• Susunan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 05/11/2019

    Berita

    JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi Widodo mengumumkan susunan kabinetnya yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Pengumuman dan perkenalan para calon menteri dilakukan Jokowi bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin sambil duduk santai di tangga istana. Berikut susunan lengkap Kabinet Indonesia Maju.

    Hasil Cek Fakta

    Berikut daftar susunan menteri Kabinet Indonesia Maju:
    1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mahfud MD
    2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
    3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy
    4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
    5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto
    6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
    7. Menteri Dalam Negeri: Jenderal (Pol) Tito Karnavian
    8. Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi
    9. Menteri Agama: Jenderal Fachrul Razy
    10. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna Laoly
    11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
    12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim
    13. Menteri Kesehatan: dr Terawan
    14. Menteri Sosial: Juliari Batubara
    15. Menteri Tenaga Kerja: Ida Fauziah
    16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
    17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto
    18. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Arifin Tasrif
    19. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR): Basuki Hadimuljono
    20. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
    21. Menteri Komunikasi dan Informasi: Johny G Plate
    22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo
    23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
    24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo
    25. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT): Abdul Halim Iskandar
    26. Menteri Agraria Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN): Sofyan Djalil
    27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
    28. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB): Tjahjo Kumolo
    29. Menteri BUMN: Erick Thohir
    30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki
    31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
    32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: I Gusti Ayu Bintang Darmawati
    33. Menristek Bambang Brodjonegoro
    34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali 35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
    36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
    37. Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM): Bahlil Lahadalia 38. Jaksa Agung: Burhanudin

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Pelari Muslimah Ini Didiskualifikasi karena Memakai Hijab

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 05/11/2019

    Berita

    "Pelari diskualifikasi karena memakai kerudung"

    Hasil Cek Fakta

    REPUBLIKA.CO.ID, OHIO -- Seorang remaja Muslimah didiskualifikasi dalam lomba lari karena mengenakan hijab. Seperti dilansir HuffPost pada Jumat (25/10), pelari itu ialah Noor Alexanderia Abukaram yang baru saja menyelesaikan kompetisi terhebatnya sejauh ini dalam lari 5K di distrik lokal pada akhir pekan lalu.

    Di kejuaraan itu, Noor berhasil mencatatkan waktu terbaik, yakni 22 menit 22 detik. Namun ketika remaja berusia 16 tahun itu sampai di garis finis, ia tak melihat nama berikut catatan waktunya tercantum.

    Saat Noor mencoba menanyakan hal itu, para pejabat kompetisi lari itu mengatakan bahwa hijab yang dikenakannya telah melanggar kebijakan seragam yang ditetapkan. Noor didiskualifikasi. Waktu terbaiknya pun bahkan tak masuk dalam perhitungan.

    Noor yang merupakan pelari lintas negara dari SMA Sylvanus Northview telah melalui kompetisi sebelumnya tanpa adanya masalah. Hingga kemudian saat memasuki lomba lintas negara Divisi 1 Barat Laut di bagian Timur Ohio pada Sabtu (19/10). “Sangat memalukan dan tak bisa dipercaya, ini tak pernah menimpa saya sebelumnya,” kata Noor dalam wawancara dengan HuffPost.

    Noor pun diberi saran agar mendapatkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh Asosiasi Atletik Sekolah Tinggi Ohio (OHSAA) sehingga bisa berlomba. Meskipun Noor tak pernah dimintai hal itu dalam kompetisi sebelumnya. Noor mengenakan pakaian normal yakni dengan menggunakan legging hitam Nike, jersey tim, dan hijab untuk mematuhi syariat.

    Sementara, seorang perwakilan OHSAA menyatakan bahwa pelari lintas negara diperbolehkan mengenakan hijab. Kendati demikian, pelari terlebih dulu harus mengurus surat pernyataan dari OSHAA.

    “Memperoleh surat pernyataan pengabaian aturan dari OSHAA dan menyerahkannya ke kantor pusat sebelum perlombaan, karena itu merupakan perubahan pada seragam yang diatur OSHAA. Para pejabat kompetisi hanya menegakkan aturan karena surat pernyataan pengabaian aturan belum diajukan,” kilah perwakilan OSHAA.

    Kendati demikian, perwakilan OSHAA itu menyebut tentang aturan seragam khusus bagi pelari itu mempunyai potensi untuk dilakukan perubahan pada masa mendatang. Sehingga, penggunaan hijab tak memerlukan surat pernyataan pengabaian aturan.

    Kasus diskualifikasi yang menimpa Noor merupakan cermin apa yang tengah dialami banyak wanita yang mengenakan hijab saat berpartisipasi dalam sebuah olahraga. Sementara, tiap cabang olahraga punya aturan tersendiri terkait penggunaan hijab. Karena itu, wanita Muslim yang berupaya mengenakan hijab pun menghadapi banyak rintangan.

    Pada 2017, Federasi Bola Basket Internasional membatalkan tentang larangan hijab setelah banyak gugatan. Menyusul setelah itu, Asosiasi Tinju Internasional juga mengumumkan bahwa tahun ini wanita Muslim diizinkan bertarung dengan menggunakan hijab.

    “Siapapun yang mengenakan hijab atau siapa pun yang wajib mengenakan sesuatu sesuai agamanya, tak harus memperoleh surat pernyataan pengabaian untuk berlomba atau tidak berlomba sama sekali,” kata Noor menegaskan.

    Rujukan

  • Cek, Sebenarnya Apa Manfaat Air Alkali Seperti Kangen Water

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 05/11/2019

    Berita

    "Air Nanas panas
    tolong sebarkan !! tolong sebarkan !!

    Profesor Khairul Huseinn dari Rumah Sakit Umum Angkatan Darat Jakarta menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima buletin ini dapat meneruskan sepuluh salinan kepada orang lain', pasti setidaknya satu kehidupan akan diselamatkan ...
    Saya telah melakukan bagian saya, semoga Anda juga dapat membantu bagian Anda. terima kasih!

    Air nanas panas bisa menyelamatkan Anda seumur hidup

    Lihatlah lagi, lalu beri tahu yang lain,
    Sebarkan cinta keluar!

    Nanas panas ~ dapat membunuh sel kanker!

    Potong 2 hingga 3 serpihan nanas tipis dalam secangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi "air alkali", minum setiap hari, itu baik untuk siapa saja.

    Air nanas panas melepaskan zat anti kanker, yang merupakan kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker yang efektif di bidang medis.

    Sari buah nanas panas memiliki efek untuk membunuh kista dan tumor. Terbukti untuk memperbaiki semua jenis kanker.

    Air nanas panas dapat membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi

    Jenis pengobatan dengan ekstrak nanas hanya menghancurkan sel-sel ganas, itu tidak mempengaruhi sel-sel sehat.

    Selain itu, asam amino dan polifenol nanas dalam jus nanas dapat mengatur tekanan darah tinggi, efektif mencegah penyumbatan pembuluh darah dalam, menyesuaikan sirkulasi darah dan mengurangi pembekuan darah.

    Setelah membaca, beri tahu yang lain, keluarga, teman, sebarkan cinta! Jaga kesehatan Anda sendiri.

    (DR. dr. Rahyussalim, SpOT) FK UI"

    Hasil Cek Fakta

    Liputan6.com, Jakarta Akhir-akhir ini publik dikejutkan kabar hoaks terkait kangen water atau air terpurifikasi. Kangen water adalah air alkali yang dihasilkan dari mesin purifikasi air yang diperdagangkan PT Enagic Indonesia. Air tersebut diklaim bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membersihkan racun dari dalam tubuh.

    Pada 10 November lalu, Kementerian Kesehatan RI pun melakukan pemeriksaan produk mesin purifikasi air tersebut. PT EI diminta segera menarik semua brosur yang mengklaim produknya telah diakui negara dan merupakan alat medis, serta yang memuat klaim produk tersebut dapat menyehatkan dan/atau menyembuhkan.
    Sebelum kabar hoax itu menyeruak, air alkali seperti kangen water telah menuai kontroversi di Dunia Barat. Laman Health Line mencatat, banyak tenaga medis profesional yang meragukan kegunaannya karena tak cukup riset untuk mendukung klaim manfaat kesehatan yang didengungkan para pengguna dan penjualnya.

    Bahkan Laman Mayo Clinic menulis, air biasa yang terbaik untuk sebagian besar individu karena tak ada bukti ilmiah yang benar-benar menunjang klaim yang kerap dilontarkan pendukung air alkali seperti kangen water.

    Studi air alkali

    Meski begitu, ada beberapa studi yang menunjukkan, air alkali kemungkinan bisa membantu beberapa kondisi tertentu. Semisal, studi yang dilakukan pada 2012 menemukan, minum air alkali dengan pH 8,8 bisa membantu menonaktifkan pepsin, enzim utama yang menyebabkan refluks asam.

    Sementara itu studi lain juga menyebutkan, minum air alkali kemungkinan bermanfaat bagi individu yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, serta kolesterol tinggi. Kemudian studi terbaru yang melibatkan 100 individu menemukan adanya perbedaan signifikan pada keseluruhan kekentalan darah setelah mengonsumsi air dengan pH tinggi dibandingkan air biasa usai olahraga berat.

    Kekentalan darah individu yang minum air dengan pH tinggi berkurang hingga 6,3 persen dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi air biasa dipurifikasi standar, yakni hanya 3,36 persen. Ini artinya darah mengalir lebih lancar dengan air alkali sehingga oksigen yang dikirim ke seluruh tubuh meningkat.

    Hasil-hasil studi tersebut tampak menjanjikan, namun diperlukan riset yang lebih besar dan menyeluruh untuk bisa membuktikan manfaatnya.

    Terlepas dari kurangnya bukti berdasarkan riset ilmiah, mengonsumsi air alkali seperti kangen water masih dipercaya memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti:

    - membantu mengurangi penuaan (anti-aging)

    - membersihkan usus besar

    - meningkatkan sistem imun

    - baik untuk menghidrasi, untuk kesehatan kulit serta membantu proses detoks

    - menurunkan berat badan

    - resisten kanker

    Efek samping konsumsi air alkali

    Meski konsumsi air alkali dianggap aman, namun ada efek samping yang perlu diwaspadai. Seperti berkurangnya keasaman alami perut yang sebetulnya diperlukan untuk membunuh bakteri dan mengeluarkan patogen buruk dari aliran darah.

    Melansir laman Healthline, Senin (27/11/2017), kondisi tubuh yang terlalu alkali bisa menyebabkan masalah gastrointestinal serta iritasi kulit. Kelebihan alkali juga mengganggu pH normal tubuh yang mengarah pada alkalosis metabolik, kondisi dengan simtom berikut: - mual - muntah - tangan gemetar - kejang otot - sensasi kesemutan ekstrem di wajah - kebingungan

    Alkalosisi juga menyebabkan berkurangnya kalsium di tubuh sehingga memengaruhi kesehatan tulang. Meski begitu, penyebab paling umum hipokalsemia bukanlah dari mengonsumsi air alkali, melainkan dari kelenjar paratiroid yang kurang aktif.

    Studi yang dipublikasikan oleh organisasi kesehatan dunia WHO sendiri memperingatkan untuk berhati-hati minum air dengan kandunga mineral rendah secara rutin.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pelajar Sekolah Meninggal Ketika Sedang Bermain Game Online

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 04/11/2019

    Berita

    "Innalillahi wainna ilaihi rojiun,pelajar Sekolah Meninggal ketika sedang bermain Game Online. Korban ketika itu tiba2 mengalami Kejang2 sebelum meninggal dunia. Korban meninggal karena putus saraf otak/kepala akibat terlalu sering bermain game Online.
    Dapat dilihat dalam rakaman video, korban dan rekan2 pelajar kelas masing2 masih memegang HP, terlihat juga game online yang mereka main, Jadi hentikan lah tabiat main game dari sekarang... Semoga almarhum husnul khotimah aamiin ya rabbal alamiin "
    ""help" anak yang meninggal karena bermain game"

    "Pelajar Sekolah Meninggal ketika sedang bermain Game Online. Korban ketika itu tiba2 mengalami Kejang2 sebelum meninggal dunia. Korban meninggal karena putus saraf otak/kepala akibat terlalu sering bermain game Online.
    Dapat dilihat dalam rakaman video, korban dan rekan2 pelajar kelas masing2 masih memegang HP, terlihat juga game online yang mereka main, Jadi hentikan lah tabiat main game dari sekarang...
    HOAX ATO NYATA..AMBIL POSITIFNYA "

    Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa tengah kejang-kejang. Dalam narasi yang menyertainya, disebutkan bahwa pelajar tersebut meninggal lantaran bermain game online. Berikut kutipan narasinya:

    Pelajar Sekolah Meninggal ketika sedang bermain Game Online. Korban ketika itu tiba2 mengalami Kejang2 sebelum meninggal dunia. Korban meninggal karena putus saraf otak/kepala akibat terlalu sering bermain game Online.
    Dapat dilihat dalam rakaman video, korban dan rekan2 pelajar kelas masing2 masih memegang HP, terlihat juga game online yang mereka main, Jadi hentikan lah tabiat main game dari sekarang...

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa narasi tersebut tidak tepat. Sebab, siswa tersebut tidak meninggal. Adapun, peristiwa yang terjadi di dalam video tersebut bertempat di salah satu SMA di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Penyebab siswa berinisial FH itu kejang-kejang pun bukan karena permainan daring di telepon genggamnya, melainkan FH memang memiliki riwayat penyakit epilepsi. Klarifikasi itu disampaikan oleh pihak sekolah. Berikut kutipan pemberitaannya:

    Pemberitaan detik.com tanggal 13 September 2019:

    […] Heboh Siswa di Sulsel Main Game di Kelas Berujung Kejang-kejang, Ini Faktanya

    Luwu Timur - Video yang menampilkan siswa SMA di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sedang bermain game lalu kejang-kejang menjadi perbincangan. Kepala SMA tersebut angkat bicara.

    Kepala sekolah SMA di Luwu Timur, bernama Muh. Saleh mengatakan siswa yang kejang-kejang dalam video tersebut berinisial FH (16). Dia mengatakan FH memiliki riwayat penyakit epilepsi.

    "Siswa itu kelas 11, sekarang ada di ruangan saya. Dia punya riwayat penyakit epilepsi. Kebetulan saat bermain game di sekolah penyakitnya kambuh," ucap Saleh mengklarifikasi video viral tersebut, Jumat (13/9/2019).

    Saleh menjelaskan, pada saat kejadian, Selasa (10/9), FH dan rekan-rekannya memang diperbolehkan membawa ponsel android ke kelas karena berhubungan dengan salah satu mata pelajaran sekolah.

    "Selesai mata pelajaran itu, kan siang, istirahat dan salat zuhur. Tapi siswa ini main game di kelas sampai kambuhlah itu penyakitnya. Baru ada temannya yang videokan, saya juga masih cari itu siswa yang merekam," sebut Saleh.

    Saleh juga membantah informasi beredar yang menyebutkan kalau siswanya tersebut meninggal karena kecanduan bermain game. "Itu juga ada yang bilang meninggal, hoaks itu. Anak itu sudah sehat setelah dibawa ke puskesmas. Jadi salah itu yang bilang meninggal," kata Saleh.

    "Malah sebenarnya penyakit anak ini jarang sekali terjadi, ini hanya kebetulan kejadian di sekolah. Sekarang anak itu sudah masuk sekolah lagi seperti biasa," sebut dia.

    Video viral FH kejang-kejang saat bermain game online berdurasi 36 detik. Tampak ia sedang kejang-kejang dengan kabel headset menjulur dari tangan hingga pahanya. Sementara, sejumlah rekannya histeris saat insiden itu terjadi. Video itu diunggah salah satu akun Instagram dan sudah berkali-kali ditonton. […]

    Pemberitaan kompas.com tanggal 13 September 2019:

    […] Viral Video Pelajar Kejang-kejang Saat Bermain Game Online, Ini Penjelasan Orangtuanya

    LUWU TIMUR, KOMPAS.com – Sebuah video yang menunjukkan salah seorang siswa kejang-kejang saat bermain game online di dalam kelasnya, viral di media sosial.

    Video berdurasi 38 detik itu diunggah oleh akun @keluhkesahojol.id di instagram.

    Dalam video pendek itu, terlihat seorang pelajar SMA pada bagian lengannya terlilit headset yang tersambung dengan telepon seluler (ponsel) di kantong celananya.

    Ia mengalami kejang-kejang hingga pingsan. Sementara rekan-rekannya panik, bahkan berteriak histeris melihat kejadian tersebut.

    Dalam video itu juga terlihat rekan korban memegang ponsel yang berisi permainan (game).

    Dalam keterangan video tersebut disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di salah satu SMA di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada 12 September 2019. Video tersebut kini beredar luas dan telah dilihat sebanyak 23.857 kali.

    Diketahui siswa itu berinsial PH (17), kelas 11 SMA Negeri 1 Luwu Timur, warga Kilometer 6, Dusun Balambano Indah, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili. Luwu Timur.

    Menurut orangtua PH, Palalloi bahwa peristiwa yang terjadi pada Selasa (10/09/2019) lalu sekitar pukul 11.30 Wita itu karena anaknya belum sarapan saat ke sekolah.

    “Ia sakit yang disebabkan tidak sarapan. Memang ia jarang sarapan pagi kalau ke sekolah,, makanya dia sering sakit-sakit,” katanya saat dikonfirmasi media, Jumat (13/09/2019).

    Menurutnya, saat peristiwa itu terjadi, anaknya sempat dibawa ke puskesmas dan dirawat selama 3 jam. Setelah itu, ia kembali ke rumah untuk bermain dengan tetangga.

    “Jadi setelah dirawat di puskesmas 3 jam, esoknya sudah kembali ke sekolah. Kesibukan anak tersebut kalau pulang sekolah hanya di rumah atau bermain dengan tetangganya,” ucapnya.

    Palalloi mengatakan, setelah kejadian tersebut beredar informasi atau isu bahwa anaknya mengonsumsi obat terlarang.

    Bahkan ada pula kabar bahwa anaknya kejang-kejang akibat bermain game.

    “Anak saya bukan karena minum obat seperti isu yang beredar, bukan pula karena pengaruh main game, tetapi memang karena sakit sampai pingsan akibat tidak sarapan pagi,” ujarnya. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil klarifikasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pesan berantai yang baru saja beredar tidak tepat. Konten narasi di dalamnya memiliki konteks informasi yang salah terhadap peristiwa pada videonya. Dengan demikian, pesan berantai itu masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Detik
    • Kompas
    • 3 media telah memverifikasi klaim ini