• [SALAH] “Jokowi: Tidak Perlu Dibesar besarkan, Penusukan Ustad Ali Jaber itu Kriminal Biasa. Ustad Juga Nda Sampai Mati”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 18/09/2020

    Berita

    Akun facebook Susi Amelia mengunggah gambar (16/08/2020) berupa hasil tangkapan layar twit Republika.co.id dengan narasi Presiden Jokowi memberikan komentar terkait kasus penusukan Syekh Ali Jaber yang menganggap hanya kriminal biasa.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim komentar Jokowi terkait penusukan Syekh Ali Jaber adalah salah. Tidak terdapat berita Republika.co.id dengan judul seperti klaim tersebut. sedangkan, berita asli foto bergambar Jokowi itu tentang isolasi pasien covi-19, bukan tentang penusukan Syeikh Ali Jaber. Hal tersebut juga sudah dibantah oleh Elba Damhuri selaku Kepala Republika Online.

    Berita aslinya, kata Elba, berjudul “Jokowi Instruksikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Ditambah”.

    Sebagai informasi tambahan, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri untuk mengusut kasus penyerangan terhadap ulama yang terjadi sebelum kasus Syekh Ali Jaber.

    Dengan demikian, klaim gambar Jokowi memberikan komentar terkait dengan penusukan Syekh Ali Jaber termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena gambar telah melalui proses penyuntingan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Anies Baswedan Terlibat Kontrak Politik dengan HTI

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/09/2020

    Berita

    Akun Facebook Idah Nurhayati mengunggah gambar yang menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlibat kontrak politik dengan HTI. Dalam gambar tersebut terdapat cuplikan kecil surat bertandatangan.

    Berikut kutipan narasinya:

    Narasi pada postingan:

    “WEDAN YAMAN KUMPULAN
    KADRUN JANGAN DI BIARKAN”

    Narasi pada gambar:

    “ANIES BASWEDAN TERLIBAT KONTRAK POLITIK DENGAN HTI”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut salah dan merupakan isu yang pernah beredar pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Isu tersebut sudah diperiksa faktanya pada artikel di turnbackhoax.id dengan judul “HOAX: Kontrak Politik Anies Baswedan Untuk Pimpin Jakarta Dengan Nilai Syariat Islam” yang tayang pada 30 Maret 2017.

    Selain itu, kala itu Anies Baswedan juga sudah pernah memberikan klarifikasinya. Anies menyatakan bahwa surat atau akad kontrak berjudul Akad Kontrak - Akad Al Ittifaq itu dipastikan tidak benar alias palsu.

    "Ini Fitnah lagi, setelah fitnah-fitnah sebelumnya. Tanda tangan saya tidak seperti itu," kata Anies kepada wartawan Minggu (19/3/2017).

    Kesimpulan

    Isu lama yang sudah terklarifikasi pada tahun 2017. Anies Baswedan pada tahun 2017 telah memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menandatangani surat kontrak dan tanda tangan dalam surat tersebut bukan tanda tangannya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Medcom.id
    • 2 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “kiyai kohar orang bogor beliau pulang ngaji dari masjid tiba- tiba dikoroyok oleh orang yang tak dikenal”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/09/2020

    Berita

    Akun Berlian Mikhaila (fb.com/100033378554300) mengunggah sebuah foto dengan narasi:

    “Innalilahi wainnallillahi raziunn telah menjadi korban lagi kiyai kohar orang bogor beliau pulang ngaji dari masjid tiba- tiba dikoroyok oleh orang yang tak dikenal sempat dilarikan ke Rumah sakit tapi sudah tidak ter tolong lagi maka berhati hati lah kepada ustadz ulama-ulama indonesia udah marak PKI PKI ..berkomplot ingin membinasakan ulama-ulama indonesia ..”

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, bukan karena dikeroyok. Haji Abdul Kohar meninggal dunia karena pada 8 September 2020 karena gagal ginjal dan sempat terjatuh di kamar mandi.

    Dikutip dari Kumparan.com, Kapolsek Babakan Madang Komisaris Silfia Sukma Rosa menjelaskan Kohar meninggal karena komplikasi penyakit dan ginjal serta sempat jatuh di kamar mandi. “Kematian Kiai Haji Abdul Kohar bukan karena tindak pidana penganiayaan, melainkan karena komplikasi penyakit dan ginjal yang dideritanya serta sempat terjatuh di kamar mandi,” kata Silfia.

    Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu liar seperti kabar ustaz meninggal karena dianiaya tersebut. “Kami mengimbau kepada masyarakat jangan mudah percaya dan terprovokasi dengan berita yang belum tentu kebenarannya. Lakukan pengecekan bersama muspika (musyawarah pimpinan kecamatan) dan polsek setempat serta lakukan tabayyun,” ujar Roland.

    Pernyataan Kapolsek Babakan Madang Komisaris Silfia Sukma Rosa itu juga dimuat oleh Tribunnews pada 16 September 2020. Menurut Silfia, kesimpulan atas kematian Kohar tersebut adalah hasil dari kroscek yang dia lakukan bersama kepala satuan intelijen dan keamanan serta disaksikan oleh pihak keluarga, Ketua RT, Ketua RW, dan warga setempat.

    Situs Jurnal Global pun memberitakan bantahan atas klaim yang beredar tersebut. Bantahan tersebut diberikan oleh Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah dalam sebuah video yang disebar ke media sosial. Di dalam video tersebut, ia didampingi oleh istri dan anggota keluarga Kohar lainnya.

    “Yang sebenarnya, Haji Abdul kohar meninggal karena sakit gagal ginjal dan jatuh di kamar mandi. Yang terlihat, mukanya memar, itu karena benturan. Dan kejadian meninggalnya pada Selasa jam 11.00 (8 September 2020), sudah sepuluh hari yang lalu,” ujar Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah.

    Tempo juga mendapatkan video klarifikasi Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah tersebut yang diunggah oleh akun Twitter NcuhiRiwo pada 16 September 2020. Berikut penjelasan Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah dalam video itu:

    “Saya, Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, bersama istri dan keluarga almarhum Haji Abdul Kohar, ingin mengklarifikasi bahwa almarhum meninggal karena sakit divonis gagal ginjal dan sempat jatuh dari kamar mandi, bukan karena penganiayaan. Mohon doanya semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT.”

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pedangdut Aty Kodong Meninggal Dunia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/09/2020

    Berita

    Beredar melalui media sosial Facebook unggahan yang menyebutkan bahwa Aty Kodong meninggal dunia. Dengan Narasi "Innalillahi waina ilahi roji’un kabar duka dari pedangdut Aty Kodong. Turut Berduka Cita Semoga Amal Ibadahnya Diterima Disisi Allah”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Aty Kodong dikabarkan meninggal adalah salah. Fakta tersebut disampaikan oleh Aty Kodong melalui akun Instagram resminya pada 11 september 2020. “saya masih sehat kodong:sob::sob::sob:” jelas Aty.


    Saat dihubungi pihak terkini.id, Aty turut menegaskan terkait kondisinya yang baik -baik saja. Dengan demikian, kabar Aty Kodong meninggal dunia adalah tidak benar dan masuk kedalam konten palsu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini