Setelah ditelusuri lebih lanjut, akun tersebut diketahui palsu. Melansir dari radarcirebon.com, Mukarto mengungkapkan dari beberapa kawannya yang sudah dihubungi, pelaku seolah-olah menjadi beliau.

“Mohon kalau ada yang menghubungi dan mengatasnamakan saya, jangan digubris,” kata Mukarto, kepada Radar Cirebon.

Dengan demikian, akun Whatsapp dengan nomor 081285113662 dipastikan bukanlah milik Rektor UGJ Mukarto Siswoyo. Hal ini sudah di tanggapi oleh Mukarto dan meminta tidak mengubris nomor itu sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten palsu.

Berdasarkan penelusuran dengan kata kunci ‘India Is Doing It Hacking’ di mesin pencari google, telah ditemukan artikel dari BOOM (situs periksa fakta di India) dengan judul “Hoax Message Claims ‘India Is Doing It’ Video Will Hack Your Phone” yang dimuat pada 16 Oktober 2020. Dalam artikel tersebut, klaim yang menyatakan video ‘India Is Doing It’ dapat meretas ponsel adalah tidak benar.

Pencarian berikutnya juga ditemukan bahwa klaim ini juga beredar di negara lain, tetapi menggunakan nama negara Argentina. Klaim ini beredar pada bulan Juli 2020. Tim periksa fakta Snopes, Africa Check, dan Chequeado menyatakan video ‘Argentina Is Doing It’ adalah tidak benar dan tidak ditemukan video serta data korban peretasannya.

Dengan demikian, pesan berantai ‘India Is Doing It’ dapat meretas ponsel adalah tidak benar karena tidak ditemukan video dan data dari korban peretasan. Informasi ini masuk dalam kategori konten palsu.

Berdasarkan hasil penelusuran, mengutip dari CNN, video tersebut merupakan video penyerangan terhadap gadis berusia 16 tahun yang terekam oleh CCTV di trotoar jalan London timur pada 13 November 2012. Diketahui pelaku mengikuti korban sekitar 500 meter dari rumahnya sebelum berlari lebih dekat dan memukul kepala korban. Mengutip dari The Guardian, pelaku penyerangan yang bernama Michael Ayoade telah dijatuhi hukuman penjara di pengadilan mahkota London Dalam selama 4 tahun pada 23 Februari 2013.

Dengan demikian, pesan yang beredar di grup WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah/False Context karena video tersebut bukan video peristiwa penyerangan perempuan berhijab di Perancis, melainkan video penyerangan terhadap gadis berusia 16 tahun di London, Inggris pada 13 November 2012.

Berdasarkan hasil penelusuran, narasi di dalam foto tersebut tidak tepat. Caresse Crosby (atau Mary Phelps Jacob) adalah penerima paten pertama untuk bra modern asal New Rochelle, Amerika Serikat. Mengutip dari Wikipedia, pada 12 Februari 1914, Caresse Crossby mengajukan paten atas penemuannya “Backless Bra” ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat. Pada 3 November 1914, kantor paten menyetujui permintaan Caresse Crossby dan menjadikannya sebagai orang pertama yang mematenkan bra di Amerika Serikat. Dari sana dia memulai Fashion Form Brassiere Company di Boston, Amerika Serikat dan mempekerjakan wanita untuk memproduksi bra nirkabel.

Dengan demikian, unggahan akun Twitter Rahmad Saiful Hasan dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah/False Context karena Caresse Crosby (atau Mary Phelps Jacob) adalah penemu bra modern asal New Rochelle, Amerika Serikat dan menerima paten atas penemuannya pada 3 November 1914 dari Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat.