Lagi Jadi Sorotan, Berapa Buzzer Dibayar?
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 30/10/2019
Berita
"Apakaah benar penyebar hoax gaji nya sebesar 20 juta ?"
Hasil Cek Fakta
Jakarta - Kerjaan buzzer terbilang gampang-gampang susah. Hanya dengan bermodalkan akun medsos (media sosial), internet, serta kemampuan untuk bercakap di dunia maya, setiap orang bisa menjadi seorang buzzer.
Di media sosial, buzzer bekerja untuk menggiring opini publik. Para buzzer menggiring opini publik melalui akun-akun media sosial berdasarkan permintaan klien.
Sebelumnya, detikFinance pernah mewawancarai seorang buzzer. Berdasarkan wawancara tersebut diketahui bahwa dia pernah terlibat dalam giring-menggiring opini.
Rahaja Baraha (bukan nama sebenarnya) menjelaskan, dirinya terlibat menjadi buzzer sejak tahun 2016. Sejak menjadi buzzer, sejumlah klien pernah ia tangani, dari mulai menggiring isu untuk perusahaan hingga kasus hukum kopi bersianida Jesicca-Mirna. Puncak karirnya jadi buzzer ialah saat pilgub DKI Jakarta.
Cara kerjanya, bos Raharja akan menerima order dari klien, atau bisa saja dari tim yang lebih besar untuk event tertentu. Kemudian, order itu dijalankan oleh buzzer. Selanjutnya, mereka akan memperoleh pendapatan dari kerjanya tersebut dengan beragam indikator sejauh mana isu itu menyebar.
Mengenai pembayaran, Raharja mengaku biasa mendapat gaji bulanan layaknya pegawai kantoran.
"Kalau sistem bisnisnya kerja aja, bayar gaji bulanan, per project. Tapi biasanya bulanan. Jadi si klien 'nanti gue bayar sebulan', all in, budget segini lu bikin tim. tergantung kebutuhan sih," terangnya kepada detikcom, Selasa (2/4/2019).
Sedangkan untuk nominal pembayarannya atau nilai order bergantung pada besar kecilnya isu hingga tenaga yang dikerahkan. Rahaja tak bisa merinci nilai order yang biasa diterima oleh atasannya. Meski demikian, dia memperkirakan Rp 50 juta hingga Rp 100 juta untuk tiap proyek isu.
Kemudian uang tersebut akan dibagi-bagikan menjadi gaji untuk para buzzer. Untuk pekerja lapis bawah biasa menerima gaji sebesar UMR per bulan, sedangkan Raharja yang bertindak sebagai koordinator menerima upah lebih besar.
"Kalau tim nggak terlalu tahu pasti, karena yang pegang bos gue (saya), waktu itu gue koordinator doang. Tergantung isu, tapi rata-rata Rp 50 juta- Rp 100 juta, sampai man power 10 orang. Nanti per orang UMR lah, Rp 3,5 juta-Rp 5 juta lah kalau buat yang di bawah. (Kalau koordinator?) Gue kemarin Rp 6 juta," paparnya.
Di media sosial, buzzer bekerja untuk menggiring opini publik. Para buzzer menggiring opini publik melalui akun-akun media sosial berdasarkan permintaan klien.
Sebelumnya, detikFinance pernah mewawancarai seorang buzzer. Berdasarkan wawancara tersebut diketahui bahwa dia pernah terlibat dalam giring-menggiring opini.
Rahaja Baraha (bukan nama sebenarnya) menjelaskan, dirinya terlibat menjadi buzzer sejak tahun 2016. Sejak menjadi buzzer, sejumlah klien pernah ia tangani, dari mulai menggiring isu untuk perusahaan hingga kasus hukum kopi bersianida Jesicca-Mirna. Puncak karirnya jadi buzzer ialah saat pilgub DKI Jakarta.
Cara kerjanya, bos Raharja akan menerima order dari klien, atau bisa saja dari tim yang lebih besar untuk event tertentu. Kemudian, order itu dijalankan oleh buzzer. Selanjutnya, mereka akan memperoleh pendapatan dari kerjanya tersebut dengan beragam indikator sejauh mana isu itu menyebar.
Mengenai pembayaran, Raharja mengaku biasa mendapat gaji bulanan layaknya pegawai kantoran.
"Kalau sistem bisnisnya kerja aja, bayar gaji bulanan, per project. Tapi biasanya bulanan. Jadi si klien 'nanti gue bayar sebulan', all in, budget segini lu bikin tim. tergantung kebutuhan sih," terangnya kepada detikcom, Selasa (2/4/2019).
Sedangkan untuk nominal pembayarannya atau nilai order bergantung pada besar kecilnya isu hingga tenaga yang dikerahkan. Rahaja tak bisa merinci nilai order yang biasa diterima oleh atasannya. Meski demikian, dia memperkirakan Rp 50 juta hingga Rp 100 juta untuk tiap proyek isu.
Kemudian uang tersebut akan dibagi-bagikan menjadi gaji untuk para buzzer. Untuk pekerja lapis bawah biasa menerima gaji sebesar UMR per bulan, sedangkan Raharja yang bertindak sebagai koordinator menerima upah lebih besar.
"Kalau tim nggak terlalu tahu pasti, karena yang pegang bos gue (saya), waktu itu gue koordinator doang. Tergantung isu, tapi rata-rata Rp 50 juta- Rp 100 juta, sampai man power 10 orang. Nanti per orang UMR lah, Rp 3,5 juta-Rp 5 juta lah kalau buat yang di bawah. (Kalau koordinator?) Gue kemarin Rp 6 juta," paparnya.
Rujukan
Akan Bertemu UAS, Menag Akan Ingatkan Jika Ada Ceramah yang Tidak Pas
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 30/10/2019
Berita
"MENAG MAU KETEMU UAS, MAU MEMERIKSA HADITS YANG DISAMPAIKAN UAS SENSITIF ?"
Hasil Cek Fakta
Jakarta - Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi berencana menemui penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari agenda Fachrul untuk merangkul segenap komponen masyarakat demi kepentingan bangsa.
"Boleh saja bertemu Ustaz Somad, saya tahu kita semua termasuk dia juga berjuang untuk bangsa dan negara ini kok. Meskipun ya, saya mengingatkan dia juga kalau ada satu dua butir ceramahnya yang menurut saya tidak pas. Kewajiban saya juga untuk menyampaikan itu," kata Fachrul saat berbincang dengan Tim Blak-blakan detikcom.
Selain itu, pria asal Aceh ini mengatakan waktu pertemuan dengan UAS itu akan diatur. Dia akan menyesuaikannya dengan agenda kerjanya.
"Kapan waktu pertemuannya (dengan UAS), nanti akan diatur. Disesuaikan dengan agenda kerja yang ada. Kan kita ada skala prioritas. Tapi anytime mau ketemuan dimana saja saya siap. Saya suka kok bertemu ustaz-ustaz, karena banyak ilmu yang bisa kita ambil. Silaturahmi itu kan baik, menambah teman," tutur Fachrul.
Fachrul melihat, wajah UAS adalah wajah orang baik. Dia percaya bahwa UAS pasti memiliki misi yang baik pula. "Saya melihat wajah Ustaz Somad itu wajah orang baik dan punya misi yang baik. Insya Allah kita bisa duduk bersama," imbuhnya.
Sebelumnya, Fachrul Razi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menag pada Rabu (23/10/2019). Dengan latar belakang militernya, Fachrul Razi dianggap mampu menumpas radikalisme di Indonesia.
"Ke-9 Bapak Jenderal Fachrul Razi sebagai menteri agama. Ini urusan (Menag) berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal saya kira, dan terutama haji berada di bawah beliau," ujar Jokowi saat mengenalkan Menteri Indonesia Maju di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
(rdp/dnu)
"Boleh saja bertemu Ustaz Somad, saya tahu kita semua termasuk dia juga berjuang untuk bangsa dan negara ini kok. Meskipun ya, saya mengingatkan dia juga kalau ada satu dua butir ceramahnya yang menurut saya tidak pas. Kewajiban saya juga untuk menyampaikan itu," kata Fachrul saat berbincang dengan Tim Blak-blakan detikcom.
Selain itu, pria asal Aceh ini mengatakan waktu pertemuan dengan UAS itu akan diatur. Dia akan menyesuaikannya dengan agenda kerjanya.
"Kapan waktu pertemuannya (dengan UAS), nanti akan diatur. Disesuaikan dengan agenda kerja yang ada. Kan kita ada skala prioritas. Tapi anytime mau ketemuan dimana saja saya siap. Saya suka kok bertemu ustaz-ustaz, karena banyak ilmu yang bisa kita ambil. Silaturahmi itu kan baik, menambah teman," tutur Fachrul.
Fachrul melihat, wajah UAS adalah wajah orang baik. Dia percaya bahwa UAS pasti memiliki misi yang baik pula. "Saya melihat wajah Ustaz Somad itu wajah orang baik dan punya misi yang baik. Insya Allah kita bisa duduk bersama," imbuhnya.
Sebelumnya, Fachrul Razi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menag pada Rabu (23/10/2019). Dengan latar belakang militernya, Fachrul Razi dianggap mampu menumpas radikalisme di Indonesia.
"Ke-9 Bapak Jenderal Fachrul Razi sebagai menteri agama. Ini urusan (Menag) berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal saya kira, dan terutama haji berada di bawah beliau," ujar Jokowi saat mengenalkan Menteri Indonesia Maju di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
(rdp/dnu)
Rujukan
(HOAX) KOD Babi pada makanan?
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 29/10/2019
Berita
"Kode pada makanan yang di dalamnya mengandung babi?"
NARASI : jumat pagi anak-anak jajan ice cream. cek label halal MUI ada, tapi begitu cek ingredestnya astagfirullah menghandung lemak babi. berhati-hatilah kaum muslimin semuanya
NARASI : jumat pagi anak-anak jajan ice cream. cek label halal MUI ada, tapi begitu cek ingredestnya astagfirullah menghandung lemak babi. berhati-hatilah kaum muslimin semuanya
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN :Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan mengenai kandungan E471, maka dapat disampaikan bahwa kode E merupakan kode yang dikeluarkan oleh Uni Eropa (European Union) untuk bahan tambahan makanan (pewarna, pengawet, pengental, penstabil, dsb). Kode E tidak dapat mengidentifikasikan bahwa bahan tersebut mengandung babi. Perlu ada pengkajian lebih lanjut terkait dengan kandungan yang terdapat dalam bahan.
Untuk produk makanan yang komposisinya terdapat kode E namun sudah berlogo halal MUI, sudah dipastikan bahwa sumber bahan tersebut berasal dari sumber yang halal sehingga tidak perlu dikhawatirkan lagi kehalalannya.
Untuk produk makanan yang komposisinya terdapat kode E namun sudah berlogo halal MUI, sudah dipastikan bahwa sumber bahan tersebut berasal dari sumber yang halal sehingga tidak perlu dikhawatirkan lagi kehalalannya.
Rujukan
[HOAX] Permen Mengandung Narkoba di Panton Labu Aceh
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 28/10/2019
Berita
narasi:
Hati2 makanan anak2 sekarang sudah ke dapatan d panton labu ke maren sm aparat kepolisian tanah jambo aye
Hati2 makanan anak2 sekarang sudah ke dapatan d panton labu ke maren sm aparat kepolisian tanah jambo aye
Hasil Cek Fakta
PT RANJANI JAYA LESTARI seklaku distributor produk permen YOUKA ROLL mengklarifikasi bahwa produk yang di import telah memiliki ijin BPOM RI.
PENJELASAN: https://goo.gl/cAzgcb, ““Itu hoax, tidak benar demikian, yang ada hanyalah jajaran Polres Aceh Utara melakukan pemeriksaan terhadap jajajan anak disekolah, sebagian ada yang dibeli untuk diuji kandungan bahan berbahaya didalamnya melalui BPOM” tegas Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin.”.
REFERENSI: https://goo.gl/cAzgcb, “Kabar Polisi Sita Permen Mengandung Narkoba di Panton Labu Adalah HOAX
Penulis Redaksi Tribratanews – 10/10/2017
Polsek Tanah Jambo Aye saat melakukan pemeriksaan jajanan anak di MIN Panton Labu
LHOKSUKON – Baru-baru ini masyarakat dibuat resah dengan berita palsu (hoax) yang tersebar melalui akun media sosial perihal Polsek Tanah Jambo Aye menyita permen mengandung Narkoba yang diperjual belikan di kantin MIN Panton Labu.
Informasi tentang peredaran narkoba berbentuk permen ini menyebar luas sejak Selasa (10/10/2017) siang. Untuk meyakinkan penerima pesan, juga disertakan beberapa foto polisi sedang melakukan penyitaan.
“Itu hoax, tidak benar demikian, yang ada hanyalah jajaran Polres Aceh Utara melakukan pemeriksaan terhadap jajajan anak disekolah, sebagian ada yang dibeli untuk diuji kandungan bahan berbahaya didalamnya melalui BPOM” tegas Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin.
Ia meminta masyarakat untuk lebih hati hati dan bijak dalam menanggapi maupun menyikapi informasi. “Bila ragu akan kebenarannya, lebih baik tidak usah di share, hingga tidak ada yang merasa dirugikan,” pintanya.
PENJELASAN: https://goo.gl/cAzgcb, ““Itu hoax, tidak benar demikian, yang ada hanyalah jajaran Polres Aceh Utara melakukan pemeriksaan terhadap jajajan anak disekolah, sebagian ada yang dibeli untuk diuji kandungan bahan berbahaya didalamnya melalui BPOM” tegas Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin.”.
REFERENSI: https://goo.gl/cAzgcb, “Kabar Polisi Sita Permen Mengandung Narkoba di Panton Labu Adalah HOAX
Penulis Redaksi Tribratanews – 10/10/2017
Polsek Tanah Jambo Aye saat melakukan pemeriksaan jajanan anak di MIN Panton Labu
LHOKSUKON – Baru-baru ini masyarakat dibuat resah dengan berita palsu (hoax) yang tersebar melalui akun media sosial perihal Polsek Tanah Jambo Aye menyita permen mengandung Narkoba yang diperjual belikan di kantin MIN Panton Labu.
Informasi tentang peredaran narkoba berbentuk permen ini menyebar luas sejak Selasa (10/10/2017) siang. Untuk meyakinkan penerima pesan, juga disertakan beberapa foto polisi sedang melakukan penyitaan.
“Itu hoax, tidak benar demikian, yang ada hanyalah jajaran Polres Aceh Utara melakukan pemeriksaan terhadap jajajan anak disekolah, sebagian ada yang dibeli untuk diuji kandungan bahan berbahaya didalamnya melalui BPOM” tegas Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas AKP M Jafaruddin.
Ia meminta masyarakat untuk lebih hati hati dan bijak dalam menanggapi maupun menyikapi informasi. “Bila ragu akan kebenarannya, lebih baik tidak usah di share, hingga tidak ada yang merasa dirugikan,” pintanya.
Rujukan
Halaman: 5955/6749