• Beredar Video ISIS Latih Anak-anak Indonesia

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 11/02/2020

    Berita

    "ISIS latih anak Indonesia untuk jadi pembunuh"

    Hasil Cek Fakta

    BANJARMASIN, KOMPAS.com — Sebuah video pelatihan perang yang diadakan ISIS dengan peserta anak-anak Indonesia beredar di laman YouTube, Selasa (17/3/2015). Sedikitnya, ada tiga video yang sempat beredar di laman tersebut sejak Minggu (15/3/2015). Dua video berjudul "Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah" dan "Anak-anak Indonesia Berlatih AK-47 dengan ISIS" sempat tayang dan ditonton ratusan orang. Namun, Selasa malam, kedua video tersebut sudah dihapus oleh pihak YouTube. Namun, tak lama kemudian, beredar lagi video berjudul "Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah", yang diunggah akun yang bernama "Ular Kadut Unyu Unyu" dan hingga Selasa malam telah ditonton lebih dari ratusan orang. Video berdurasi 2 menit 12 detik itu menggambarkan belasan anak-anak belia berusia belasan tahun dilatih bela diri dan menggunakan senjata dan diberikan pendidikan daulah islamiyah. Video yang diproduksi oleh Al Azzam Media, yaitu Divisi Media Khilafah Islamiyah Berbahasa Melayu, itu menayangkan kegiatan belasan anak berpakaian ala militer sedang mengikuti pendidikan keagamaan, bela diri, serta penggunaan senjata AK-47 dan pistol. Selain menampilkan beberapa instruktur yang memberikan pernyataan, video itu juga menampilkan beberapa pernyataan dari sosok anak-anak belia yang ditampilkan. "Kepada thogut di seluruh dunia... Ini untuk kamu," ujar seorang anak sambil menodongkan pistol ke arah kamera di ujung video tersebut. Beberapa netizen juga sempat menyampaikan tanggapannya mengenai kehadiran video tersebut. Sebagian besar mereka mengutuk dan mempertanyakan keberadaan dan pernyataan orang-orang yang diduga berasal dari Indonesia tersebut.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Ada Kabar WN China di Cilegon Suspect Corona, Walkot-Dandim Gelar Ratas

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 11/02/2020

    Berita

    "Tenaga kerja china di kota cilegon diduga terinfeksi corona"
    "Tenaga kerja di cilegon terinfeksi corona"

    Para pejabat yang berkumpul itu meminta masyarakat tidak resah atas kabar tersebut. Kabar yang beredar ditegaskan tidak benar dan Cilegon masih aman dari paparan virus Corona.

    Hasil Cek Fakta

    Cilegon - Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Cilegon tiba-tiba kumpul bersama di ruang rapat Wali Kota Cilegon. Para pejabat itu berkumpul membahas beredarnya informasi warga negara (WN) China diduga terpapar (suspect) virus Corona.
    Kabar itu beredar di media sosial serta dimuat di salah satu media nasional dan lokal. Warga di Cilegon disebut resah atas kabar tersebut. Alhasil, wali kota, kapolres, dandim, dan para pejabat tingkat kelurahan-kecamatan berkumpul membahas hal tersebut.

    "Kami sudah membicarakan masalah itu. Terus terang kami bersiaga di sini karena investasi China juga banyak di sini. Di satu sisi, kita melihat berita medsos itu kadang-kadang menyikapi serius dan kadang-kadang harus kita jelaskan," kata Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi, Kamis (6/2/2020).
    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Cilegon, Arriadna, menceritakan kabar itu berupa kedatangan 200 tenaga kerja asing (TKA) China yang diduga terpapar virus Corona. Dia mengatakan informasi tersebut tidak benar.

    "Ada cerita bahwa 20 orang yang masuk dan 200 orang TKA China yang ada di Cilegon, memang TKA China di Cilegon sekitar 200-an tapi tidak semua baru datang, bahkan ada yang datang Januari 2019 dan datang bulan Desember 2019," jelas Arriadna, Kamis (6/2).

    Arriadna mengatakan kedatangan terakhir TKA pada 6 Desember, sesuai waktu isolasi selama 14 hari, maka itu sudah lewat dari masa isolasi. Bahkan, kata dia, TKA yang pulang ke China membatalkan diri kembali ke Indonesia lantaran ada larangan dari pemerintah Indonesia.

    "Hampir semuanya cancel datang, harusnya datang Senin tanggal 3 itu cancel datang, apalagi ditambah dengan kebijakan pemerintah per tanggal 5 tidak ada lagi kedatangan dan keberangkatan menuju China," ujarnya.

    Para pejabat yang berkumpul itu meminta masyarakat tidak resah atas kabar tersebut. Kabar yang beredar ditegaskan tidak benar dan Cilegon masih aman dari paparan virus Corona.

    Rujukan

    • Detik
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Kepala Kepolisian di Amerika Serikat Ini Disumpah di bawah Al Quran

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 11/02/2020

    Berita

    "Ketua polisi amerika bersumpah dengan alquran"

    NEW JERSEY, KOMPASTV, Ibrahim "Mike" Baycora mengambil sumpah di bawah Al Quran untuk dilantik sebagai Kepala Polisi Kota Paterson, sebuah negara di bagian New Jersey, Amerika Serikat (AS).

    Ibrahim merupakan muslim keturunan Turki-Amerika. Ibrahim diangkat setelah Kepala Kepolisian sebelumnya, Troy Oswald pensiun pada Februari ini. Pelantikan itu dilakukan di Balai kota setempat, Selasa (4/2/2020).

    Ibrahim menjadi kepala polisi muslim pertama di Kota Paterson. Ia bertugas di selama lebih dari 30 tahun, pria berusia 60 tahun itu disumpah sebagai kepala polisi kota Paterson ke-17.

    Hasil Cek Fakta

    Upacara pelantikan dimulai dengan lagu kebangsaan AS, doa dan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah. Ibrahim menyatakan sumpah dengan tangan kiri berada di atas Al Quran.

    Walikota Paterson Andre Sayegh menyatakan Ibrahim merupakan kepala kepolisian keturunan Turki pertama dalam sejarah AS, dan kepala kepolisian muslim pertama di Kota Paterson.

    "AS telah membuat sejarah," kata Andre saat memberi kata sambutan di acara pelantikan, seperti dikutip dari kantor berita Turki Anadolu Agency, Jumat (7/2/2020).

    Di kesempatan yang sama, Ibrahim mengapresiasi ucapan yang diberikan Andre terhadap dirinya. Meski berasal dari Turki, kata Ibrahim, Peterson telah menjadi rumah bagi dirinya . Ia datang ke Peterson 60 tahun lalu, saat masih bayi.
    "Paterson telah berada dalam darahku sepanjang hidupku, dan sekarang menjadi kepala polisi setelah karir 32 tahun, sungguh suatu kehormatan," kata Ibrahim.

    Pelantikan tersebut dihadiri anggota komunitas Turki di New York dan New Jersey, pejabat senior dari pemerintah lokal Paterson dan keluarga serta kerabat Ibrahim.

    "Di negara ini, ada peluang. Tidak masalah dari mana Anda berasal," ujar Ibrahim.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks 1 Pasien Virus Corona Meninggal di Semarang

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 11/02/2020

    Berita

    "Di semarang sudah ada 1 korban virus corona"

    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang pasien virus corona yang meninggal di Pihak RSUP dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah beredar di media sosial.

    Kabar ini disebarkan oleh akun facebook Muhammad Umar Siddiq pada 2 Februari 2020. Akun ini mengunggah sebuah gambar tangkapan layar video Kompas TV.
    Dalam gambar tersebut, tampak seorang pasien yang tengah berbaring di atas ranjang rumah sakit. Pasien tersebut juga dikawal sejumlah petugas medis.

    Dalam gambar tersebut juga terdapat tulisan "5 PASIEN 'SUSPECT' VIRUS KORONA 4 DIRAWAT DI RUANG ISOLASI, 1 MENINGGAL".

    Akun ini mengunggah sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

    "Innalillah ????????????????Bukan Isapan JempolDalam VideoNKRI Sudah Masuk Virus Corona,Detik-detik Penampakan 5 Pasien Suspect Virus Corona di Semarang, 1 Meninggal 4 Dalam Ruang Isolasi, Lihat Video KLIK https://youtu.be/MUhgDzLdI5I," tulis akun facebook Muhammad Umar Siddiq.

    Konten yang diunggah akun facebook Muhammad Umar Siddiq telah 75 kali dibagikan dan mendapat 37 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta


    Setelah ditelusuri kabar tentang pasien virus corona yang meninggal di Pihak RSUP dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah ternyata tidak benar.

    Informasi ini dikutip dari situs detik.com dengan judul artikel "Heboh Isu Virus Corona di Semarang, RSUP Kariadi Tegaskan Hoax".



    Semarang - Jagat maya dihebohkan dengan potongan video berita terkait adanya 5 pasien corona di Semarang, bahkan 1 di antaranya meninggal. Pihak RSUP dr Kariadi menegaskan isu itu hoax dan merupakan potongan berita simulasi penanganan pasien virus corona di rumah sakit tersebut.

    Pihak RSUP dr. Kariadi Semarang lewat akun Instagramnya @rskariadi menegaskan potongan video dari salah satu televisi swasta itu disalahgunakan oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga menimbulkan kesalahan informasi.

    Berikut penjelasan lengkapnya:

    Sahabat sehat, berikut video klarifikasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, mengenai video berita dari @kompastv @kompastvjateng mengenai kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada hari kamis 30 Januari 2020 kemarin. Namun oleh oknum video tersebut di potong dan di sebarkan sehingga menimbulkan salah informasi, untuk masyarakat diharapkan melalui video ini untuk tidak panik namun tetap waspada, serta tidak ikut menyebarkan berita tersebut. Berikut mimin sampaikan juga link berita sebenarnya dari Kompas TV :https://www.youtube.com/watch?v=CCol-aVgY7c

    #humasyankesdigital #germas#sahabatmenujusehat #sahabatsehatjamannow#rskariadi #info #inforskariadi #infografis #infografisrumahsakit #infografisrs #semarang #jawatengah#infografisrsdk #novelcoronavirus@kemenkes_ri @ditjenyankes@dkksemarang @kemenkominfo @humas.jateng @semarangpemkot @humasrestabessmg @humas_poldajateng

    Dimintai konfirmasi, pihak RSUP Kariadi memberikan klarifikasi sama dengan yang telah diunggah di akun media sosial.

    "Klarifikasi dari rumah sakit Kariadi ada di IG juga di FB official rumah sakit Kariadi," kata staf Humas RSUP dr Kariadi Semarang, Aditya Kandu Warenda lewat pesan singkat, Minggu (2/2/2020).

    Aditya menjelaskan penjelasan terkait simulasi memang berada di tengah video. Kemudian orang tidak bertanggungjawab memotong bagian awal video dan belum sampai presenter menjelaskan peristiwa itu adalah simulasi.

    "Jadi video pemberitaan dari Kompas TV sepertinya malah membuat resah pemirsa karena pemberitaan tentang simulasi diberitakan di tengah-tengah berita atau narasi. Terus ada oknum yang mengedit berita dari Kompas TV, jadinya seolah-olah kasus tersebut adalah benar," jelasnya.

    Untuk diketahui, RSUP dr Kariadi merupakan rumah sakit yang siap menjadi rujukan pasien suspect virus corona. Penanganan dimulai dari ruang isolasi di IGD dan kemudian ada akses khusus menuju ruang isolasi di lantai 6 gedung Rajawali.

    Di RSUP dr Kariadi juga sempat menangani mahasiswa asal Indonesia yang kuliah S3 di Wuhan yang disebut menjadi sumber merebaknya virus Corona di China. Namun mahasiswa itu sudah dipulangkan setelah menjalani observasi dan dinyatakan negatif Corona.

    Sementara gambar tangkapan layar yang diunggah akun facebook Muhammad Umar Siddiq memang benar dari video Kompas TV.

    Video tersebut bisa dilihat di akun YouTube Kompas TV dengan judul "RS Kariadi, Semarang Gelar Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona"

    Video tersebut berdurasi 2 menit 12 detik. Dalam 36 detik pertama, Kompas TV belum menjelaskan kegiatan penanganan pasien yang diduga telah terinfeksi virus corona itu merupakan rangkaian simulasi yang digelar RSUP dr. Kariadi, Semarang.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini