• Keliru, Video Presenter KompasTV Nitia Anisa dalam Tayangan Promosi Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/11/2024

    Berita



    Dua video beredar di Facebook akun ini [ arsip ] dan ini berisi klaim bahwa KompasTV tayangkan promosi judionline Surya 898.  

    Video itu memperlihatkan presenter berita KompasTV, Nitia Anisa, yang mengenakan pakaian merah tengah membacakan berita. Kemudian, video pertama menampilkan dua orang pria memberikan testimoni. Sementara video kedua menampilkan selebriti Raffi Ahmad yang menceritakan investasinya pada sebuah aplikasi perjudian, disertai keunggulan-keunggulan usaha tersebut.



    Namun, benarkah kedua video itu memperlihatkan KompasTV menayangkan promosi judionline?

    Hasil Cek Fakta



    Wakil Pemimpin Redaksi KompasTV Martian Damanik mengatakan bahwa video yang beredar tersebut adalah konten hoaks. “Hoaks,” ujarnya melalui pesan, 5 November 2024.

    Tempo juga menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Yandex dan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) pendeteksideepfake, untuk memverifikasi kedua video tersebut. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video

    Video 1



    Kedua video menampilkan presenter berita KompasTV, Nitia Anisa. Video serupa ditemukan di saluran YouTube KompasTV yang diunggah 10 September 2020. Video berkaitan dengan kompetisi yang digelar untuk memperingati HUT Kompas TV, bukan tentang judionline. 

    Selain itu, bila diperhatikan, di saat-saat tertentu terdeteksi ketidaksinkronan antara gerak bibir orang dalam video itu dengan suara yang keluar dari video. Misalnya, pada detik ke-12, gerak bibir Nitia Anisa seakan berkata huruf u, namun suara yang keluar kata “bet terendah.”

    Hal itu menjadi salah satu ciri-ciri video yang dihasilkan dengandeepfake. Yakni, ketidaksesuaian gerak orang dalam video, dengan suara yang keluar atau gerak badan lainnya.

    Video 2



    Video ini aslinya pernah ditayangkan oleh kanal YouTube CNN Indonesia berjudul “Deretan Mobil Mewah di Kampung YouTuber Bondowoso” pada 26 Oktober 2021.

    Tayangan CNN Indonesia itu menyebut Dusun Ploso, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso Jawa Timur yang ekonomi warganya mulai berubah seiring aktivitas sehari-hari menjadi YouTuber. Pria dalam video ini adalah warga Dusun Ploso bernama Sihon. Dia mengatakan bahwa sejak menjadi YouTuber, ia dapat meraih satu persatu keinginannya seperti membeli mobil, membangun rumah dan memberangkatkan umroh orang tuanya. 

    Sama sekali dalam pernyataannya ia tidak menyebut tentang situs judionline Surya 898. Analisa pemeriksadeepfake berbasis AI dari Truemedia.org menyatakan video pertama memiliki bukti kuat telah dimanipulasi menggunakan AI ataudeepfake. Tampilan wajah 99 persen telah dimanipulasi, sementara suaranya 100 persen dihasilkan AI.

    Video 3



    Video kedua juga berstatus terbukti kuat hasil rekayasadeepfake, sebagaimana analisa Truemedia.org. Kemungkinan terjadi manipulasi wajah dan suara sama-sama sebesar 99 persen.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tayangan KompasTV berupa promosi judionline, adalah klaim yang keliru.

    Dalam video aslinya, sesungguhnya presenter berita KompasTV Nitia Anisa sedang menginformasikan lomba yang diadakan saluran TV tersebut. Namun videonya telah direkayasa sehingga seakan-akan sedang membaca berita tentang promosi judionline.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Benar, Video Pembagian Amplop dan Poster Pasangan Calon Bupati di Pamekasan, Madura

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/11/2024

    Berita



    Tempo menerima permintaan dari pembaca untuk memverifikasi video pembagian amplop dan poster salah satu pasangan calon bupati Pamekasan kepada warga dan ditempel di dinding dan bangku sekolah. 

    Video yang beredar telah diarsipkan berikut ini arsip 1, arsip 2



    Benarkah dua video tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video tersebut dengan meminta keterangan institusi terkait. Sebagai disclaimer, pemeriksaan fakta ini hanya terbatas pada materi video yang beredar di media sosial. Tempo tidak melakukan pemeriksaan fakta mengenai siapa yang melakukan perbuatan tersebut dan apakah memenuhi tindak pidana pemilu seperti benar tidaknya terjadi politik uang, sebab penyelidikan atas tindakan itu menjadi kewenangan aparat penegak hukum.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, poster yang terdapat pada kedua video tersebut merupakan bahan kampanye pasangan Calon Bupati KH Kholilurrahman dan Calon Wakil Bupati Sukriyanto pada Pilkada 2024, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Pasangan KH Kholilurrahman-Sukriyanto mengidentifikasi diri dengan akronim KHARISMA.

    Foto: Madura Post

    Kepada Tempo, Ketua Bawaslu Kabupaten Pamekasan, Sukma Firdaus membenarkan video pembagian amplop putih dan poster tersebut terjadi di Pamekasan. Poster tersebut milik pasangan calon nomor urut 2, KH Kholilurrahman-Sukriyanto (Kharisma). “Video pertama itu sudah kami laporkan ke Polres Pamekasan sebagai pelanggaran pidana pilkada (Pemilu),” kata Sukma.

    Sukma enggan menjelaskan bentuk pidana pemilu yang dilakukan pasangan nomor urut 2 tersebut. Ia juga tidak memberi jawaban saat ditanya terkait lokasi kejadian. “Karena sudah di kepolisian, silakan langsung ke Humas Polres,” katanya melanjutkan.  

    Saat ditanya tentang video yang menunjukan poster pasangan Kharisma yang ditempel di meja dan dinding sekolah, ia mengatakan baru mengetahui informasinya. “Saya baru tahu video ini darisampeyan(anda),” ucapnya.

    Penelusuran Tempo menunjukkan bahwa video tersebut diduga berlokasi di sebuah sekolah dasar di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Ini terlihat dari tulisan pada meja dalam video tersebut.



    Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto kepada Tempo mengatakan Polres telah menerima laporan Bawaslu Kabupaten Pamekasan. “Betul, sudah laporan ke SPKT dan sedang  ditindak lanjuti oleh Gakkumdu Polri. Saat ini masih pemanggilan saksi-saksi,” kata Sugiarto.

    Ketua Tim Hukum Pasangan Kharisma, Wahyudi, mengaku telah mengetahui dan mengikuti proses hukum di Polres Pamekasan. “Nah, terkait dengan dugaan adanya money politics seperti yang ada di video tersebut, itu sebenarnya acara hajatan keluarga bersama warga sekitar warga pada sekitar di desa Bujur Timur Kecamatan Batumarmar Pamekasan, 16 Oktober 2024 malam,” kata Wahyudi.

    Namun ia mengatakan, pembagian amplop dan stiker tersebut dilakukan atas inisiatif warga karena kegiatan tersebut bukan agenda kampanye resmi dari relawan.

    Terkait video yang menunjukkan stiker pasangan calon Kharisma yang tertempel di meja, buku dan dinding sekolah, Wahyudi mengaku telah melakukan penelusuran lapangan.

    “Soal stiker kampanye di sekolah, tentu kami sangat menyayangkan dan telah melakukan pendalaman ke lapangan untuk mencari tahu kebenaran dan motifnya. Dugaan kami iniblack campaign,” katanya.

    Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pasal 280, ayat 1 menyebutkan “Pelaksana, peserta, dan tim Kampanye Pemilu dilarang: menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan. Pelanggaran terhadap pasal 280, diatur dalam  pasal 521 dan pasal 523 ayat (1) yaitu  ancaman pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp24 juta.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video pembagian amplop dan poster pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Pamekasan nomor urut 2 adalahbenar.

    Bawaslu dan Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Polres Pamekasan membenarkan mengenai video pertama. Mereka sedang menangani kasus tersebut. Sedangkan video kedua,  Ketua Tim Hukum Pasangan Kharisma, Wahyudi, mengatakan timnya telah melakukan penelusuran di lapangan.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Tangkapan Layar Artikel “UAS Ajak Umatnya Kalau Belanja ke Warung Tanyakan Dulu Apa Agamanya”

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 06/11/2024

    Berita

    Akun X/Twitter @elsaday__ (JR) pada Sabtu, 2/11/2024 membagikan foto (arsip cadangan) yang sudah dilihat 1.897 ribu kali per tangkapan layar (screenshot) dibuat dengan narasi:

    “” I’M SO MAD”
    yang ketawa masuk neraka 😝
    .
    .
    .”

    Hasil Cek Fakta

    * HLBK/HDU (Hoaks Lama Bersemi Kembali/Hoaks Daur Ulang), sudah pernah diklarifikasi sebelumnya pada 2019 lalu. Dipelesetkan menjadi “detakNews”, faktanya tidak ada artikel dengan judul tersebut yang dimuat di detikNews.

    * Masuk ke kategori parodi (satire or parody) karena tangkapan layar yang dibagikan adalah hasil suntingan/editan untuk keperluan parodi.

    Kesimpulan

    Post/cuitan yang menyebarkan tangkapan layar dengan klaim "UAS Ajak Umatnya Kalau Belanja ke Warung Tanyakan Dulu Apa Agamanya" masuk ke kategori parodi (satire or parody) karena tangkapan layar yang dibagikan adalah hasil suntingan/editan untuk keperluan parodi, faktanya tidak ada artikel dengan judul tersebut yang dimuat di detikNews.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Dedi Mulyadi Bagi-Bagi Uang dan THR Puluhan Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/11/2024

    Berita

    tirto.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan dilakukan serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Seiring dengan semakin dekatnya hari pencoblosan pada 27 November mendatang, berseliweran unggahan bagi-bagi uang yang mengatasnamakan sejumlah calon kepala daerah.

    Tirto sebelumnya sempat memeriksa klaim berbagi uang yang menyeret nama Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Rano Karno, dan Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dengan model yang serupa, baru-baru ini juga beredar video TikTok yang mengatasnamakan salah satu Cagub Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan dinarasikan sedang berbagi duit.

    Akun TikTok “kangdedymulyadi00” menyebarkan narasi ini dalam bentuk klip singkat. Dalam cuplikan itu Dedi tampak mengenakan baju putih dan berdiri berjejeran dengan dua pria. Dalam video itu terpampang kata acak, yang mana masyarakat diminta untuk menyusunnya dengan benar agar mendapat hadiah.

    “Sampai saat ini belum ada yang bisa, nyusun nama kota di atas dengan benar, saya transfer 50jt,” tulis teks di bagian bawah video.

    Belum sampai 24 jam beredar di TikTok, video yang diunggah pada Selasa (11/5/2024) ini sudah ditonton sebanyak 6.682 kali, disimpan oleh 69 orang, dan disukai oleh 252 warganet. Klaim yang sama juga disebarkan oleh akun TikTok lain yang mencatut nama Dedi, yakni “kang.dedi.mulyadi56”.

    Akun “kang.dedi.mulyadi56” bahkan menyebut kalau Dedi akan berikan Tunjangan Hari Raya (THR) senilai Rp30 juta bagi siapa saja yang mendokan dirinya.

    Lantas, benarkah informasi bagi-bagi uang dan THR dari akun yang diklaim Dedi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk memverifikasi unggahan yang berlalu-lalang, Tim Riset Tirto mencoba mengunjungi akun Instagram resmi @dedimulyadi71 yang bercentang biru. Dari situ, kami tak menemukan adanya postingan soal bagi-bagi uang seperti narasi yang tersebar.

    Begitu pula saat Tirto mengecek akun TikTok @dedimulyadiofficial. Hasilnya, kami tak menjumpai adanya informasi yang mengonfirmasi acara bagi-bagi uang. Unggahan terakhir Dedi di TikTok, pada Selasa (11/5/2024), yakni sebuah pagelaran, seperti bisa dilihat di sini.

    Akun TikTok asli Dedi juga memiliki 1,8 juta pengikut, per Selasa (11/5/2024), tidak hanya ratusan atau ribuan seperti beberapa akun palsu yang beredar. Akun TikTok resmi Dedi juga tidak mencantumkan nomor WhatsApp dalam bionya, sehingga unggahan yang mengarahkan untuk menghubungi nomor WhatsApp bisa jadi berujung pada penipuan.

    Sebagai tambahan informasi, Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat maju sebagai cagub didampingi oleh Erwan Setiawan. Dedi Mulyadi diusung Partai Gerindra dan Golkar untuk maju menjadi Cagub Jawa Barat. Selain kedua partai tersebut, Dedi juga didukung partai lain, seperti Partai Demokrat, PSI, PBB, Partai Umat, Partai Hanura, Perindo, PKN, PRIMA, Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Buruh.

    Beberapa hasil survei menunjukkan elektabilitas paslon nomor 4 ini tertinggi dibanding rival-rivalnya di Pilkada Jawa Barat. Di Kabupaten Ciamis, menurut hasil survei LSI Denny JA yang dirilis Senin (4/11/2024), elektabilitas Dedi-Erwan mencapai 67,7 persen.

    Posisi berikutnya ditempati pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan elektabilitas 10 persen, Acep Adang-Gita 9,5 persen, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 8,8 persen, dan yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 4 persen.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa unggahan media sosial yang berisi klaim Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bagi-bagi uang dan tunjangan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Tirto tak menjumpai adanya informasi resmi yang memverifikasi narasi tersebut dan tak menemukan adanya unggahan soal bagi-bagi uang di akun Instagram dan TikTok asli Dedi Mulyadi. Unggahan terakhir TikTok @dedimulyadiofficial, pada Selasa (11/5/2024), yakni sebuah pagelaran.

    Akun TikTok asli Dedi juga memiliki 1,8 juta pengikut, per Selasa (11/5/2024), tidak hanya ratusan atau ribuan seperti sejumlah akun palsu yang beredar. Akun TikTok resmi Dedi tidak mencantumkan nomor WhatsApp dalam bionya.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini