"Hai, Moms! Hati-hati mengonsumsi beberapa bagian ayam di bawah ini ya:
.
1. Kulit. Kulit merupakan bagian tubuh ayam yang disuntik hormon dan antibiotik sehingga sisa-sisa bahan kimia ini masih terkandung pada kulit ayam.
.
2. Terdapat kelenjar getah bening yang berbentuk benjolan kecil di leher. Nah, kelenjar getah bening berfungsi untuk melindungi ayam dari bibit-bibit penyakit yang mausk ke tubuhnya.
.
3. Ceker merupakan salah satu bagian tubuh yang disuntik oleh zat kimia guna proses pengembangbiakan dan pertumbuhan ayam.
.
Ceker ayam bahkan bisa menyebabkan risiko penyakit kanker serviks, kanker payudara, kanker rahim, serta endometriosis, jika dikonsumsi secara berlebihan oleh para wanita.
.
4. Sayap ayam merupakan bagian ayam yang disuntik hormon seiring pertumbuhan si ayam. Bahkan, sayap ayam bisa disuntik hormon sebanyak 4 kali, Moms!
.
5. Terlalu sering mengonsumsi hati ayam berisiko mengalami gangguan pencernaan, meningkatnya kadar kolestrol, serta asam urat.
.
Sumber: mommyasia.id/4649
.
.
.
#ayam #kesehatan #food #healthyfood #chicken #mommy #mommyasia #mommyasiaid".
[HOAKS] "Hati-hati mengonsumsi beberapa bagian ayam ini"
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/07/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Hoax yang pernah beredar di 2017, 2016 dan 2014. "Sayap dan ceker ayam sebagai penyebab kanker hanya asumsi. Belum ada pembuktian ilmiah soal ini. Kabar ini bisa dikategorikan sebagai hoax. Meski begitu, harus tetap diperhatikan jumlah asupan makanan yang diterima tubuh. Jangan sampai berlebihan dan membahayakan kesehatan.", selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/699499810382557/
- https://www.facebook.com/henny.hutomo.5/posts/906015012942183
- https://news.detik.com/berita/d-3156556/hobi-makan-sayap-dan-ceker-ayam-bisa-sebabkan-kanker
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2578433/makan-sayap-dan-ceker-ayam-bisa-picu-kanker-ini-kata-dokter
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/417835088549032/
[KLARIFIKASI] Ustaz Fadlan Garamatan Tidak Maju Sebagai Caleg Dari PDIP
Sumber:Tanggal publish: 24/07/2018
Hasil Cek Fakta
Dikabarkan bahwa Ustaz Fadlan Garamatan maju sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Atas kabar tersebut, ustaz kenamaan dari Papua tersebut memberikan klarifikasi. Dilansir dari kumparan.com dan kiblat.net, Ustaz Fadlan Garamatan memastikan bahwa kabar dirinya maju sebagai caleg tidak benar. “Kaum muslimin dan muslimat di mana saja berada, saya tidak pernah menandatangani calon dari partai PDIP, itu adalah fitnah, itu adalah hoaks yang dilakukan sekelompok orang untuk merusak dakwah saya dan merusak kegiatan saya. Dan itu adalah orang-orang yang ingin menghancurkan dakwah yang saya lakukan selama ini,” ujarnya.
Rujukan
[DISINFORMASI] "Almarhum Imam Samudra dipindahkan kuburnya"
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 23/07/2018
Berita
"Almarhum Imam Samudra waktu mau dipindahkan kuburnya, ternyata jasadnya msh utuh.
Walau dinegeri ini almarhum dicap sbg teroris...hanya ia n Allãh SWT lah yg tahu tujuan hidupnya ...n baik buruknya perjalanan hidupnya...n nyatanya walau telah dikubur lama ternyata jasadnya masih utuh n tersenyum manis n aura wajahnya yg bercahaya bahagia... Subhānallãh.....?"
Jasad imam samudra masih utuh
Pemindahan kubur Imam samudra yg dulu nge-bom club malam di Bali, yg telah di hukum mati oleh pemerintah. Karena ada pelebaran jalan makam nya harus di pindahkan, ternyata jasadnya masih utuh laksana tidur padahal sudah lebih dari 10 THN di makamkan, Allah SWT membuktikan bahwa siapa yg berjihad di jalan Allah niscaya berkah nikmat dunia dan akhirat... maha besar Allah.🙏🏻🙏🙏🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Walau dinegeri ini almarhum dicap sbg teroris...hanya ia n Allãh SWT lah yg tahu tujuan hidupnya ...n baik buruknya perjalanan hidupnya...n nyatanya walau telah dikubur lama ternyata jasadnya masih utuh n tersenyum manis n aura wajahnya yg bercahaya bahagia... Subhānallãh.....?"
Jasad imam samudra masih utuh
Pemindahan kubur Imam samudra yg dulu nge-bom club malam di Bali, yg telah di hukum mati oleh pemerintah. Karena ada pelebaran jalan makam nya harus di pindahkan, ternyata jasadnya masih utuh laksana tidur padahal sudah lebih dari 10 THN di makamkan, Allah SWT membuktikan bahwa siapa yg berjihad di jalan Allah niscaya berkah nikmat dunia dan akhirat... maha besar Allah.🙏🏻🙏🙏🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Hasil Cek Fakta
"KIBLAT.NET, Jakarta- Maraknya informasi hoaks yang menyatakan bahwa jenazah Imam Samudra dipindahkan dan jenazahnya masih utuh, membuat pihak keluarga resah. Belakangan muncul sebuah video yang mengklarifikasi hal itu.", selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/698890887110116/
- https://www.kiblat.net/2018/07/23/beredar-video-klarifikasi-makam-imam-samudra-dipindahkan/
- https://kumparan.com/@kumparannews/hoaxbuster-jenazah-imam-samudera-tidak-dipindahkan-27431110790551906
- https://20.detik.com/detikflash/20180723-180723096/hoax-jenazah-imam-samudera-utuh--tersenyum-ini-wujud-makamnya
[DISINFORMASI] Workshop Al-Qur’an Nusantara yang Diadakan di UIN Imam Bonjol Padang, Bertujuan untuk Membuat “Al-Qur’an Nusantara”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/07/2018
Berita
Banyak warganet yang bekomentar negatif atas informasi yang beredar luas melalui media sosial terkait Workshop Al-Qur’an Nusantara yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, Selasa (17/718).
Warganet menduga acara tersebut bertujuan akan lahirnya Al-Qur’an Nusantara yang isi ayat dalam Al-Qur’an diganti, dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa-bahasa daerah yang terdapat di Indonesia.
Warganet menduga acara tersebut bertujuan akan lahirnya Al-Qur’an Nusantara yang isi ayat dalam Al-Qur’an diganti, dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa-bahasa daerah yang terdapat di Indonesia.
Hasil Cek Fakta
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Dr Putra Eka Wirman menjawab polemik workshop Alquran Nusantara yang menjadi viral di media sosial. Ia menjelaskan, yang dimaksud dengan Alquran Nusantara itu adalah mushaf-mushaf Alquran kuno yang ditulis tangan oleh ulama-ulama Minangkabau pada awal abad ke-19.
“Itu digelarnya tanggal 17 Juli lalu oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kemenag RI dan ini untuk kali ketiga. Sebelumnya digelar di Aceh, dan daerah lainnya,” katanya, Minggu (22/7).
Ia mengatakan, Workshop Alquran Nusantara kontennya mengenalkan pada peserta workshop model-model Alquran yang ditulis tangan di Minangkabau. Sekaligus membedah Alquran-Alquran yang ditulis para ulama di Minangkabau, baik tulisan tangan maupun cetak di awal abad ke-19.
“Yang dibahas dalam workshop itu kapan Alqurannya ditulis, langgam yang dipakai, spesifikasi, dan lainnya. Ciri-ciri mushaf Alquran kuno ini, tidak ada penomoran ayat, cara penulisan bahasa arab, kaligrafi yang benar dan beberapa klasifikasinya, serta umur mushafnya,” tuturnya.
Melalui surat siaran pers, Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an memberikan klarifikasinya.
Berikut isi surat siaran pers yang dibuat oleh Kemenag RI :
Sehubungan dengan informasi yang tersebar luas melalui media sosial terkait workshop kajian Al-Qur’an yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, pada Selasa 17 Juli 2018, dengan ini Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) menjelaskan sebagai berikut:
1. Kegiatan tersebut seyogianya berjudul “Workshop Manuskrip Al-Qur’an Nusantara’. Sebuah kegiatan LPMQ yang bertujuan menggalakkan kajian khazanah mushaf kuno Al-Qur’an di Kepulauan Nusantara. Kajian terhadap manuskrip Al-Qur’an warisan para ulama Nusantara selama ini masih kurang memperoleh perhatian.
2. Kegiatan workshop ini merupakan pengembangan dari penelitian manuskrip Al-Qur’an di Nusantara yang sudah dilakukan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an selama beberapa tahun terakhir (2011-2017).
3. Kegiatan di UIN Imam Bonjol membahas khazanah manuskrip Al-Qur’an yang terdapat di suaru-surau, museum, dan koleksi pribadi di Sumatera Barat. Mushaf-mushaf kuno tersebut merupakan hasil karya tulis tangan para ulam surau pada sekitar abad ke-19.
4. Pada acara workshop para peserta diberikan materi tentang wawasan manuskrip Al-Qur’am di Nusantara dan bagaimana menerapkan kajian ulumul-Qur’an seperti ilmu rasm, dabt (tanda baca), waqaf dan ibtida, dan lain-lain, dengan objek mushaf kuno setempat.
“Itu digelarnya tanggal 17 Juli lalu oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kemenag RI dan ini untuk kali ketiga. Sebelumnya digelar di Aceh, dan daerah lainnya,” katanya, Minggu (22/7).
Ia mengatakan, Workshop Alquran Nusantara kontennya mengenalkan pada peserta workshop model-model Alquran yang ditulis tangan di Minangkabau. Sekaligus membedah Alquran-Alquran yang ditulis para ulama di Minangkabau, baik tulisan tangan maupun cetak di awal abad ke-19.
“Yang dibahas dalam workshop itu kapan Alqurannya ditulis, langgam yang dipakai, spesifikasi, dan lainnya. Ciri-ciri mushaf Alquran kuno ini, tidak ada penomoran ayat, cara penulisan bahasa arab, kaligrafi yang benar dan beberapa klasifikasinya, serta umur mushafnya,” tuturnya.
Melalui surat siaran pers, Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an memberikan klarifikasinya.
Berikut isi surat siaran pers yang dibuat oleh Kemenag RI :
Sehubungan dengan informasi yang tersebar luas melalui media sosial terkait workshop kajian Al-Qur’an yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, pada Selasa 17 Juli 2018, dengan ini Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) menjelaskan sebagai berikut:
1. Kegiatan tersebut seyogianya berjudul “Workshop Manuskrip Al-Qur’an Nusantara’. Sebuah kegiatan LPMQ yang bertujuan menggalakkan kajian khazanah mushaf kuno Al-Qur’an di Kepulauan Nusantara. Kajian terhadap manuskrip Al-Qur’an warisan para ulama Nusantara selama ini masih kurang memperoleh perhatian.
2. Kegiatan workshop ini merupakan pengembangan dari penelitian manuskrip Al-Qur’an di Nusantara yang sudah dilakukan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an selama beberapa tahun terakhir (2011-2017).
3. Kegiatan di UIN Imam Bonjol membahas khazanah manuskrip Al-Qur’an yang terdapat di suaru-surau, museum, dan koleksi pribadi di Sumatera Barat. Mushaf-mushaf kuno tersebut merupakan hasil karya tulis tangan para ulam surau pada sekitar abad ke-19.
4. Pada acara workshop para peserta diberikan materi tentang wawasan manuskrip Al-Qur’am di Nusantara dan bagaimana menerapkan kajian ulumul-Qur’an seperti ilmu rasm, dabt (tanda baca), waqaf dan ibtida, dan lain-lain, dengan objek mushaf kuno setempat.
Rujukan
Halaman: 6101/6162