• [SALAH] Ratusan Warga China yang Menetap di Indonesia Menuju Singapura karena Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/03/2020

    Berita

    “Ratusan warga china yang Menetap di Indonesia tadi Pagi meninggalkan Indonesia Menuju Singapura karena situasi virus Corona yang menyerang Indonesia Mereka akan Kembali lagi jika situasi Di Indonesia Kembali normal,” unggah akun Facebook Maura Tria atau @maura.tria.3, Minggu (22/3).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Maura Tria atau @maura.tria.3 mengunggah gambar sekelompok orang yang terdiri dari pria dan perempuan dengan mengenakan masker dan membawa koper. Namun dalam gambar tersebut tertulis kalimat bahwa mereka adalah warga China yang menetap di Indonesia yang menuju Singapura karena virus Corona atau COVID-19. Berikut narasi lengkapnya:

    “Ratusan warga china yang Menetap di Indonesia tadi Pagi meninggalkan Indonesia Menuju Singapura karena situasi virus Corona yang menyerang Indonesia Mereka akan Kembali lagi jika situasi Di Indonesia Kembali normal,” unggah akun Facebook Maura Tria atau @maura.tria.3, Minggu (22/3).

    Faktanya, setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui unggahan gambar dengan keterangan yang dibuat oleh akun Facebook @maura.tria.3 adalah tidak benar adanya atau keliru.

    Akun Facebook @maura.tria.3 yang mengklaim bahwa ratusan warga China meninggalkan Indonesia pada Minggu, 22 Maret 2020 di pagi hari adalah salah. Diketahui foto tersebut sudah dimuat di beberapa media daring sejak Jumat, 31 Januari 2020. Artinya foto itu diambil sebelum Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan adanya dua (2) Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif COVID-19 pada Senin, 2 Maret 2020.

    Foto asli yang diunggah akun Facebook @maura.tria.3 adalah foto karya Jurnalis Antara, Fikri Yusuf. Foto Fikri ini digunakan oleh dalam artikel beberapa media daring, seperti republika.co.id dengan judul artikel “86 Penerbangan Rute Bali-China Dibatalkan Terkait Corona” yang ditayangkan pada Jumat, 31 Januari 2020, dengan keterangan fotonya “Sebanyak 86 penerbangan rute Bali-China dibatalkan sejak 13 Januari 2019 terkait penyebaran virus corona (Foto: suasana bandara Ngurah Rai Bali).”

    Kemudian katadata.co.id dengan judul artikelnya “Presiden Jokowi Sebut Evakuasi WNI dari Wuhan Masih Tunggu Antrean” yang juga ditayangkan pada Jumat, 31 Januari 2020 dengan keterangan fotonya “Penumpang pesawat mengenakan masker di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Pemerintah dalam proses evakuasi WNI dari Wuhan” dan kumparan.com dengan judul artikel “Cegah Corona, Pesawat Penjemput WN China di Bali Disemprot Disinfektan” ditayangkan pada Sabtu, 8 Februari 2020 dengan keterangan foto “Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.”

    Berdasarkan kategori Misinformasi atau Disinformasi yang dibuat First Draft, unggahan akun Facebook @maura.tria.3 dapat masuk ke dalam kategori False Conten atau Konten yang Salah. Artinya ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.

    Kesimpulan

    Gambar dan klaim yang diunggah akun Facebook Maura Tria atau @maura.tria.3 pada Minggu, 22 Maret 2020 adalah salah. Gambar tersebut sama persis dengan foto karya Jurnalis Antara, Fikri Yusuf yang diambil pada Jumat, 31 Januari 2020 dengan keterangan “Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020).”

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Tulisan “TO:FRONT PEMBELA ISLAM” di Foto Paket Bantuan COVID-19 Tiongkok

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 23/03/2020

    Berita

    “TO:FRONT PEMBELA ISLAM” (teks hasil suntingan).

    Hasil Cek Fakta

    Foto yang dilaporkan oleh SUMBER adalah hasil suntingan. Sumber foto, “Dedy Armstrong Kurniawan 은혜 하늘” (instagram.com/dedybaliagung): “All goods for donation to Indonesia from China and Indonesia companies in Shanghai has arrived at Pudong cargo airport shanghai.”

    TRIBUNBATAM.id: “Pesawat Hercules A1333 berisi 18 kru pesawat berangkat dari Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Melalui Natuna, Sabtu (21/03/2020). Tim berangkat untuk mengambil alat kesehatan dari China.”

    CNN Indonesia: “Dino menyebutkan bahwa peralatan kesehatan bantuan dari berbagai pihak, di antaranya Inacham dan Tsingshan Charity Foundation, itu berupa masker, pelindung wajah, kacamata, baju pelindung petugas kesehatan, dan alat tes COVID-19.”

    Merdeka.com: “Dino menyebutkan bahwa peralatan kesehatan bantuan dari berbagai pihak, di antaranya Inacham dan Tsingshan Charity Foundation, itu berupa masker, pelindung wajah, kacamata, baju pelindung petugas kesehatan, dan alat tes.

    Bantuan 9 ton itu merupakan tahap pertama karena masih ada bantuan lain dari China yang diperkirakan lebih dari 20 ton masih menunggu armada pengangkut.”

    Kesimpulan

    Foto yang dilaporkan adalah hasil suntingan, tulisan asli: “Donation supplies from TSINGSHAN”.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “minuman beralkohol bisa mengurangi risiko infeksi dari novel coronavirus; COVID-19”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/03/2020

    Berita

    Beredar informasi yang menyebut konsumsi minuman alkohol bisa kurangi risiko terinfeksi virus corona COVID-19. Pemberitahuan ini juga terdapat logo Saint Luke’s Health System, sebuah Rumah Sakit di Kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat.

    Berikut narasinya:
    “After extensive research, our findings show that consuming alcoholic beverages may help reduce the risk of infection by the novel coronavirus; COVID-19. Vodka is the most recommended for drinking, cleaning and sanitizing.”

    Atau yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia menggunakan Google Terjemahan:

    “Setelah penelitian yang luas, temuan kami menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol dapat membantu mengurangi risiko infeksi oleh coronavirus baru; COVID-19. Vodka paling direkomendasikan untuk minum, membersihkan, dan membersihkan.”

    Hasil Cek Fakta

    Terkait klaim yang beredar itu, pihak Saint’s Luke Hospital menegaskan tidak benar minum alkohol dapat menurunkan risiko terinfeksi virus corona. Saint’s Luke Hospital juga membantah surat edaran itu dari mereka.

    “Ada laporan yang bilang minum alkohol bisa mengurangi risiko COVID-19. INI TIDAK BENAR. Saint’s Luke mengikuti panduan dari CDC,” tulis pihak rumah sakit seperti dikutip dari akun resmi Facebook-nya, Kamis (12/4/2020).

    Saint’s Luke Hospital menyebut apa yang harusnya dilakukan orang-orang adalah menerapkan kebiasaan menjaga kebersihan yang baik. Cara yang dianjurkan, seperti rutin cuci tangan pakai sabun, hindari orang sakit, jangan sentuh area wajah, dan tutup mulut saat batuk atau bersin.

    Berikut klarifikasi lengkapnya:

    “False reports are circulating that say drinking alcohol can reduce the risk of COVID-19. THIS IS NOT TRUE. Saint Luke’s follows CDC guidance:
    -Practice good hand hygiene
    -Wash for at least 20 seconds, especially after using the restroom, before eating, after blowing your nose or coughing.
    -If soap and water aren’t available, use a hand sanitizer with at least 60 percent alcohol
    -Avoid close contact with people who are sick and stay home when you are sick
    -Avoid touching your eyes, nose, and mouth
    -Cover coughs and sneezes with a tissue, then throw the tissue in the trash
    -Clean and disinfect frequently touched objects and surfaces using regular household cleaning spray or wipe”

    Yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia menggunakan Google Terjemahan:

    “Laporan palsu beredar yang mengatakan bahwa minum alkohol dapat mengurangi risiko COVID-19. INI TIDAK BENAR. Saint Luke mengikuti panduan CDC:

    -Praktek kebersihan tangan yang baik
    -Cuci minimal 20 detik, terutama setelah menggunakan kamar kecil, sebelum makan, setelah meniup hidung atau batuk.
    -Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan dengan alkohol setidaknya 60 persen
    -Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit dan tinggal di rumah saat Anda sakit
    -Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda
    -Tutup batuk dan bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah
    -Bersihkan dan desinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh menggunakan semprotan pembersih rumah tangga biasa”

    Kesimpulan

    Pihak Saint’s Luke Hospital menegaskan tidak benar minum alkohol dapat menurunkan risiko terinfeksi virus corona. Saint’s Luke Hospital juga membantah surat edaran itu dari mereka.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pemeriksaan Air Liur Di Bandara Changi

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/03/2020

    Berita

    Breaking news buat rekan2 yg mau berangkat ke Singapore

    Mulai sekarang setiap penyumpang yg mendarat di Changi Airport harus di test air liurnya ddan bila ternyata di-suspect Covid-19, maka harus langsung di-karantina selama minimal 14 hari di RS se-tempat atas biaya sendiri.

    Pemerintah Singapura akan mulai menagih biaya perawatan wara asing, termasuk warga negara Indonesia, yang terjangkit virus corona atau COVID-19. Ongkos perawatan di rumah sakit Singapura bisa mencapai lebih dari Rp 80 juta.

    Jadi pastikan sebelum berangkat ke Singapore, anda dlm kondisi sehat 100% Atau buka kartu PPH Plus Gold dulu H-30.

    Hubungi: WIRAWAN T 08161313375

    Atau INGGRIS S. 08161846128

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah pesan berantai beredar perihal peraturan baru yang dibentuk oleh Pemerintah Singapura di tengah maraknya kasus virus corona. Yakni pemberlakuan pemeriksaan air liur atau saliva bagi seluruh penumpang pesawat terbang yang mendarat di Bandara Changi Singapura.

    Guna meluruskan informasi yang tidak sesuai dengan fakta, Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura pun angkat bicara. KBRI Singapura menegaskan bahwa narasi yang menyebut bahwa Pemerintah Singapura memberlakukan aturan pemeriksaan air liur adalah tidak benar alias hoaks.

    KBRI Singapura menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kebijakan pemeriksaan saliva bagi seluruh penumpang yang mendarat di Changi. Kebijakan Pemerintah Singapura adalah melakukan pengetesan bagi yang terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi (demam) saat mendarat di Bandara Changi. Berikut klarifikasi lengkap yang diterbitkan oleh KBRI Singapura:

    KBRI Singapura menerima banyak pertanyaan dari berbagai kalangan masyarakat yang ingin mengkonfirmasi kebenaran berita yang beredar bahwa Pemerintah Singapura memberlakukan pemeriksaan air liur/saliva bagi seluruh penumpang pesawat terbang yang mendarat di Bandara Changi Singapura. Perlu kami informasikan bahwa kabar tersebut adalah TIDAK BENAR alias HOAX.
    .
    .
    Sampai saat ini tidak ada kebijakan pemeriksaan saliva bagi seluruh penumpang yang mendarat di Changi. Kebijakan Pemerintah Singapura adalah melakukan pengetesan bagi yang terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi (demam) saat mendarat di Bandara Changi.
    .
    .
    Kami harap masyarakat dapat menyikapi seluruh pemberitaan yang beredar dengan bijak dan selalu merujuk validitas informasi mengenai COVID-19 yang dikeluarkan melalui jalur resmi Pemerintah Singapura yang bisa diakses di https://www.moh.gov.sg/covid-19 atau memantau seluruh informasi yang dikeluarkan melalui website dan sosial media KBRI Singapura.
    .
    .
    #IniDiplomasi #NegaraMelindungi #kbrisingapura

    Pesan atau narasi yang beredar terkait dengan pemberlakuan aturan baru yakni tes air liur oleh Pemerintah Singapura tidak sesuai dengan fakta. Informasi tersebut mengarah kepada narasi yang menyesatkan atau biasa disebut dengan misleading content.

    Kesimpulan

    Beredar sebuah pesan berantai perihal himbauan untuk warga Indonesia terkait dengan adanya peraturaan pemeriksaan baru di Bandara Changi Singapura. Dalam narasi disebutkan bahwa Pemerintah Singapura memberlakukan pemeriksaan air liur atau saliva bagi seluruh penumpang yang mendarat di Bandara Changi. Menanggapi adanya informasi yang beredar luas baik di media sosial ataupun pesan berantai, Pemerintah Singapura pun menyatakan bahwa apa yang disampaikan dalam pesan tersebut tidak sesuai dengan fakta.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini