Akun Dede Wulandari (fb.com/dede.wulandari.946) mengunggah sebuah gambar dengan sebagian narasi sebagai berikut:
“HEBOH DI KOTA LAMPUNG TEPATNYA DIMETRO BERAKHIR TRAGIS SEORANG AYAH MELARANG ANAKNYA BERHIJAB..”
Gambar menampakkan seorang pria memukuli dan menyeret anak kecil yang berbaring di tanah.
[SALAH] Foto “heboh di kota lampung tepatnya dimetro berakhir tragis seorang ayah melarang anaknya berhijab”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/09/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, klaim adanya kejadian heboh di Kota Lampung dimana soerang ayah melarang anaknya berhijab dan berakhir tragis adalah klaim yang salah.
Faktanya, kejadian di foto itu bukan di Lampung dan tidak terkait dengan hijab. Kejadian di foto itu adalah seorang pria bernama Wei yang memukul anaknya, peristiwa tersebut terjadi di Kota Ya Long, Goangxi, China pada Februari 2018 karena putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah.
Gambar yang sama, dimuat di artikel berita berjudul “Pria Ini Pukuli lalu Seret Anak Perempuannya Pakai Sepeda Motor” yang dimuat di situs Kompas.com pada 1 Maret 2018.
Berikut kutipan artikel tersebut:
“BEIJING, KOMPAS.com – Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dihajar oleh ayahnya lalu diikat di belakang sepeda motor dan diseret.
Peristiwa mengenaskan ini terekam dalam kamera video yang kemudian diunggah ke media sosial. Dalam video itu terlihat seorang pria yang kemudian diketahui bermarga Wei (38) memukuli anak perempuannya. Wei memukuli bokong, punggung, dan kepala putrinya dengan menggunakan sebatang kayu. Anak perempuan itu terdengar menjerit kesakitan tetapi tak ada orang yang menghentikan kebrutalan Wei.
Tak puas memukuli anaknya, Wei kemudian menyeretnya lalu mengikatnya di belakang sepeda motornya. Wei kemudian menyeret putrinya itu di sepanjang jalan yang berbatu. Video itu diyakini diambil di kota Ya Long, wilayah otonomi Da Hua Yao di provinsi Guangxi, China pada Rabu (28/2/2018). Dengan cepat video itu menyebar di media sosial hingga dilihat polisi setempat pada pukul 15.30 di hari yang sama.
Menurut pernyataan resmi kepolisian, mereka langsung melakukan pencarian dan menemukan Wei dan putrinya berada di sebuah pasar. Polisi kemudian menangkap Wei dan menjeratnya dengan dakwaan melakukan penyiksaan terhadap anak. Sementara, anak perempuan itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan atas luka-luka di tubuhnya.
Dalam pemeriksaan, Wei mengatakan, dia pergi ke kediaman kerabatnya untuk menjemput putrinya dan mengantar dia ke sekolah. Namun, saat putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah dia naik pitam dan memukuli anak itu. Demikian dikabarkan harian Beijing News.”
Faktanya, kejadian di foto itu bukan di Lampung dan tidak terkait dengan hijab. Kejadian di foto itu adalah seorang pria bernama Wei yang memukul anaknya, peristiwa tersebut terjadi di Kota Ya Long, Goangxi, China pada Februari 2018 karena putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah.
Gambar yang sama, dimuat di artikel berita berjudul “Pria Ini Pukuli lalu Seret Anak Perempuannya Pakai Sepeda Motor” yang dimuat di situs Kompas.com pada 1 Maret 2018.
Berikut kutipan artikel tersebut:
“BEIJING, KOMPAS.com – Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dihajar oleh ayahnya lalu diikat di belakang sepeda motor dan diseret.
Peristiwa mengenaskan ini terekam dalam kamera video yang kemudian diunggah ke media sosial. Dalam video itu terlihat seorang pria yang kemudian diketahui bermarga Wei (38) memukuli anak perempuannya. Wei memukuli bokong, punggung, dan kepala putrinya dengan menggunakan sebatang kayu. Anak perempuan itu terdengar menjerit kesakitan tetapi tak ada orang yang menghentikan kebrutalan Wei.
Tak puas memukuli anaknya, Wei kemudian menyeretnya lalu mengikatnya di belakang sepeda motornya. Wei kemudian menyeret putrinya itu di sepanjang jalan yang berbatu. Video itu diyakini diambil di kota Ya Long, wilayah otonomi Da Hua Yao di provinsi Guangxi, China pada Rabu (28/2/2018). Dengan cepat video itu menyebar di media sosial hingga dilihat polisi setempat pada pukul 15.30 di hari yang sama.
Menurut pernyataan resmi kepolisian, mereka langsung melakukan pencarian dan menemukan Wei dan putrinya berada di sebuah pasar. Polisi kemudian menangkap Wei dan menjeratnya dengan dakwaan melakukan penyiksaan terhadap anak. Sementara, anak perempuan itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan atas luka-luka di tubuhnya.
Dalam pemeriksaan, Wei mengatakan, dia pergi ke kediaman kerabatnya untuk menjemput putrinya dan mengantar dia ke sekolah. Namun, saat putrinya menolak untuk pulang dan bersekolah dia naik pitam dan memukuli anak itu. Demikian dikabarkan harian Beijing News.”
Rujukan
[SALAH] Foto “Megawati Pidato di Podium Berlogo Palu Arit Didampingi Jokowi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/09/2020
Berita
Akun Irfan Kalangkangkong (fb.com/irfan.kalangkangkong) mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:
“Oalah ternyata PKI toh”
Di gambar yang diunggah, memperlihatkan Megawati Soekarnoputri berpidato di sebuah podium yang terdapat logo palu arit atau yang identik dengan logo PKI. Di sebelahnya tampak Presiden Joko Widodo yang mengenakan seragam hitam dengan baret merah.
“Oalah ternyata PKI toh”
Di gambar yang diunggah, memperlihatkan Megawati Soekarnoputri berpidato di sebuah podium yang terdapat logo palu arit atau yang identik dengan logo PKI. Di sebelahnya tampak Presiden Joko Widodo yang mengenakan seragam hitam dengan baret merah.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto Megawati Soekarnoputri berpidato didampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sebuah podium yang terdapat logo palu arit atau yang identik dengan logo PKI adalah klaim yang salah.
Faktanya, foto itu adalah foto hasil editan. Pada foto asli di podium itu bukanlah logo palu arit, melainkan logo Satgas PDIP Cakra Buana bergambar matahari putih dengan simbol banteng di tengahnya.
Foto tersebut diambil ketika Megawati yang saat itu didampingi oleh Jokowi tengah berpidato pada apel peringatan Hari Pancasila pada 1 Juni 2013. Ketika itu Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Megawati Soekarno Putri didampingi Jokowi yang juga kader partai PDIP, memimpin Apel Siaga peringatan Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu 1 Juni 2013 sekaligus dengan pengukuhan satgas PDIP Cakra Buana. Peserta yang hadir seluruh anggota PDIP dari seluruh Indonesia.
Faktanya, foto itu adalah foto hasil editan. Pada foto asli di podium itu bukanlah logo palu arit, melainkan logo Satgas PDIP Cakra Buana bergambar matahari putih dengan simbol banteng di tengahnya.
Foto tersebut diambil ketika Megawati yang saat itu didampingi oleh Jokowi tengah berpidato pada apel peringatan Hari Pancasila pada 1 Juni 2013. Ketika itu Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Megawati Soekarno Putri didampingi Jokowi yang juga kader partai PDIP, memimpin Apel Siaga peringatan Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu 1 Juni 2013 sekaligus dengan pengukuhan satgas PDIP Cakra Buana. Peserta yang hadir seluruh anggota PDIP dari seluruh Indonesia.
Rujukan
[SALAH] “Bambang Triatmojo Anak Pak Soehato Buka Bicara, Cendana Membongkar Status Jokowi Adalah Anak Dari Gembong PKI”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/09/2020
Berita
Akun Nickey Lovesonia (fb.com/nickey.lovesonia) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar yang sebagian narasinya sebagai berikut:
“BAMBANG TRIATMOJO ANAK PAK SOEHATO BUKA BICARA… CENDANA MEMBONGKAR STATUS JOKOWI…. JOKOWIDODO ADALAH ANAK DARI GEMBONG PKI BAPAKNYA BERNAMA WIJIADMO KETUA OPR PKI DAN IBUNYA SEKETARIAT GERWANI…”
Di gambar yang diunggah, terdapat foto Hasril Chaniago, Preisden Joko Widodo dan Arteria Dahlan serta narasi sebagai berikut: “Arteria Dahlan mengakui apa yang dikatakan Hasril Chaniago adalah Benar..Kakeknya Pendiri Partai Komunis Indonesia untuk Wilayah Sumatra Barat..Arteria Dengan Keluarga Besarnya Memohon-mohon kepada Hasril Chaniago Untuk tidak membeberkan Dukumen Rahasia Lainnya Tentang Kakeknya kepada Umum…Dengan mencatut Nama Jokowi Sebagai Anak Tokoh PKI Boyolali Dan Ibunya Ketua Gerwani Sebagai Pertimbangan…Arterial Dahlan dengan Menunduk-nunduk Memohon kepada Hasril Chaniago demi Keselamatan Keluarganya…”
bapak jokowi pki
“BAMBANG TRIATMOJO ANAK PAK SOEHATO BUKA BICARA… CENDANA MEMBONGKAR STATUS JOKOWI…. JOKOWIDODO ADALAH ANAK DARI GEMBONG PKI BAPAKNYA BERNAMA WIJIADMO KETUA OPR PKI DAN IBUNYA SEKETARIAT GERWANI…”
Di gambar yang diunggah, terdapat foto Hasril Chaniago, Preisden Joko Widodo dan Arteria Dahlan serta narasi sebagai berikut: “Arteria Dahlan mengakui apa yang dikatakan Hasril Chaniago adalah Benar..Kakeknya Pendiri Partai Komunis Indonesia untuk Wilayah Sumatra Barat..Arteria Dengan Keluarga Besarnya Memohon-mohon kepada Hasril Chaniago Untuk tidak membeberkan Dukumen Rahasia Lainnya Tentang Kakeknya kepada Umum…Dengan mencatut Nama Jokowi Sebagai Anak Tokoh PKI Boyolali Dan Ibunya Ketua Gerwani Sebagai Pertimbangan…Arterial Dahlan dengan Menunduk-nunduk Memohon kepada Hasril Chaniago demi Keselamatan Keluarganya…”
bapak jokowi pki
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Bambang Trihadmodjo, putra ketiga mantan Presiden Soeharto buka bicara dan membongkar status Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah anak dari gembong PKI adalah klaim yang salah.
Faktanya, tidak ada pemberitaan dari sumber resmi terkait Bambang Trihadmodjo mengeluarkan pernyataan seperti pada klaim yang beredar. Klaim pada narasi pada unggahan tersebut adalah hoaks lama yang sudah dibantah.
Klaim terkait ayah Presiden Joko Widodo, Widjiatno Notomihardjo adalah seorang tokoh PKI dan ibunya adalah Ketua Gerwani misalnya, adalah klaim yang sudah muncul sejak awal kemunculan Jokowi di panggung politik nasional. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi sudah membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Uniknya, sejumlah orang tetap meyakini bahwa tuduhan tersebut adalah sebuah kebenaran.
“Anehnya tuduhan itu tak pernah ditegaskan dalam suatu buku resmi atau tulisan ilmiah yang kadar kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan,” tulis Historia.id dalam laporannya yang dikutip oleh Medcom pada Rabu 10 Juni 2020.
“Notomihardjo dan Sudjiatmi sendiri tak pernah sekalipun disentuh oleh tentara. Itu terjadi karena mereka memang tidak memiliki keterkaitan dengan Peristiwa 30 September 1965. Jika memang benar mereka adalah tokoh PKI, itu jelas suatu keanehan. Saat itu, alih-alih anggota PKI, seorang seniman profesional yang sama sekali bukan komunis pun bisa dipenjarakan tanpa pengadilan hanya karena dia pernah mengisi sebuah acara seni yang diadakan oleh PKI.” tulis Historia.id dalam laporannya.
Sementara itu, Arteria Dahlan dan keluarga besarnya sudah membantah klaim bahwa kakek Arteria Dahlan adalah pendiri PKI di Sumatra Barat. Hasril Chaniago sendiri menyatakan dia tidak menuduh Arteria keturunan PKI.
Faktanya, tidak ada pemberitaan dari sumber resmi terkait Bambang Trihadmodjo mengeluarkan pernyataan seperti pada klaim yang beredar. Klaim pada narasi pada unggahan tersebut adalah hoaks lama yang sudah dibantah.
Klaim terkait ayah Presiden Joko Widodo, Widjiatno Notomihardjo adalah seorang tokoh PKI dan ibunya adalah Ketua Gerwani misalnya, adalah klaim yang sudah muncul sejak awal kemunculan Jokowi di panggung politik nasional. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi sudah membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Uniknya, sejumlah orang tetap meyakini bahwa tuduhan tersebut adalah sebuah kebenaran.
“Anehnya tuduhan itu tak pernah ditegaskan dalam suatu buku resmi atau tulisan ilmiah yang kadar kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan,” tulis Historia.id dalam laporannya yang dikutip oleh Medcom pada Rabu 10 Juni 2020.
“Notomihardjo dan Sudjiatmi sendiri tak pernah sekalipun disentuh oleh tentara. Itu terjadi karena mereka memang tidak memiliki keterkaitan dengan Peristiwa 30 September 1965. Jika memang benar mereka adalah tokoh PKI, itu jelas suatu keanehan. Saat itu, alih-alih anggota PKI, seorang seniman profesional yang sama sekali bukan komunis pun bisa dipenjarakan tanpa pengadilan hanya karena dia pernah mengisi sebuah acara seni yang diadakan oleh PKI.” tulis Historia.id dalam laporannya.
Sementara itu, Arteria Dahlan dan keluarga besarnya sudah membantah klaim bahwa kakek Arteria Dahlan adalah pendiri PKI di Sumatra Barat. Hasril Chaniago sendiri menyatakan dia tidak menuduh Arteria keturunan PKI.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/06/10/salah-jokowi-nyekar-di-kuburan-widjiatno-notomihardjo-salah-seorang-tokoh-teras-pki/
- https://turnbackhoax.id/2020/09/10/salah-bachtaroeddin-anggota-fraksi-pki-di-dpr-adalah-kakek-arteria-dahlan/
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/JKRG0VON-cek-fakta-bambang-trihatmodjo-sebut-ada-dokumen-yang-buktikan-jokowi-anak
[SALAH] Foto Ikan Hiu di Tiang Listrik Akibat Badai Laura
Sumber: RedditTanggal publish: 23/09/2020
Berita
“The insane power of Hurricane Laura… Sharks on a powerline.”
Hasil Cek Fakta
Akun Reddit combatpaddler mengunggah foto (9/9) yang menunjukkan beberapa ekor ikan hiu tersangkut di sebuah tiang listrik. Akun tersebut juga menyertakan caption yang bertuliskan “The insane power of Hurricane Laura… Sharks on a powerline.”, atau dapat diartikan sebagai “Kekuatan hebat dari Badai Laura… Ikan-ikan hiu di tiang listrik.”
Berdasarkan hasil penelusuran, ikan-ikan hiu tersebut memang tersangkut di sebuah tiang listrik, tetapi tidak disebabkan oleh Badai Laura. Dilansir dari wkrg.com, penyebab sebenarnya dari insiden tersebut adalah kecelakaan yang terjadi di jembatan Dog River, di mana sebuah perahu nelayan jatuh dan menyebabkan muatan perahu tumpah ke jalan di bawahnya, termasuk beberapa ekor ikan hiu yang tersangkut di tiang listrik tersebut. Kecelakaan terjadi pada tanggal 31 Agustus 2020, beberapa hari setelah Badai Laura, yang melanda beberapa wilayah di Amerika Serikat, reda pada tanggal 29 Agustus 2020.
Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dibahas oleh Snopes dengan judul “Does a Photo Show Sharks on a Power Line After Hurricane Laura?” dan mengkategorikannya sebagai miscaptioned.
Dengan demikian, foto yang disebarluaskan oleh pengguna Reddit combatpaddler tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah atau False Context, sebab foto yang disebarluaskan disertai dengan caption penyebab kejadian yang tidak sesuai dengan penyebab sebenarnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, ikan-ikan hiu tersebut memang tersangkut di sebuah tiang listrik, tetapi tidak disebabkan oleh Badai Laura. Dilansir dari wkrg.com, penyebab sebenarnya dari insiden tersebut adalah kecelakaan yang terjadi di jembatan Dog River, di mana sebuah perahu nelayan jatuh dan menyebabkan muatan perahu tumpah ke jalan di bawahnya, termasuk beberapa ekor ikan hiu yang tersangkut di tiang listrik tersebut. Kecelakaan terjadi pada tanggal 31 Agustus 2020, beberapa hari setelah Badai Laura, yang melanda beberapa wilayah di Amerika Serikat, reda pada tanggal 29 Agustus 2020.
Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dibahas oleh Snopes dengan judul “Does a Photo Show Sharks on a Power Line After Hurricane Laura?” dan mengkategorikannya sebagai miscaptioned.
Dengan demikian, foto yang disebarluaskan oleh pengguna Reddit combatpaddler tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah atau False Context, sebab foto yang disebarluaskan disertai dengan caption penyebab kejadian yang tidak sesuai dengan penyebab sebenarnya.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Informasi yang salah. Faktanya, foto ikan hiu yang tersangkut di tiang listrik tidak disebabkan oleh Badai Laura, tetapi karena kecelakaan yang terjadi di jembatan Dog River, di mana sebuah perahu nelayan jatuh dan muatan perahu tumpah ke jalan di bawahnya.
Informasi yang salah. Faktanya, foto ikan hiu yang tersangkut di tiang listrik tidak disebabkan oleh Badai Laura, tetapi karena kecelakaan yang terjadi di jembatan Dog River, di mana sebuah perahu nelayan jatuh dan muatan perahu tumpah ke jalan di bawahnya.
Rujukan
Halaman: 5442/6680