KOMPAS.com - Sebuah video mengeklaim pembawa acara dan komedian, Soimah membagikan uang Rp 50 juta melalui nomor WhatsApp.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Soimah membagikan Rp 50 juta melalui nomor WhatsApp salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Dalam video, Soimah seolah-olah mengatakan bahwa uang Rp 50 juta akan diberikan kepada warganet yang sudah mengikuti, menyukai, dan membagikan unggahan tersebut.
Selain itu warganet juga diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.
[HOAKS] Video Soimah Bagikan Rp 50 Juta Melalui WhatsApp
Sumber:Tanggal publish: 17/12/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Ketika dicermati gerakan bibir Soimah dengan perkataannya dalam video tidak sinkron.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Yandex.
Hasilnya, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube ini.
Dalam video aslinya Soimah membagikan momen ketika ia akan menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada November 2024.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Soimah menjanjikan uang Rp 50 juta menggunakan TruMedia.
Hasilnya suara dalam video terbukti secara subtansial merupakan hasil manipulasi yang dihasilkan oleh artificial intelligence (AI).
Video yang mengeklaim Soimah membagikan Rp 50 juta melalui nomor WhatsApp merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya Soimah menyampaikan bahwa ia menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Setelah dicek menggunakan TruMedia, suara Soimah membagikan Rp 50 juta terdeteksi dihasilkan AI. Suara hasil manipulasi itu kemudian disematkan dan diedit pada video lama hingga menjadi konten hoaks.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Yandex.
Hasilnya, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube ini.
Dalam video aslinya Soimah membagikan momen ketika ia akan menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada November 2024.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Soimah menjanjikan uang Rp 50 juta menggunakan TruMedia.
Hasilnya suara dalam video terbukti secara subtansial merupakan hasil manipulasi yang dihasilkan oleh artificial intelligence (AI).
Video yang mengeklaim Soimah membagikan Rp 50 juta melalui nomor WhatsApp merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya Soimah menyampaikan bahwa ia menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Setelah dicek menggunakan TruMedia, suara Soimah membagikan Rp 50 juta terdeteksi dihasilkan AI. Suara hasil manipulasi itu kemudian disematkan dan diedit pada video lama hingga menjadi konten hoaks.
Rujukan
[KLARIFIKASI] Protes Terhadap Pemimpin HTS di Suriah Tidak Terkait Jatuhnya al-Assad
Sumber:Tanggal publish: 17/12/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan warga Suriah protes terhadap pemimpin kelompok oposisi aHayat Tahrir Al Sham (HTS), Abu Mohammed al-Jolani beredar di media sosial.
Video tersebut dikaitkan dengan kemenangan kelompok oposisi dalam mengambil alih Ibu Kota Suriah, Damaskus dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.
Video demo memprotes al-Jolani yang dikaitkan dengan jatuhnya al-Assad disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (12/12/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
“Biarkan Jolani jatuh”“Jolani, kami tidak menginginkanmu”
Protes besar meletus di Idlib—kubu oposisi Suriah—melawan penguasa baru Damaskus.
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Kamis (12/12/2024), soal video demo memprotes al-Jolani yang dikaitkan dengan jatuhnya al-Assad.
Video tersebut dikaitkan dengan kemenangan kelompok oposisi dalam mengambil alih Ibu Kota Suriah, Damaskus dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.
Video demo memprotes al-Jolani yang dikaitkan dengan jatuhnya al-Assad disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (12/12/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
“Biarkan Jolani jatuh”“Jolani, kami tidak menginginkanmu”
Protes besar meletus di Idlib—kubu oposisi Suriah—melawan penguasa baru Damaskus.
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Kamis (12/12/2024), soal video demo memprotes al-Jolani yang dikaitkan dengan jatuhnya al-Assad.
Hasil Cek Fakta
Video yang disebarkan di Facebook telah ada di internet sebelum Damaskus diambil alih oposisi pada Minggu (8/12/2024) dini hari.
Kanal YouTube Enab Baladi Newspaper mengunggah versi video dengan kualitas dan durasi lebih lengkap pada 17 Mei 2024.
Video tersebut merupakan wawancara dan liputan aksi protes terhadap pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani di Idlib.
Seperti diwartakan Enab Baladi, 3 Mei 2024, warga Idlib menuntut jatuhnya al-Jolani, menolak monopoli pengambilan keputusan, pembebasan seluruh tahanan, dan pemisahan kendali militer dari urusan sipil.
Sejak Februari 2024, HTS menghadapi gelombang aksi protes yang menolak pemerintahan otokratis.
Namun, aksi protes tersebut tidak terkait secara langsung dengan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Kanal YouTube Enab Baladi Newspaper mengunggah versi video dengan kualitas dan durasi lebih lengkap pada 17 Mei 2024.
Video tersebut merupakan wawancara dan liputan aksi protes terhadap pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani di Idlib.
Seperti diwartakan Enab Baladi, 3 Mei 2024, warga Idlib menuntut jatuhnya al-Jolani, menolak monopoli pengambilan keputusan, pembebasan seluruh tahanan, dan pemisahan kendali militer dari urusan sipil.
Sejak Februari 2024, HTS menghadapi gelombang aksi protes yang menolak pemerintahan otokratis.
Namun, aksi protes tersebut tidak terkait secara langsung dengan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Kesimpulan
Video demo warga Suriah memprotes pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani di Idlib disebarkan dengan konteks keliru.
Demo dilakukan pada 3 Mei 2024 dan tidak terkait langsung dengan digulingkannya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Oposisi mengambil alih Damaskus dan menggulingkan al-Assad pada Minggu (8/12/2024) dini hari.
Demo dilakukan pada 3 Mei 2024 dan tidak terkait langsung dengan digulingkannya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Oposisi mengambil alih Damaskus dan menggulingkan al-Assad pada Minggu (8/12/2024) dini hari.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61565410630767/videos/499246719179134
- https://ghostarchive.org/archive/eC2Y5
- https://www.youtube.com/watch?v=2xDCTKgfa6k&t=17s
- https://english.enabbaladi.net/archives/2024/05/protests-demanding-overthrow-of-al-jolani-continue-in-idlib/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Cek Fakta: Abu Janda Kandidat Pengganti Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden
Sumber:Tanggal publish: 18/12/2024
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang memuat narasi bahwa Permadi Arya alias Abu Janda menjadi kandidat pengganti Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden.
Akun Instagram “terongrebus.id” pada Senin (9/12/2024) membagikan video tersebut dengan narasi seperti berikut ini:
“Permadi Arya, Menjadi Kandidat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Keagamaan, Menggantikan Gus Miftah.”
Terpantau pada Selasa (17/12/2024), unggahan tersebut disukai lebih dari 1.000 akun lainnya dan dihujani 3.000-an komentar.
Lantas benarkah klaim yang disampaikan?
Akun Instagram “terongrebus.id” pada Senin (9/12/2024) membagikan video tersebut dengan narasi seperti berikut ini:
“Permadi Arya, Menjadi Kandidat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Keagamaan, Menggantikan Gus Miftah.”
Terpantau pada Selasa (17/12/2024), unggahan tersebut disukai lebih dari 1.000 akun lainnya dan dihujani 3.000-an komentar.
Lantas benarkah klaim yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Mengutip TurnBackHoax, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo telah menelusuri klaim yang disebutkan dalam narasi menggunakan mesin pencarian Google dengan kata kunci “Permadi Arya, Menjadi Kandidat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Keagamaan, Menggantikan Gus Miftah”. Dari pencarian itu tidak ditemukan sumber valid atau informasi yang cukup kredibel untuk mendukung kebenaran klaim.
Melansir setkab.go.id, Presiden Prabowo dalam keterangan pers pada Jumat (6/12/2023) menyebut akan mencari pengganti Gus Miftah yang mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden bidang toleransi kerukunan umat beragama dan prasarana keagamaan. Meski begitu, hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut tentang pengganti Gus Miftah.
Ketika dilakukan penelusuran gambar dengan Google Lens, video utersebut identik dengan dokumentasi yang tayang di rilpolitik.com dan kontenislam.com. Konteks asli video adalah momen Permadi Arya makan siang bersama Prabowo pada September 2023 lalu.
TurnBackHoax sebelumnya juga pernah meluruskan hoaks seputar Permadi Arya atau Abu Janda, salah satunya lewat artikel “[SALAH] Permadi Arya (Abu Janda) Jadi Wamenag Urusan Intoleransi Agama”, dipublikasikan Oktober 2024.
Melansir setkab.go.id, Presiden Prabowo dalam keterangan pers pada Jumat (6/12/2023) menyebut akan mencari pengganti Gus Miftah yang mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden bidang toleransi kerukunan umat beragama dan prasarana keagamaan. Meski begitu, hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut tentang pengganti Gus Miftah.
Ketika dilakukan penelusuran gambar dengan Google Lens, video utersebut identik dengan dokumentasi yang tayang di rilpolitik.com dan kontenislam.com. Konteks asli video adalah momen Permadi Arya makan siang bersama Prabowo pada September 2023 lalu.
TurnBackHoax sebelumnya juga pernah meluruskan hoaks seputar Permadi Arya atau Abu Janda, salah satunya lewat artikel “[SALAH] Permadi Arya (Abu Janda) Jadi Wamenag Urusan Intoleransi Agama”, dipublikasikan Oktober 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan berisi narasi “Abu Janda (Permadi Arya) menjadi kandidat utusan khusus presiden” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Video Anies dan UAS Jualan Kaos untuk Donasi ke Palestina Beredar di Medsos, Cek Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 22/07/2024
Berita
Video Anies dan UAS Jualan Kaos untuk Donasi ke Palestina Beredar di Medsos, Cek Faktanya
Beredar Video Anies dan UAS Jualan Kaos untuk Donasi ke Palestina, Simak Penelusurannya
Sebuah video menampilkan Anies Baswedan dan Ustaz Abdul Somad beredar di media sosial Facebook.
Dalam narasinya dikatakan keduanya sedang melakukan promosi penjualan kaos untuk didonasikan ke Palestina.
Berikut narasinya:
SAYA BANTU PALESTINA
1 KAOS = 1 DUKUNGAN UNTUK PALESTINA
Allah bersabda Barangsiapa yang meringankan kesulitan besar seorang muslim di dunia, maka Allah akan meringankan kesulitan besarnya pada hari kiamat. (HR. Abu Hurairah)
Zyonis datang menghancurkan Bumi Palestina dan tidak tinggal diam
Rumah-rumah dan bangunan hancur berkeping-keping, bahkan anak-anak kecil pun menjadi korban kekejaman rezim zionis…
Oleh karena itu, kami mengajak Anda untuk turut serta dalam penggalangan dana bantuan
Beredar Video Anies dan UAS Jualan Kaos untuk Donasi ke Palestina, Simak Penelusurannya
Sebuah video menampilkan Anies Baswedan dan Ustaz Abdul Somad beredar di media sosial Facebook.
Dalam narasinya dikatakan keduanya sedang melakukan promosi penjualan kaos untuk didonasikan ke Palestina.
Berikut narasinya:
SAYA BANTU PALESTINA
1 KAOS = 1 DUKUNGAN UNTUK PALESTINA
Allah bersabda Barangsiapa yang meringankan kesulitan besar seorang muslim di dunia, maka Allah akan meringankan kesulitan besarnya pada hari kiamat. (HR. Abu Hurairah)
Zyonis datang menghancurkan Bumi Palestina dan tidak tinggal diam
Rumah-rumah dan bangunan hancur berkeping-keping, bahkan anak-anak kecil pun menjadi korban kekejaman rezim zionis…
Oleh karena itu, kami mengajak Anda untuk turut serta dalam penggalangan dana bantuan
Hasil Cek Fakta
Melansir dari Turnbackhoax, melakukan penelusuran untuk mendapatkan fakta dari suara yang dicatut dalam konten tersebut menggunakan salah satu alat pemindai suara AI, elevenlabs.io
Pertama-tama, mengunduh video yang dicantumkan dalam unggahan tersebut menggunakan platform pengunduh video facebook (savefrom facebook), lalu memangkas durasinya pada 20 detik pertama. Setelah itu, diubah menjadi format mp3 menggunakan platform convert mp3.
Setelah video sudah diubah formatnya menjadi mp3, kemudian diunggah ke laman pendeteksi audio yang dibuat oleh AI milik elevenlabs.io. Dari pemindaian tersebut, didapati probabilitas sebesar 98%, yang berarti konten tersebut merupakan suara AI yang kemungkinan besar diproduksi menggunakan fitur voice cloning yang dimiliki oleh elevenlabs.
Perlu diketahui bahwa elevenlabs merupakan salah satu platform digital yang menyediakan fitur-fitur audio AI, salah satunya voice cloning ke berbagai bahasa internasional bahkan dapat menirukan suara seseorang. Salah satu hoaks menggunakan voice cloning yang pernah beredar dan dibuat menggunakan fitur elevenlabs adalah audio Surya Paloh memarahi Anies Baswedan yang viral sebelum Pilpres 2024 lalu.
Pertama-tama, mengunduh video yang dicantumkan dalam unggahan tersebut menggunakan platform pengunduh video facebook (savefrom facebook), lalu memangkas durasinya pada 20 detik pertama. Setelah itu, diubah menjadi format mp3 menggunakan platform convert mp3.
Setelah video sudah diubah formatnya menjadi mp3, kemudian diunggah ke laman pendeteksi audio yang dibuat oleh AI milik elevenlabs.io. Dari pemindaian tersebut, didapati probabilitas sebesar 98%, yang berarti konten tersebut merupakan suara AI yang kemungkinan besar diproduksi menggunakan fitur voice cloning yang dimiliki oleh elevenlabs.
Perlu diketahui bahwa elevenlabs merupakan salah satu platform digital yang menyediakan fitur-fitur audio AI, salah satunya voice cloning ke berbagai bahasa internasional bahkan dapat menirukan suara seseorang. Salah satu hoaks menggunakan voice cloning yang pernah beredar dan dibuat menggunakan fitur elevenlabs adalah audio Surya Paloh memarahi Anies Baswedan yang viral sebelum Pilpres 2024 lalu.
Kesimpulan
Jadi video Anies dan UAS menjual kaos untuk donasi ke Palestina adalah hasil editan. Audio tersebut merupakan hasil manipulasi oleh Artificial Intelligence (AI).
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Rujukan
Halaman: 522/6615