Keliru, Klaim Bill Gates Memesan 13 juta dosis vaksin Cacar Monyet
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 24/06/2022
Berita
“ Bill Gates meramalkan pandemi cacar. Penyakit baru - rencana "dalang"? Kepada siapa dan mengapa memutar cerita cacar monyet bermanfaat, pikir kolumnis untuk KP Alexei Morozov.
Dunia sedang menunggu dengan ngeri untuk pandemi cacar - sementara hanya beberapa dan lusinan yang sakit, tetapi semua orang yakin bahwa dalam seminggu akan ada puluhan ribu dari mereka. Dan bagaimana Anda tidak ingat bahwa di tengah covid, pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan bahwa cacar akan menjadi yang berikutnya. Apa pelihat, ya?
Namun, 13 juta dosis vaksin telah dipesan. Hal ini sangat baik untuk industri farmasi. Dengan obat yang harganya jutaan dolar per dosis, Anda juga dapat menghasilkan banyak uang, tetapi Anda tidak dapat menjual banyak obat seharga satu juta. Di sini Anda bisa menjual banyak dan banyak.
Tangkapan layar unggahan dengan klaim Bill Gates Memesan 13 juta dosis vaksin Cacar Monyet
Hasil Cek Fakta
Untuk memeriksa klaim tersebut, Tim CekFakta TEMPO menelusuri informasi terkait pendiri microsoft Bill Gates yang telah memesan 13 juta vaksin cacar monyet dari sumber kredibel. Dari hasil penelusuran mendapatkan informasi tersebut ramai beredar di sosial media pada Mei 2022 terutama setelah Pemerintah Amerika Serikat memesan 13 juta dosis vaksin cacar monyet dengan pembelian mencapai US$ 119 juta atau Rp 1,74 triliun.
Informasi ini kemudian dihubungkan dengan Gates setelah yang bersangkutan berbicara tentang kemungkinan serangan cacar bioteroris di hadapan ketua Komite Pemilihan Kesehatan Inggris Jeremy Hunt pada November 2021. Komentarnya lalu ditarik sedikit keluar dari konteks dan dihubungkan dengan cacar monyet.
Dikutip dari newsweek, media arus utama yang berbasis di Amerika Serikat, Gates sebelumnya telah membuat pernyataan tentang ancaman serangan cacar sebelum pandemi COVID-19 selama beberapa tahun. Pada April 2017, dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa kemajuan dalam bidang biologi telah membuat jauh lebih mudah bagi seorang teroris untuk menciptakan kembali cacar.
Gates membuat komentar pada diskusi yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Inggris, Policy Exchange. Di dalamnya, ia juga menyerukan pembentukan gugus tugas pandemi WHO yang baru. Tahun yang sama dia mengatakan pada konferensi keamanan Munich bahwa epidemi berikutnya dapat berasal dari "versi sintetis dari virus cacar... atau jenis flu yang sangat menular dan mematikan.". Namun pernyataan Gates tersebut tidak menyebutkan cacar monyet secara khusus.
Pada 20 Mei 2022 Otoritas pemerintahan Amerika Serikat lalu memesan jutaan dosis vaksin yang digunakan melindungi warga Amerika Serikat dari ancaman cacar monyet (monkeypox). Pemesan ini dilakukan setelah ditemukan kasus pertama yang dikonfirmasi di negara bagian itu Massachusetts, setelah wabah di Inggris.
Vakasin yang dipesan otoritas Kesehatan Pemerintah Amerika Serikat berjumlah $119 juta untuk vaksin Jynneos, yang digunakan untuk mencegah cacar dan cacar monyet. Total kontrak pemerintah Amerika Serikat dengan Bavarian Nordic berjumlah $299 juta, yang akan menyediakan 13 juta dosis beku-kering.
Dilansir dari cekfakta AFP, Yayasan Bill & Melinda Gates sendiri telah membantah pemilik microsoft itu membeli jutaan vaksin cacar monyet. Yayasan Bill & Melinda Gates mengatakan kepada AFP: "itu merupakan klaim salah".
Mengenal Cacar Monyet (Monkeypox)
Cacar monyet adalah penyakit virus yang sebagian besar terjadi di Afrika dan telah terlihat pada manusia sejak tahun 1970. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menggambarkan gejalanya seperti cacar, termasuk demam, nyeri, kelelahan, dan ruam pada tubuh.
Di Afrika Barat, cacar monyet dikaitkan dengan penyakit yang lebih ringan, lebih sedikit kematian, dan penularan dari manusia ke manusia yang terbatas. Namun Infeksi manusia dengan virus cacar monyet Afrika Tengah biasanya lebih parah dibandingkan dengan virus Afrika Barat dan memiliki angka kematian yang lebih tinggi. Penyebaran dari orang ke orang didokumentasikan dengan baik untuk virus cacar monyet Afrika Tengah.
Badan kesehatan dunia WHO, memasukan cacar monyet (monkeypox) sebagai virus zoonosis atau virus yang ditularkan ke manusia dari hewan. Gejala yang mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah. Dengan pemberantasan cacar pada tahun 1980 dan penghentian selanjutnya dari vaksinasi cacar, monkeypox telah muncul sebagai orthopoxvirus yang paling penting bagi kesehatan masyarakat. Cacar monyet terutama terjadi di Afrika tengah dan barat, sering kali di dekat hutan hujan tropis, dan semakin sering muncul di daerah perkotaan. Hewan inang termasuk berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia.
Dikutip dari The Washington Post, tahun ini, lebih dari 1.600 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi, dan data WHO hampir 1.500 kasus lainnya dicurigai sebagai cacar monyet. Sebagian besar dari negara-negara itu - 32 - sebelumnya tidak melaporkan infeksi, meningkatkan kekhawatiran di antara komunitas kesehatan global bahwa virus tidak berperilaku seperti biasanya di masa lalu.
Monkeypox sendiri saat ini sudah mendapatkan penamaan baru setelah sekelompok peneliti mengadvokasi "nomenklatur yang tidak diskriminatif dan tidak menstigmatisasi". Para Peneliti menilai tidak ada hubungan yang relevan antara cacar monyet dengan wilayah tersebut, dan penyebutan cacar monyet berhubungan dengan benua tertentu dinilai tidak adil. Ada 29 ahli biologi dan lainnya. ilmuwan yang menulis posting 10 Juni di forum online Virological. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkonfirmasi pada briefing hari Selasa bahwa badan tersebut akan mengumumkan "nama-nama baru sesegera mungkin."
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan fakta klaim pendiri microsoft Bill Gates telah memesan 13 juta vaksin cacar monyet keliru. Yayasan Bill & Melinda Gates sendiri telah membantah pemilik microsoft itu membeli jutaan vaksin cacar monyet dan menganggap klaim tersebut sebagai klaim yang salah.
Dari hasil penelusuran diketahui informasi tersebut makin ramai muncul di sosial media setelah Pemerintah Amerika Serikat memesan 13 juta dosis vaksin cacar monyet dengan pembelian mencapai US$ 119 juta atau Rp 1,74 triliun dan lalu dihubungkan dengan pernyataan Gates di hadapan ketua Komite Pemilihan Kesehatan Inggris Jeremy Hunt pada November 2021. Komentarnya lalu ditarik sedikit keluar dari konteks dan dihubungkan dengan cacar monyet. Padahal Gates sendiri tidak pernah menyebutkan cacar monyet secara khusus.
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/cacar-monyet
- https://www.newsweek.com/fact-check-did-bill-gates-predict-monkeypox-outbreak-1708171
- https://www.newsweek.com/monkeypox-cased-uk-massachusetts-case-vaccine-ordered-us-1708075
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.32BZ92C
- https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/clinicians/clinical-recognition.html
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox
- https://www.washingtonpost.com/health/2022/06/15/monkeypox-name-who/
Sebagian Benar, Pakai Sandal Jepit Saat Berkendara Dilarang dan Akan Ditilang
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 23/06/2022
Berita
Beredar informasi di Facebook dengan judul ‘ Polisi Resmi Larang Naik Sepeda Motor Pakai Sandal Jepit ’. Unggahan ini berupa foto pengendara motor yang memakai sandal jepit dan narasi yang mengutip pernyataan Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi.
Dalam unggahan itu, Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi menyatakan bahwa kebiasaan itu harus mulai dihilangkan. Karena sandal jepit tak dapat melindungi bagian kaki pengendara motor. "Ini sudah komitmen kita mengajak masyarakat tentunya harus tertib dari diri kita terlebih dulu. Masyarakat membantu dengan memunculkan kesadaran, mengajarkan hal-hal yang baik untuk anaknya dan yang paling gampang itu (dari) orang terdekat" tutur Firman di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 13 Juni 2022.
Di bagian bawah narasi disebutkan, kemungkinan sandal jepit akan ditilang. Pemilik akun juga menyertakan sebuah tautan produk sepatu yang dijual secara online.Sejak dibagikan pada 15 Juni 2022, unggahan itu telah dikomentari dua ribuan warganet, disukai seribuan orang dan dibagikan 341 kali.
[CEK FAKTA] Tangkapan layar unggahan dengan klaim Pakai Sandal Jepit Saat Berkendara Dilarang dan Akan Ditilang
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa pernyataan Korlantas Irjen Firman Shantyabudi tersebut memang benar. Tapi pernyataan tersebut bersifat imbauan, bukan larangan. Juga tidak ada sanksi tilang bagi pengendara yang menggunakan sandal jepit.
Tempo menelusuri pernyataan Irjen Firman Shantyabudi itu di laman resmi Korlantas Polri. Pernyataan Korlantas tersebut dipublikasikan pada 14 Juni 2022. Isinya, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengimbau masyarakat tak lagi mengenakan sandal jepit saat mengendarai motor. Para pemotor diminta untuk memilih mengenakan sepatu.
Firman juga benar menyatakan hal ini:
“Ini sudah komitmen kita mengajak masyarakat tentunya harus tertib dari diri kita sendiri dulu. Masyarakat membantu dengan memunculkan kesadaran, mengajarkan hal-hal yang baik untuk anaknya dan yang paling gampang itu (dari) orang terdekat. Jadi jangan kasih contoh dikira anaknya nggak ngerti bapaknya bilang ‘Deket aja Pak di situ, biar nggak pakai helm’, naik motor pakai sandal jepit,” kata Firman di Polda Metro Jaya, Jakarta, dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).
Akan tetapi tidak ada keterangan bahwa polisi akan menilang pengendara yang menggunakan sandal jepit. Pada pernyataan tertulis Korlantas Polri pada 15 Juni 2022, tidak ada tilang untuk pengendara roda dua yang menggunakan sandal jepit. Namun petugas akan memberikan himbauan dan edukasi jika menemukan pengendara menggunakan sandal jepit.
Pada 15 Juni 2022, dalam berita Tempo, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam menegaskan penggunaan sandal jepit pada saat mengendarai sepeda motor bukan merupakan pelanggaran lalu lintas, sehingga tidak bisa ditilang.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009, tidak memuat penggunaan sandal jepit dalam berkendara sebagai pelanggaran lalu lintas.
Undang-undang tersebut memuat 14 ketentuan yang dikategorikan sebagai pelanggaran lalu lintas yakni:
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan, informasi yang menyatakan memakai sandal jepit saat berkendara, dilarang dan akan ditilang sebagian benar. Pernyataan Korlantas Irjen Firman Shantyabudi dalam unggahan itu benar seperti yang tertera dalam laman Korlantas. Akan tetapi pernyataan tersebut bukan larangan, melainkan imbauan. Kepolisian tidak memberlakukan tilang pada pengendara yang menggunakan sandal jepit.
Rujukan
- https://www.facebook.com/cewekececom/photos/a.1992308047710804/3206061406335456/?type=3&__xts__[0]=68.ARA3D7e1mH_R704w3M-7cAv3FBcZzBVcqmu_4ik1bDojtJfLZFh_QPw4YkUAtuHv6VpmHdBeP5_IIzMP_nYSMcaiHqJepXuuUwtEKymF_TXP7-OEhYrTYRC-hYuLwMIxYyolt4c954KkRfh2w9GyT8oM4WTRKChhgoYQosuV0Cyequc2QYEhKIWjVdNfYo42n9sjRsDDubPqRwh7kefAcAU3GSeMhRdxMmRfdqSI1iZqNIVanl165zVHQXdsX5iqg3T2Fj4LRi6yC2aueAP6QaPodqg_dPfRW0U
- https://korlantas.polri.go.id/news/demi-keselamatan-kakorlantas-imbau-pemotor-tak-kenakan-sandal/
- https://korlantas.polri.go.id/news/kakorlantas-soal-imbauan-berkendara-tak-pakai-sandal-jepit-proteksi-diri-cegah-fatalitas-kecelakaan/
- https://metro.tempo.co/read/1602274/pengendara-motor-dilarang-pakai-sandal-jepit-polisi-tidak-ada-sanksi-tilang
- https://pusiknas.polri.go.id/web_pusiknas/uploads/layananPolri/file_berkas/5689db21-c7af-48ea-9d0a-fd172dee2e0a.pdf
Menyesatkan, Artikel Tenggelamnya KM Lestari Maju Memakan Korban 139 Orang pada Juni 2022
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/06/2022
Berita
Situs Info Kini memuat artikel berjudul "I nnalillahi Minggu Berduka ???????? Kapal Tenggelam Kembali Terjadi, Memakan K0rban 139 Penumpang Belum Diketahui Identitasnya , doakan Semoga Para Korban Husnul Khotimah Amin ????" pada Juni 2022.
Artikel tersebut menyertakan satu foto kapal dalam posisi miring akan tenggelam di sebuah perairan. Tampak pula para penumpang berupaya mencari lokasi tertinggi. Namun, tidak ada keterangan apapun pada foto tersebut.
Sementara di dalam artikel, disebutkan bahwa kapal tersebut adalah Kapal Motor (KM) Lestari Maju. Kapal mengalami kerusakan mesin saat pelayaran di Perairan Selayar Sulawesi Selatan sekitar Pukul 13.40 WITA. Sebanyak 139 orang penumpang tenggelam.
Tangkapan layar unggahan Artikel Tenggelamnya KM Lestari Maju Memakan Korban 139 Orang yang Dipublikasikan Juni 2022
Hasil Cek Fakta
Peristiwa kapal tenggelam dalam artikel tersebut tidak terjadi pada Juni 2022, melainkan pada 3 Juli 2018.
Tempo menelusuri benar tidaknya peristiwa tersebut, membandingkannya dengan pemberitaan media kredibel. Tempo memulai dengan menggunakan reverse image untuk menelusuri foto di dalam artikel. Hasilnya, foto itu banyak digunakan media daring Indonesia tanpa mencantumkan sumber foto. Beberapa mencantumkan kode foto sebagai 'Istimewa'.
Satu media asal luar negeri Dailymail.co.uk turut memberitakan peristiwa ini dan memuat beberapa foto kecelakaan. Salah satunya foto yang diunggah sama dengan foto yang dimuat media di atas. Ditulis bahwa foto itu diambil oleh orang-orang yang menonton dari pantai. Sumber foto dari akun twitter @Daeng_Info.
Penelusuran dilanjutkan dengan mengunjungi akun Twitter @Daeng_Info. Akun ini pernah mengunggah foto itu pada 3:10 PM, tanggal 3 Juli 2018.
Berdasarkan Laporan Investigasi Kecelakaan Pelayaran oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Republik Indonesia, kecelakaan terjadi di Perairan Pabadilang Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada 3 Juli 2018.
Kapal Lestari Maju bertolak dari dermaga Pelabuhan Bira, Bulukumba tujuan Pelabuhan Pamatata, Kepulauan Selayar dengan jumlah awak kapal sebanyak 20 (dua puluh) orang dan 170 penumpang.
Berdasarkan laporan BNPP akibat kecelakaan tersebut, terdapat 34 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, dan 155 orang selamat. Nakhoda dan seluruh ABK adalah termasuk korban yang selamat.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 34 orang korban yang ditemukan meninggal akibat tenggelam. Artinya, informasi di dalam artikel yang menyebutkan korban meninggal 139 tidak akurat.
Pernyataan Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Selayar (Kapolres), Syamsu Ridwan yang dikonfirmasi juga tidak akurat, termasuk nama Kapolresnya. Karena Kapolres Selayar saat ini bukan Syamsu Ridwan, tetapi AKBP Ujang Darmawan Hadi Saputra.
Dikutip dari artikel Tempo, KM Lestari Maju yang melayani penyeberangan ke Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan tenggelam pada 3 Juli 2018 siang.
KM Lestari Maju tenggelam akibat adanya kebocoran di sisi lambung kapal. Akibat mengalami kerusakan mesin setelah 15 menit perjalanan dari Pelabuhan Bira menuju Pelabuhan Pamatata, Kepulauan Selayar. Saat itu, nahkoda berupaya untuk menepikan kapal ke pulau terdekat. Namun mesin yang rusak ditambah cuaca buruk membuat sebagian kapal tenggelam sebelum sampai di pulau terdekat.
Bukan media kredibel
Situs Info-kini bukanlah situs media yang kredibel karena hanya mengambil konten dari situs media lain tanpa menyebutkan sumbernya. Artikel yang dimuat merupakan peristiwa 2018 yang dimuat ulang pada Juni 2022.
Selain itu, situs tersebut tidak mencantumkan penanggung jawab media, susunan redaksi, dan nomor kontak dan alamat perusahaan.
Padahal, ketentuan terkait ini diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang berbunyi "Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat, dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan".
Selain itu, dalam situs tersebut, tidak ditemukan Pedoman Pemberitaan Media Siber. Padahal, kewajiban untuk memuat Pedoman Pemberitaan Media Siber oleh perusahaan media juga tercantum dalam Pasal 8 Undang-Undang Pers.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, artikel yang berjudul Innalillahi Minggu Berduka ???????? Kapal Tenggelam Kembali Terjadi, Memakan K0rban 139 Penumpang Belum Diketahui Identitasnya , doakan Semoga Para Korban Husnul Khotimah Amin ???? adalah menyesatkan. Peristiwa tenggelamnya kapal KM Lestari Maju tidak terjadi pada Juni 2022, melainkan pada Juli 2018.
Rujukan
- https://www.info-kini.my.id
- https://www.info-kini.my.id/2022/06/innalillahi-minggu-berduka-kapal.html
- https://www.dailymail.co.uk/news/article-5912609/Indonesia-rushes-rescue-140-ferry-sinks-killing-four.html
- https://i.dailymail.co.uk/i/newpix/2018/07/03/10/4DDF35E200000578-5912609-image-m-88_1530609556792.jpg
- http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_maritime/Laut/2018/FINAL%20KNKT-18-07-22-03%20Lestari_Maju.pdf
- https://bisnis.tempo.co/read/1103314/kemenhub-km-lestari-maju-sengaja-dikandaskan-bukan-tenggelam
Menyesatkan, Video Masjid di Papua Putar Lagu Yospan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/06/2022
Berita
Sebuah video memperlihatkan sebuah masjid yang tengah memperdengarkan lagu Yospan melalui speaker. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa masjid di Papua aneh-aneh karena memutar lagu Yospan melalui speaker.
Di Youtube, video tersebut diunggah akun ini pada 10 Juni 2022 dengan judul, “ WADUH!! SPEAKER MASJID DI PAPUA INI PUTAR LAGU YOSPAN?"
Dalam video berdurasi 14 detik tersebut, perekam video memperlihatkan sebuah masjid dari kejauhan. Berikut narasinya:
“Masjid di Papua ini aneh-aneh skali. kok bisa putar lagu Yospan dalam masjid. Terlalu sekali,” kata perekam video.
Hingga artikel ini dimuat video tersebut telah disaksikan sebanyak 2.700 kali. Apa benar video masjid di Papua putar lagu Yospan?
Tangkapan layar unggahan video dengan klaim Speaker Masjid di Papua memutar lagu Yospan.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memastikan lokasi masjid tersebut dengan menggunakan Google Image. Hasilnya, masjid tersebut adalah Masjid Baitul Amin, terletak di Kampung Udapi Hilir, SP4, Distrik Prafi, Manokwari, Papua Barat.
Foto yang identik dengan masjid tersebut pernah dimuat situs berita Klikpapua.com pada 11 Mei 2022 dengan keterangan, “Masjid Baitul Amin di Kampung Udapi Hilir/SP IV Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari. (Foto: Elyas/klikpapua).”
Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menghubungi Kepala Kepolisian Sektor Prafi, Iptu Irenius Hutauruk. Kepada Tempo, Irenius memastikan bahwa video tersebut direkam saat acara peresmian Masjid Baitul Amin di kampung Udapi Hilir, Distrik Prafi, Manokwari, Papua Barat, pada 11 Mei 2022.
Lagu Yospan yang diperdengarkan melalui speaker masjid kala itu, untuk mengiringi penari Yospan yang menyambut rombongan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Bupati Manokwari Hermus Indou saat hendak meresmikan masjid tersebut.
“Ini Yospan penyambutan gubernur dan bupati saat acara peresmian masjid di SP4 Udapi Hilir pada 11 Mei 2022. Pemutaran lagu Yospan hanya pada saat penyambutan gubernur dan bupati,” kata Iresnius kepada Tempo, Selasa 21 Juni 2021.
Video yang identik dengan durasi yang lebih panjang juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Edison Awoitaw pada 6 Juni 2022 dengan judul, “ Viral Mesjid di Papua Putar Lagu Yosim Pancar(YOSPAN )”.
“Itulah Kecintaan dan keberagaman Masyarakat di papua dalam Bingkai NKRI,” bunyi keterangan video berdurasi 1 menit 36 detik tersebut.
“Itu yospan di bunyikan di masjid dalam rangka acara peresmian masjid menyambut kedatangan pak Gubernur dan pak Bupati dan diiringi dengan tarian yospan pada saat bliau di jln raya, setelah masuk kehalaman masjid disambut dengan rebana,” komentar Suyarto Yarto.
Video peresmian Masjid Baitul Amin pernah diberitakan TVRI stasiun Papua Barat yang diunggah ke Youtube pada 11 Mei 2022 dengan judul, “ ~ PAPUA BARAT HARI INI ~ EDISI 11 MEI 2022 ~ TVRI PAPUA BARAT.”
Pada video tersebut, tepatnya pada menit ke 22:16 hingga menit ke 22:21 lagu Yospan terdengar saat rombongan Gubernur Dominggus Mandacan dan Bupati Hermus Indou dan rombongan menuju Masjid Baitul Amin.
Dikutip dari media lokal, papuakini.co, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dan Bupati Manokwari, Hermus Indou, meresmikan Masjid Baitul Amin di Kampung Udapi Hilir, SP4, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, 11 Mei 2022.
Peresmian masjid, pengganti masjid lama yang dibangun pada medio 1987 lalu seiring pembukaan SP4, ini ditandai dengan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, dan pelepasan balon.
Tari Yospan
Dikutip dari Kompas.com, Tari Yospan merupakan tarian jenis pergaulan masyarakat di Papua. Di mana sering dimainkan oleh muda mudi sebagai bentuk persabatan. Yospan adalah kepanjangan dari Yosim dan Pancar adalah satu satu tarian tradisional yang berasal dari dua daerah di Papua, yakni Biak dan Yapen-Waropen.
Awalnya, Yospen terdiri dari tarian pergaulan Yosim dan Pancar. Kedua tarian tersebut adalah tarian yang berbeda tapi akhirnya dipadu menjadi satu. Dalam pertunjukkan Yosim yang berasal dari Yapen-Waropen, para penari mengajak warga lain untuk hanyut dalam lagu-lagu yang dibawakan kelompok penyanyi berikut pemegang perangkat musik.
Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menyebut Yospan cukup populer dan sering diperagakan pada setiap event, acara adat, kegiatan penyambutan dan festival seni budaya. Yospan juga biasa ditampilkan di Manca Negara untuk memenuhi undangan atau mengikuti Festival disana.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan judul, “Waduh Masjid di Papua Ini Putar Lagu Yospan” menyesatkan. Kapolsek Prafi, Iptu Irenius Hutauruk, memastikan lagu Yospan dalam video tersebut hanya diperdengarkan saat mengiringi penari Yospan yang menyambut kedatangan rombongan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Bupati Manokwari Hermus Indou untuk meresmikan Masjid Baitul Amin di Kampung Udapi Hilir, SP4, Distrik Prafi, Manokwari, Papua Barat pada 11 Mei 2022.
Tari Yospan merupakan tarian jenis pergaulan masyarakat di Papua. Yospan cukup populer dan sering diperagakan pada setiap event, acara adat, kegiatan penyambutan dan festival seni budaya.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=n9N5wQF8Jpk
- https://klikpapua.com/papua-barat/manokwari/pembangunan-masjid-baitul-amin-sp4-prafi-telan-anggaran-rp-88-miliar-ini-rinciannya.html
- https://www.youtube.com/watch?v=qZhouG1hk80
- https://www.youtube.com/watch?v=TxHJyb6Orl8
- https://papuakini.co/2022/05/11/gubernur-papua-barat-dan-bupati-manokwari-resmikan-masjid-baitul-amin/
- https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/07/173000169/tari-yospan-tarian-persahabatan-khas-papua?page=1
- https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=1520
Halaman: 4240/6787