narasi:
Hati2 makanan anak2 sekarang sudah ke dapatan d panton labu ke maren sm aparat kepolisian tanah jambo aye
[HOAX] Permen Mengandung Narkoba di Panton Labu Aceh
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 28/10/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
PT RANJANI JAYA LESTARI seklaku distributor produk permen YOUKA ROLL mengklarifikasi bahwa produk yang di import telah memiliki ijin BPOM RI.
PENJELASAN: https://goo.gl/cAzgcb, ““Itu hoax, tidak benar demikian, yang ada hanyalah jajaran Polres Aceh Utara melakukan pemeriksaan terhadap jajajan anak disekolah, sebagian ada yang dibeli untuk diuji kandungan bahan berbahaya didalamnya melalui BPOM” tegas Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin.”.
REFERENSI: https://goo.gl/cAzgcb, “Kabar Polisi Sita Permen Mengandung Narkoba di Panton Labu Adalah HOAX
Penulis Redaksi Tribratanews – 10/10/2017
Polsek Tanah Jambo Aye saat melakukan pemeriksaan jajanan anak di MIN Panton Labu
LHOKSUKON – Baru-baru ini masyarakat dibuat resah dengan berita palsu (hoax) yang tersebar melalui akun media sosial perihal Polsek Tanah Jambo Aye menyita permen mengandung Narkoba yang diperjual belikan di kantin MIN Panton Labu.
Informasi tentang peredaran narkoba berbentuk permen ini menyebar luas sejak Selasa (10/10/2017) siang. Untuk meyakinkan penerima pesan, juga disertakan beberapa foto polisi sedang melakukan penyitaan.
“Itu hoax, tidak benar demikian, yang ada hanyalah jajaran Polres Aceh Utara melakukan pemeriksaan terhadap jajajan anak disekolah, sebagian ada yang dibeli untuk diuji kandungan bahan berbahaya didalamnya melalui BPOM” tegas Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin.
Ia meminta masyarakat untuk lebih hati hati dan bijak dalam menanggapi maupun menyikapi informasi. “Bila ragu akan kebenarannya, lebih baik tidak usah di share, hingga tidak ada yang merasa dirugikan,” pintanya.
PENJELASAN: https://goo.gl/cAzgcb, ““Itu hoax, tidak benar demikian, yang ada hanyalah jajaran Polres Aceh Utara melakukan pemeriksaan terhadap jajajan anak disekolah, sebagian ada yang dibeli untuk diuji kandungan bahan berbahaya didalamnya melalui BPOM” tegas Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin.”.
REFERENSI: https://goo.gl/cAzgcb, “Kabar Polisi Sita Permen Mengandung Narkoba di Panton Labu Adalah HOAX
Penulis Redaksi Tribratanews – 10/10/2017
Polsek Tanah Jambo Aye saat melakukan pemeriksaan jajanan anak di MIN Panton Labu
LHOKSUKON – Baru-baru ini masyarakat dibuat resah dengan berita palsu (hoax) yang tersebar melalui akun media sosial perihal Polsek Tanah Jambo Aye menyita permen mengandung Narkoba yang diperjual belikan di kantin MIN Panton Labu.
Informasi tentang peredaran narkoba berbentuk permen ini menyebar luas sejak Selasa (10/10/2017) siang. Untuk meyakinkan penerima pesan, juga disertakan beberapa foto polisi sedang melakukan penyitaan.
“Itu hoax, tidak benar demikian, yang ada hanyalah jajaran Polres Aceh Utara melakukan pemeriksaan terhadap jajajan anak disekolah, sebagian ada yang dibeli untuk diuji kandungan bahan berbahaya didalamnya melalui BPOM” tegas Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin.
Ia meminta masyarakat untuk lebih hati hati dan bijak dalam menanggapi maupun menyikapi informasi. “Bila ragu akan kebenarannya, lebih baik tidak usah di share, hingga tidak ada yang merasa dirugikan,” pintanya.
Rujukan
Gebrakan Mendikbud Naikkan Pendapatan Guru Honorer Minimal Setara UMR, Begini Caranya
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 28/10/2019
Berita
Jakarta - Mendikbud Muhadjir Effendy mengupayakan gaji guru honorer di tahun depan minimal setara dengan Upah Minimun Regional (UMR) atau setara gaji guru usia kerja nol tahun. Muhadjir berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan agar Dana Alokasi Umum (DAU) bisa digunakan untuk menggaji guru honorer.
"Sekarang ini Kementerian Pendidikan dengan Kementerian Keuangan sedang mempelajari dan merumuskan supaya nanti Dana Alokasi Umum itu di samping untuk menggaji guru-guru PNS dan tunjangannya itu juga bisa digunakan untuk menggaji guru honorer yang jumlahnya hampir 800 ribu itu. Dengan begitu kalau nanti bisa diambilkan dari Dana Alokasi Umum, kita harapkan pendapatan guru honorer akan memadai. Misalnya bisa setara dengan UMR atau dengan pedoman yang lain," kata Muhadjir di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
"Sekarang ini Kementerian Pendidikan dengan Kementerian Keuangan sedang mempelajari dan merumuskan supaya nanti Dana Alokasi Umum itu di samping untuk menggaji guru-guru PNS dan tunjangannya itu juga bisa digunakan untuk menggaji guru honorer yang jumlahnya hampir 800 ribu itu. Dengan begitu kalau nanti bisa diambilkan dari Dana Alokasi Umum, kita harapkan pendapatan guru honorer akan memadai. Misalnya bisa setara dengan UMR atau dengan pedoman yang lain," kata Muhadjir di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Hasil Cek Fakta
Muhadjir menegaskan komitmennya untuk menyejahterakan guru honorer. Peningkatan kesejahteraan guru honorer ini diupayakan sudah bisa diterapkan tahun depan.
"Itu kan kaitannya dengan penjelasan saya tentang kondisi guru honorer yang sekarang gajinya sangat kecil karena diambilkan dari dana BOS yang memang sebetulnya tidak boleh untuk menggaji. Karena itu saya jelaskan tahun depan mudah-mudahan tahun depan guru honorer itu akan mendapatkan gaji yang memadai dan tidak lagi dari dana BOS, tapi dari Dana Alokasi Umum," ujar dia.
"Makanya ketika itu waktu saya bercanda tentang masuk surga itu saya menyampaikan tentang guru honorer yang masih rendah itu ya sekarang nikmati dulu saja, tahun depan mudah-mudahan dapat gaji yang lebih baik dan Insyaallah nanti masuk surga. Jadi konteksnya di situ dan waktu itu sama sekali tidak ada suasana menghina atau melecehkan tidak ada, jadi itu memang canda dan guru-guru honorer pada ketawa tepuk tangan," sambung dia.
"Itu kan kaitannya dengan penjelasan saya tentang kondisi guru honorer yang sekarang gajinya sangat kecil karena diambilkan dari dana BOS yang memang sebetulnya tidak boleh untuk menggaji. Karena itu saya jelaskan tahun depan mudah-mudahan tahun depan guru honorer itu akan mendapatkan gaji yang memadai dan tidak lagi dari dana BOS, tapi dari Dana Alokasi Umum," ujar dia.
"Makanya ketika itu waktu saya bercanda tentang masuk surga itu saya menyampaikan tentang guru honorer yang masih rendah itu ya sekarang nikmati dulu saja, tahun depan mudah-mudahan dapat gaji yang lebih baik dan Insyaallah nanti masuk surga. Jadi konteksnya di situ dan waktu itu sama sekali tidak ada suasana menghina atau melecehkan tidak ada, jadi itu memang canda dan guru-guru honorer pada ketawa tepuk tangan," sambung dia.
Rujukan
Jarang Terjadi, Seperti Apa Pesona Fenomena Langka Pelangi Api?
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 28/10/2019
Berita
"Fenomena pelangi seperti gerbang malaysia"
Hasil Cek Fakta
Suara.com - Fenomena optik atsmosfer yang terjadi ketika sinar matahari maupun sinar bulan melintasi awan tipis yang terbentuk dari kristal es ini disebut circumhorizontal arc atau pelangi api.
Fenomena ini acap terjadi selama musim panas. Terlebih saat matahari berada di posisi sangat tinggi, pancaran sinar matahari akan membentuk kristal es segi enam nan puspa warna yang disebut pelangi api.
Saat pelangi api terjadi, matahari harus berada pada ketinggian 58 derajat, lantas sinarnya melintasi awan berbentuk plat kristal es di langit.
Fenomena ini acap terjadi selama musim panas. Terlebih saat matahari berada di posisi sangat tinggi, pancaran sinar matahari akan membentuk kristal es segi enam nan puspa warna yang disebut pelangi api.
Saat pelangi api terjadi, matahari harus berada pada ketinggian 58 derajat, lantas sinarnya melintasi awan berbentuk plat kristal es di langit.
Rujukan
Dampak Angin Kencang, Kebun Apel di Batu Rusak
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 28/10/2019
Berita
"Fenomena akibat angin kencang di batu malang"
"Fenomena akibat angin kencang kota batu...lapisan tanah terkikis sampai wortely muncul" 1
"Fenomena akibat angin kencang kota batu...lapisan tanah terkikis sampai wortely muncul" 1
Hasil Cek Fakta
REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Bencana angin kencang di Kota Batu telah menyisakan dampak buruk bagi pertanian setempat. Banyak petani yang gagal panen hingga mengalami kerugian ratusan juta.
Desa terdampak angin, Sumberbrantas, Bumiaji merupakan sentra pertanian hortikultura di Kota Batu. Menurut Pengurus Koperasi Bolo Tani Makmur, Muhammad Anwar, wilayah ini banyak menghasilkan apel, kentang, wortel dan sayur. Kebun apel masyarakat setempat dilaporkan paling banyak mengalami kerusakan.
"Dan kerusakan nampak di semua kebun apel wilayah lereng Arjuno Besta dan Gimbo Desa Tulungrejo, buah apel rontok jatuh dari pohon sebelum masa panennya. Termasuk beberapa pohon apel turut ambruk," kata Anwar saat dikonfirmasi Republika, Selasa (22/10).
Kondisi tersebut jelas telah merugikan para petani Bumiaji. Apalagi saat ini apel dan wortel telah memasuki masa panen. Kemudian ditambah lagi, sebagian besar modal pertanian mereka bersumber dari pinjaman bank.
Petani apel ini berharap pemerintah Kota Batu dapat memberikan bantuan. Salah satunya bisa dengan berupa rekomendasi bank untuk melakukan penundaan angsuran selama satu musim tanam. "Karena jelas para petani kasnya sedang kosong melompong," jelasnya.
Kerugian akibat angin kencang juga dialami oleh petani Masudi. Lima unit green house seluas 4.000 meter dalam kondisi rusak parah. Itu artinya dia harus kehilangan aset senilai Rp 800 jutaan.
"Jika kondisi normal satu bulan lagi, paprikanya sudah bisa panen. Tapi karena green house roboh, jadinya gagal panen," jelas Masudi.
Masudi juga memiliki lahan sawi putih seluas satu hektare (ha) yang siap panen. Sayuran ini ditaksir memiliki nilai jual sekitar Rp 150 jutawan. Namun karena tersapu angin, harganya akan menurun hingga Rp 50 juta.
Selain itu, sawi putih berusia remaja dengan luasan 1/2 ha milik Masudi juga terancam gagal. Padahal biaya produksi tanaman ini telah menghabiskan sekitar 15 jutaan. "Lalu persemaian sawi putih sejumlah 200.000 bibit senilai Rp 20 juta juga hancur," tambahnya.
Tidak hanya paprika dan sawi, Masudi juga memiliki lahan pertanian wortel. Menurutnya, tanaman wortel ikut gagal panen setelah terkena sapuan angin, Sabtu dan Ahad lalu (19-20/10). Padahal dia telah mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 10 jutaan.
Serupa dengan Anwar, Masudi meminta pemerintah dapat membantu pembiayaan pertanian masyarakat. Pemerintah setidaknya dapat memfasilitasi penundaan angsuran di bank. Pasalnya, sebagian pembiayaan para petani menggunakan biaya bank.
"Dan kalau bisa ada bantuan sarana produksi untuk mempercepat recovery kami," jelas Masudi.
Desa terdampak angin, Sumberbrantas, Bumiaji merupakan sentra pertanian hortikultura di Kota Batu. Menurut Pengurus Koperasi Bolo Tani Makmur, Muhammad Anwar, wilayah ini banyak menghasilkan apel, kentang, wortel dan sayur. Kebun apel masyarakat setempat dilaporkan paling banyak mengalami kerusakan.
"Dan kerusakan nampak di semua kebun apel wilayah lereng Arjuno Besta dan Gimbo Desa Tulungrejo, buah apel rontok jatuh dari pohon sebelum masa panennya. Termasuk beberapa pohon apel turut ambruk," kata Anwar saat dikonfirmasi Republika, Selasa (22/10).
Kondisi tersebut jelas telah merugikan para petani Bumiaji. Apalagi saat ini apel dan wortel telah memasuki masa panen. Kemudian ditambah lagi, sebagian besar modal pertanian mereka bersumber dari pinjaman bank.
Petani apel ini berharap pemerintah Kota Batu dapat memberikan bantuan. Salah satunya bisa dengan berupa rekomendasi bank untuk melakukan penundaan angsuran selama satu musim tanam. "Karena jelas para petani kasnya sedang kosong melompong," jelasnya.
Kerugian akibat angin kencang juga dialami oleh petani Masudi. Lima unit green house seluas 4.000 meter dalam kondisi rusak parah. Itu artinya dia harus kehilangan aset senilai Rp 800 jutaan.
"Jika kondisi normal satu bulan lagi, paprikanya sudah bisa panen. Tapi karena green house roboh, jadinya gagal panen," jelas Masudi.
Masudi juga memiliki lahan sawi putih seluas satu hektare (ha) yang siap panen. Sayuran ini ditaksir memiliki nilai jual sekitar Rp 150 jutawan. Namun karena tersapu angin, harganya akan menurun hingga Rp 50 juta.
Selain itu, sawi putih berusia remaja dengan luasan 1/2 ha milik Masudi juga terancam gagal. Padahal biaya produksi tanaman ini telah menghabiskan sekitar 15 jutaan. "Lalu persemaian sawi putih sejumlah 200.000 bibit senilai Rp 20 juta juga hancur," tambahnya.
Tidak hanya paprika dan sawi, Masudi juga memiliki lahan pertanian wortel. Menurutnya, tanaman wortel ikut gagal panen setelah terkena sapuan angin, Sabtu dan Ahad lalu (19-20/10). Padahal dia telah mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 10 jutaan.
Serupa dengan Anwar, Masudi meminta pemerintah dapat membantu pembiayaan pertanian masyarakat. Pemerintah setidaknya dapat memfasilitasi penundaan angsuran di bank. Pasalnya, sebagian pembiayaan para petani menggunakan biaya bank.
"Dan kalau bisa ada bantuan sarana produksi untuk mempercepat recovery kami," jelas Masudi.
Rujukan
Halaman: 5885/6678