SULTRAKINI.COM: Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan dipenyampaian visi misi dan program kerjanya. “Masalah di Indonesia kurangnya dokter, kita masih kekurangan dokter 140 ribu,” ujar Prabowo Subianto pada debat Capres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (4 Februari 2024).
“Kami akan segera mempecepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia, kita kekurangan sekitar 140 ribu dokter,” kata Prabowo.
CEK FAKTA: Indonesia Kekurangan 140 Ribu Dokter
Sumber:Tanggal publish: 04/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, transformasi SDM kesehatan saat ini menjadi fokus utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pasalnya Indonesia masih kekurangan sekitar 150.000 dokter umum akibat keberadaan fakultas kedokteran (FK) yang tidak merata.
âDokter umum kita masih kurang 150.000 orang. Fakultas kedokteran kita ada 92, dan tidak merata di seluruh provinsi. Akibatnya pemenuhan dokter di provinsi susah,â kata Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, pada Januri 2023 lalu.
Adapun berdasarkan data Kemenkes, jumlah dokter aktif atau memiliki STR sekitar 140 ribu. Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta, maka kebutuhan dokter minimal di Indonesia adalah 270 ribu atau 1/1000.
Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah memaparkan rincian tersebut.
Lalu, 28 provinsi kurang dokter spesialis penyakit dalam, 23 provinsi kurang spesialis obgyn, 33 provinsi kekurangan dokter spesialis radiologi, paru, dan BKTV, serta 29 provinsi kekurangan dokter spesialis saraf. “Dokter spesialis organ (kekurangan di) 23 (provinsi), spesialis bedah (kurang di) 28 provinsi, dan seterusnya. Sehingga, kalau kira rata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis,” kata Oos dalam konferensi pers secara daring, Senin (26/6/2023).
“Saat ini ada 39 persen atau 266 RSUD di kabupaten/kota dari 415 RSUD yang belum lengkap spesialisnya. Mungkin di daerah timur ada saja kabupaten yang tidak ada satupun dokter spesialis,” beber Oos.
âDokter umum kita masih kurang 150.000 orang. Fakultas kedokteran kita ada 92, dan tidak merata di seluruh provinsi. Akibatnya pemenuhan dokter di provinsi susah,â kata Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, pada Januri 2023 lalu.
Adapun berdasarkan data Kemenkes, jumlah dokter aktif atau memiliki STR sekitar 140 ribu. Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta, maka kebutuhan dokter minimal di Indonesia adalah 270 ribu atau 1/1000.
Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah memaparkan rincian tersebut.
Lalu, 28 provinsi kurang dokter spesialis penyakit dalam, 23 provinsi kurang spesialis obgyn, 33 provinsi kekurangan dokter spesialis radiologi, paru, dan BKTV, serta 29 provinsi kekurangan dokter spesialis saraf. “Dokter spesialis organ (kekurangan di) 23 (provinsi), spesialis bedah (kurang di) 28 provinsi, dan seterusnya. Sehingga, kalau kira rata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis,” kata Oos dalam konferensi pers secara daring, Senin (26/6/2023).
“Saat ini ada 39 persen atau 266 RSUD di kabupaten/kota dari 415 RSUD yang belum lengkap spesialisnya. Mungkin di daerah timur ada saja kabupaten yang tidak ada satupun dokter spesialis,” beber Oos.
Kesimpulan
Pernyataan Prabowo bahwa Indonesia memang masih kekurangan dokter memang benar, tapi dari sisi angka kurang akurat. Sebab, dia mengklaim kurangnya 140.000 dokter di Indonesia. Nyatanya angkanya melebihi dari itu walau secara rasio belum mencapai target.
Selain isu kekurangan dokter, yang juga mendesak adalah pemerintah perlu memeratakan persebaran dokter untuk daerah-daerah yang tertinggal dan sangat tertinggal.
Selain isu kekurangan dokter, yang juga mendesak adalah pemerintah perlu memeratakan persebaran dokter untuk daerah-daerah yang tertinggal dan sangat tertinggal.
Rujukan
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/13/indonesia-masih-kekurangan-130-ribu-dokter-pada-juli-2022
- https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2023/06/26/15523111/kemenkes-ungkap-30-provinsi-di-indonesia-masih-kekurangan-dokter-spesialis
- https://theconversation.com/cek-fakta-benarkah-indonesia-kekurangan-dokter-dan-distribusinya-tak-rata-221580
CEK FAKTA: Isu Mundur Sri Mulyani dan Basuki dari Jabatan Menteri Warnai Jagat Medsos di Sultra
Sumber:Tanggal publish: 04/02/2024
Berita
SULTRAKINI.COM: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani hingga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ramai diisukan akan mundur. Isu ini menjadi perbincangan hangat dalam pekan terakhir ini. Sejumlah group Whatsapp di Sulawesi Tenggara tidak luput dari seliweran isu tersebut. Juga, isunya menghiasi sejumlah beranda Facebook.
Sebelumnya, secara nasional memang dihiasi kabar soal pengunduran diri Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang awalnya dicetuskan oleh Ekonom Senior, Faisal Basri. Dia mengajak segenap kalangan untuk membujuk sejumlah menteri, termasuk Basuki dan Sri Mulyani, untuk mundur dari kabinet Jokowi.
Sebelumnya, secara nasional memang dihiasi kabar soal pengunduran diri Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang awalnya dicetuskan oleh Ekonom Senior, Faisal Basri. Dia mengajak segenap kalangan untuk membujuk sejumlah menteri, termasuk Basuki dan Sri Mulyani, untuk mundur dari kabinet Jokowi.
Hasil Cek Fakta
Dalam unggahan di akun Instagram resminya @smindrawati, keduanya tampak berdiskusi membahas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga APBN.
“Pak Bas dan saya Sahabat dalam kerja, Minggu lalu Hari Selasa Di Istana Negara Tukar pikiran dan tukar kata Tentang membangun infrastruktur negara, juga Ibu Kota Nusantara, dan anggaran belanja yang dibutuhkannya yang terencana dan tertata, wujud tanggung jawab kita untuk Nusa Bangsa,” tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani melakukan kunjungan kerja dan pergi ke Dialog Building ASEANâs Regional Integration Through the Digital Economy di Davos-Klosters, Swiss. Sri menerangkan, telah menyelesaikan agendanya di Swiss dengan menghadiri acara ASEAN yang membahas soal perekonomian digital.
âMenutup rangkaian agenda saya di Davos Klosters, saya bicara mengenai kawasan tempat tinggal kita – Asia Tenggara – di @worldeconomicforum. Saya mendiskusikan tentang bagaimana membangun integrasi regional @asean melalui perekonomian digital,â tulis Sri Mulyani dalam unggahan laman instagram resminya.
Beberapa waktu lalu, staf khusus Menkeu Yustinus Prastowo sendiri sudah menepis kabar pengunduran diri Sri Mulyani. Di dunia maya isu kemunduran Sri Mulyani disebut karena sang bendahara negara kecewa dengan pemerintahan saat ini.
“Klarifikasi: Tidak ada pernyataan Menkeu SMI mengundurkan diri dari jabatan Menkeu, meskipun ada rumor beredar. Sampai saat ini Ibu Sri Mulyani tetap menjalankan tugas menjaga keuangan negara dg penuh tanggung jawab,” tegas Prastowo di akun X (dahulu Twitter) @prastow.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan dirinya masih bekerja sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju hingga saat ini. Hal ini penegasan di tengah isu dirinya bakal mundur sebagai menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya bekerja, saya bekerja,” kata Sri Mulyani, usai menghadiri rapat di Istana, Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Sekretaris Jendral Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohamnad Zainal Fatah merespons adanya permintaan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Zainal Fatah mengaku belum mendengar desakan tersebut yang meminta Menteri Basuki untuk mundur dari jabatan ihwal arah dukungan politik Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto yang merupakan ketum Partai Gerinda.
“Belum dengar, saya belum bertemu pak Menteri, ini barusan dengar. Biasa saja ini tahun politik, yang penting kita dikasih tugas, kita kerjakan,” ujar Zainal Fatah.
Ditemui usai melaksanakan salat Jumat di masjid Kementerian PUPR, Basuki awalnya masih bersedia menjawab beberapa pertanyaan para awak media. Salah satunya yakni terkait kesiapan PUPR menyongsong upacara 17 Agustus di IKN Nusantara. Dia menjelaskan, persiapan mengenai hal tersebut sebenarnya sudah dilakukan oleh pihak Sekertariat Negara (Setneg), sementara Kementerian PUPR hanya mengurus soal prasarananya.
“Yang ngurus (upacara 17 Agustus di IKN) dari Setneg. Kita siapkan prasarananya,” kata Basuki di kantornya, Jumat, 26 Januari 2024.
Sayangnya, saat ditanya perihal isu bahwa dirinya tengah dirayu untuk mundur sebagai Menteri PUPR, Basuki hanya bergumam tak jelas mendengar pertanyaan tersebut.
“Aaarrgh,” ujar Basuki sambil berlalu memasuki kantornya. Tak hanya sampai situ, para awak media pun terus bertanya mencecarnya sambil berjalan, dan mencoba menanyakan kembali soal kabar tersebut. Namun, Basuki hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, bahkan untuk mengiyakan ataupun membantah kabar tersebut.
“Pak Bas dan saya Sahabat dalam kerja, Minggu lalu Hari Selasa Di Istana Negara Tukar pikiran dan tukar kata Tentang membangun infrastruktur negara, juga Ibu Kota Nusantara, dan anggaran belanja yang dibutuhkannya yang terencana dan tertata, wujud tanggung jawab kita untuk Nusa Bangsa,” tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani melakukan kunjungan kerja dan pergi ke Dialog Building ASEANâs Regional Integration Through the Digital Economy di Davos-Klosters, Swiss. Sri menerangkan, telah menyelesaikan agendanya di Swiss dengan menghadiri acara ASEAN yang membahas soal perekonomian digital.
âMenutup rangkaian agenda saya di Davos Klosters, saya bicara mengenai kawasan tempat tinggal kita – Asia Tenggara – di @worldeconomicforum. Saya mendiskusikan tentang bagaimana membangun integrasi regional @asean melalui perekonomian digital,â tulis Sri Mulyani dalam unggahan laman instagram resminya.
Beberapa waktu lalu, staf khusus Menkeu Yustinus Prastowo sendiri sudah menepis kabar pengunduran diri Sri Mulyani. Di dunia maya isu kemunduran Sri Mulyani disebut karena sang bendahara negara kecewa dengan pemerintahan saat ini.
“Klarifikasi: Tidak ada pernyataan Menkeu SMI mengundurkan diri dari jabatan Menkeu, meskipun ada rumor beredar. Sampai saat ini Ibu Sri Mulyani tetap menjalankan tugas menjaga keuangan negara dg penuh tanggung jawab,” tegas Prastowo di akun X (dahulu Twitter) @prastow.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan dirinya masih bekerja sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju hingga saat ini. Hal ini penegasan di tengah isu dirinya bakal mundur sebagai menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya bekerja, saya bekerja,” kata Sri Mulyani, usai menghadiri rapat di Istana, Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Sekretaris Jendral Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohamnad Zainal Fatah merespons adanya permintaan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Zainal Fatah mengaku belum mendengar desakan tersebut yang meminta Menteri Basuki untuk mundur dari jabatan ihwal arah dukungan politik Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto yang merupakan ketum Partai Gerinda.
“Belum dengar, saya belum bertemu pak Menteri, ini barusan dengar. Biasa saja ini tahun politik, yang penting kita dikasih tugas, kita kerjakan,” ujar Zainal Fatah.
Ditemui usai melaksanakan salat Jumat di masjid Kementerian PUPR, Basuki awalnya masih bersedia menjawab beberapa pertanyaan para awak media. Salah satunya yakni terkait kesiapan PUPR menyongsong upacara 17 Agustus di IKN Nusantara. Dia menjelaskan, persiapan mengenai hal tersebut sebenarnya sudah dilakukan oleh pihak Sekertariat Negara (Setneg), sementara Kementerian PUPR hanya mengurus soal prasarananya.
“Yang ngurus (upacara 17 Agustus di IKN) dari Setneg. Kita siapkan prasarananya,” kata Basuki di kantornya, Jumat, 26 Januari 2024.
Sayangnya, saat ditanya perihal isu bahwa dirinya tengah dirayu untuk mundur sebagai Menteri PUPR, Basuki hanya bergumam tak jelas mendengar pertanyaan tersebut.
“Aaarrgh,” ujar Basuki sambil berlalu memasuki kantornya. Tak hanya sampai situ, para awak media pun terus bertanya mencecarnya sambil berjalan, dan mencoba menanyakan kembali soal kabar tersebut. Namun, Basuki hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, bahkan untuk mengiyakan ataupun membantah kabar tersebut.
Kesimpulan
Isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono adalah hoaks. Sri Mulyani menegaskan masih bekerja dan Staf Khusus Menkeu membantah rumor tersebut, kabar tentang permintaan mundur Basuki Hadimuljono sendiri memberikan tanggapan singkat yang tidak mengkonfirmasi. Isu ini menjadi perbincangan hangat di tengah suasana politik yang semakin intens menjelang pemilihan.
Rujukan
- https://economy.okezone.com/amp/2024/01/19/320/2957200/7-fakta-sri-mulyani-hingga-basuki-hadimuljono-diisukan-mundur-dari-kabinet-jokowi
- https://nasional.kompas.com/read/2024/01/19/11510991/jawab-isu-mundur-dari-kabinet-sri-mulyani-saya-bekerja
- https://www.presidenri.go.id/kabinet-indonesia-maju/
- https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1681603-reaksi-mengejutkan-menteri-basuki-tanggapi-isu-mundur-dari-kabinet-jokowi?page=2
CEK FAKTA: Geruduk Istana 1 Februari = Hoaks
Sumber:Tanggal publish: 02/02/2024
Berita
SULTRAKINI.COM: Beredar di media sosial, poster digital berisi rencana aksi demonstrasi bertajuk ‘Geruduk Istana’ dengan tuntutan menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Februari 2024i. Berbagai organisasi kemahasiswaan dicantumkan. Ternyata, banyak organisasi kemahasiswaan merasa namanya dicatut dalam selebaran gelap itu.
Pengumuman rencana ‘Geruduk Istana’ beredar di media sosial pada Selasa (30/1/2024).
Poster itu mencantumkan keterangan tuntutan mendesak MPR RI menggelar Sidang Istimewa menurunkan Jokowi, dengan narasi, ‘Indonesia sedang sakit, Ibu Pertiwi memanggil’. Mereka juga hendak membagikan sembako di depan Istana pada 1 Februari 2024. Mahasiwa yang akan hadir dinyatakan bakal berjumlah 100 ribu orang dengan dress code pita hitam.
Di bagian bawah, tercantum logo-logo organisasi kemahasiswaan HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI, KAMMI, IMM, BEM UI, BEM UGM, BEM ITB, dan lain-lain. Tercantum pula narahubung orang bernama Aan serta Ketua BEM UI nonaktif Melki Sedek Huang.
Pengumuman rencana ‘Geruduk Istana’ beredar di media sosial pada Selasa (30/1/2024).
Poster itu mencantumkan keterangan tuntutan mendesak MPR RI menggelar Sidang Istimewa menurunkan Jokowi, dengan narasi, ‘Indonesia sedang sakit, Ibu Pertiwi memanggil’. Mereka juga hendak membagikan sembako di depan Istana pada 1 Februari 2024. Mahasiwa yang akan hadir dinyatakan bakal berjumlah 100 ribu orang dengan dress code pita hitam.
Di bagian bawah, tercantum logo-logo organisasi kemahasiswaan HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI, KAMMI, IMM, BEM UI, BEM UGM, BEM ITB, dan lain-lain. Tercantum pula narahubung orang bernama Aan serta Ketua BEM UI nonaktif Melki Sedek Huang.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, Faktanya pamflet yang beredar adalah hoaks. Ketua BEM UI nonaktif, Melki Sedek Huang, yang nomor ponselnya dicantumkan di bagian bawah poster digital itu, juga mengatakan tidak terlibat dengan rencana aksi ‘Geruduk Istana’. Dia sering mengalami pencatutan nama dalam rencana hoax semacam itu saat masih menjadi Ketua BEM UI tahun 2023.
“Ingin saya sampaikan bahwa saya tak terlibat sama sekali dalam demonstrasi 1 Februari tersebut. Saat ini saya sedang fokus di Forum Anomali (forum yang saya bentuk bersama Gielbran Ketua BEM UGM, Afiq Ketua BEM Paramadina, dan Haikal Ketua BEM Unpad) yang baru akan melaksanakan mimbar bebasnya di Jumat, 2 Februari nanti di depan MK. Saya tak tahu menahu sama sekali itu aksi apa dan mengapa ada pencatutan nama dan nomor telepon pribadi saya di sana,” kata Melki.
Dikutip dari detik.com, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM), Gielbran Muhammad Noor, juga memastikan kabar bohong perihal keikutsertaan pihaknya dalam rencana aksi Geruduk Istana. Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino, juga menepis rencana keikutsertaan pihaknya dalam aksi tersebut. Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom, menyatakan organisasinya tidak menghasilkan keputusan mengenai aksi Geruduk Istana, bahkan GMKI baru mengetahui ada rencana aksi Geruduk Istana tersebut.
“Ingin saya sampaikan bahwa saya tak terlibat sama sekali dalam demonstrasi 1 Februari tersebut. Saat ini saya sedang fokus di Forum Anomali (forum yang saya bentuk bersama Gielbran Ketua BEM UGM, Afiq Ketua BEM Paramadina, dan Haikal Ketua BEM Unpad) yang baru akan melaksanakan mimbar bebasnya di Jumat, 2 Februari nanti di depan MK. Saya tak tahu menahu sama sekali itu aksi apa dan mengapa ada pencatutan nama dan nomor telepon pribadi saya di sana,” kata Melki.
Dikutip dari detik.com, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM), Gielbran Muhammad Noor, juga memastikan kabar bohong perihal keikutsertaan pihaknya dalam rencana aksi Geruduk Istana. Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino, juga menepis rencana keikutsertaan pihaknya dalam aksi tersebut. Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom, menyatakan organisasinya tidak menghasilkan keputusan mengenai aksi Geruduk Istana, bahkan GMKI baru mengetahui ada rencana aksi Geruduk Istana tersebut.
Kesimpulan
Pamflet yang beredar mengenai aksi 100 ribu mahasiswa di depan Istana Negara dan Gedung MPR RI adalah hoaks. Informasi dalam pamflet tidak dapat dipercaya dan merupakan upaya penyebaran berita palsu.
Rujukan
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/54445/hoaks-aksi-100-ribu-mahasiswa-1-februari-2024-di-istana-negara-dan-gedung-mpr-ri/0/laporan_isu_hoaks
- https://news.detik.com/berita/d-7167886/beredar-poster-geruduk-istana-1-februari-bem-km-ugm-gmni-nyatakan-hoax
- https://www.merdeka.com/peristiwa/beredar-flayer-aksi-100-ribu-mahasiswa-depan-istana-eks-ketua-bem-ui-melki-ngaku-nama-teleponnya-dicatut-82271-mvk.html?screen=4
Hoaks Halaman Pendaftaran Bansos 2025 dari Kementerian Sosial
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2025
Berita
tirto.id - Informasi mengenai bantuan sosial (bansos) banyak beredar di media sosial. Banyak yang bermanfaat dan informatif, tapi tidak sedikit juga yang bermuatan penipuan.
Tirto menemukan sebuah unggahan di Facebook yang mencurigakan dan berpotensi modus penipuan. Unggahan dari akun "update bansos 2025" (arsip) pada 19 Januari 2025 tersebut membagikan sebuah tautan ke situs dengan poster di atasnya dengan narasi bansos uang tunai sebanyak Rp500 ribu.
"Untuk mendapatkan Bansos bulan Januari 2025 dengan cara klik link di bawah ⬇️⬇️," begitu tulis keterangan penyerta unggahan.
Sekitar dua hari sejak diunggah, unggahan tersebut mengumpulkan 59 tanda suka dan 20 komentar.
Menariknya, poster yang sama juga kami temukan dari unggahan akun "bantuan" berikut (arsip), namun narasinya adalah pendaftaran untuk bansos PKH dan BPNT.
Akun "bansos PKH 2024-2025" (arsip) juga menggunakan poster yang sama dengan narasi pengecekan daftar keikutsertaan. Akun "info bansos terupdate2025" (arsip) dan "Bansos Terbaru Tahun 2025" (arsip) dengan narasi yang berbeda-beda (meski cenderung mirip), yang menggunakan poster berlogo Indonesia Baik tersebut.
Unggahan-unggahan tersebut rata-rata mengumpulkan ratusan tanda suka dan puluhan komentar. Akun pengunggah juga menggunakan nama dan foto profil dengan embel-embel Kemensos. Melihat kolom komentar dari konten-konten tersebut, terdapat beberapa orang yang percaya dan menanyakan cara mendaftar program-program tersebut.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada program informasi soal pendaftaran maupun pencairan bansos tunai yang tersebar di Facebook tersebut?
Tirto menemukan sebuah unggahan di Facebook yang mencurigakan dan berpotensi modus penipuan. Unggahan dari akun "update bansos 2025" (arsip) pada 19 Januari 2025 tersebut membagikan sebuah tautan ke situs dengan poster di atasnya dengan narasi bansos uang tunai sebanyak Rp500 ribu.
"Untuk mendapatkan Bansos bulan Januari 2025 dengan cara klik link di bawah ⬇️⬇️," begitu tulis keterangan penyerta unggahan.
Sekitar dua hari sejak diunggah, unggahan tersebut mengumpulkan 59 tanda suka dan 20 komentar.
Menariknya, poster yang sama juga kami temukan dari unggahan akun "bantuan" berikut (arsip), namun narasinya adalah pendaftaran untuk bansos PKH dan BPNT.
Akun "bansos PKH 2024-2025" (arsip) juga menggunakan poster yang sama dengan narasi pengecekan daftar keikutsertaan. Akun "info bansos terupdate2025" (arsip) dan "Bansos Terbaru Tahun 2025" (arsip) dengan narasi yang berbeda-beda (meski cenderung mirip), yang menggunakan poster berlogo Indonesia Baik tersebut.
Unggahan-unggahan tersebut rata-rata mengumpulkan ratusan tanda suka dan puluhan komentar. Akun pengunggah juga menggunakan nama dan foto profil dengan embel-embel Kemensos. Melihat kolom komentar dari konten-konten tersebut, terdapat beberapa orang yang percaya dan menanyakan cara mendaftar program-program tersebut.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada program informasi soal pendaftaran maupun pencairan bansos tunai yang tersebar di Facebook tersebut?
Hasil Cek Fakta
Tirto mencoba mengakses tautan yang terdapat di tiap unggahan tersebut. Semua tautan tersebut mengarahkan ke halaman situs dengan tampilan yang mirip. Semuanya menampilkan poster dari Indonesia Baik soal bansos senilai Rp500 ribu, serta kolom formulir yang memintakan nama dan nomor telepon pengguna.
Halaman situs tersebut juga memuat beberapa logo badan atau kementerian, termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo, sekarang menjadi Komdigi), dan lain sebagainya. Namun, logo-logo tersebut hanya gambar (beberapa dengan resolusi rendah) yang tidak bisa diklik.
Dari keseluruhan halaman tersebut, bagian yang bisa diklik dan diisi hanya kolom nama dan nomor telepon.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian (1, 2, 3, 4, 5) menunjukkan, tautan-tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terkait dengan situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) yang bertanggung jawab terhadap pembagian bansos.
Domain atau alamat asal situs-situs tersebut bahkan tidak ada yang berakhiran .go.id, mengindikasikan situs tersebut tidak dikelola oleh pemerintah.
Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain.
Lebih lanjut, kami mencari informasi dari situs resmi Kemensos untuk mencari informasi soal pendaftaran dan pencairan bansos pada tahun 2025. Kami tidak menemukan narasi soal bansos Rp500 ribu seperti narasi dalam poster.
Kami justru menemukan informasi relevan dari situs Kemensos pada September 2022 lalu. Dalam unggahan tersebut, Kemensos menegaskan kalau tautan terkait pencairan atau pendaftaran bansos yang tersebar di media sosial bersifat hoaks.
"Kementerian sosial TIDAK PERNAH membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial," tulis keterangan dalam dalam artikel tersebut. Halaman tersebut juga memuat contoh tautan dan pesan berantai yang berisikan pesan bohong di media sosial.
Kemensos juga menjelaskan kalau penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah masyarakat yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Jika masyarakat layak menerima, namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah," begitu tulis keterangan resmi dari Kemensos.
Kemensos juga mengingatkan bahwa informasi soal bansos dapat diperiksa melalui situs resmi Kementerian Sosial ataupun akun media sosial resmi Kemensos. Dari halaman resmi Kemensos, akun media sosial resmi kementerian ini ada di Facebook, X, Instagram, TikTok, dan YouTube.
Secara khusus, di Facebook resmi Kemensos, tidak ada satupun informasi soal pendaftaran ataupun pencarian Bansos Rp500 ribu, pada tahun 2025 ini.
Kami kemudian mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) pada poster dengan logo Indonesia Baik yang tersebar di media sosial. Hasilnya, kami diarahkan ke unggahan Faceboook resmi IndonesiaBaik.Id (bercentang biru) dan situs Indonesia Baik yang mencantumkan poster tersebut. Poster tersebut dari Indonesia Baik dan diunggah pada September 2020.
Bantuan Bansos uang tunai Rp500 ribu tersebut disalurkan pada masa awal pandemi Covid-19 untuk 9 juta peserta Program Sembako yang tidak menerima PKH. Uang tunai Rp500 ribu per keluarga tersebut akan disalurkan pada kuartal tiga tahun 2020, berdasar informasi dari keterangan resmi Kemensos pada Agustus 2020. Adapun program tersebut termasuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah.
Poster tersebut juga telah digunakan secara berulang untuk menarasikan informasi hoaks. Tirto menemukan bantahan dari Komdigi. Dalam artikelnya pada 14 Oktober 2024, Komdigi memberi label hoaks untuk informasi yang tersebar di media sosial dengan poster yang sama.
Halaman situs tersebut juga memuat beberapa logo badan atau kementerian, termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo, sekarang menjadi Komdigi), dan lain sebagainya. Namun, logo-logo tersebut hanya gambar (beberapa dengan resolusi rendah) yang tidak bisa diklik.
Dari keseluruhan halaman tersebut, bagian yang bisa diklik dan diisi hanya kolom nama dan nomor telepon.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian (1, 2, 3, 4, 5) menunjukkan, tautan-tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terkait dengan situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) yang bertanggung jawab terhadap pembagian bansos.
Domain atau alamat asal situs-situs tersebut bahkan tidak ada yang berakhiran .go.id, mengindikasikan situs tersebut tidak dikelola oleh pemerintah.
Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain.
Lebih lanjut, kami mencari informasi dari situs resmi Kemensos untuk mencari informasi soal pendaftaran dan pencairan bansos pada tahun 2025. Kami tidak menemukan narasi soal bansos Rp500 ribu seperti narasi dalam poster.
Kami justru menemukan informasi relevan dari situs Kemensos pada September 2022 lalu. Dalam unggahan tersebut, Kemensos menegaskan kalau tautan terkait pencairan atau pendaftaran bansos yang tersebar di media sosial bersifat hoaks.
"Kementerian sosial TIDAK PERNAH membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial," tulis keterangan dalam dalam artikel tersebut. Halaman tersebut juga memuat contoh tautan dan pesan berantai yang berisikan pesan bohong di media sosial.
Kemensos juga menjelaskan kalau penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah masyarakat yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Jika masyarakat layak menerima, namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah," begitu tulis keterangan resmi dari Kemensos.
Kemensos juga mengingatkan bahwa informasi soal bansos dapat diperiksa melalui situs resmi Kementerian Sosial ataupun akun media sosial resmi Kemensos. Dari halaman resmi Kemensos, akun media sosial resmi kementerian ini ada di Facebook, X, Instagram, TikTok, dan YouTube.
Secara khusus, di Facebook resmi Kemensos, tidak ada satupun informasi soal pendaftaran ataupun pencarian Bansos Rp500 ribu, pada tahun 2025 ini.
Kami kemudian mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) pada poster dengan logo Indonesia Baik yang tersebar di media sosial. Hasilnya, kami diarahkan ke unggahan Faceboook resmi IndonesiaBaik.Id (bercentang biru) dan situs Indonesia Baik yang mencantumkan poster tersebut. Poster tersebut dari Indonesia Baik dan diunggah pada September 2020.
Bantuan Bansos uang tunai Rp500 ribu tersebut disalurkan pada masa awal pandemi Covid-19 untuk 9 juta peserta Program Sembako yang tidak menerima PKH. Uang tunai Rp500 ribu per keluarga tersebut akan disalurkan pada kuartal tiga tahun 2020, berdasar informasi dari keterangan resmi Kemensos pada Agustus 2020. Adapun program tersebut termasuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah.
Poster tersebut juga telah digunakan secara berulang untuk menarasikan informasi hoaks. Tirto menemukan bantahan dari Komdigi. Dalam artikelnya pada 14 Oktober 2024, Komdigi memberi label hoaks untuk informasi yang tersebar di media sosial dengan poster yang sama.
Kesimpulan
Hasil pemeriksa fakta menunjukkan informasi soal pendaftaran ataupun pencairan bansos tunai sebesar Rp500 ribu yang tersebar di Facebook pada tahun 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Tautan di yang terdapat di unggahan Facebook mengarahkan ke situs yang tidak terkait sama sekali dengan Kemensos. Pihak Kemensos juga telah menegaskan tautan pendaftaran/pencairan bansos yang beredar di media sosial adalah penipuan dan bukan berasal dari kementerian tersebut.
Gambar poster yang digunakan di media sosial adalah buatan Indonesia Baik pada tahun 2020. Konteks poster tersebut adalah bantuan tunai Rp500 ribu di awal masa pandemi Covid-19 bagi peserta program sembako yang tidak menerima PKH.
Tautan di yang terdapat di unggahan Facebook mengarahkan ke situs yang tidak terkait sama sekali dengan Kemensos. Pihak Kemensos juga telah menegaskan tautan pendaftaran/pencairan bansos yang beredar di media sosial adalah penipuan dan bukan berasal dari kementerian tersebut.
Gambar poster yang digunakan di media sosial adalah buatan Indonesia Baik pada tahun 2020. Konteks poster tersebut adalah bantuan tunai Rp500 ribu di awal masa pandemi Covid-19 bagi peserta program sembako yang tidak menerima PKH.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0wJu8DELt59NdsP2JAAkdAfE4pgjFsQtpK99kV1zF2rJ228fR6iwsw7WsXrhoC546l&id=61571839480180
- https://archive.ph/wip/faOVY
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0gfnpuVH9zpj19xa3ccpDWdxUUfGnoMqJGYdVhGU3aMYhL4wxxaHgGGvD1G7Vtxe5l&id=61570478591001
- https://archive.ph/wip/IF4jK
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0uYtzfwRNyQ5xFU7JTJzRqixuQdD15gzEeWrznSvNxLkv3uYyU21HQxkiZU9dxMgyl&id=61572246050872&__cft__[0]=AZVFUzVAW6Gwtmj077hl-S19XVrVecm3daXQ7RwDd-WFqWfH37aY-QcuwAM1xpSkfaqpV1-QTS4hUuSJw0ek44kW_v70--2OH2QCKH8zhAcda3G19uRGOe2bFaxddstgWdsLuKKClaFnJUVYkWQnVU9xVRz55kprXMkNg-dgSMt-6Q&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://archive.ph/wip/HaqXY
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02sVrhP3VyTYrFagcjC8HKoPQMHzWjmA85k1vEwAd243cqW4ucrxtgiz7rTjxdw897l&id=61571854781321&__cft__[0]=AZV_3dmfSwU56qVGEl3dKYteaiKEoz6GnLo1D9MvnnlNJmBZHXJkUq0dqmD3BY6bJpxkgqthXcuyU1f2bBh4ve6MOI2xCAIiLwjsW6r3WDE4MPO0cGy9uBSeWDu1r852_GPKbdZBu7inH2HQU8lzMXO1BFtS2mGWE4p7yuqcZMNcOQ&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://archive.ph/wip/SaJKw
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0xN4Gaizfxeft8vymMUP1wGCKpA914KHWXqDtV4aWQmuoVqJuoYgfQ1sjzMBJYv6yl&id=61571695666081&__cft__[0]=AZXQ9_QSULDS1BPFYfIOsUSyNs-x1dFL6TDRT2jirOp8fL4PztbrMAJy_7qGJpKS4hpoItHzP2Pqwt_fzlOU33esQeYOC_Maugdnia54P0uul21S8lGSw-9l0cyn9q4Rk15dPHV8k9r9bQ68bOx8chYBKci_gaFWO0ySJOnNnpoC6A&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://archive.ph/wip/zxjlF
- https://urlscan.io/result/4d0fda60-9d61-4bec-bfef-c854cbc5780b/
- https://urlscan.io/result/7baf296e-b15c-410a-a1e7-1664615e6adb/
- https://urlscan.io/result/aae18cd9-4ad9-4bef-b127-98af4cf4d742/
- https://urlscan.io/result/d1dc7cf7-1ea5-465b-8310-54c1b363df59/
- https://urlscan.io/result/d521263c-44c6-47b6-bac2-6ac94476229c/
- https://kemensos.go.id/infografis/sekretariat-jenderal/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
- https://www.facebook.com/KemsosRI/
- https://x.com/kemensosri
- https://www.instagram.com/kemensosri/
- https://www.tiktok.com/@kemensosri?_t=8kT6ZrHd24G&_r=1
- https://www.youtube.com/c
Halaman: 426/6662