• [HOAX] KH Maimoen Zubair Doakan yang Tidak Baik untuk Ahok

    Sumber: Media Sosial
    Tanggal publish: 14/02/2017

    Berita

    DOA SYAKHINA KH. MAIMOEN ZUBAIR UNTUK AHOK SI PENISTA ALQURAN AHOK LAKNAT

    Hasil Cek Fakta

    Pertama, doa Mbah Moen di atas tidak benar. Setelah diminta klarifikasi kepada orang terdekat KH Maimoen Zubair atau Cucu Beliau, ternyata selebaran tesebut adalah hoax. Sumber klarifikasi Gusa Najih Ramadhan, Mbah Wali Kanthongumur, dll. “Sejak dua hari yang lalu ada beberapa inbok yang mempertanyakan validitas doa laknatan untuk Ahok yang katanya dari Mbah Moen, apa benar? Saya jawab, “Setidaknya acara di Semarang itu ada dua kontroversial, sama-sama mengaku sumbernya Mbah Moen dan sama-sama juga menyebut Habib Luthfi bin Yahya sebagai saksinya. Yakni doa seperti di atas dan statemen/tulisan yang dialamatkan ke Gusti Nuril Arifin tentang nasab Mbah Moen yang sangat keliru.”
    Kedua, belum ada kabar lebih lanjut. Hanya dari pihak Santri Sarang yang sudah membantah tulisan itu. Namun dari pihak Gus Nur Muril belum dapat kabar terbarunya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAX] Pernyataan Kapolda Riau : Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/10/2017

    Berita

    Beredar pernyataan Kapolda Riau, Irjen Nandang dalam acara ramah tamah dengan awak media yang menyebutkan bahwa Negara boleh tak ada tentara, tapi polisi harus ada, Karena dalam keadaan aman pun masih dibutuhkan Polisi di Indonesia ini karena bisa melayani semuanya, segala macam diurus, beda dengan negara lain.

    Hasil Cek Fakta

    Kapolda Riau, Irjen Nandang memberikan klarifikasi dan mengadakan konferensi pers pada Minggu (22/10) malam. Ia mengatakan bahwa berita ‘Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada’ yang dimuat oleh media online tersebut adalah Hoax. “Itu tidak benar. Itu hoax,” jelasnya. Dalam acara ramah tamah tersebut, ia hanya menyampaikan tentang sinergi antara Polri, TNI dan Media.
    Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, selaku Kabid Humas Polda Riau turut menanggapi soal berita yang diduga hoax dimuat oleh salah satu media online di Riau tersebut. “Saya sudah cek absensi kehadiran acara ramah tamah pak Kapolda dengan media. Yang bersangkutan tidak terdaftar hadir,” kata Guntur. Dia menambahkan, berita soal Kapolda Riau menyebut ‘Negara Boleh Tak Ada Tentara, Tapi Polisi Harus Ada’, itu tidak benar. Tapi berita tersebut sudah tidak bisa lagi diakses karena sudah dihapus.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [DISINFORMASI] “Dituduh Menistakan Agama, Walikota Risma dilaporkan ke Polisi”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 22/11/2017

    Berita

    Sekelompok pemuda yang menyebut diri Komunitas Bambu Runcing melaporkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, ke markas Polda Jatim di Surabaya, 20 November 2017.
    Mereka menilai Risma melakukan penistaan agama sesuai ketentuan pasal 156 a KUHP. Alasannya, Risma membongkar masjid Assakinah di kompleks Balai Pemuda Surabaya.
    Selain Risma, pihak lain yang dilaporkan adalah Ketua DPRD dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota.

    Hasil Cek Fakta

    Saat melapor ke Polda Jatim, Wawan dari Komunitas Bambu Runcing didampingi lima pengacara, Okky FS, Ida Bagus Adis Harymbawa, Heroe Maksono, Mudji Utomo dan Abdus Salim yang tergabung dalam OS&Partners.
    Sementara, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, menuturkan, pihaknya masih mempelajari laporan itu.
    “Laporan baru saja diterima dan itu perlu croscek,” ungkapnya.
    Perlu dicatat, masjid itu dibongkar karena akan dibangun masjid baru yang menyatu dengan gedung baru DPRD berlantai delapan.
    Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam rapat bersama anggota Komisi C DPRD pada Selasa (14/11/2017) menyatakan, pembongkaran tetap akan dilanjutkan.
    “Pembangunan masjid akan mulai kita bangun besok. Kemarin sempat terhenti karena ada protes dan spanduk-spanduk yang dipasang oleh organisasi masyarakat,” kata Eri.
    Ia menyebutkan, masjid ini menjadi kesatuan dengan gedung DPRD. Namun untuk pembangunan masjid ini akan didahulukan dan menjadi prioritas.
    Ia memastikan bahwa Pemkot tidak meniadakan bangunan masjid Assakinah. Justru masjid akan dibangun lebih mewah dan megah.
    Dengan luasan 13 meter kali 29 meter. Luasan masjid ini akan lebih luas dibandingkan dengan luas sebelumnya yaitu 13 meter kali 13 meter.
    “Masjid yang baru ini tetap satu lantai tapi tingginya lima meter. Bisa menampung sebanyak 400 jamaah. Jika dulu jamaahnya hanya mampu menampung 150 jamaah saja,” katanya.
    Ia meminta masyarakat untuk tidak berprasangka buruk. Pembongkaran masjid itu memang untuk membangun gedung DPRD.
    Namun selama pembangunan tersebut masjid direlokasi di gedung merah putih.
    “Masjidnya tetap ada di lantai paling bawah. Tidak ekslusif. Namun lahannya memang ada di gedung DPRD,” kata Eri.
    Dalam forum tersebut, Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri, mengatakan lantaran pembangunan gedung DPRD Kota Surabaya, pihaknya ingin organisasi masyarakat yang memasang spanduk di masjid Assakinah yang lama untuk segera dicopot.
    “Kami juga meminta agar tidak dibahas terus. Pembongkaran masjid ini bukan untuk ditiadakan. Justru dibangun lebih luas. Bergaya Timur Tengah, dan bisa menampung dua kali lipat,” katanya.
    Lebih lanjut, pihaknya menyarankan untuk penambahan desain masjid Assakinah. Dewan ingin agar ada penambahan menara di bagian depan masjid.
    “Dalam desainnya hanya ada satu menara di bagian depan. Saya minta agar dibuatkan dua menara di depannya,” kata pria yang akrab disapa Ipuk ini.
    Selain itu anggota Komisi C Riswanto menyebutkan agar ada penambahan untuk selasar di depan yang lebih luas di depan masjid Assakinah.
    “Agar dari depan Balai Pemuda sudah bisa melihat kalau ada masjid di dasar gedung,” katanya.
    Kesimpulan dari Tuduhan dari suatu komunitas di surabaya terhadap Walikota Surabaya, Risma atas tuduhan penistaan agama karena membongkar Mesjid adalah DISINFORMASI.
    Karena faktanya Pemkot surabaya memastikan bahwa tidak ada istilah meniadakan bangunan masjid Assakinah. Justru masjid akan dibangun lebih mewah dan megah.
    Pembongkaran masjid itu memang untuk membangun gedung DPRD. Namun selama pembangunan tersebut masjid direlokasi di gedung merah putih.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAX] “Penjahat Gunakan Spray Bius Untuk Lumpuhkan Korban”

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 22/11/2017

    Berita

    “Himbauan
    Mohon teman2 yang menggunakan kendaraan roda 2 bilamana parkir supaya helm jgn ditaruh begitu saja, apalagi saat ke ATM. Modus baru pelaku memperdaya korban dgn cara sprey/disemprotkan pd busa helm/bius. Begitu korban mengendarai motornya tdk lama dia akan jatuh pingsan hingga pelaku dgn mudah mengambil motor dan harta benda lainnya.
    Silakan sebarkan di group wa
    copasgrup relawan.
    Kisah nyata di daerah probolinggo, delta mas dan surabaya, Malang, Batu, Blitar sepulangnya dari ATM.”.

    Hasil Cek Fakta

    Seiring berjalannya waktu, tindak kejahatan di Indonesia memang beragam. Namun tak jarang hal tersebut justru memunculkan berita-berita karangan yang dibuat oleh oknum tak bertanggung jawab agar menimbulkan keresahan di masyarakat. Seperti halnya pesan singkat yang menyebutkan adanya modus kejahatan menggunakan spray bius yang dapat dengan seketika melumpuhkan korbannya.
    Tak hanya melalui whatsapp, pesan tersebut juga disebarkan melalui media-media sosial seperti facebook, dan juga instagram. Menurut pesan yang ada, pengguna diharap berhati-hati saat ingin memarkirkan kendaraan dan meletakkan helm mereka. Nantinya si penjahat akan menyemprotkan obat bius hirup yang dapat membuat korban pingsan kemudian terjatuh saat mengendarai motor.
    Setelah ditelusuri lebih lanjut, melansir dari jawapos.com, menurut Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, kejahatan seperti yang dikatakan pesan tersebut tidaklah pernah terjadi di wilayah Jatim alias HOAX. Frans menyayangkan adanya pesan tersebut dan menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini