KOMPAS.com - Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan disebut akan mendapatkan bantuan sosial tunai Rp 3,5 juta.
Informasi tersebut dibagikan di media sosial Facebook, dan disertai tautan yang diklaim untuk mencairkan bansos tunai.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut adalah hoaks.
Informasi dan tautan pencairan bansos tunai Rp 3,5 juta untuk peserta BPJS Kesehatan dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (8/1/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Bantuan Sosial Tunai pemilik BPJS dan KIS Kesehatan Senilai Rp 3.550.000 Bisa langsung di Cairkan. Buruan Daftar dan Dapatkan Segera
Untuk daftar silahkan klik daftarbpjs[dot]ck-1d[dot]com/info
Screenshot Hoaks, bansos tunai Rp 3,5 juta untuk peserta BPJS Kesehatan
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 3,5 Juta untuk Peserta BPJS Kesehatan
Sumber:Tanggal publish: 09/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi bansos tunai Rp 3,5 juta untuk peserta BPJS Kesehatan adalah hoaks dan modus penipuan.
"Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/1/2025).
Rizzky meminta masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang beredar di media sosial.
Ia mengatakan, masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila memiliki pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan.
Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi bansos tunai Rp 3,5 juta untuk peserta BPJS Kesehatan adalah hoaks dan modus penipuan.
"Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/1/2025).
Rizzky meminta masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang beredar di media sosial.
Ia mengatakan, masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila memiliki pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan.
Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Informasi dan tautan pencairan bansos tunai Rp 3,5 juta untuk peserta BPJS Kesehatan adalah hoaks.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi tersebut merupakan hoaks dan modus penipuan.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi tersebut merupakan hoaks dan modus penipuan.
Rujukan
[HOAKS] Video Virus Zombi Mulai Menyebar di China pada 2025
Sumber:Tanggal publish: 09/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video dengan narasi mengeklaim virus zombi mulai menyebar di China pada 2025.
Narasi itu muncul pada periode Desember 2024 hingga awal Januari 2025. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video soal virus zombi mulai menyebar di China muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Video memperlihatkan beberapa orang di dalam kereta panik saat melihat pria bernampilan seperti zombi. Pria tersebut tampak mengejar para penumpang.
Video diberi keterangan demikian:
Virus zombie sudah mulai menyebar di China 2025
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut virus zombi telah menyebar di China pada 2025
Narasi itu muncul pada periode Desember 2024 hingga awal Januari 2025. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video soal virus zombi mulai menyebar di China muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Video memperlihatkan beberapa orang di dalam kereta panik saat melihat pria bernampilan seperti zombi. Pria tersebut tampak mengejar para penumpang.
Video diberi keterangan demikian:
Virus zombie sudah mulai menyebar di China 2025
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut virus zombi telah menyebar di China pada 2025
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, sampai saat ini tidak ditemukan informasi kredibel soal penyebaran virus zombi di China.
Penelusuran lebih lanjut, Tim Kompas.com menemukan video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube @horrormaniax pada 26 Agustus 2022.
Dalam keterangannya, video itu menampilkan wahana "Train to Apocalypse" di stasiun LRT Jakarta. Wahana itu disebut mirip film Train to Busan, film Korea Selatan yang dirilis pada 2016 dan mengisahkan serangan zombi.
Seperti yang sudah diberitakan Kompas.com, pada 2022 masyarakat bisa mencoba pengalaman seolah dikejar zombi di wahana Train to Apocalypse di stasiun LRT Jakarta.
Train to Apocalypse digelar dari 5 Agustus hingga 11 September 2022. Wahana kereta zombi ini melewati lima stasiun, yaitu Stasiun Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulo Mas, Equestrian, dan berakhir di Velodrome.
Pengunjung wahana diatur beregu dengan maksimal beranggotakan 10 orang.
Dari pintu masuk, terdapat petugas berpakaian loreng kehijauan seperti tentara yang akan memberikan pengarahan kepada setiap kelompok yang akan memulai perjalanan.
Untuk mencapai zona terakhir, pengunjung membutuhkan waktu sekitar 20 menit lebih. Perjalanan berakhir bila rombongan sudah berhasil mencapai zona aman zombi.
Penelusuran lebih lanjut, Tim Kompas.com menemukan video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube @horrormaniax pada 26 Agustus 2022.
Dalam keterangannya, video itu menampilkan wahana "Train to Apocalypse" di stasiun LRT Jakarta. Wahana itu disebut mirip film Train to Busan, film Korea Selatan yang dirilis pada 2016 dan mengisahkan serangan zombi.
Seperti yang sudah diberitakan Kompas.com, pada 2022 masyarakat bisa mencoba pengalaman seolah dikejar zombi di wahana Train to Apocalypse di stasiun LRT Jakarta.
Train to Apocalypse digelar dari 5 Agustus hingga 11 September 2022. Wahana kereta zombi ini melewati lima stasiun, yaitu Stasiun Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulo Mas, Equestrian, dan berakhir di Velodrome.
Pengunjung wahana diatur beregu dengan maksimal beranggotakan 10 orang.
Dari pintu masuk, terdapat petugas berpakaian loreng kehijauan seperti tentara yang akan memberikan pengarahan kepada setiap kelompok yang akan memulai perjalanan.
Untuk mencapai zona terakhir, pengunjung membutuhkan waktu sekitar 20 menit lebih. Perjalanan berakhir bila rombongan sudah berhasil mencapai zona aman zombi.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan virus zombi mulai menyebar di China tidak benar atau hoaks.
Faktanya, video itu adalah wahana "Train to Apocalypse" di stasiun LRT Jakarta pada 2022. Wahana itu menawarkan sensasi seperti dikejar zombi layaknya di film Train to Busan (2016) yang dibintangi Gong Yoo.
Faktanya, video itu adalah wahana "Train to Apocalypse" di stasiun LRT Jakarta pada 2022. Wahana itu menawarkan sensasi seperti dikejar zombi layaknya di film Train to Busan (2016) yang dibintangi Gong Yoo.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/940266891528459
- https://www.facebook.com/reel/1129147839212543
- https://www.facebook.com/reel/2378816712473206
- https://www.youtube.com/shorts/moH0vNOBKMo
- https://travel.kompas.com/read/2022/08/13/063300427/sensasi-train-to-apocalypse-jakarta-kabur-dari-zombie-di-stasiun-lrt
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Keliru, Klaim bahwa Penyakit Jelang Ramadan dan Lebaran Disebabkan Senjata Biologis
Sumber:Tanggal publish: 10/01/2025
Berita
Sebuah video narasi yang beredar di Threads [ arsip ] memuat klaim adanya indikasi penggunaan senjata biologis (biological warfare) yang diluncurkan menjelang Ramadan dan Lebaran alias Hari Raya Idul Fitri.
Adanya senjata biologis itu dikaitkan dengan sejumlah penyakit seperti sakit tenggorokan, demam, perut dan badan meriang, pilek, sendi-sendi yang linu, dan sakit kepala.
Benarkah adabiological warfareyang diluncurkan jelang Ramadan dan Lebaran?
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa musim penghujan di Indonesia dapat menyebabkan atau memperburuk sakit, akan tetapi hal itu bukan lantaran adanya senjata biologis yang ditujukan untuk membunuh manusia.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Zubairi Djoerban, menjelaskan bahwa cuaca buruk pada level tertentu seperti musim hujan di Indonesia seperti saat ini perlu mewaspadai beberapa penyakit tertentu. Antara lain meningkatnya risiko sakit tenggorokan, leptospirosis atau leptospira, diare, dan demam berdarah.
Menurut Zubairi, jika mengalami sakit tenggorokan, maka seseorang harus sering mencuci tangan dan menggunakan masker jika berkumpul dengan banyak orang. Namun, penggunaan masker ini tidak bersifat wajib.
Leptospira adalah penyakit yang penularannya melalui urin hewan yang terinfeksi seperti tikus. “Jadi memang kita perlu menjaga kebersihan dan genangan air akibat hujan, akibat banjir, harus segera diatasi,” kata Zubairi dihubungi Tempo, Kamis, 9 Januari 2025.
Untuk mencegah diare, seseorang harus menjaga kebersihan makanan, tempat makan dan proses memasak. Sedangkan demam berdarah disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Cara pencegahannya adalah dengan menghilangkan jentik nyamuk.
Dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Vella Rohmayani, Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan UM, penyakit yang bermunculan saat musim hujan karena kelembaban udara tinggi, sehingga lingkungan menjadi ideal untuk mikroorganisme baik bakteri, virus dan parasit.
Munculnya genangan air baru dan tempat penampungan air lainnya, seringkali menjadi tempat perindukan bagi nyamuk yang berperan sebagai vektor penular penyakit DBD, malaria, chikungunya, kaki gajah dll. Hujan deras juga dapat menurunkan kualitas air minum karena pencemaran terkontaminasi mikroorganisme. Hal ini menyebabkan berbagai penyakit terutama infeksi pada saluran pencernaan.
Vella juga menjelaskan, musim hujan sering kali dibarengi dengan kondisi langit mendung yang menyebabkan minimnya sinar matahari. Hal ini membuat sumber vitamin D alami dari sinar matahari tidak bisa didapatkan secara maksimal sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh menjadi lebih rentan terinfeksi bakteri, virus, maupun parasit.
Tidak Terkait dengan Senjata Biologis
Peneliti virologi dan Ahli Health Security dari Griffith University Australia, Dr. Dicky Budiman, PHD mengatakanbiological warfareadalah penggunaaan agen biologis, virus, toxin atau bahkan bakteri untuk menjadi senjata yang fungsinya untuk membunuh, baik itu manusia, hewan dan tanaman.
Melalui Konvensi Senjata Biologis atau Biological Weapons Convention (BWC) telah melarang pengembangan, produksi, perolehan, pemindahan, penyimpanan, dan penggunaan senjata biologis dan racun. Konvensi ini telah mencapai keanggotaan dengan 187 negara pihak dan empat negara Penandatangan.
Konvensi internasional mengenai senjata biologis telah melarang praktik penggunaan senjata biologis. Menurut Dicky, tidak ada laporan adanya penggunaan senjata biologis menjelang Lebaran atau Ramadan. “Narasi semacam ini dapat menciptakan ketakutan massal dan orang mudah tertipu untuk kepentingan tertentu,” kata Dicky.
Senjata biologis menyebabkan penyakit yang tidak terbatas pada negara tertentu dan dapat menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Konsekuensi lainnya dapat menyebabkan kekurangan pangan, bencana lingkungan, kerugian ekonomi yang sangat besar, serta meluasnya penyakit, ketakutan, dan ketidakpercayaan di antara masyarakat.
Penggunaan senjata biologis sudah ada sejak tahun 1346, ketika bangsa Mongol melemparkan mayat-mayat yang terkontaminasi wabah ke atas tembok kota Kaffa di Krimea. Selama Perang Dunia I, senjata biologis digunakan oleh beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis. Dalam skala yang jauh lebih kecil, senjata biologis digunakan selama perang oleh agen-agen Jerman yang mencoba menginfeksi ternak yang ditujukan untuk pasukan Sekutu.
Selama Perang Dunia II, beberapa negara semakin tertarik pada penelitian dan pengembangan senjata biologis. Program tersebut kemudian berakhir setelah perang.
Gerakan untuk mengakhiri senjata biologis dimulai dengan sungguh-sungguh pada tahun 1969 ketika Inggris mengajukan rancangan konvensi kepada Konferensi Perlucutan Senjata Delapan Belas Negara (ENDC) yang menyerukan penghapusan perang biologis. Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian mengadopsi resolusi mengenai larangan senjata biologis pada tanggal 10 April 1972.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim adabiological warfareyang diluncurkan jelang Ramadan dan Lebaran adalahkeliru.
Rujukan
- https://www.threads.net/@veralis545/post/DEXJeAFS4bm?fbclid=IwY2xjawHpcLNleHRuA2FlbQIxMAABHdkv1VcL_ecbwW9qIRLX2ff1pF7PbPgFgyYi0ab26oo4koXb3rc97wn_0w_aem_NftutcWa-zl3YYxMetFL0A
- https://perma.cc/8MD6-UGJJ
- https://www.um-surabaya.ac.id/article/mengapa-banyak-penyakit-saat-musim-hujan-ini-penjelasan-dosen-um-surabaya#:~:text=Musim%20hujan%20menyebabkan%20terjadinya%20berbagai,mendukung%20percepatan%20pertumbuhan%20agen%20penyakit.
- https://disarmament-unoda-org.translate.goog/biological-weapons/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
- https://www.nti.org/analysis/articles/biological-weapons-convention/
Keliru, Tiga Kecelakaan Pesawat Akhir Tahun 2024 Bagian dari Rencana PBB
Sumber:Tanggal publish: 10/01/2025
Berita
Sebuah gambar beredar di Threads [ arsip ] berisi klaim yang mengaitkan tiga kecelakaan pesawat terbang di Azerbaijan, Kanada, dan Korea Selatan akhir tahun 2024 sebagai rencana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Konten itu memperlihatkan gambar pesawat serta sebuah dokumen berlogo PBB. Dokumen itu berjudul New World Order UN Agenda 21/2030 Mission Goal, yang berisi 24 poin. Salah satu poin yang ditunjuk mengenai pembatasan perjalanan udara yang tidak penting. Berikut bunyi narasinya: “Sebelum agenda global dijalankan dr UN. Pembatasan penerbangan. Maka ga heran jika bermunculan berita(propaganda) seperti itu. Semua by design. Plan.”
Namun, benarkah tiga kecelakaan pesawat terbang tersebut merupakan kesengajaan PBB untuk tujuan New World Order 21/2030?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan bukti-bukti yang telah diperiksa, menunjukkan dokumen berlogo PBB yang beredar dan memuat pembatasan penerbangan adalah dokumen palsu. PBB tidak pernah mengeluarkan dokumen semacam itu.
Dokumen tersebut telah banyak beredar di internet sejak 2020. Dikutip dari AFP edisi 1 Juli 2020, juru bicara PBB mengatakan: "Semua item dalam daftar dari situs web tersebut sepenuhnya salah atau diputarbalikkan dari kebenaran."
Heidi Beirich, pakar gerakan ekstremis dan penulis laporan tahun 2014 tentang teori konspirasi Agenda 21, juga membantah dokumen berlogo PBB yang dimaksud. Menurut dia, unggahan mengenai dokumen PBB itu telah dibuat oleh kelompok sayap kanan ekstrem terhadap Agenda 21 sejak lama," kata Beirich, yang sekarang menjadi salah satu pendiri Global Project Against Hate and Extremism, kepada AFP melalui email pada 30 Juni 2020.
Bahkan Reuters.com menemukan kelompok yang menyebarkan kebohongan itu membuat website palsu yang menggunakan logo PBB untuk membuat masyarakat percaya pada cerita yang mereka buat.
PBB memang memiliki Agenda 21 dan 2030, namun poin-poinnya berbeda dengan isi dokumen yang beredar serta tidak mengikat secara hukum. Artinya masing-masing negara tetap dihormati kedaulatannya dan tidak dipaksa mengikuti agenda yang asli tersebut.
Agenda 21 adalah rencana untuk mengatasi dampak manusia terhadap lingkungan. Agenda ini diadopsi oleh lebih dari 178 pemerintah pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan (UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil pada tahun 1992. Isi lengkap Agenda 21 dapat diperiksa lewat tautan ini.
Sedangkan Agenda 2030 adalah Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, sebuah rencana aksi yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015. Ini adalah agenda kebijakan universal yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet ini, dan memastikan hak asasi manusia untuk semua. Daftar Agenda 2030 dapat diakses lewat tautan berikut.
Di sisi lain, sesungguhnya penyebab tiga kecelakaan pesawat terbang di akhir tahun 2024 masih belum diumumkan. Tim investigasi masih melakukan sejumlah upaya untuk mencari tahu penyebab kecelakaan yang sesungguhnya.
Berikut rincian laporannya:
Kecelakaan Azerbaijan Airlines
Sebuah pesawat Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan di wilayah Kazakhstan, tanggal 25 Desember 2024, sebagaimana diberitakan CBCNews.com. Pesawat itu sedianya ibu Kota Azerbaijan, Baku, ke Kota Grozny di wilayah Kaukasus Utara Rusia.
Informasi yang sementara ini terkumpul menyatakan pesawat Embraer 190 dengan kode penerbangan 8243 itu gagal mendarat di Kota Grozny karena terkendala kabut. Pilot berusaha beralih menyeberangi Laut Kaspia menuju bandara di Kota Aktau, Kazakhstan.
Sayangnya sebelum sampai bandara, pesawat itu mendarat darurat, muncul ledakan dan menyebabkan korban jiwa. Pesawat itu sedang membawa 62 penumpang dan lima awak. Sebanyak 38 orang dikabarkan meninggal dunia dan 29 dilaporkan selamat.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan pesawat itu tertembak sistem pertahanan Rusia, entah disengaja atau tidak. Sementara otoritas Rusia mendorong publik menunggu hasil pemeriksaan untuk memastikan penyebab kecelakaan pesawat tersebut. Belum ada laporan hasil investigasi otoritas resmi atas kecelakaan tersebut
Kecelakaan Canada Air Express
Dilansir CBC.ca, sebuah pesawat milik Canada Air yang dioperasikan PAL Airlines, mengalami kecelakaan dalam pendaratannya di Bandara Internasional Halifax, Kanada, Sabtu 28 Desember 2024. Pesawat berangkat dari Bandara Internasional ST John yang juga berada di Kanada.
Penerbangan berkode 2259 itu membawa 73 orang penumpang plus awak kapal, saat kecelakaan itu terjadi. Beruntung semua orang selamat, meskipun sejumlah orang merasa syok.
Kejadian ini juga belum selesai diinvestigasi sehingga belum diketahui secara pasti penyebabnya. Dugaan sementara, terdapat masalah pada roda pendaratan sehingga pesawat tidak bisa mendarat sempurna
Kecelakaan Jeju Air
Dilansir SCMP.com, pesawat terbang Jeju Air juga mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember 2024. Jumlah korban tewasnya 179 orang.
Investigasi atas kejadian itu menyebabkan bandara ditutup hingga pertengahan Januari 2025. Artinya penyebab kecelakaan belum dipublikasikan. Namun pakar curiga pada struktur beton di landasan bandara yang tertutup gundukan tanah.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan tiga kecelakaan pesawat yang terjadi akhir tahun 2024 bagian dari rencana New World Order 21/2030 PBB adalah klaimkeliru.
Narasi itu menggunakan dokumen palsu bertuliskan misi global 21/2030 berlogo PBB sebagai dasar informasinya. Padahal dokumen dan website yang menyebarkan narasi itu terbukti tidak resmi dan tidak asli.
Rujukan
- https://www.threads.net/@royaldila/post/DERBB7_zhXX
- https://perma.cc/6DUV-5L35
- https://factcheck.afp.com/hoax-circulates-about-united-nations-mission-goals
- https://www.reuters.com/article/fact-check/new-world-order-website-using-un-branding-is-not-official-idUSL1N3661KQ/
- https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/Agenda21.pdf
- https://sdgs.un.org/2030agenda
- https://www.cbsnews.com/news/what-caused-azerbaijan-airlines-plane-crash-kazakhstan-what-we-know/
- https://www.cbc.ca/news/canada/nova-scotia/halifax-airport-rough-landing-plane-fire-1.7419854
- https://www.scmp.com/news/asia/east-asia/article/3293554/south-korea-extends-shutdown-jeju-air-crash-airport?module=perpetual_scroll_0&pgtype=article
Halaman: 525/6702