat atau pengguna TikTok menerima pesan terkait dengan pemberian hadiah yang mengatasnamakan TikTok, maka dapat melaporkan informasi tersebut kepada pihak TikTok melalui feedback@tiktok.com.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan tentang pengumuman pemenang hadiah Rp40 juta dari TikTok melalui aplikasi media social Whatsapp, merupakan informasi hoaks dan termasuk dalam hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, pihak TikTok telah menegaskan bahwa hanya ada satu situs yang resmi, yaitu tiktok.com. Sementara untuk informasi terkait TikTok LIVE, gifts, and wallet dapat diakses melalui https://support.tiktok.com/en. Pihak TikTok tidak akan menggunakan nomor pribadi untuk menawarkan atau memberikan hadiah kepada pengguna.
Faktanya, pihak TikTok telah menegaskan bahwa hanya ada satu situs yang resmi, yaitu tiktok.com. Sementara untuk informasi terkait TikTok LIVE, gifts, and wallet dapat diakses melalui https://support.tiktok.com/en. Pihak TikTok tidak akan menggunakan nomor pribadi untuk menawarkan atau memberikan hadiah kepada pengguna.
Rujukan
[SALAH] Akun Twitter @VIVACoid Dinonaktifkan Setelah Beritakan Kematian Kolonel TNI AL Penemu Kokain Senial Rp 1 Triliun
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/09/2022
Berita
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menampilkan hasil tangkapan layar sebuah akun Twitter @VIVACoid. Dalam narasi unggahan tersebut dituliskan bahwa akun Twitter ini telah dinonaktifkan setelah memberitakan kasus meninggalnya seorang kolonel angkatan laut yang menemukan kokain senilai Rp 1 triliun. Terdapat pula sebuah hasil tangkapan layar sebuah artikel dari media VIVA.co.id yang menyatakan bahwa mereka melakukan penggantian terhadap sebuah judul artikel karena permintaan dari Cyber Operation Centre (COC) Satuan Siber TNI Angkatan Laut. Diketahui unggahan ini diunggah pada tanggal 22 Agustus 2022 dan telah mendapat banyak tanggapan dari pengguna Facebook lainnya.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa klaim dari unggahan Facebook ini tentang kecurigaan terhadap nonaktifnya akun Twitter @vivacoid dan penggantian judul artikel di media tersebut sesuai permintaan Satuan Siber TNI AL adalah hoaks. Sampai pada unggahan Facebook ini dibuat, akun Twitter @VIVACoid tidak pernah nonaktif atau suspend. Akun Twitter ini masih aktif membuat unggahan dan tidak ada informasi resmi tentang akun ini dinonaktifkan.
Selain itu perihal artikel dari viva.co.id, tentang judul yang diganti sesuai permintaan Satuan Siber TNI AL, ternyata tidak ada sangkut pautnya dengan kecurigaan di dalam unggahan Facebook tersebut. Di dalam artikel aslinya, media viva.co.id, dalam hal ini Viva Militer, isi dari artikel tersebut membahas tentang meninggalnya Kolonel TNI Budi Iryanto. Beliau diketahui telah menjadi sorotan setelah keberhasilan Lanal Banten menggagalkan penyelundupan narkoba kelas dunia dengan jumlah terbesar di tahun 2022 ini. Jadi pada Minggu, 8 Mei 2022, prajurit TNI AL anak buah almarhum dari Lanal Banten, Koarmada I menemukan plastik di perairan Selat Sunda tak jauh dari Pelabuhan Merak. Plastik itu ditemukan secara tak sengaja oleh prajurit TNI dari Kapal Patroli TNI AL, Patkamla Sanghiang.
Secara khusus, Cyber Operation Centre (COC) Satuan Siber TNI Angkatan Laut meminta judul dari artikel Viva Militer yang semula, “Innalillahi, Kolonel TNI Penemu Kokain Rp1,2 Triliun Meninggal Dunia” diubah menjadi, “Innalillahi, Kolonel TNI Budi Iryanto Meninggal Dunia”. Namun secara keseluruhan, isi dari artikel tersebut adalah sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan Facebook yang mengklaim bahwa akun Twitter @VIVACoid dinonaktifkan setelah membuat artikel berita tentang kolonel TNI AL adalah hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.
Selain itu perihal artikel dari viva.co.id, tentang judul yang diganti sesuai permintaan Satuan Siber TNI AL, ternyata tidak ada sangkut pautnya dengan kecurigaan di dalam unggahan Facebook tersebut. Di dalam artikel aslinya, media viva.co.id, dalam hal ini Viva Militer, isi dari artikel tersebut membahas tentang meninggalnya Kolonel TNI Budi Iryanto. Beliau diketahui telah menjadi sorotan setelah keberhasilan Lanal Banten menggagalkan penyelundupan narkoba kelas dunia dengan jumlah terbesar di tahun 2022 ini. Jadi pada Minggu, 8 Mei 2022, prajurit TNI AL anak buah almarhum dari Lanal Banten, Koarmada I menemukan plastik di perairan Selat Sunda tak jauh dari Pelabuhan Merak. Plastik itu ditemukan secara tak sengaja oleh prajurit TNI dari Kapal Patroli TNI AL, Patkamla Sanghiang.
Secara khusus, Cyber Operation Centre (COC) Satuan Siber TNI Angkatan Laut meminta judul dari artikel Viva Militer yang semula, “Innalillahi, Kolonel TNI Penemu Kokain Rp1,2 Triliun Meninggal Dunia” diubah menjadi, “Innalillahi, Kolonel TNI Budi Iryanto Meninggal Dunia”. Namun secara keseluruhan, isi dari artikel tersebut adalah sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan Facebook yang mengklaim bahwa akun Twitter @VIVACoid dinonaktifkan setelah membuat artikel berita tentang kolonel TNI AL adalah hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, akun Twitter @vivacoid tidak pernah dinonaktifkan karena menerbitkan artikel tentang kematian kolonel TNI AL penemu kokain senilai Rp 1 Triliun.
Faktanya, akun Twitter @vivacoid tidak pernah dinonaktifkan karena menerbitkan artikel tentang kematian kolonel TNI AL penemu kokain senilai Rp 1 Triliun.
Rujukan
Halaman: 4154/6749