• Cek Fakta: Hoaks Video Presiden Prabowo Bakal Lunasi Utang Masyarakat Memakai Dana Pribadinya dengan Daftar Melalui Whatsapp

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/12/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Presiden Prabowo Subianto akan melunasi utang masyarakat dari dana pribadinya dengan daftar melalui Whatsapp. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Instagram. Akun itu mempostingnya pada 17 Desember 2024.
    Dalam postingannya terdapat video dengan narasi sebagai berikut:
    "Ini program resmi pelunasan hutang piutang dari saya pribadi bisa langsung hubungi nomor whatsapp admin kami 092280155xxx. Segera hubungi"
    Dalam video Presiden Prabowo juga berbicara narasi berikut:
    "Siapa saja dari kalian yang mau melunasi utang-piutang dan belum memiliki biaya untuk melunasinya segera hubungi saya pasti saya bantu.
    Program ini resmi bukan hoaks dan program ini sudah berjalan tolong bagikan video ini kepada saudara teman dan kerabat kalian ya"
    Lalu benarkah postingan video Presiden Prabowo Subianto akan melunasi utang masyarakat dari dana pribadinya dengan daftar melalui Whatsapp?
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri menggunakan website pendeteksi AI, Truemedia.org. Hasilnya video itu menunjukkan adanya bukti kuat merupakan manipulasi AI.
    Selain itu beberapa tanda-tanda video itu buatan AI adalah gerakan wajah yang tidak alami, ketidaksesuaian pencahayaan dan bayangan, ketidaksesuaian gerakan bibir dengan suara serta frekuensi kedipan mata yang tidak wajar.
    Di sisi lain program pemerintah untuk melunasi utang tidak untuk semua orang. Dilansir dari laman Setkab.go.id program itu mencakup penghapusan tagihan piutang macet kepada UMKM di tiga bidang yaitu pertanian, perkebunan, dan peternakan; perikanan dan kelautan; serta UMKM lainnya seperti mode/busana, kuliner, industri kreatif, dan lain-lain.
    Aturan teknis terkait pendaftarannya pun masih dibahas pemerintah hingga saat ini.
    Di sisi lain Postingan yang beredar viral di Instagram itu mengarahkan masyarakat pada nomor Whatsapp tertentu. Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.
    Beberapa kali Cek Fakta Liputan6.com menemui postingan serupa dengan mencatut nama tokoh atau pejabat tertentu. Kewaspadaan harus ditingkatkan agar tidak terjebak dengan penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan video Presiden Prabowo Subianto akan melunasi utang masyarakat dari dana pribadinya dengan daftar melalui Whatsapp adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Bakal Ada Pandemi Baru “SEERS” Mulai April 2025 di Brasil

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 18/12/2024

    Berita

    Pada Kamis (5/12/2024) akun Instagram “navious.19” membagikan video [arsip] disertai klaim adanya rencana pembuatan pandemi baru bernama SEERS. Berikut narasi lengkapnya:

    “Coming soon next pandemi SEER akan mulai di Brazil pada bulan April 2025

    Persiapkan diri, iman imun wajib kuat”

    Hingga Rabu (18/12/2024), unggahan mendapat lebih dari 1.000 tanda suka dan 100-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.co.

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan SEERS bukan pandemi yang disiapkan di Brasil pada April 2025. SEERS adalah nama virus fiktif untuk simulasi kesiapsiagaan pandemi di Brussels, Belgia, pada Oktober 2022.

    Dilansir pemeriksa fakta asal Amerika Serikat (AS), Associated Press, SEERS sesungguhnya adalah penyakit fiktif atau imajiner yang digunakan untuk melakukan simulasi kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan jika terjadi lagi seperti pandemi COVID-19. Simulasi berjudul “Catastrophic Contagion” itu digelar Bill Gates, WHO, dan Universitas Johns Hopkins. Namun, konten-konten tentang simulasi itu disalahartikan sebagai persiapan membuat pandemi baru.

    Narasi keliru itu pun menyebar dengan berbagai tuduhan, salah satunya menuding Bill Gates, Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan Universitas Johns Hopkins tengah bersiap memunculkan pandemi baru.

    Kesimpulan

    Video berisi klaim “bakal ada pandemi baru ‘SEERS’ mulai April 2025 di Brasil” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Gus Iqdam Bagi-Bagi Bantuan Lewat TikTok

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 18/12/2024

    Berita

    Akun TikTok “gus.iqdam.officia1” pada Jumat (6/12/2024) mengunggah video [arsip] yang memperlihatkan sosok Gus Iqdam yang sedang berbicara dengan narasi sebagai berikut:
    "ASSALAMUALAIKUM SEMUA. SAYA GUS IQDAM TEMAN DARI GUS MIFTAH. MARAKNYA BERITA TENTANG GUS MIFTAH SAYA IKUT PRIHATIN KARENA GUS MIFTAH JUGA MANUSIA KITA TIDAK HARUS UNTUK MENGHAKIMINYA. UNTUK KAMU YANG SUDAH MENEMUKAN VT INI SAYA JUGA AKAN MEMBANTU MUNGKIN BANYAK ORANG YANG LAGI KESULITAN SAYA AKAN BERBAGI AMANAH DAN AKAN NYATA UNTUK KAMU. TEKAN LOVE DAN PANAH SAJA KAMU BERKESEMPATAN UNTUK SAYA BANTU. SAYA GUS IKDAM BISMILLAH KUN FAYAKUN SAYA AKAN KIRIM #CapCut #gusiqdam #gusmiftah #sedangtrending #bagibagiuang #bansos2024kapancair #lewatberandamu #masukberandafyp #fyp #viral"
    Per Rabu (18/12/2024), konten tersebut mendapatkan lebih dari 230 tanda suka dan dibagikan ulang hampir 250 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengunduh video tersebut dan mengonversinya menjadi audio. TurnBackHoax kemudian menganalisanya dengan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, konten itu merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 92,8 persen.

    Berdasarkan penelusuran menggunakan Yandex Image, ditemukan sumber asli foto yang menjadi bahan unggahan akun TikTok “gus.iqdam.officia1”, yakni dari pemberitaan detik.com “Mengenal Gus Iqdam, Dai Milenial Asal Blitar” yang tayang Agustus 2023.

    Kesimpulan

    Video berisi narasi “Gus Iqdam bagi-bagi bantuan lewat TikTok” merupakan konten tiruan (impostor content).

    (Ditulis oleh ‘Ainayya)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Video Tsunami di Iran pada Desember 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/12/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook dan Twitter [ arsip ] yang diklaim memperlihatkan tsunami di pesisir Iran pada Desember 2024. Video itu memperlihatkan air laut meluap ke jalan dan daratan dengan menyeret kapal laut dan mobil.

    Dikatakan peristiwa itu adalah tsunami di Iran dari arah Laut Kaspia. Dikatakan juga bahwa penyebabnya adalah gempa bumi dengan kekuatan 7,9 SR.



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan tsunami di Iran yang terjadi baru-baru ini?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo memverifikasi konten itu menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google. Ditemukan informasi terkonfirmasi terkait video meluapnya air laut yang menyeret kapal dan mobil tersebut. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Konten yang beredar bukan tsunami di Iran pada Desember 2024. Video tersebut sesungguhnya memperlihatkan tsunami yang terjadi di Jepang pada 11 Maret 2011, sebagaimana dilaporkan ABC News.

    Tsunami yang menyapu pesisir utara Jepang itu berasal dari arah Samudra Pasifik. Gempa berkekuatan 9,0 skala richter (SR) saat itu menyebabkan tsunami yang menewaskan 22.200 ribu orang meninggal dunia, sebagaimana dilansir Tempo.

    Selain itu, gempa juga merusak sistem pendingin di pabrik Fukushima Daiichi kewalahan, yang menyebabkan bencana nuklir terburuk sejak Chernobyl. Fukushima pun menjadi kota terlantar yang ditinggalkan.

    Sebagian laporan mengatakan ketinggian maksimal tsunami saat itu 10 meter. Namun, sebagian lagi menyatakan bahwa ketinggiannya mencapai 30 meter, misalnya dalam catatan UN Environment Programme.

    Video yang beredar juga pernah diklaim sebagai rekaman kejadian di Taiwan pada 2024, sebagaimana dilaporkan Kompas.com. Namun, narasi tersebut juga keliru, karena video itu direkam di Jepang tanggal 11 Maret 2011.

    Tsunami di Iran

    Menurut World Data, kejadian tsunami termasuk jarang terjadi di Iran. Sejak 1945, terdapat 4 gelombang pasang yang diklasifikasikan sebagai tsunami.  Gelombang tsunami terkuat yang tercatat di Iran sejauh ini mencapai ketinggian 13,66 meter pada tanggal 27 November 1945, tidak ada korban jiwa yang tercatat akibat tsunami ini.

    Dampak terbesar dalam hal korban jiwa, luka-luka, rumah yang hancur dan ekonomi adalah tsunami pada 19 Maret 2017. Gelombang setinggi 3 meter menewaskan 2 orang dan menghancurkan area yang luas.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tsunami yang terjadi di Iran, pada Desember 2024, adalah klaimkeliru. Video itu memperlihatkan tsunami yang terjadi di Jepang, pada 11 Maret 2011.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini