• [BENAR] Penjelasan Airnav Indonesia terkait Kabar Mengenai Kondisi Bandara SIS Al-Jufrie di Palu yang Tidak Kondusif

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/10/2018

    Berita

    Beredar kabar mengenai kondisi Bandara SIS Al-Jufrie di Palu yang tidak kondusif, di media sosial. Dalam kabar tersebut berisi tentang adanya penghentian sementara penerbangan dari Makassar ke Palu dan sebaliknya, para warga yang ingin keluar dari Palu sudah masuk sampai ke landasan hingga menyebabkan pesawat dari palu tertahan. Pesawat yang akan ke Palu juga tidak bisa mendarat.

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi kabar yang semakin merebak itu, pihak AirNav Indonesia membantah kabar tersebut. AirNav menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoax. Manajer Humas AirNav Yohannes Sirait mengatakan hingga saat ini kondisi di apron bandara terpantau aman. “Info yang beredar tersebut hoax, sampai saat ini apron aman. Pesawat landing pun aman. Memang terjadi penumpukan, tapi di luar, tidak sampai apron,” kata Yohanes kepada detikFinance, Senin (1/10/2018).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BENAR] “Mengenal Likuifaksi, Fenomena ‘Tanah Bergerak’ Gempa Palu”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/10/2018

    Berita

    Gempa bumi yang mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) memunculkan fenomena tanah bergerak atau likuifaksi. Fenomena tersebut diketahui terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah.

    Hasil Cek Fakta

    Dewan penasehat Ikatan Ahli Geologi Indonesia Rovicky Dwi Putrohari menjelaskan likuifaksi terjadi karena adanya getaran gempa, bukan karena tsunami. Fenomena ini menurutnya banyak dan hampir semua fenomena kegempaan muncul likuifaksi. “Likuifaksi terjadi karena ada getaran gempa yang memicu terjadinya fraksi (butiran) kasar yang terkumpul di bawah dan butiran halus serta air akan keluar,” jelas Rovicky kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Minggu (30/9).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BENAR] Pihak Kepolisian Bantah Infromasi Modus Hipnotis Dua Orang Pria Berbaju Pancasila Untuk Bencana Gempa Palu

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/10/2018

    Berita

    Belum lama ini, beredar pesan berantai soal hipnotis bermodus meminta bantuan untuk korban gempa Palu. Kabar itu beredar lewat broadcast WhatsApp maupun media sosial. Ada foto dua orang laki-laki berjaket hijau dan membawa map sedang berjalan di trotoar. Dalam pesan berantai yang beredar menyebut bahwa kedua orang tersebut merupakan komplotan modus kejahatan hipnotis dengan berpura-pura meminta sumbangan untuk korban benca gempa di Palu.

    Hasil Cek Fakta

    Kapolres Tapin AKBP Bagus Suseno menyebut broadcast itu hoax. “Kami telah membahas tentang informasi yang viral itu ternyata hoax karena di Bungur tidak ada trotoar. Namun, kami tetap meminta masyarakat waspada dan memberikan sumbangan melalui pihak-pihak yang tepercaya,” kata AKBP Bagus saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (1/10/2018). Sekedar informasi, isu serupa mengenai hal ini juga pernah beredar pada bulan februari 2018 lalu, hanya saja pada saat itu adalah modus hipnotis dua orang berbaju pancasila yang berpura-pura meminta sumbangan untuk bencana banjir di Jatiasih, Bekasi.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BERITA] “Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Laporkan Akun Facebook ke Polisi”

    Sumber: Kompas.com
    Tanggal publish: 03/10/2018

    Hasil Cek Fakta

    Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin melaporkan dugaan pencemaran bama baik terhadap Jokowi ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/10/2018). Pencemaran nama baik itu diduga dilakukan oleh akun facebook bernama Azmiey Ariezha. Laporan Polisi No: LP/B/1221/X/2018/BARESKRIM, atas dugaan melakukan tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik melalui Media Elektronik terhadap Presiden Jokowi yang juga menjadi Calon presiden (Capres) pada Pilpres 17 April 2019,” ucap Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (2/10/2018). Dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Jokowi dilakukan pemilik akun facebook tersebut dengan cara menggambarkan bentuk tubuh sejenis binatang atau makhluk lainnya yang menakutkan dan dengan wajah Jokowi. Pemilik akun lalu mengunggah dan menyebarkan gambar tersebut sehingga dapat diketahui oleh publik.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini