Versi meme dari video yang sudah beredar sebelumnya. Berkaitan dengan “Ragging” (Perpeloncoan), BUKAN dengan agama Islam.
NARASI
* “????????????????????
Apa slh mereka” (di post).
–
* “Apa salah muslimah
Apakah kerana mereka Islam!” (di dalam video).
======
[SALAH] Video “Apa salah muslimah Apakah kerana mereka Islam!”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 20/02/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video peristiwa “Ragging” (Perpeloncoan), ritual inisiasi yang dipraktikkan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi di negara-negara Asia Selatan, termasuk India, Bangladesh dan Sri Lanka.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun kesimpulan pelintiran.
(2) Wikipedia: “Ragging adalah istilah yang digunakan untuk apa yang disebut “ritual inisiasi” yang dipraktikkan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi di negara-negara Asia Selatan, termasuk India , Bangladesh dan Sri Lanka . Praktik ini mirip dengan perpeloncoan di Amerika Utara, bizutage di Perancis, praxe di Portugal dan praktik serupa lainnya di lembaga pendidikan di seluruh dunia. Ragging melibatkan pelecehan, penghinaan atau pelecehan terhadap pendatang baru atau siswa junior oleh siswa senior. Seringkali bentuk ganas di mana pendatang baru dapat mengalami penyiksaan psikologis atau fisik . [1] [2] Pada tahun 2009 Komisi Hibah Universitas India memberlakukan peraturan terhadap universitas-universitas India untuk membantu mengekang ragging, dan meluncurkan ‘saluran bantuan anti-ragging’ bebas pulsa . [3]
Ragging pada dasarnya adalah bagian dari intimidasi . Tidak seperti berbagai bentuk intimidasi yang rumit, ragging mudah dikenali. …”
Google Translate, selengkapnya di “Ragging ” http://bit.ly/2r5Gx8o / http://archive.md/dDmUt (arsip cadangan).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video peristiwa “Ragging” (Perpeloncoan), ritual inisiasi yang dipraktikkan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi di negara-negara Asia Selatan, termasuk India, Bangladesh dan Sri Lanka.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun kesimpulan pelintiran.
(2) Wikipedia: “Ragging adalah istilah yang digunakan untuk apa yang disebut “ritual inisiasi” yang dipraktikkan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi di negara-negara Asia Selatan, termasuk India , Bangladesh dan Sri Lanka . Praktik ini mirip dengan perpeloncoan di Amerika Utara, bizutage di Perancis, praxe di Portugal dan praktik serupa lainnya di lembaga pendidikan di seluruh dunia. Ragging melibatkan pelecehan, penghinaan atau pelecehan terhadap pendatang baru atau siswa junior oleh siswa senior. Seringkali bentuk ganas di mana pendatang baru dapat mengalami penyiksaan psikologis atau fisik . [1] [2] Pada tahun 2009 Komisi Hibah Universitas India memberlakukan peraturan terhadap universitas-universitas India untuk membantu mengekang ragging, dan meluncurkan ‘saluran bantuan anti-ragging’ bebas pulsa . [3]
Ragging pada dasarnya adalah bagian dari intimidasi . Tidak seperti berbagai bentuk intimidasi yang rumit, ragging mudah dikenali. …”
Google Translate, selengkapnya di “Ragging ” http://bit.ly/2r5Gx8o / http://archive.md/dDmUt (arsip cadangan).
======
Rujukan
[SALAH] Foto “Gambar ‘pemandangan’ anak zaman sekarang”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 19/02/2020
Berita
Foto hasil suntingan / editan. Foto gambar asli adalah gambar 2 anak yang membawa bendera merah putih. Gambar ini adalah gambar dari salah satu peserta lomba menggambar dan mewarnai di acara Peringatan Hari Anak Nasional yang digelar oleh UPT Puskesmas Garuda Kecamatan Andir, Kota Bandung pada 16 Agustus 2018.
Akun Cucu Ken Arok (fb.com/didit.indrawan.90) mengunggah sebuah gambar ke grup KOMUNITAS PEDULI MALANG RAYA (fb.com/groups/Infokriminallalulintasindonesia) disertai narasi sebagai berikut:
“Anak.e sopo se iki
Kok pinter tenan lek gambar pemandangan”
atau yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia;
“Anaknya siapa ini
Kok pintar sekali kalau gambar pemandangan”
Akun Cucu Ken Arok (fb.com/didit.indrawan.90) mengunggah sebuah gambar ke grup KOMUNITAS PEDULI MALANG RAYA (fb.com/groups/Infokriminallalulintasindonesia) disertai narasi sebagai berikut:
“Anak.e sopo se iki
Kok pinter tenan lek gambar pemandangan”
atau yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia;
“Anaknya siapa ini
Kok pintar sekali kalau gambar pemandangan”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya foto yang diunggah oleh sumber klaim tersebut adalah foto hasil suntingan atau editan.
Foto gambar asli adalah gambar 2 anak yang membawa bendera merah putih. Gambar ini adalah gambar dari salah satu peserta lomba menggambar dan mewarnai di acara Peringatan Hari Anak Nasional yang digelar oleh UPT Puskesmas Garuda Kecamatan Andir, Kota Bandung pada 16 Agustus 2018.
Acara tersebut diisi kegiatan lomba menggambar dan mewarnai yang diikuti siswa sekolah dasar (SD) se-Kecamatan Andir.
Lomba mewarnai bertema “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia” ini diikuti oleh siswa kelas 1-3 SD, sedangkan lomba menggambar diikuti oleh siswa kelas 4-6 SD. Lomba mewarnai diikuti oleh 46 peserta dan lomba mewarnai diikuti 43 peserta.
Ada 46 anak yang mengikuti lomba mewarnai dan 43 anak yang mengikuti lomba menggambar. Setiap peserta dibekali bingkisan berisi meja lipat dan alat tulis dari panitia. Meski demikian, peserta dibebaskan menggunakan alat tulis apa saja baik krayon maupun pensil warna yang mereka bawa sendiri.
Lomba menggambar dan mewarnai berlangsung dalam suasana ceria. Peserta terlihat antusias menggambar dan mewarnai sesuai tema “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia”.
Masing-masing peserta menampilkan mengungkapkan ide-ide mereka tentang anak Indonesia lewat gambar dan warna-warna yang mereka gunakan. Dekorasi tempat lomba yang didominasi warna merah dan putih serta lagu-lagu nasional yang mengiringi aktivitas lomba, membuat peserta ceria.
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya foto yang diunggah oleh sumber klaim tersebut adalah foto hasil suntingan atau editan.
Foto gambar asli adalah gambar 2 anak yang membawa bendera merah putih. Gambar ini adalah gambar dari salah satu peserta lomba menggambar dan mewarnai di acara Peringatan Hari Anak Nasional yang digelar oleh UPT Puskesmas Garuda Kecamatan Andir, Kota Bandung pada 16 Agustus 2018.
Acara tersebut diisi kegiatan lomba menggambar dan mewarnai yang diikuti siswa sekolah dasar (SD) se-Kecamatan Andir.
Lomba mewarnai bertema “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia” ini diikuti oleh siswa kelas 1-3 SD, sedangkan lomba menggambar diikuti oleh siswa kelas 4-6 SD. Lomba mewarnai diikuti oleh 46 peserta dan lomba mewarnai diikuti 43 peserta.
Ada 46 anak yang mengikuti lomba mewarnai dan 43 anak yang mengikuti lomba menggambar. Setiap peserta dibekali bingkisan berisi meja lipat dan alat tulis dari panitia. Meski demikian, peserta dibebaskan menggunakan alat tulis apa saja baik krayon maupun pensil warna yang mereka bawa sendiri.
Lomba menggambar dan mewarnai berlangsung dalam suasana ceria. Peserta terlihat antusias menggambar dan mewarnai sesuai tema “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia”.
Masing-masing peserta menampilkan mengungkapkan ide-ide mereka tentang anak Indonesia lewat gambar dan warna-warna yang mereka gunakan. Dekorasi tempat lomba yang didominasi warna merah dan putih serta lagu-lagu nasional yang mengiringi aktivitas lomba, membuat peserta ceria.
Rujukan
[SALAH] Video “penampakan ribuan burung gagak di kota wuhan china!”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 19/02/2020
Berita
Bukan di Wuhan. Video itu direkam di kota Xining, terletak kurang lebih dari 1.600 km dari barat laut Wuhan, di Provinsi Qinghai.
Akun Bee (fb.com/bongplok.cebongkoplok) mengunggah sebuah video dengan narasi :
“Video penampakan ribuan burung gagak di kota wuhan china!”
Sumber : https://perma.cc/M9AK-35HP (Arsip) – Sudah dibagikan 168 kali saat tangkapan layar diambil.
Akun Bee (fb.com/bongplok.cebongkoplok) mengunggah sebuah video dengan narasi :
“Video penampakan ribuan burung gagak di kota wuhan china!”
Sumber : https://perma.cc/M9AK-35HP (Arsip) – Sudah dibagikan 168 kali saat tangkapan layar diambil.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, faktanya klaim tersebut menyesatkan, video itu diambil kurang lebih dari 1.600 km dari barat laut Wuhan di kota Xining, di Provinsi Qinghai berdasarkan jarak yang tertera di Google Map.
Pencarian gambar terbalik menemukan video yang sama sebelumnya telah diunggah oleh akun Twitter nerd_hawk pada tanggal 11 Februari 2020.
Cuitan berbahasa Inggris yang menyertai unggahan video itu jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya: “Burung gagak terbang berkelompok di Jalan Wusi, Distrik Chengxi, Kota Xining, Provinsi Qinghai. Burung gagak suka hewan mati, seperti bangkai. Terlihat seperti film Resident Evil.”
Pencarian di Baidu Maps menemukan bahwa lokasi yang terlihat di video cocok dengan perempatan jalan kota Xining.
Pencarian kata kunci juga menemukan sebagian cuplikan video di sumber klaim telah diunggah di Weibo oleh Pear Video, media Tiongkok, pada tanggal 11 Februari 2020.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, keterangan video berbahasa mandarin itu artinya:
“#GagakSerbuJalananXining#, warga: pemandangan musim dingin yang lazim, menakutkan namun indah] 9 Februari 2020. Xining, Qinghai. Seorang pria bernama Hua Yi mengunggah video yang menunjukkan kawanan burung gagak terbang di atas jalan Wencheng dan menarik perhatian warganet. Dia mengatakan pemandangan seperti itu telah menjadi biasa sejak dia pindah di daerah itu pada bulan September tahun lalu, di permulaan musim dingin. Agak menakutkan namun menakjubkan melihat benda hitam bergerak di atas jalan di malam hari, sekitar pukul 7 malam.”
Kemunculan burung gagak ini berkaitan dengan efek pulau panas (heat island). Bagian dari migrasi parsial untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, faktanya klaim tersebut menyesatkan, video itu diambil kurang lebih dari 1.600 km dari barat laut Wuhan di kota Xining, di Provinsi Qinghai berdasarkan jarak yang tertera di Google Map.
Pencarian gambar terbalik menemukan video yang sama sebelumnya telah diunggah oleh akun Twitter nerd_hawk pada tanggal 11 Februari 2020.
Cuitan berbahasa Inggris yang menyertai unggahan video itu jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya: “Burung gagak terbang berkelompok di Jalan Wusi, Distrik Chengxi, Kota Xining, Provinsi Qinghai. Burung gagak suka hewan mati, seperti bangkai. Terlihat seperti film Resident Evil.”
Pencarian di Baidu Maps menemukan bahwa lokasi yang terlihat di video cocok dengan perempatan jalan kota Xining.
Pencarian kata kunci juga menemukan sebagian cuplikan video di sumber klaim telah diunggah di Weibo oleh Pear Video, media Tiongkok, pada tanggal 11 Februari 2020.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, keterangan video berbahasa mandarin itu artinya:
“#GagakSerbuJalananXining#, warga: pemandangan musim dingin yang lazim, menakutkan namun indah] 9 Februari 2020. Xining, Qinghai. Seorang pria bernama Hua Yi mengunggah video yang menunjukkan kawanan burung gagak terbang di atas jalan Wencheng dan menarik perhatian warganet. Dia mengatakan pemandangan seperti itu telah menjadi biasa sejak dia pindah di daerah itu pada bulan September tahun lalu, di permulaan musim dingin. Agak menakutkan namun menakjubkan melihat benda hitam bergerak di atas jalan di malam hari, sekitar pukul 7 malam.”
Kemunculan burung gagak ini berkaitan dengan efek pulau panas (heat island). Bagian dari migrasi parsial untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan.
Rujukan
[SALAH] Video “Seorang Pria Di Inggris Yang Membenci Islam Memecahkan Kaca Jendela Masjid”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 19/02/2020
Berita
Bukan kaca jendela masjid dan bukan di Inggris. Pria itu memecahkan jendela toko di Lubliniec, Polandia, pada bulan September 2017. Setelah itu, pria itu memutuskan untuk melarikan diri dan sebuah mobil menabraknya di jalan.
Akun Helmi Alamri (fb.com/emilcoocoy) membagikan video yang diunggah oleh akun Berbagi Informasi Dunia (fb.com/berbagiinformasidunia) yang diberi judul “Lihatlah Balasan Allah Kepada Lelaki Penghancur Kaca Masjid Ini” dan narasi “Seorang Pria Di Inggris Yang Membenci Islam Memecahkan Kaca Jendela Masjid, Namun Allah Langsung Membalasnya. Tonton Videonya Sampai Selesai.”
Akun Helmi Alamri (fb.com/emilcoocoy) membagikan video yang diunggah oleh akun Berbagi Informasi Dunia (fb.com/berbagiinformasidunia) yang diberi judul “Lihatlah Balasan Allah Kepada Lelaki Penghancur Kaca Masjid Ini” dan narasi “Seorang Pria Di Inggris Yang Membenci Islam Memecahkan Kaca Jendela Masjid, Namun Allah Langsung Membalasnya. Tonton Videonya Sampai Selesai.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Periksa Fakta AFP, faktanya video tersebut telah dibagikan dalam konteks yang menyesatkan karena sebenarnya memperlihatkan seorang pria yang memecahkan jendela toko di Lubliniec, Polandia, pada bulan September 2017.
Pencarian gambar terbalik di Google diikuti dengan pencarian kata kunci menemukan video berdurasi 52 detik diunggah di YouTube pada tanggal 23 September 2017 oleh penyedia konten viral ViralHog. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul video itu berbunyi: “Setelah Beberapa Kejadian Perusak Menerima Pembalasan Karma || ViralHog”.
Diterjemahkan, keterangan video itu berbunyi:
“Terjadi pada tanggal 21 September 2017 / Lubliniec, Slask, Polandia.
“Info dari Pemberi Lisensi: ‘Pria dalam video itu telah merusak jendela toko kami dua kali. Yang pertama terjadi 2 minggu yang lalu pada tanggal 9 September 2017 dan minggu ini pada hari Kamis dia melakukannya lagi. Orang lain menelepon polisi dan setelah pria itu memutuskan untuk melarikan diri dan sebuah mobil menabraknya di jalan. Ia menderita beberapa luka ringan dan dibawa ambulans ke rumah sakit.’”
Ada keterangan waktu terlihat di kanan atas video, yang menunjukkan perusakan itu terjadi pada tanggal 21 September 2017, sekitar pukul 14:01 waktu setempat.
Menurut laporan media Polandia Fakt24 dan Wirtualna Polska pada tanggal 25 September 2017, kejadian itu terjadi pada tanggal 21 September 2017 dan perusak itu adalah pria berusia 27 tahun dari Lubliniec.
Lubliniec adalah sebuah kota di selatan Polandia. Lokasi perusakan tersebut sesuai dengan jalan di Lubliniec di Google Street View.
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Periksa Fakta AFP, faktanya video tersebut telah dibagikan dalam konteks yang menyesatkan karena sebenarnya memperlihatkan seorang pria yang memecahkan jendela toko di Lubliniec, Polandia, pada bulan September 2017.
Pencarian gambar terbalik di Google diikuti dengan pencarian kata kunci menemukan video berdurasi 52 detik diunggah di YouTube pada tanggal 23 September 2017 oleh penyedia konten viral ViralHog. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul video itu berbunyi: “Setelah Beberapa Kejadian Perusak Menerima Pembalasan Karma || ViralHog”.
Diterjemahkan, keterangan video itu berbunyi:
“Terjadi pada tanggal 21 September 2017 / Lubliniec, Slask, Polandia.
“Info dari Pemberi Lisensi: ‘Pria dalam video itu telah merusak jendela toko kami dua kali. Yang pertama terjadi 2 minggu yang lalu pada tanggal 9 September 2017 dan minggu ini pada hari Kamis dia melakukannya lagi. Orang lain menelepon polisi dan setelah pria itu memutuskan untuk melarikan diri dan sebuah mobil menabraknya di jalan. Ia menderita beberapa luka ringan dan dibawa ambulans ke rumah sakit.’”
Ada keterangan waktu terlihat di kanan atas video, yang menunjukkan perusakan itu terjadi pada tanggal 21 September 2017, sekitar pukul 14:01 waktu setempat.
Menurut laporan media Polandia Fakt24 dan Wirtualna Polska pada tanggal 25 September 2017, kejadian itu terjadi pada tanggal 21 September 2017 dan perusak itu adalah pria berusia 27 tahun dari Lubliniec.
Lubliniec adalah sebuah kota di selatan Polandia. Lokasi perusakan tersebut sesuai dengan jalan di Lubliniec di Google Street View.
Rujukan
Halaman: 5806/6689