“20 juta orang masyarakat Cina memeluk agama Islam selelah terbukti epidemi Corona tdk menyerang umat Islam
Alloh menunjukan kebesaran Nya.”
[SALAH] “20 juta orang Cina memeluk agama Islam selelah terbukti epidemi Corona tdk menyerang umat Islam”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 18/02/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video yang sudah beredar sebelum Desember 2019. Narasi SUMBER menimbulkan kesimpulan yang salah. Video yang dibagikan TIDAK BERKAITAN dengan COVID-19 karena sudah beredar SEBELUM Desember, bulan dimana COVID-19 (Coronavirus 2019) dilaporkan mulai menyebar.
Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. [216] Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet. [217] Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019. Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal. [218] Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak. [219]”
Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. [216] Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet. [217] Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019. Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal. [218] Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak. [219]”
Kesimpulan
Video yang dibagikan sudah beredar sebelum Desember 2019, bulan dimana COVID-19 (Coronavirus 2019) dilaporkan mulai menyebar.
Rujukan
[SALAH] Peta Jalur Lalu Lintas PSBB Kota Tasikmalaya
Sumber: FlyerTanggal publish: 01/05/2020
Berita
Sebuah flyer dengan gambar peta yang mengklaim bahwa peta tersebut merupakan rancangan rekayasa lalu lintas (lalin) rencana PSBB dan Operasi Ketupat Covid-19 wilayah Kota Tasikmalaya beredar. Untuk lebih meyakinkan masyarakat, peta tersebut bahkan diberi logo polri dan mengatasnamakan Sat Lantas Tasikmalaya Kota.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, belakangan diketahui bahwa peta rekayasa lalin tersebut adalah palsu alias hoaks. Melansir dari kapol.id, Kapolres Tasikmalaya AKBP Anom Karibianto menegaskan peta tersebut tidak benar.
“Itu hoaks,” tegasnya.
Senada dengan AKBP Anom, klarifikasi juga dituturkan oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf. Yusuf menegaskan bahwa peta tersebut sempat dibahas dalam rapat yang dilakukan di bale kota.
“Pak Wali pun menginstruksikan supaya dicari siapa yang menyebarkannya. Itu hoaks, lah pembahasan saja belum selesai kok,” pungkas Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan bahwa hingga saat ini persiapan penerapan PSBB sendiri sudah menyentuh angka 80 persen. Hanya tinggal beberapa tahapan lagi untuk pengaturan dan regulasi penerapan PSBB.
“Kita juga kan masih menunggu acc Kemenkes atas usulan PSBB se-Provinsi Jawa Barat. Jadi belum bisa dipastikan kapan efektifnya,” tutup Yusuf.
“Itu hoaks,” tegasnya.
Senada dengan AKBP Anom, klarifikasi juga dituturkan oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf. Yusuf menegaskan bahwa peta tersebut sempat dibahas dalam rapat yang dilakukan di bale kota.
“Pak Wali pun menginstruksikan supaya dicari siapa yang menyebarkannya. Itu hoaks, lah pembahasan saja belum selesai kok,” pungkas Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan bahwa hingga saat ini persiapan penerapan PSBB sendiri sudah menyentuh angka 80 persen. Hanya tinggal beberapa tahapan lagi untuk pengaturan dan regulasi penerapan PSBB.
“Kita juga kan masih menunggu acc Kemenkes atas usulan PSBB se-Provinsi Jawa Barat. Jadi belum bisa dipastikan kapan efektifnya,” tutup Yusuf.
Rujukan
[SALAH] “Kejadian di Hotel Gutian Street Wuhan”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/02/2020
Berita
“Kejadian di Hotel Gutian Street Wuhan China, berlantai 30 meledak, hotel tmpt isolasi warga chino dari virus corona. korban blm bisa di tentukan. pemerintah china blm bisa memastikan jumlah korban terbakar, terpanggang & terasapi…..”
======
======
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video peristiwa kebakaran di gedung hunian di kawasan California Garden, Kota Madya Chongqing. Narasi SUMBER tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.
finance.sina.com.cn: “Menurut Chongqing Fire Fighting News, pada pukul 16.55 pada 1 Januari 2020, Pusat Komando Pemadam Kebakaran Chongqing menerima alarm yang mengatakan bahwa fasad bangunan perumahan lantai 2 di California Garden A4, Distrik Yubei, Chongqing, terbakar.”
“People’s Daily, China” (twitter.com/PDChina, akun terverifikasi): “Jangan pernah memblokir jalur api! Lusinan orang yang lewat mendorong mobil yang menghalangi jalur api ketika sebuah bangunan perumahan terbakar di Chongqing, Cina Barat Laut pada 31 Desember.”
“Wuhan (Hanzi: 武漢) adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Kota ini adalah kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Penduduknya berjumlah 9.100.000 jiwa (2006). Ia juga telah memiliki jalur metro yang menghubungkan beberapa tempat di wilayah kota Hankou.”
finance.sina.com.cn: “Menurut Chongqing Fire Fighting News, pada pukul 16.55 pada 1 Januari 2020, Pusat Komando Pemadam Kebakaran Chongqing menerima alarm yang mengatakan bahwa fasad bangunan perumahan lantai 2 di California Garden A4, Distrik Yubei, Chongqing, terbakar.”
“People’s Daily, China” (twitter.com/PDChina, akun terverifikasi): “Jangan pernah memblokir jalur api! Lusinan orang yang lewat mendorong mobil yang menghalangi jalur api ketika sebuah bangunan perumahan terbakar di Chongqing, Cina Barat Laut pada 31 Desember.”
“Wuhan (Hanzi: 武漢) adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Kota ini adalah kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Penduduknya berjumlah 9.100.000 jiwa (2006). Ia juga telah memiliki jalur metro yang menghubungkan beberapa tempat di wilayah kota Hankou.”
Kesimpulan
BUKAN di Wuhan, lokasi peristiwa adalah di Chongqing (Kotamadya) yang jaraknya 871 km dari Kota Wuhan (di Provinsi Yubei).
Rujukan
[SALAH] Di Bekasi Sudah Ada Terduga Pasien Virus Corona
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 17/02/2020
Berita
Diberitahukan kepada seluruh Masyarakat Kab Bekasi bahwa mulai hari ini diharapkan agar memakai MASKER guna untuk menghindari tertularnya penyakit terutama Corona. Karna di RSUD kab Bekasi sudah ada 1 pasien yg diduga terkena Corona. Terimakasi*Info Dari Dinas Kesehatan Kab. Bekasi
Hasil Cek Fakta
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengklarifikasi guna beredarnya sebuah pesan berantai yang menyatakan bahwa telah ditemukan satu orang pasien yang diduga terkena virus corona. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai Whatsapp dalam beberapa hari terakhir. Dalam pesan disebutkan bahwa di RSUD Kabupaten Bekasi telah ditemukan satu orang yang diduga terkena virus corona.
Guna meluruskan informasi tersebut, Dinas Kesehatan setempat pun akhirnya angkat bicara. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny dengan tegas membantah seluruh narasi yang tertera di dalam pesan. Ia menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Tidak benar. Masyarakat harus bisa bijak menanggapi berita, dan bila belum yakin untuk tidak menyebarkan informasi tersebut,” jelas Sri Enny.
Hal serupa juga disampaikan oleh akun Instagram Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dalam unggahannya dijelaskan bahwa apa yang disampaikan dalam pesan berantai tersebut adalah tidak benar. Dijelaskan pula agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.
Guna meluruskan informasi tersebut, Dinas Kesehatan setempat pun akhirnya angkat bicara. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny dengan tegas membantah seluruh narasi yang tertera di dalam pesan. Ia menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Tidak benar. Masyarakat harus bisa bijak menanggapi berita, dan bila belum yakin untuk tidak menyebarkan informasi tersebut,” jelas Sri Enny.
Hal serupa juga disampaikan oleh akun Instagram Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dalam unggahannya dijelaskan bahwa apa yang disampaikan dalam pesan berantai tersebut adalah tidak benar. Dijelaskan pula agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.
Kesimpulan
Sebuah pesan berantai dengan narasi yang menyebut bahwa ditemukan satu pasien terduga virus corona di wilayah Kabupaten Bekasi. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai Whatsapp dan cukup membuat masyarakat Kabupaten Bekasi resah akan kebenaran hal tersebut. Namun belakangan diketahui bahwa apa yang terdapat dalam pesan berantai itu adalah tidak benar. Fakta tersebut didapat melalui klarifikasi yang dilontarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Rujukan
Halaman: 5530/6698