Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku menunggu rekomendasi Bawaslu soal viralnya video Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni. Dalam video itu, Hendrajoni menyerahkan bantuan dan memberi penekanan soal nama Joko Widodo (Jokowi).
"Kami nunggu Bawaslu, itu bukan kewenangan kami," ucap Tjahjo di Ombudsman, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
Mendagri Tunggu Rekomendasi Bawaslu soal Bupati Pesisir Selatan
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 11/09/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Menurut Tjahjo, setiap kepala daerah berhak menentukan arah politik masing-masing. Terlepas dari itu, dia belum bisa mengambil sikap lantaran belum ada rekomendasi apa pun dari Bawaslu.
Secara terpisah, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono alias Soni seiya sekata dengan Tjahjo tentang persoalan itu. Dia mengaku baru bisa memberikan sanksi apabila ada hasil klarifikasi serta rekomendasi dari Bawaslu.
"Tergantung rekomendasi dari Bawaslu. Kami tidak bisa ngomong pelanggaran dan tidak berandai-andai dulu karena memang tergantung klarifikasi. Kita nunggu surat dari Bawaslu," ujar Soni.
Sebelumnya diberitakan, dalam video berdurasi 41 detik yang viral, Hendrajoni terlihat menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis. Dia bertanya kepada penerima, siapa yang memberi bantuan itu. Hendrajoni mempertegas bahwa bantuan itu dari Jokowi.
Secara terpisah, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono alias Soni seiya sekata dengan Tjahjo tentang persoalan itu. Dia mengaku baru bisa memberikan sanksi apabila ada hasil klarifikasi serta rekomendasi dari Bawaslu.
"Tergantung rekomendasi dari Bawaslu. Kami tidak bisa ngomong pelanggaran dan tidak berandai-andai dulu karena memang tergantung klarifikasi. Kita nunggu surat dari Bawaslu," ujar Soni.
Sebelumnya diberitakan, dalam video berdurasi 41 detik yang viral, Hendrajoni terlihat menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis. Dia bertanya kepada penerima, siapa yang memberi bantuan itu. Hendrajoni mempertegas bahwa bantuan itu dari Jokowi.
Rujukan
Polri Akui Ada Anggota Aniaya Warga Saat Rusuh 22 Mei: Akan Ditindak
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 11/09/2019
Berita
Polri mengakui ada anggotanya yang melakukan kekerasan saat menangani kerusuhan 21-22 Mei 2019. Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, memastikan anggotanya yang diduga melanggar prosedur penangkapan akan ditindak tegas.
Hasil Cek Fakta
“Sudah ditemukan dan yang bersangkutan sudah diperiksa, perintah pimpinan agar tetap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Dedi di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (4/7).
Sebelumnya, beredar video penangkapan provokator kerusuhan bernama Andriansyah alias Andri Bibir di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam penangkapan itu, terdapat sejumlah anggota Brimob yang memukul Andri.
Dedi menegaskan anggota yang menganiaya Andri akan disidang di satuannya masing-masing. Namun, Dedi belum memberi tahu dari satuan mana Brimob yang memukul Andri. Pasalnya, dalam penanganan 21-22 Mei, anggota Brimob dari berbagai wilayah di Indonesia diperbantukan.
“Belum (disidang), kan belum kembali. Saya sampaikan ini 6.400 pasukan Brimob nusantara yang ada di sini, tambah 1.800 Shabara di sini, tidak mungkin mereka kembali langsung bersama-sama, bertahap,” kata Dedi.
“Nanti sidang yang akan membuktikan. Entah hukuman disiplin maupun ketentuan lain, kode etik dan lain-lain,” sambungnya.
Polri sebelumnya sudah menerjunkan Propam untuk meminta keterangan dari aparat Brimob yang bertugas saat itu, termasuk meminta keterangan Andri Bibir yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Andri adalah salah satu tersangka yang diduga ikut menjadi provokator. Ia mengakui sempat ingin melarikan diri saat hendak ditangkap, lalu setelah itu terjadilah pemukulan oleh oknum polisi.
Sebelumnya, beredar video penangkapan provokator kerusuhan bernama Andriansyah alias Andri Bibir di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam penangkapan itu, terdapat sejumlah anggota Brimob yang memukul Andri.
Dedi menegaskan anggota yang menganiaya Andri akan disidang di satuannya masing-masing. Namun, Dedi belum memberi tahu dari satuan mana Brimob yang memukul Andri. Pasalnya, dalam penanganan 21-22 Mei, anggota Brimob dari berbagai wilayah di Indonesia diperbantukan.
“Belum (disidang), kan belum kembali. Saya sampaikan ini 6.400 pasukan Brimob nusantara yang ada di sini, tambah 1.800 Shabara di sini, tidak mungkin mereka kembali langsung bersama-sama, bertahap,” kata Dedi.
“Nanti sidang yang akan membuktikan. Entah hukuman disiplin maupun ketentuan lain, kode etik dan lain-lain,” sambungnya.
Polri sebelumnya sudah menerjunkan Propam untuk meminta keterangan dari aparat Brimob yang bertugas saat itu, termasuk meminta keterangan Andri Bibir yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Andri adalah salah satu tersangka yang diduga ikut menjadi provokator. Ia mengakui sempat ingin melarikan diri saat hendak ditangkap, lalu setelah itu terjadilah pemukulan oleh oknum polisi.
Rujukan
Dea Imut Pemimpin Gangster Kuta Bumi Tangerang Kerap Cari Lawan di Medsos
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 11/09/2019
Berita
ANGERANG - Sepak terjang Dea Imut, pemimpin gangster Kuta Bumi atau Syaraf 34, ternyata cukup disegani. Meski baru 16 tahun, gadis imut ini dikenal berdarah dingin.
Dea yang menjadi admin Instagram Kuta Bumi. Melalui akun media sosial itulah, Dea berselancar mencari lawan tarung. Musuh yang dicarinya pun random. Namun, biasanya yang berdomisili di Tangerang. (Baca: Gadis 16 Tahun Pimpin Perang Gangster di Tangsel, Satu Orang Tewas)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kasus gangster remaja ini sudah menjadi perhatian serius kepolisian.
Dea yang menjadi admin Instagram Kuta Bumi. Melalui akun media sosial itulah, Dea berselancar mencari lawan tarung. Musuh yang dicarinya pun random. Namun, biasanya yang berdomisili di Tangerang. (Baca: Gadis 16 Tahun Pimpin Perang Gangster di Tangsel, Satu Orang Tewas)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kasus gangster remaja ini sudah menjadi perhatian serius kepolisian.
Hasil Cek Fakta
"Pemimpinnya wanita. Masih gadis. Baru 16 tahun. Itu dia yang mengendalikan sosmednya. Dia yang mengatur dan berbuat janji tarung. Semua diaturnya," kata Argo, kepada SINDonews, Selasa (11/6/2019).
Seperti yang terjadi pada Minggu 9 Juni 2019 pagi kemarin. Dea yang mengatur janji tarung dengan gangster Cadas. Semuanya diatur Dea, melalui jejaring sosial IG.
"Selama ini, kalau mau tarung dia yang cari musuhnya melalui IG, dia yang tulis pesan dan kirim pesannya. Dia juga yang harus mencari personel siapa saja yang mau ikut. Kemarin itu 20 orang pesertanya," jelasnya. (
Seperti yang terjadi pada Minggu 9 Juni 2019 pagi kemarin. Dea yang mengatur janji tarung dengan gangster Cadas. Semuanya diatur Dea, melalui jejaring sosial IG.
"Selama ini, kalau mau tarung dia yang cari musuhnya melalui IG, dia yang tulis pesan dan kirim pesannya. Dia juga yang harus mencari personel siapa saja yang mau ikut. Kemarin itu 20 orang pesertanya," jelasnya. (
Rujukan
Heboh Cacar Monyet, Kemenkes: Belum Ditemukan Kasusnya di Indonesia
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 11/09/2019
Berita
narasi:
Virus cacar monyet sdh msk Indonesia ... waspadalah
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia meminta masyarakat tidak perlu panik terkait ditemukannya penyakit cacar monyet di Singapura.
"Sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox di Indonesia," kata Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes.
Meski begitu, Kemenkes tetap meminta masyarakat agar tetap waspada dan menjaga kebersihan.
Dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu (15/5/2019), Anung mengatakan bahwa cacar monyet bisa dicegah dan sembuh dengan sendirinya dalam 14 sampai 21 hari.
Untuk pencegahan, masyarakat diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan sabun. Selain itu, hindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi paparan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
Hasil Cek Fakta
Anung menjelaskan bahwa cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang. Penularan bisa terjadi melalui kontak darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dan mukosa dari binatang terinfeksi.
Hindari juga kontak fisik dengan orang terinfeksi atau material yang terkontaminasi. Jangan lupa untuk tidak melakukan kontak atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar.
Sementara, untuk masyarakat yang baru kembali dari wilayah terjangkit cacar monyet, segeralah memeriksakan diri jika mengalami demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam kulit dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan.
Kepada petugas kesehatan, Anung mengingatkan agar menggunakan alat pelindung, seperti sarung tangan dan masker, saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
Cacar monyet juga hanya bisa didiagnosis lewat pemeriksaan laboratorium.
"Tidak ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi virus cacar monyet. Pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul," Anung menjelaskan.
Secara global, wilayah yang terjangkit cacar monyet adalah Afrika Tengah dan Barat (Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon, dan Sudan Selatan).
Untuk manusia, penularan bisa terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia, dan tupai, serta konsumsi daging binatang terinfeksi. Biasanya, virus berada dalam hewan pengerat seperti tikus. Namun, penularan antar manusia jarang terjadi.
Hindari juga kontak fisik dengan orang terinfeksi atau material yang terkontaminasi. Jangan lupa untuk tidak melakukan kontak atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar.
Sementara, untuk masyarakat yang baru kembali dari wilayah terjangkit cacar monyet, segeralah memeriksakan diri jika mengalami demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam kulit dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan.
Kepada petugas kesehatan, Anung mengingatkan agar menggunakan alat pelindung, seperti sarung tangan dan masker, saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
Cacar monyet juga hanya bisa didiagnosis lewat pemeriksaan laboratorium.
"Tidak ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi virus cacar monyet. Pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul," Anung menjelaskan.
Secara global, wilayah yang terjangkit cacar monyet adalah Afrika Tengah dan Barat (Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon, dan Sudan Selatan).
Untuk manusia, penularan bisa terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia, dan tupai, serta konsumsi daging binatang terinfeksi. Biasanya, virus berada dalam hewan pengerat seperti tikus. Namun, penularan antar manusia jarang terjadi.
Rujukan
Halaman: 5916/6666