• [SALAH] Coronavirus Memiliki Paten

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    Sebuah postingan dari V. A. Shiva Ayyadurai, seorang politikus Partai Republik yang sedang kampanye untuk pemilihan anggota Senat Amerika Serikat, mengklaim bahwa Coronavirus memiliki paten yang dimiliki oleh Pirbright Institute.

    Postingan tersebut juga mencantumkan tangkapan gambar dari hasil pencarian lewat Google Patent sebagai bukti klaim. Per 27 Januari 2020 pukul 16.16 WIB, postingan tersebut sudah ditanggapi 540 akun, 146 komentar, dan dibagikan sebanyak 296 kali. Berikut kutipan narasinya:

    The Coronavirus PATENT is owned by the Pirbright Institute. #coronavirus

    Terjemahan:

    PATEN Coronavirus dimiliki oleh Pirbright Institute #coronavirus

    Hasil Cek Fakta

    Perlu diketahui, Coronavirus memiliki empat subgrup dalam klasifikasi taksonominya, yakni alpha, beta, gamma, dan delta. Sejak penemuannya pada 1960-an sampai sekarang, Coronavirus yang menyerang manusia pada umumnya termasuk ke dalam subgrup alpha dan beta. SARS, MERS, dan Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang sedang menjadi epidemik saat ini termasuk dalam subgrup Betacoronavirus.

    Berdasarkan hasil pencarian fakta, klaim postingan berupa tangkapan layar Google Patent bukan merupakan paten untuk vaksin Novel Coronavirus, tetapi untuk vaksin Avian infectious bronchitis virus (IBV) M41. IBV M41 ini termasuk ke dalam subgrup Gammacoronavirus. Vaksin ini ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan akut yang menyerang burung, khususnya yang diternakkan.

    Meski IBV M41 dan 2019-nCoV sama-sama termasuk dalam famili Coronavidae, kedua virus tersebut tergolong dalam subgrup taksonomi yang berbeda, sehingga tentunya vaksin yang digunakan akan berbeda. Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin khusus untuk menyembuhkan 2019-nCoV.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui klaim yang dilakukan postingan tersebut tidak benar. Sebab, klaim yang menunjukkan paten Coronavirus bukan merupakan paten untuk virus 2019-nCoV yang saat ini sedang menjadi epidemik, melainkan untuk vaksin virus IBV M41. Sehingga, postingan tersebut termasuk ke dalam konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Surat Pemberitahuan Pengangkatan PNS Tanpa Tes Untuk Honorer

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    Beredar informasi yang menyebutkan bahwa tenaga honorer guru dan administrasi tidak perlu mengikuti tes untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam informasi yang beredar di sertakan gambar cuplikan surat yang diklaim berasal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB). Berikut kutipan narasinya:

    INFORMASI.Untuk tenaga honorer Guru Dan tenaga administrasi. Sekarang sudah ada kebijakan yang diberikan pemerintah.Menindak Lanjuti Rekomend Dari Mempan RB ke BKN PUSAT. Bagi honorer umur 35 tahun keatas.untuk diankat menjadi PNS.Tanpa TES. berdasarkan kouta kekosongan di daerahnya Masing-Masing.Dan memenuhi Persyrtan yang telah ditentukan. Lebih Jelasnya. Silahkan konpirmasi lansung Dengan Drs MUH.IQBAL.BAGIAN PENGADAAN DAN KEPANGKATAN PNS BKN Pusat. NO WA:0819-5338-8478.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. Sebab, pihak Kemen PANRB sudah membantah mengeluarkan surat untuk pengangkatan honorer menjadi PNS tanpa tes.
    Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Andi Rahadian menegaskan bahwa pengumuman tersebut tidak benar. “Pengumuman tersebut tidak berasal dari Kementerian PANRB dan sudah dipastikan palsu. Untuk pengangkatan CPNS juga harus melalui tahapan seleksi CPNS,” tegasnya.

    Andi pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap informasi yang beredar. Ia meminta masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi dan melakukan konfirmasi kebenaran surat/informasi kepada Kementerian PANRB.

    Kesimpulan

    Atas dasar hal tersebut, maka informasi pengangkatan honorer menjadi PNS tanpa tes merupakan informasi yang tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu. Sebab, pihak Kemen PANRB tidak pernah mengeluarkan surat semacam itu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Liputan 6
    • 2 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Mayat orang Cina bergelimpangan di jalan kota Wuhan”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    BUKAN mayat dan BUKAN di Wuhan. Foto orang-orang yang berbaring di Frankfurt (Jerman) pada 24 Maret 2014, bagian dari proyek seni mengenang korban kamp konsentrasi Nazi “Katzbach”.

    NARASI

    (1) “Keterangan Foto Mayat mayat orang Cina bergelimpangan di jalan jalan kota Wuhan Cina foto di ambil dari Satelit
    Azab Untuk China Komunis …”

    Salinan selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.



    (2) “Di Wuhan Kiriman WA”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan foto orang-orang yang berbaring di Frankfurt (Jerman) pada 24 Maret 2014, bagian dari proyek seni mengenang korban kamp konsentrasi Nazi “Katzbach”.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks foto yang sesungguhnya sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.



    (2) Sumber foto, REUTERS: “TANGGAL: 24 Maret 2014

    Orang-orang berbaring di zona pejalan kaki sebagai bagian dari proyek seni untuk mengenang 528 korban kamp konsentrasi Katzbach Nazi, di Frankfurt, 24 Maret 2014. Para tahanan di kamp konsentrasi Katzbach, bagian dari bekas pabrik industri Adler , dipaksa melakukan mars kematian ke kamp konsentrasi Buchenwald dan Dachau pada 24 Maret 1945. Sekitar 528 korban Katzbach dimakamkan di pemakaman pusat Frankfurt. REUTERS / Kai Pfaffenbach (JERMAN – Tag: SOCIETY ANNIVERSARY ANNIVERSARY TPX GAMBAR OF THE HARI ENTERTAINMENT)”.

    Google Translate Chrome extension, https://reut.rs/2S0vtTG / http://archive.md/HJDP8 (arsip cadangan).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Diduga Terjangkit Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    Kegiatan SIMULASI, BUKAN benar-benar terduga terjangkit. Per post ini disusun media yang artikelnya dibagikan sudah merevisi judulnya.

    NARASI

    “Diduga Terjangkit Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan artikel mengenai SIMULASI penanganan pasien terduga terjangkit Virus Corona.


    (2) Artikel yang dibagikan yang semula berjudul “Diduga Terjangkit Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi” per post ini disusun sudah direvisi menjadi “Simulasi Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi”.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini