"Apakah benar .viral hanya 2jam mengandung langsung lahiran.."
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang seorang wanita melahirkan tanpa mengalami kehamilan beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan oleh akun YouTube Azzam Production pada 2 Februari 2020 dengan judul "Yang Lagi Viral || Hamil 2 Jam Langsung Melahirkan [Kuasa Allah SWT]".
Akun YouTube Azzam Production mengunggah sebuah video yang tentang cerita seorang wanita bernama Kamsiah yang tinggal di Dusun I, Kampung Sripendowo, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah.
Wanita ini tiba-tiba saja melahirkan pada Sabtu 11 Januari 2020 lalu. Padahal, sebelumnya Kamsiah merasa tidak hamil. Kabar ini kemudian mengejutkan warga Kampung Sripendowo, Bangunrejo, Lampung Tengah.
Akun YouTube Azzam Production kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.
"Fenomena yang amat langka, adanya ibu hamil dalam waktu kurang lebih hanya 2 jam langsung melahirkan bayi perempuan yang sempurna.
Hal ini bisa kemungkinan dikaitkan dengan hal-hal yang mistis, namun pada dasarnya bahwa kejadian tersebut merupakan kuasa Allah SWT.
Lokasi kejadian Sri Pendowo Kecamatan Bangun Rejo Kabupaten Lampung Tengah," tulis akun YouTube Azzam Production.
Video yang diunggah akun YouTube Azzam Production telah 421 ribu kali ditonton dan mendapat 469 komentar warganet.
Cek Fakta: Viral Wanita di Lampung Tengah Hamil 2 Jam Langsung Melahirkan, Benarkah?
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 12/02/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Fakta
Setelah ditelusuri cek fakta Liputan6.com, video serupa ternyata juga ditayangkan oleh akun YouTube Biro Indosiar Lampung dengan judul "Geger Warga Lampung Tengah Ada Wanita Melahirkan Tanpa Hamil ?" dan "Ponijo Kaget Istrinya Melahirkan Tanpa Hamil".
Video berdurasi 3 menit 26 detik itu menampilkan cerita Kamsiah yang melahirkan seorang bayi perempuan tanpa merasakan hamil.
Dalam kutipan wawancaranya, Kamsiah mengaku, tidak hamil. Namun, pada Sabtu 11 Januari 2020 lalu, tiba-tiba Kamsiah merasakan sakit pada perutnya.
Kamsiah kemudian meminta bantuan kepada bibinya yang kebetulan rumahnya berdekatan. Kamsiah meminta sang bibi untuk mengerik bagian perutnya. Namun ketika dikerik, perut Kamsiah makin sakit dan tiba-tiba langsung melahirkan seorang bayi.
Kamsiah sehari-hari tinggal di rumahnya bersama dua putranya. Sedangkan suaminya Ponijo, merantau sebagai buruh kebun kopi di daerah Lampung Barat.
Sementara, peristiwa wanita melahirkan tanpa kehamilan ternyata tak hanya menimpa Kamsiah saja. Saat ditelusuri dengan mesin pencari google.co.id dengan kata kunci "melahirkan tanpa hamil", terdapat beberapa artikel dari sejumlah media massa yang menayangkan peristiwa serupa.
Dalam dunia kedokteran, Kehamilan yang tidak diketahui oleh ibu hamil disebut cryptic pregnancy. Informasi seputar hal cryptic pregnancy bisa dilihat dalam situs alodokter.com dengan judul artikel "Tidak Tahu Hamil tapi Tiba-tiba Melahirkan, Mungkinkah?".
Masa sih ada wanita yang tidak sadar kalau lagi hamil? Padahal kan saat hamil, haid akan berhenti dan perut akan membesar. Jangan salah, meski terdengar mustahil, fenomena tersebut benar-benar ada dan bukan suatu yang langka, lho!
Kehamilan yang tidak diketahui oleh ibu hamil disebut cryptic pregnancy. Meski tidak umum, kondisi ini juga bukanlah suatu hal yang langka. Diperkirakan 1 dari 400 wanita tidak mengetahui dirinya hamil hingga usia kandungan 5 bulan atau lebih. Tak hanya itu, 1 dari 2500 wanita bahkan tidak tahu ia hamil hingga akan melahirkan.
Cryptic Pregnancy VS Denial Pregnancy
Mendengar cerita di atas, kamu mungkin berpikir bahwa ibu hamil tersebut bukan tidak tahu, namun menyangkal atau pura-pura tidak tahu (denial pregnancy). Pasalnya, dengan segala gejala kehamilan, harusnya ia sadar bahwa dirinya sedang hamil, bukan?
Namun, ternyata hanya sekitar 10-15% kasus cryptic pregnancy yang dipengaruhi oleh gangguan kepribadian atau gangguan jiwa. Sebagian wanita dengan cryptic pregnancy bahkan ternyata cukup berpendidikan dan dalam hubungan yang stabil. Artinya, mereka sebenarnya mampu mengenali tanda-tanda kehamilan. Lalu, apa sebenarnya yang membuat mereka tidak menyadari kehamilannya?
Alasan Ibu Hamil Tidak Sadar dengan Kehamilannya
Kehamilan bisa saja luput disadari karena beberapa alasan berikut:
1. Tanda-tanda kehamilan yang samar
Sebagian wanita mungkin memiliki gangguan siklus menstruasi, sehingga tidak curiga ketika dirinya terlambat datang bulan. Meski begitu, kehamilan umumnya juga ditandai dengan kenaikan berat badan dan morning sickness. Hanya saja, pada sebagian wanita, gejala ini bisa begitu samar bahkan tidak muncul, sehingga kehamilan pun jadi tidak disadari.
Tanda-tanda kehamilan samar bisa saja terjadi karena rendahnya kadar hormon kehamilan atau hormon hCG. Hal ini mungkin terjadi karena keunikan genetik hingga kelainan kromosom pada janin.
2. Kelebihan berat badan hingga obesitas
Kenaikan berat badan bisa menjadi tanda umum kehamilan. Namun, wanita yang kelebihan berat badan, menderita obesitas, atau kerap mengalami naik-turun berat badan mungkin saja tidak menyadari tanda kehamilan ini.
Selain itu, wanita juga mungkin tidak sadar perutnya membesar karena kehamilan. Tergantung jenis tubuhnya, beberapa wanita bisa tidak tampak hamil hingga usia kandungannya 30 minggu.
3. Hasil testpack tidak tepat
Kondisi testpack yang buruk hingga kesalahan prosedur pemakaian testpack bisa membuat hasilnya kurang akurat, seperti negatif palsu. Bila uji testpack tidak diulang, ibu hamil bisa tidak mengetahui kondisinya.
Selain itu, hasil testpack negatif palsu juga bisa terjadi karena terlambat melakukan uji tersebut. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan testpack saat usia kandungan sudah mencapai 4 bulan dapat memberikan hasil negatif palsu, karena kadar hormon hCG dalam urine yang terlampau tinggi hingga tidak terdeteksi oleh alat testpack. Kondisi ini disebut “hook effect”.
4. Letak plasenta yang unik
Gerakan janin termasuk salah satu tanda kehamilan yang umum dirasakan. Gerakan ini biasa disadari saat usia kehamilan 18-20 minggu. Namun bila letak plasenta berada di sisi depan rahim, ibu hamil bisa saja tidak dapat merasakan gerakan janin, sehingga tidak menyadari kehamilan.
5. Rendahnya kadar lemak tubuh dan kerap beraktivitas fisik berat
Kedua kondisi tersebut umum terjadi pada atlet dan dapat membuat menstruasi tidak terjadi selama berbulan-bulan. Tidak hanya itu, kedua kondisi ini juga mungkin memengaruhi kadar hormon tertentu, sehingga kehamilan sulit dideteksi.
Selain lima kondisi di atas, rendahnya pengetahuan tentang tanda kehamilan, penggunaan pil KB, jarang berhubungan intim, hingga pernah dibilang mandul, juga dapat membuat wanita tidak mengira kalau dirinya sedang hamil.
Fenomena Cryptic Pregnancy sebagai Strategi Janin Bertahan HidupAda sebuah teori menarik yang mengatakan bahwa kehamilan bisa saja tidak terdeteksi sebagai bentuk perlindungan diri janin, sehingga produksi hormon kehamilan sangat rendah. Hal ini umumnya terjadi pada ibu hamil yang sedang mengalami stres berat.
Janin seolah merasa dirinya lebih baik tidak diketahui keberadaannya, karena bila ibu hamil tahu ada janin di perutnya, tingkat stres bisa bertambah dan risiko keguguran semakin tinggi.
Oleh karena itu, pada kondisi ini, cryptic pregnancy dikatakan sebagai adaptasi janin dalam keadaan darurat untuk mempertahankan hidupnya.
Dampak Melahirkan Tanpa Perawatan PrenatalCryptic pregnancy memerlukan perhatian khusus, karena umumnya wanita yang mengalami hal ini tidak sedang menjalani program maupun persiapan kehamilan, sehingga kemungkinan besar belum mendapat perawatan prenatal.
Ibu yang mengalami cryptic pregnancy juga bisa saja tidak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, sehingga janin bisa mengalami beragam gangguan, seperti kekurangan asupan gizi.
Selain itu, beragam komplikasi kehamilan juga lebih mungkin terjadi pada kehamilan seperti ini, terutama bila sang ibu menderita anemia, diabetes, ataupun preeklamsia.
Kurangnya pengawasan tersebut dapat membuat bayi lahir dengan beragam gangguan kesehatan, seperti prematur, berat badan kurang, cacat lahir, bahkan keguguran.
Kehamilan yang tidak disadari bisa terjadi pada siapa saja dan dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan ibu maupun janin. Oleh karena itu, perbanyaklah pengetahuan tentang kehamilan dan jangan ragu memeriksakan diri ke dokter bila merasa ada sesuatu yang berbeda dengan tubuhmu, ya.
Setelah ditelusuri cek fakta Liputan6.com, video serupa ternyata juga ditayangkan oleh akun YouTube Biro Indosiar Lampung dengan judul "Geger Warga Lampung Tengah Ada Wanita Melahirkan Tanpa Hamil ?" dan "Ponijo Kaget Istrinya Melahirkan Tanpa Hamil".
Video berdurasi 3 menit 26 detik itu menampilkan cerita Kamsiah yang melahirkan seorang bayi perempuan tanpa merasakan hamil.
Dalam kutipan wawancaranya, Kamsiah mengaku, tidak hamil. Namun, pada Sabtu 11 Januari 2020 lalu, tiba-tiba Kamsiah merasakan sakit pada perutnya.
Kamsiah kemudian meminta bantuan kepada bibinya yang kebetulan rumahnya berdekatan. Kamsiah meminta sang bibi untuk mengerik bagian perutnya. Namun ketika dikerik, perut Kamsiah makin sakit dan tiba-tiba langsung melahirkan seorang bayi.
Kamsiah sehari-hari tinggal di rumahnya bersama dua putranya. Sedangkan suaminya Ponijo, merantau sebagai buruh kebun kopi di daerah Lampung Barat.
Sementara, peristiwa wanita melahirkan tanpa kehamilan ternyata tak hanya menimpa Kamsiah saja. Saat ditelusuri dengan mesin pencari google.co.id dengan kata kunci "melahirkan tanpa hamil", terdapat beberapa artikel dari sejumlah media massa yang menayangkan peristiwa serupa.
Dalam dunia kedokteran, Kehamilan yang tidak diketahui oleh ibu hamil disebut cryptic pregnancy. Informasi seputar hal cryptic pregnancy bisa dilihat dalam situs alodokter.com dengan judul artikel "Tidak Tahu Hamil tapi Tiba-tiba Melahirkan, Mungkinkah?".
Masa sih ada wanita yang tidak sadar kalau lagi hamil? Padahal kan saat hamil, haid akan berhenti dan perut akan membesar. Jangan salah, meski terdengar mustahil, fenomena tersebut benar-benar ada dan bukan suatu yang langka, lho!
Kehamilan yang tidak diketahui oleh ibu hamil disebut cryptic pregnancy. Meski tidak umum, kondisi ini juga bukanlah suatu hal yang langka. Diperkirakan 1 dari 400 wanita tidak mengetahui dirinya hamil hingga usia kandungan 5 bulan atau lebih. Tak hanya itu, 1 dari 2500 wanita bahkan tidak tahu ia hamil hingga akan melahirkan.
Cryptic Pregnancy VS Denial Pregnancy
Mendengar cerita di atas, kamu mungkin berpikir bahwa ibu hamil tersebut bukan tidak tahu, namun menyangkal atau pura-pura tidak tahu (denial pregnancy). Pasalnya, dengan segala gejala kehamilan, harusnya ia sadar bahwa dirinya sedang hamil, bukan?
Namun, ternyata hanya sekitar 10-15% kasus cryptic pregnancy yang dipengaruhi oleh gangguan kepribadian atau gangguan jiwa. Sebagian wanita dengan cryptic pregnancy bahkan ternyata cukup berpendidikan dan dalam hubungan yang stabil. Artinya, mereka sebenarnya mampu mengenali tanda-tanda kehamilan. Lalu, apa sebenarnya yang membuat mereka tidak menyadari kehamilannya?
Alasan Ibu Hamil Tidak Sadar dengan Kehamilannya
Kehamilan bisa saja luput disadari karena beberapa alasan berikut:
1. Tanda-tanda kehamilan yang samar
Sebagian wanita mungkin memiliki gangguan siklus menstruasi, sehingga tidak curiga ketika dirinya terlambat datang bulan. Meski begitu, kehamilan umumnya juga ditandai dengan kenaikan berat badan dan morning sickness. Hanya saja, pada sebagian wanita, gejala ini bisa begitu samar bahkan tidak muncul, sehingga kehamilan pun jadi tidak disadari.
Tanda-tanda kehamilan samar bisa saja terjadi karena rendahnya kadar hormon kehamilan atau hormon hCG. Hal ini mungkin terjadi karena keunikan genetik hingga kelainan kromosom pada janin.
2. Kelebihan berat badan hingga obesitas
Kenaikan berat badan bisa menjadi tanda umum kehamilan. Namun, wanita yang kelebihan berat badan, menderita obesitas, atau kerap mengalami naik-turun berat badan mungkin saja tidak menyadari tanda kehamilan ini.
Selain itu, wanita juga mungkin tidak sadar perutnya membesar karena kehamilan. Tergantung jenis tubuhnya, beberapa wanita bisa tidak tampak hamil hingga usia kandungannya 30 minggu.
3. Hasil testpack tidak tepat
Kondisi testpack yang buruk hingga kesalahan prosedur pemakaian testpack bisa membuat hasilnya kurang akurat, seperti negatif palsu. Bila uji testpack tidak diulang, ibu hamil bisa tidak mengetahui kondisinya.
Selain itu, hasil testpack negatif palsu juga bisa terjadi karena terlambat melakukan uji tersebut. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan testpack saat usia kandungan sudah mencapai 4 bulan dapat memberikan hasil negatif palsu, karena kadar hormon hCG dalam urine yang terlampau tinggi hingga tidak terdeteksi oleh alat testpack. Kondisi ini disebut “hook effect”.
4. Letak plasenta yang unik
Gerakan janin termasuk salah satu tanda kehamilan yang umum dirasakan. Gerakan ini biasa disadari saat usia kehamilan 18-20 minggu. Namun bila letak plasenta berada di sisi depan rahim, ibu hamil bisa saja tidak dapat merasakan gerakan janin, sehingga tidak menyadari kehamilan.
5. Rendahnya kadar lemak tubuh dan kerap beraktivitas fisik berat
Kedua kondisi tersebut umum terjadi pada atlet dan dapat membuat menstruasi tidak terjadi selama berbulan-bulan. Tidak hanya itu, kedua kondisi ini juga mungkin memengaruhi kadar hormon tertentu, sehingga kehamilan sulit dideteksi.
Selain lima kondisi di atas, rendahnya pengetahuan tentang tanda kehamilan, penggunaan pil KB, jarang berhubungan intim, hingga pernah dibilang mandul, juga dapat membuat wanita tidak mengira kalau dirinya sedang hamil.
Fenomena Cryptic Pregnancy sebagai Strategi Janin Bertahan HidupAda sebuah teori menarik yang mengatakan bahwa kehamilan bisa saja tidak terdeteksi sebagai bentuk perlindungan diri janin, sehingga produksi hormon kehamilan sangat rendah. Hal ini umumnya terjadi pada ibu hamil yang sedang mengalami stres berat.
Janin seolah merasa dirinya lebih baik tidak diketahui keberadaannya, karena bila ibu hamil tahu ada janin di perutnya, tingkat stres bisa bertambah dan risiko keguguran semakin tinggi.
Oleh karena itu, pada kondisi ini, cryptic pregnancy dikatakan sebagai adaptasi janin dalam keadaan darurat untuk mempertahankan hidupnya.
Dampak Melahirkan Tanpa Perawatan PrenatalCryptic pregnancy memerlukan perhatian khusus, karena umumnya wanita yang mengalami hal ini tidak sedang menjalani program maupun persiapan kehamilan, sehingga kemungkinan besar belum mendapat perawatan prenatal.
Ibu yang mengalami cryptic pregnancy juga bisa saja tidak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, sehingga janin bisa mengalami beragam gangguan, seperti kekurangan asupan gizi.
Selain itu, beragam komplikasi kehamilan juga lebih mungkin terjadi pada kehamilan seperti ini, terutama bila sang ibu menderita anemia, diabetes, ataupun preeklamsia.
Kurangnya pengawasan tersebut dapat membuat bayi lahir dengan beragam gangguan kesehatan, seperti prematur, berat badan kurang, cacat lahir, bahkan keguguran.
Kehamilan yang tidak disadari bisa terjadi pada siapa saja dan dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan ibu maupun janin. Oleh karena itu, perbanyaklah pengetahuan tentang kehamilan dan jangan ragu memeriksakan diri ke dokter bila merasa ada sesuatu yang berbeda dengan tubuhmu, ya.
Rujukan
[SALAH] Mi Goreng Indonesia Masuk Daftar Makanan Yang Menyebarkan Virus Corona di Australia
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 12/02/2020
Berita
Beredar pesan berantai Whatsapp yang berisi daftar makanan terkontaminasi virus corona di Australia dan salah satunya produk mi goreng dari Indonesia. FAKTANYA, Badan Kesehatan Negara Bagian New South Wales (NSW Health) menegaskan kalau pesan yang beredar terkait larangan makan Mi Goreng dan aneka makanan lainnya adalah hoaks.
Hasil Cek Fakta
[PENJELASAN]:
Seperti halnya di Indonesia dimana informasi menyestkan bahkan hoaks mengenai virus corona yang sedang mewabah ramai beredar di media sosial, sama hal nya dengan yang terjadi di Australia dengan menyeret sebuah produk makanan Indonesia yang diklaim turut menyebarkan virus corona.
Beredar pesan berantai di aplikasi whatsapp yang menyebut bahwa warga Australia dihimbau untuk menghindari beberapa produk makanan, salah satunya produk Mi Goreng asal Indonesia. himbauan itu juga meminta tidak mendatangi daerah Cabramatta, Burwood, Strathfield, Newtown, Chester Hill dan Guilford di dekat Sydney. Disebutkan di daerah itu ada virus corona.
Seperti diketahui, produk Mi Goreng instan asal Indonesia memang diekspor ke Australia dan bisa didapatkan warga di sana di sejumlah supermarket setempat.
Setelah dilakukan penelusuran, Badan Kesehatan Negara Bagian New South Wales (NSW Health) menegaskan kalau pesan yang beredar terkait larangan makan Mi Goreng dan aneka makanan lainnya adalah hoax. Larangan kunjungan ke daerah tertentu di New South Wales karena virus corona juga adalah hoax.
Untuk Australia, hingga saat ini dari data real time John Hopkins University sudah ada 15 kasus positif virus corona. Mereka tersebar di Queensland (5), New South Wales (4), Victoria (4) dan South Australia (2).
Seperti halnya di Indonesia dimana informasi menyestkan bahkan hoaks mengenai virus corona yang sedang mewabah ramai beredar di media sosial, sama hal nya dengan yang terjadi di Australia dengan menyeret sebuah produk makanan Indonesia yang diklaim turut menyebarkan virus corona.
Beredar pesan berantai di aplikasi whatsapp yang menyebut bahwa warga Australia dihimbau untuk menghindari beberapa produk makanan, salah satunya produk Mi Goreng asal Indonesia. himbauan itu juga meminta tidak mendatangi daerah Cabramatta, Burwood, Strathfield, Newtown, Chester Hill dan Guilford di dekat Sydney. Disebutkan di daerah itu ada virus corona.
Seperti diketahui, produk Mi Goreng instan asal Indonesia memang diekspor ke Australia dan bisa didapatkan warga di sana di sejumlah supermarket setempat.
Setelah dilakukan penelusuran, Badan Kesehatan Negara Bagian New South Wales (NSW Health) menegaskan kalau pesan yang beredar terkait larangan makan Mi Goreng dan aneka makanan lainnya adalah hoax. Larangan kunjungan ke daerah tertentu di New South Wales karena virus corona juga adalah hoax.
Untuk Australia, hingga saat ini dari data real time John Hopkins University sudah ada 15 kasus positif virus corona. Mereka tersebar di Queensland (5), New South Wales (4), Victoria (4) dan South Australia (2).
Rujukan
[SALAH] “Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 12/02/2020
Berita
Bukan ganja. Dokter di Thailand berupaya mengobati salah satu pasien yang positif terinfeksi virus Corona Wuhan dengan kombinasi obat antiflu, oseltamivir, serta obat anti-HIV, lopinavir dan ritonavir yang tidak mengandung ganja. Situs jurnas[dot]com sendiri sudah mengubah judul artikelnya dan meminta maaf.
Beredar artikel dengan judul : “Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja”. Artikel ini dimuat di situs jurnas[dot]com pada Senin, 03 Februari 2020.
Beredar artikel dengan judul : “Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja”. Artikel ini dimuat di situs jurnas[dot]com pada Senin, 03 Februari 2020.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Tempo, artikel yang diunggah akun Nayla Putri Pertama memang pernah dimuat oleh situs Jurnas[dot]com, yakni pada 3 Februari 2020, dengan judul yang sama. Namun, saat ini, judul artikel tersebut telah diubah.
Di bawah artikel tersebut, Jurnas[dot]com menulis: “Catatan Redaksi, sebelumnya judul berita ini ‘Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja’, diubah menjadi ‘Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Corona dengan Anti Virus’ karena tindakan human error salah satu wartawan kami. Kami sampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya.”
Dalam artikel itu, memang tidak disebutkan perihal penggunaan ganja dalam pengobatan pasien virus Corona Wuhan. Obat yang digunakan para dokter di Thailand, menurut berita di Jurnas.com, adalah obat antiflu dan obat anti-HIV.
Berita mengenai penggunaan obat antiflu dan obat anti-HIV oleh para dokter di Thailand juga dimuat oleh beberapa situs media asing. Situs South China Morning Post memuat berita itu dengan judul “Coronavirus: Thailand has apparent treatment success with antiviral drug cocktail”.
Situs Telegraph.co.uk memuat berita itu dengan judul “Coronavirus: Thai doctors ‘successfully treat’ virus but stocks plunge in China”. Adapun situs media Indonesia, Merdeka.com, memuat berita tersebut dengan judul “Dokter Thailand: Pasien Corona Sembuh dengan Kombinasi Obat Flu dan HIV”.
Berdasarkan berita-berita tersebut, para dokter di Thailand berupaya mengobati salah satu pasien yang positif terinfeksi virus Corona Wuhan dengan kombinasi obat antiflu, oseltamivir, serta obat anti-HIV, lopinavir dan ritonavir. Menurut dokter, 48 jam setelah diberi obat-obat itu, pasien tersebut dinyatakan negatif dari virus Corona.
Untuk mengetahui apakah obat antiflu dan obat anti-HIV yang digunakan untuk mengobati pasien virus Corona Wuhan itu mengandung ganja, Tim CekFakta Tempo mewawancarai Guru Besar Universitas Airlangga, Chairul Anwar Nidom. Menurut dia, tidak ada kandungan ganja pada obat antiflu dan obat anti-HIV yang digunakan pada pasien virus Corona Wuhan di Thailand itu.
Ketua Tim Riset CoV-Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation ini mengatakan obat tersebut merupakan obat antiflu yang umum digunakan. “Sifatnya coba-coba, siapa tahu bisa, bukan drug of choice untuk nCoV (Corona Wuhan). Sama saja dengan saya menawarkan empon-empon (curcumin) untuk melindungi paru-paru menghadapi banjir sitokin,” ujarnya.
Ganja belum terbukti bisa membunuh virus Corona Wuhan
Klaim bahwa ganja (mariyuana atau kanabis) bisa membunuh virus Corona Wuhan memang beredar dalam beberapa hari terakhir, terutama di India. Sejumlah organisasi cek fakta India pun memverifikasi klaim tersebut. Menurut Alt News, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ganja bisa mematikan virus Corona Wuhan.
Suranjit Chatterjee, Konsultan Senior Obat Penyakit Dalam di Indraprastha Apollo Hospitals India, juga menyatakan hal serupa. “Sama sekali tidak ada bukti ilmiah untuk mempercayai klaim semacam itu. Kami masih mencari tahu virusnya. Sampai penelitian yang solid dilakukan, tidak alasan untuk mengikuti klaim tersebut,” ujarnya kepada situs The Quint.
Boom Live, yang mengutip penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa hingga kini belum ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati pasien virus Corona Wuhan. Namun, “Mereka yang terinfeksi virus Corona Wuhan harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan gejala, dan mereka yang sakit parah harus menerima perawatan suportif yang optimal.”
WHO juga mengatakan, “Beberapa pengobatan yang spesifik sedang diselidiki dan akan diuji klinis. WHO membantu mengkoordinasikan upaya untuk mengembangkan obat-obatan untuk infeksi virus Corona Wuhan dengan berbagai mitra.”
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Tempo, artikel yang diunggah akun Nayla Putri Pertama memang pernah dimuat oleh situs Jurnas[dot]com, yakni pada 3 Februari 2020, dengan judul yang sama. Namun, saat ini, judul artikel tersebut telah diubah.
Di bawah artikel tersebut, Jurnas[dot]com menulis: “Catatan Redaksi, sebelumnya judul berita ini ‘Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja’, diubah menjadi ‘Thailand Berhasil Sembuhkan Pasien Corona dengan Anti Virus’ karena tindakan human error salah satu wartawan kami. Kami sampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya.”
Dalam artikel itu, memang tidak disebutkan perihal penggunaan ganja dalam pengobatan pasien virus Corona Wuhan. Obat yang digunakan para dokter di Thailand, menurut berita di Jurnas.com, adalah obat antiflu dan obat anti-HIV.
Berita mengenai penggunaan obat antiflu dan obat anti-HIV oleh para dokter di Thailand juga dimuat oleh beberapa situs media asing. Situs South China Morning Post memuat berita itu dengan judul “Coronavirus: Thailand has apparent treatment success with antiviral drug cocktail”.
Situs Telegraph.co.uk memuat berita itu dengan judul “Coronavirus: Thai doctors ‘successfully treat’ virus but stocks plunge in China”. Adapun situs media Indonesia, Merdeka.com, memuat berita tersebut dengan judul “Dokter Thailand: Pasien Corona Sembuh dengan Kombinasi Obat Flu dan HIV”.
Berdasarkan berita-berita tersebut, para dokter di Thailand berupaya mengobati salah satu pasien yang positif terinfeksi virus Corona Wuhan dengan kombinasi obat antiflu, oseltamivir, serta obat anti-HIV, lopinavir dan ritonavir. Menurut dokter, 48 jam setelah diberi obat-obat itu, pasien tersebut dinyatakan negatif dari virus Corona.
Untuk mengetahui apakah obat antiflu dan obat anti-HIV yang digunakan untuk mengobati pasien virus Corona Wuhan itu mengandung ganja, Tim CekFakta Tempo mewawancarai Guru Besar Universitas Airlangga, Chairul Anwar Nidom. Menurut dia, tidak ada kandungan ganja pada obat antiflu dan obat anti-HIV yang digunakan pada pasien virus Corona Wuhan di Thailand itu.
Ketua Tim Riset CoV-Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation ini mengatakan obat tersebut merupakan obat antiflu yang umum digunakan. “Sifatnya coba-coba, siapa tahu bisa, bukan drug of choice untuk nCoV (Corona Wuhan). Sama saja dengan saya menawarkan empon-empon (curcumin) untuk melindungi paru-paru menghadapi banjir sitokin,” ujarnya.
Ganja belum terbukti bisa membunuh virus Corona Wuhan
Klaim bahwa ganja (mariyuana atau kanabis) bisa membunuh virus Corona Wuhan memang beredar dalam beberapa hari terakhir, terutama di India. Sejumlah organisasi cek fakta India pun memverifikasi klaim tersebut. Menurut Alt News, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ganja bisa mematikan virus Corona Wuhan.
Suranjit Chatterjee, Konsultan Senior Obat Penyakit Dalam di Indraprastha Apollo Hospitals India, juga menyatakan hal serupa. “Sama sekali tidak ada bukti ilmiah untuk mempercayai klaim semacam itu. Kami masih mencari tahu virusnya. Sampai penelitian yang solid dilakukan, tidak alasan untuk mengikuti klaim tersebut,” ujarnya kepada situs The Quint.
Boom Live, yang mengutip penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa hingga kini belum ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati pasien virus Corona Wuhan. Namun, “Mereka yang terinfeksi virus Corona Wuhan harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan gejala, dan mereka yang sakit parah harus menerima perawatan suportif yang optimal.”
WHO juga mengatakan, “Beberapa pengobatan yang spesifik sedang diselidiki dan akan diuji klinis. WHO membantu mengkoordinasikan upaya untuk mengembangkan obat-obatan untuk infeksi virus Corona Wuhan dengan berbagai mitra.”
Rujukan
[SALAH] “Pengemudi ini mencoba ‘kabur’ dari pemeriksaan #CoronaVirusCamp”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 12/02/2020
Berita
Video sebelumnya sudah dipublikasikan pada tahun 2018. Dicurigai pengguna pelat nomor palsu, TIDAK TERKAIT dengan Virus Corona 2019.
NARASI
“Pengemudi ini mencoba ‘kabur’ dari pemeriksaan #CoronaVirusCamp.
Demikianlah, setiap manusia sejatinya tidak nyaman selalu diperiksa. Apalagi kemudian diisolasi dalam kamp, apapun istilahnya.
Bayangkan saudara Muslim #Uyghur, yg sejak 2016 diperlakukan hal yg sama.”
NARASI
“Pengemudi ini mencoba ‘kabur’ dari pemeriksaan #CoronaVirusCamp.
Demikianlah, setiap manusia sejatinya tidak nyaman selalu diperiksa. Apalagi kemudian diisolasi dalam kamp, apapun istilahnya.
Bayangkan saudara Muslim #Uyghur, yg sejak 2016 diperlakukan hal yg sama.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video insiden berusaha kaburnya pelaku yang dicurigai pengguna pelat nomor palsu dari kejaran polisi.
* Narasi SUMBER menimbulkan kesimpulan yang salah dari fakta insiden yang direkam di video.
(2) Salah satu artikel yang berkaitan, Yahoo! News Singapore: “Mobil yang melarikan diri menghancurkan gerbang selama pengejaran polisi
Newsflare 10 April 2018
Ini adalah momen dramatis sebuah mobil mendobrak gerbang saat pengejaran polisi di Tiongkok.
Dalam video tersebut, difilmkan di Nanning City di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang selatan pada 10 April, sebuah BMW menabrak gerbang dan menyeretnya di sepanjang jalan.
Menurut laporan setempat, polisi berusaha menghentikan mobil karena diduga menggunakan plat palsu.
Untungnya, tidak ada yang terluka dalam insiden itu.”
Google Translate http://bit.ly/2OKXw8Z / http://archive.md/sKkyG (arsip cadangan), video di http://bit.ly/2SNuWFl / http://archive.md/PwBNo (arsip cadangan).
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video insiden berusaha kaburnya pelaku yang dicurigai pengguna pelat nomor palsu dari kejaran polisi.
* Narasi SUMBER menimbulkan kesimpulan yang salah dari fakta insiden yang direkam di video.
(2) Salah satu artikel yang berkaitan, Yahoo! News Singapore: “Mobil yang melarikan diri menghancurkan gerbang selama pengejaran polisi
Newsflare 10 April 2018
Ini adalah momen dramatis sebuah mobil mendobrak gerbang saat pengejaran polisi di Tiongkok.
Dalam video tersebut, difilmkan di Nanning City di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang selatan pada 10 April, sebuah BMW menabrak gerbang dan menyeretnya di sepanjang jalan.
Menurut laporan setempat, polisi berusaha menghentikan mobil karena diduga menggunakan plat palsu.
Untungnya, tidak ada yang terluka dalam insiden itu.”
Google Translate http://bit.ly/2OKXw8Z / http://archive.md/sKkyG (arsip cadangan), video di http://bit.ly/2SNuWFl / http://archive.md/PwBNo (arsip cadangan).
Rujukan
Halaman: 5808/6687