Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Lowongan Kerja Bantu Program Makan Bergizi Gratis di Setiap Kecamatan
Sumber:Tanggal publish: 27/12/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan lowongan kerja untuk membantu program makan bergizi gratis di setiap kecamatan. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 Desember 2024.
Berikut isi postingannya:
"RESMI DIBUKA!!!REKRUTMEN PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS PROGRAM PRABOWO GIBRAN 2025!RESMI DIBUKA HARI INI
Posisinya sudah sesuai yang di jelasin digambar
Lowongan pekerjaan
Terbuka untuk
•Usia 18-50 tahun
•Lulusan SMA/sederajat, D3, S1/D4 dan S2.
•Gaji 3-15jta/Bulan
•Penempatan sesuai Domisili/Daerah Peserta
•Daftar Online sekarang juga Lebih Mudah
•Login dengan akun Telegram
•Klik Link yg sudah di sediakanIngat Pendaftaran Gratiisss!!!Daftar Sekarang Juga"
Postingan itu juga disertai poster penawaran gaji mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 7 juta.
Lalu benarkah postingan lowongan kerja untuk membantu program makan bergizi gratis di setiap kecamatan?
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka website resmi Badan Gizi Nasional (BGN), BGN.go.id. Di sana tidak terdapat informasi terkait lowongan pekerjaan seperti dalam postingan.
BGN justru meminta masyarakat mewaspadai sejumlah tawaran maupun informasi yang mencatut lembaga tersebut yang viral di media sosial. Pernyataan tersebut diunggah di website resmi mereka pada 24 Desember 2024.
"Sehubungan dengan adanya laporan dari masyarakat mengenai oknum yang mengaku sebagai petugas Badan Gizi Nasional, kami menyampaikan hal-hal berikut:
1. Badan Gizi Nasional tidak pernah meminta biaya atau donasi dalam bentuk apa pun terkait program-program kami.
2. Petugas resmi Badan Gizi Nasional selalu dilengkapi dengan dokumen tugas yang dapat diverifikasi.
3. Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum yang mencemarkan nama baik lembaga ini.
Kami menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak ragu melaporkan kejadian mencurigakan. Informasi dan klarifikasi resmi hanya dapat diperoleh melalui website resmi (www.bgn.go.id) atau media sosial resmi kami di
IG :@badangizinasional.ri ;
Tiktok : @badangizinasional.ri"
Penelusuran dilanjutkan dengan membuka tautan link yang disertakan dalam postingan lowongan kerja yang mencatut nama BGN. Di sana masyarakat justru diminta memasukkan sejumlah data pribadi termasuk nomor Telegram dalam website yang tidak jelas asal-usulnya.
Sangat berbahaya jika kita mengunggah data pribadi pada website sepert itu. Pasalnya, ini merupakan indikasi pencurian data dan juga bisa terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Kesimpulan
Postingan tautan lowongan kerja untuk membantu program makan bergizi gratis di setiap kecamatan adalah hoaks.
Rujukan
Cek Fakta: Isu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware Bank BRI, Benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 27/12/2024
Berita
Suara.com - Belakangan ini, media sosial ramai dengan kabar bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi korban serangan ransomware oleh kelompok peretas Bashe.
Namun, berbagai pihak telah memberikan klarifikasi dan menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Berikut adalah fakta-fakta berdasarkan penelusuran:
1. Klarifikasi dari Menkomdigi Meutya Hafid
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan tidak ada kebocoran data di sektor perbankan, termasuk BRI.
Informasi ini diperoleh setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“BSSN menyatakan tidak ada peretasan. Artinya, kebocoran akibat peretasan tidak terjadi,” ujar Meutya pada Sabtu (21/12/2024).
Meutya juga menyebut bahwa jika ada dugaan kebocoran, kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian manusia (human error) atau oknum yang sengaja membocorkan data.
2. Pernyataan Pakar Keamanan Siber
Pakar keamanan siber sekaligus Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, menyatakan bahwa isu ransomware terhadap BRI adalah hoaks.
Temuan penting data yang diklaim diretas oleh grup Bashe ternyata identik dengan dokumen yang sudah diunggah di Scribd pada September 2020.
Akun FalconFeeds.io, yang pertama kali menyebarkan informasi serangan, telah mengklarifikasi bahwa laporan tersebut tidak valid.
Tidak ada gangguan operasional pada layanan perbankan dan mobile banking BRI, berbeda dengan kasus ransomware di Bank Syariah Indonesia sebelumnya.
Pratama juga menyimpulkan bahwa ini adalah upaya peretas untuk memeras BRI dengan klaim palsu.
3. Analisis Teguh Aprianto, Pendiri Ethical Hacker Indonesia
Teguh Aprianto menyebut isu ransomware terhadap BRI sebagai "lelucon."
Bukti yang diajukan Bashe berupa satu file Excel dengan 100 baris data ternyata berasal dari dokumen lama di Scribd dan PDFCoffee.
Teguh menilai klaim tersebut menunjukkan ketidakseriusan grup peretas.
4. Tidak Ada Bukti Kebocoran atau Serangan Siber
Laporan investigasi menunjukkan tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa BRI menjadi korban ransomware. Pemerintah dan pakar siber sepakat bahwa isu ini hanyalah kabar bohong yang menyebar di media sosial.
Namun, berbagai pihak telah memberikan klarifikasi dan menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Berikut adalah fakta-fakta berdasarkan penelusuran:
1. Klarifikasi dari Menkomdigi Meutya Hafid
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan tidak ada kebocoran data di sektor perbankan, termasuk BRI.
Informasi ini diperoleh setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“BSSN menyatakan tidak ada peretasan. Artinya, kebocoran akibat peretasan tidak terjadi,” ujar Meutya pada Sabtu (21/12/2024).
Meutya juga menyebut bahwa jika ada dugaan kebocoran, kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian manusia (human error) atau oknum yang sengaja membocorkan data.
2. Pernyataan Pakar Keamanan Siber
Pakar keamanan siber sekaligus Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, menyatakan bahwa isu ransomware terhadap BRI adalah hoaks.
Temuan penting data yang diklaim diretas oleh grup Bashe ternyata identik dengan dokumen yang sudah diunggah di Scribd pada September 2020.
Akun FalconFeeds.io, yang pertama kali menyebarkan informasi serangan, telah mengklarifikasi bahwa laporan tersebut tidak valid.
Tidak ada gangguan operasional pada layanan perbankan dan mobile banking BRI, berbeda dengan kasus ransomware di Bank Syariah Indonesia sebelumnya.
Pratama juga menyimpulkan bahwa ini adalah upaya peretas untuk memeras BRI dengan klaim palsu.
3. Analisis Teguh Aprianto, Pendiri Ethical Hacker Indonesia
Teguh Aprianto menyebut isu ransomware terhadap BRI sebagai "lelucon."
Bukti yang diajukan Bashe berupa satu file Excel dengan 100 baris data ternyata berasal dari dokumen lama di Scribd dan PDFCoffee.
Teguh menilai klaim tersebut menunjukkan ketidakseriusan grup peretas.
4. Tidak Ada Bukti Kebocoran atau Serangan Siber
Laporan investigasi menunjukkan tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa BRI menjadi korban ransomware. Pemerintah dan pakar siber sepakat bahwa isu ini hanyalah kabar bohong yang menyebar di media sosial.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Berdasarkan klarifikasi dari Menkomdigi, BSSN, dan pakar keamanan siber, isu kebocoran data atau serangan ransomware terhadap BRI adalah tidak benar.
Informasi ini hanya upaya peretas untuk menimbulkan kekhawatiran publik dan memeras pihak bank.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi dari sumber yang tidak jelas dan selalu memverifikasi berita sebelum menyebarkannya.
Informasi ini hanya upaya peretas untuk menimbulkan kekhawatiran publik dan memeras pihak bank.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi dari sumber yang tidak jelas dan selalu memverifikasi berita sebelum menyebarkannya.
Cek Fakta: Prabowo Marah ke Gibran karena Program 'Lapor Mas Wapres'
Sumber:Tanggal publish: 27/12/2024
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang menyampaikan narasi bahwa Presiden Prabowo marah atas program "Lapor Mas Wapres".
Akun TikTok “suamii_kuu” pada Selasa (17/12/2024) membagikan video tersebut dengan narasi sebagai berikut:
“Prabowo Marah. Prabowo merasa tidak dihormati. Mulai gawat ini di Istana, sperti pendulunya..yg sesukanya berbuat.”
“Terungkap alasan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak dipanggil Presiden Prabowo Subianto. Hari ini kemarahan kubu Prabowo terhadap manuver yang dilakukan oleh Gibran nampaknya sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi, karena ketika Gibran membuka posko pengaduan “Lapor Mas Wapres”, ini ternyata tidak ada koordinasi, tidak bilang siapa-siapa, tiba-tiba muncul begitu saja. Jadi, Wapres mengambil suatu sikap politik sendiri tanpa koordinasi dan tanpa izin dengan Presidennya. Ini, denger-denger, membuat marah dan kecewa kelompok kubu Presiden Prabowo, karena ya seperti tidak dihargai gitu.”
Terpantau pada Senin (23/12/2024) unggahan TikTok tersebut telah disukai oleh hampir 50.000 pengguna dan dibagikan ulang 6.500-an kali.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Akun TikTok “suamii_kuu” pada Selasa (17/12/2024) membagikan video tersebut dengan narasi sebagai berikut:
“Prabowo Marah. Prabowo merasa tidak dihormati. Mulai gawat ini di Istana, sperti pendulunya..yg sesukanya berbuat.”
“Terungkap alasan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak dipanggil Presiden Prabowo Subianto. Hari ini kemarahan kubu Prabowo terhadap manuver yang dilakukan oleh Gibran nampaknya sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi, karena ketika Gibran membuka posko pengaduan “Lapor Mas Wapres”, ini ternyata tidak ada koordinasi, tidak bilang siapa-siapa, tiba-tiba muncul begitu saja. Jadi, Wapres mengambil suatu sikap politik sendiri tanpa koordinasi dan tanpa izin dengan Presidennya. Ini, denger-denger, membuat marah dan kecewa kelompok kubu Presiden Prabowo, karena ya seperti tidak dihargai gitu.”
Terpantau pada Senin (23/12/2024) unggahan TikTok tersebut telah disukai oleh hampir 50.000 pengguna dan dibagikan ulang 6.500-an kali.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) terhadap kata “tanggapan Prabowo terkait program Lapor Mas Wapres” di kolom pencarian Google, hasilnya mengarah ke pemberitaan tempo.co “Jadi Jubir PCO Prabowo, Prita Laura Bilang Lapor Mas Wapres Bukan Program Gibran Pribadi”.
Ketika dilakukan penelusuran dengan kata kunci “Gibran dipanggil mendadak Prabowo”, ditemukan pemberitaan tribunnews.com “Terungkap Alasan Gibran Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Sudahi Pertemuan dengan PM Singapura”.
Berdasarkan informasi yang didapat dari artikel yang tayang Kamis (7/11/2024) itu, diketahui Gibran, yang saat itu sedang menyambut kedatangan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, dipanggil mendadak oleh Prabowo untuk mengikuti rapat Kabinet Paripurna.
Ketika menelusuri kata kunc “Sidang Paripurna Perdana Presiden Prabowo” ke kolom pencarian YouTube. Ditemukan video dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, yang mana isinya sama sekali tak mendukung klaim.
Ketika dilakukan penelusuran dengan kata kunci “Gibran dipanggil mendadak Prabowo”, ditemukan pemberitaan tribunnews.com “Terungkap Alasan Gibran Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Sudahi Pertemuan dengan PM Singapura”.
Berdasarkan informasi yang didapat dari artikel yang tayang Kamis (7/11/2024) itu, diketahui Gibran, yang saat itu sedang menyambut kedatangan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, dipanggil mendadak oleh Prabowo untuk mengikuti rapat Kabinet Paripurna.
Ketika menelusuri kata kunc “Sidang Paripurna Perdana Presiden Prabowo” ke kolom pencarian YouTube. Ditemukan video dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, yang mana isinya sama sekali tak mendukung klaim.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan berisi klaim “Prabowo marah karena Gibran bikin program Lapor Mas Wapres” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Hoaks Foto Helikopter Israel Ditembak Jatuh di Lebanon
Sumber:Tanggal publish: 27/12/2024
Berita
tirto.id - Eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah terus memanas memasuki akhir 2024. Aksi saling serang makin tidak terkendali setelah Hizbullah, organisasi Islam Syiah di Lebanon, turut melancarkan serangan ke Tel Aviv, Ibu Kota Israel, pada sekitar akhir November 2024 lalu, mengutip Kompas.com.
Berkembangnya narasi konflik tersebut juga kemudian menyebarkan berbagai informasi di media sosial. Tirto menemukan sebuah unggahan di Facebook yang mendapat banyak perhatian.
“Mendesak: Sebuah helikopter Israel ditembak jatuh di daerah #Khiam di Lebanon selatan ketika sedang mengangkut sejumlah korban tewas dan terluka dari tentara Zionis,” begitu bunyi unggahan aku “Umat Akhir” pada 23 November 2024 (arsip).
Dalam unggahan tersebut terdapat sebuah foto yang menunjukkan serupa helikopter yang mengeluarkan asap. Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 44 tanda suka dan enam tanda hati, serta tiga buah komentar.
Unggahan serupa juga tersebar di X (dulu Twitter), dari unggahan akun @SilentlySirs (arsip) juga pada 23 November 2024. Unggahan ini berisikan narasi yang gambar helikopter berasap dengan keterangan teks yang menyebut helikopter Israel ditembak jatuh di Kota Khiam, Lebanon.
Cuitan ini menyebut kalau penembakan terjadi saat helikopter tersebut sedang membawa sejumlah mayat dan tentara Israel yang terluka. Cuitan di X mengumpulkan setidaknya 220 ribu pembaca, 2.250 unggahan ulang, dan 12 ribu lebih tanda suka.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar foto yang tersebar di media sosial menunjukkan penembakan jatuh pesawat Israel di Kota Khiam?
Berkembangnya narasi konflik tersebut juga kemudian menyebarkan berbagai informasi di media sosial. Tirto menemukan sebuah unggahan di Facebook yang mendapat banyak perhatian.
“Mendesak: Sebuah helikopter Israel ditembak jatuh di daerah #Khiam di Lebanon selatan ketika sedang mengangkut sejumlah korban tewas dan terluka dari tentara Zionis,” begitu bunyi unggahan aku “Umat Akhir” pada 23 November 2024 (arsip).
Dalam unggahan tersebut terdapat sebuah foto yang menunjukkan serupa helikopter yang mengeluarkan asap. Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 44 tanda suka dan enam tanda hati, serta tiga buah komentar.
Unggahan serupa juga tersebar di X (dulu Twitter), dari unggahan akun @SilentlySirs (arsip) juga pada 23 November 2024. Unggahan ini berisikan narasi yang gambar helikopter berasap dengan keterangan teks yang menyebut helikopter Israel ditembak jatuh di Kota Khiam, Lebanon.
Cuitan ini menyebut kalau penembakan terjadi saat helikopter tersebut sedang membawa sejumlah mayat dan tentara Israel yang terluka. Cuitan di X mengumpulkan setidaknya 220 ribu pembaca, 2.250 unggahan ulang, dan 12 ribu lebih tanda suka.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar foto yang tersebar di media sosial menunjukkan penembakan jatuh pesawat Israel di Kota Khiam?
Hasil Cek Fakta
Tim riset Tirto melakukan penelusuran fakta dengan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search), terhadap gambar helikopter tersebut. Hasil pencarian mengarahkan ke sejumlah artikel ataupun konten serupa di media sosial.
Menariknya beberapa hasil pencarian teratas menyebut kalau foto yang digunakan tersebut berasal dari kejadian tahun 2019. Artikel dari The Times of Israel bertanggal 20 Mei 2019 juga menggunakan foto tersebut. Keterangan foto juga menyebut kalau kejadian tersebut terjadi sekitar lima tahun lalu.
“Helikopter Israel melepaskan suar di atas Jalur Gaza beberapa jam setelah roket dari daerah kantong Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv dan melukai tujuh orang, yang menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi yang lebih parah,” begitu keterangan deskripsi gambar tersebut. Keterangan gambar juga menyebut kejadian tersebut pada 25 Maret 2019 dan diabadikan oleh fotografer AFP Mohammed Abed. Foto tersebut juga diperjualbelikan di Getty Images.
Kami juga menemukan unggahan serupa digunakan artikel CNN Indonesia berikut. Artikel pada tahun 2020 ini menggunakan foto ilustrasi yang sama. Dari kredit fotonya, diketahui kalau ini adalah foto yang sama dari Fotografer AFP Mohammed Abed.
Kami mencoba mencari foto tersebut dari arsip AFP dan menemukannya di sini. Deskripsi foto berisi informasi yang sama, hanya terdapat informasi pelengkap yang menyebut Israel melancarkan serangan terhadap sasaran Hamas di Gaza, beberapa jam setelah roket dari Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv dan melukai tujuh orang. Informasi lengkap dari foto menyebut kalau foto diambil di Kota Gaza pada 25 Maret 2024, tepatnya pukul 18.42 waktu universal (UTC).
Tidak saja foto tersebut bukan menunjukkan pesawat Israel yang ditembak jatuh, foto tersebut juga kejadian lampau dari tahun 2019 dan lokasinya juga bukan di Kota Khiam, Lebanon, tapi di Gaza, Palestina.
Dalam pencarian, kami juga menemukan unggahan serupa berbahasa Arab, dari cuitan akun @A_E_T_er (arsip) yang menarasikan kejadian tersebut di Lebanon. Cuitan tersebut juga viral dan mengumpulkan lebih dari 175 ribu penonton.
Kota Khiam di Selatan Lebanon memang menjadi salah satu kawasan kunci. Daerah ini hanya berjarak sekitar lima kilometer dari perbatasan dengan Israel. Pada 11 Desember 2024, Al Jazeera menyebut lima orang kehilangan nyawa akibat serangan Israel ke sejumlah kota di sisi Selatan Lebanon.
Eskalasi serangan Israel ke wilayah Lebanon meningkat pada akhir September 2024. Pada 27 November 2024 lalu terjadi pelanggaran gencatan senjata yang kemudian membuat eskalasi konflik meningkat.
Sementara itu, Kantor Berita Turki, Anadolu Agency menyebutkan, Hizbullah mengaku menembakkan roket ke pasukan Israel yang berada di Khiam, Lebanon, pada Sabtu (23/11/2024). Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Hizbullah mengatakan pasukannya menargetkan "pasukan musuh" dengan "serangan roket," yang menandai serangan keempat hari itu.
Namun, tidak ada pernyataan apapun yang mengonfirmasi mereka menembak jatuh helikopter Israel.
Menariknya beberapa hasil pencarian teratas menyebut kalau foto yang digunakan tersebut berasal dari kejadian tahun 2019. Artikel dari The Times of Israel bertanggal 20 Mei 2019 juga menggunakan foto tersebut. Keterangan foto juga menyebut kalau kejadian tersebut terjadi sekitar lima tahun lalu.
“Helikopter Israel melepaskan suar di atas Jalur Gaza beberapa jam setelah roket dari daerah kantong Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv dan melukai tujuh orang, yang menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi yang lebih parah,” begitu keterangan deskripsi gambar tersebut. Keterangan gambar juga menyebut kejadian tersebut pada 25 Maret 2019 dan diabadikan oleh fotografer AFP Mohammed Abed. Foto tersebut juga diperjualbelikan di Getty Images.
Kami juga menemukan unggahan serupa digunakan artikel CNN Indonesia berikut. Artikel pada tahun 2020 ini menggunakan foto ilustrasi yang sama. Dari kredit fotonya, diketahui kalau ini adalah foto yang sama dari Fotografer AFP Mohammed Abed.
Kami mencoba mencari foto tersebut dari arsip AFP dan menemukannya di sini. Deskripsi foto berisi informasi yang sama, hanya terdapat informasi pelengkap yang menyebut Israel melancarkan serangan terhadap sasaran Hamas di Gaza, beberapa jam setelah roket dari Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv dan melukai tujuh orang. Informasi lengkap dari foto menyebut kalau foto diambil di Kota Gaza pada 25 Maret 2024, tepatnya pukul 18.42 waktu universal (UTC).
Tidak saja foto tersebut bukan menunjukkan pesawat Israel yang ditembak jatuh, foto tersebut juga kejadian lampau dari tahun 2019 dan lokasinya juga bukan di Kota Khiam, Lebanon, tapi di Gaza, Palestina.
Dalam pencarian, kami juga menemukan unggahan serupa berbahasa Arab, dari cuitan akun @A_E_T_er (arsip) yang menarasikan kejadian tersebut di Lebanon. Cuitan tersebut juga viral dan mengumpulkan lebih dari 175 ribu penonton.
Kota Khiam di Selatan Lebanon memang menjadi salah satu kawasan kunci. Daerah ini hanya berjarak sekitar lima kilometer dari perbatasan dengan Israel. Pada 11 Desember 2024, Al Jazeera menyebut lima orang kehilangan nyawa akibat serangan Israel ke sejumlah kota di sisi Selatan Lebanon.
Eskalasi serangan Israel ke wilayah Lebanon meningkat pada akhir September 2024. Pada 27 November 2024 lalu terjadi pelanggaran gencatan senjata yang kemudian membuat eskalasi konflik meningkat.
Sementara itu, Kantor Berita Turki, Anadolu Agency menyebutkan, Hizbullah mengaku menembakkan roket ke pasukan Israel yang berada di Khiam, Lebanon, pada Sabtu (23/11/2024). Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Hizbullah mengatakan pasukannya menargetkan "pasukan musuh" dengan "serangan roket," yang menandai serangan keempat hari itu.
Namun, tidak ada pernyataan apapun yang mengonfirmasi mereka menembak jatuh helikopter Israel.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan foto yang tersebar di media sosial menunjukkan penembakan jatuh pesawat Israel di Kota Khiam bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Foto tersebut adalah kejadian dari tahun 2019. Helikopter dalam gambar adalah milik Israel yang menembakkan suar di atas Jalur Gaza beberapa jam setelah roket dari daerah kantong Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv.
Menurut pemberitaan Hizbullah memang mengaku menembakkan roket ke pasukan Israel yang berada di Khiam, Lebanon, namun tidak ada laporan soal penembakan jatuh unit helikopter, seperti yang coba dinarasikan di media sosial.
Foto tersebut adalah kejadian dari tahun 2019. Helikopter dalam gambar adalah milik Israel yang menembakkan suar di atas Jalur Gaza beberapa jam setelah roket dari daerah kantong Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv.
Menurut pemberitaan Hizbullah memang mengaku menembakkan roket ke pasukan Israel yang berada di Khiam, Lebanon, namun tidak ada laporan soal penembakan jatuh unit helikopter, seperti yang coba dinarasikan di media sosial.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2024/11/25/170000365/hizbullah-tembakkan-340-proyektil-ke-israel-hantam-pangkalan-angkatan-laut
- https://m.facebook.com/photo.php?fbid=122120403272557897&set=a.122100925220557897
- https://archive.ph/wip/ILWBe
- https://x.com/SilentlySirs/status/1860126112648692060
- https://archive.ph/9wsd4
- https://lens.google.com/search?ep=gsbubb&hl=id&re=df&p=AbrfA8qmwrZJM5RkL569br0SOp7XjDgO8GM0hogE5K2MO9tzYIdwjkaxZL9ZjsjEb_Qs1oKTeC-F-9ntwSp95N7YbZjfuyi4jIFmkdr1sf682kHmfgvGkerOlNuIpFwc-fk4QauW6YzzwO_Cg7XRSTwLBWSwEbmNrlVoO5w01KkCx3a7NgPFGvw-RBF3GyMYusP0Jd7y7xbz3QHNYje-cK6ajzb7NT-Ue3pDiXzXcR69xFQn69rUzAvrBb26tGktDYoHHzvT2wVjaqijfqxJoEkLwqSG056Rj4rWiCIV#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLDEsIkVrY0tKR0ptTm1JeE0yVTNMV1k1T1dNdE5EbGlOaTA1WkRSaExXWmtZVGN6TmpFME5HVXdNUklmV1RGMmQwSTRVRVZzYVhkWmMwWldkMUYzZG5veE4wVnRObGh0Ums5NGF3PT0iLG51bGwsbnVsbCxbW251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsNDBdLFtdXSxudWxsLG51bGwsbnVsbCxbbnVsbCxudWxsLFtudWxsLFswLDAsMTAwMDAwLDEwMDAwMF1dXSxbIjExNzQyOWZiLTZiZWEtNDExMC05ODkyLTVmYWRjMjhkNWI3MyJdXQ==
- https://www.timesofisrael.com/hamas-tried-to-down-an-idf-helicopter-during-fighting-this-month-report/
- https://www.gettyimages.co.uk/photos/rocket-helicopter
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200727132656-120-529341/drone-pengintai-militer-israel-jatuh-di-libanon
- https://www.afpforum.com/AFPForum/Search/ViewMedia.aspx?mui=3&hid=0E20C63C7B34E60C20A72D9CFA23093881B183F341EF6F2E9C03B637BE853C3E&cck=a1aff2
- https://x.com/A_E_T_er/status/1860111540567048483
- https://archive.ph/cJxuG
- https://www.aljazeera.com/news/2024/12/11/israeli-strikes-kill-five-in-southern-lebanon-amid-shaky-ceasefire
- https://www.aa.com.tr/en/middle-east/hezbollah-says-it-shelled-israeli-forces-in-khiam-southern-lebanon/3402283
Halaman: 480/6602