• (KLARIFIKASI): Pemerintah Lepas Tanggung Jawab Perihal Kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 05/01/2017

    Berita

    Isi Klaim: 4 buah berita di crop bagian judulnya saja, menampakkan seolah olah para pejabat termasuk presiden lempar tanggung jawab terhadap kenaikan biaya penerbitan dan perpanjangan STNK, SIM, BKPB, dls.

    dengan ditambah caption : Pasti kerjaan gendruwo.

    Hasil Cek Fakta

    Klarifikasi:
    Gambar 1
    Pak Jokowi lebih tepatnya mengingatkan bahwa kalau memang naik jangan tinggi-tinggi. Namun beliau masih bisa kompromi soal kenaikan ini selama hitungannya benar (menyesuaikan inflasi). Nah sayangnya pernyataan beliau diucapkan setelah menandatangani peraturannya, sehingga terkait kebijakan ini tetap beliau yang bertanggung jawab. Barangkali beliau mengucapkan itu disebabkan banyaknya penolakan oleh masyarakat.

    Gambar 2 :
    Yang dimaksud kenaikan biaya bukan dari Polri adalah soal idenya. Ide kenaikan berasal dari temuan BPK yang menyatakan harga material untuk STNK dan BPKB naik tapi tarif tidak naik.
    Walaupun ide bukan dari Polri, namun Polri sebagai eksekutor kebijakan turut serta dalam perumusan kebijakan.

    Gambar 3 :
    Kalau kata Kapolri, Badan Anggaran DPR dan Komisi III DPR juga turut andil dalam kebijakan kenaikan biaya ini ( baca selengkapnya di sini http://nasional.news.viva.co.id/…/867245-kapolri-komisi-iii… ). DPR yang dimaksud akan memanggil Menkeu soal kenaikan adalah Komisi XI DPR.

    Gambar 4 :
    Kenaikan ini memang bukan usulan langsung Kemenkeu. Kata Bu Sri Mulyani kebijakan ini adalah hasil pertimbangan dari usulan yang
    diajukan oleh Polri. Polri dapat ide dari temuan
    BPK tadi. Sama seperti Polri, walaupun bukan usulan Kemenkeu, namun kemenkeu jelas ikut dalam perumusan kebijakan dan tetap ikut bertanggung jawab terhadap kebijakan tersebut.

    Kesimpulan : Kenaikan biaya penerbitan SIM, STNK, BPKB, dls berawal dari temuan BPK, kemudian ditindaklanjuti oleh Banggar DPR dan Komisi III dan dieksekusi oleh POLRI dan Mentri Keuangan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • (HOAX) Facebook Mengakuisisi Semua Postingan Penggunanya

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 03/07/2016

    Berita

    From Monday, 27th June, 2016, 1528 IST, I don’t give Facebook permission to use my pictures, my information or my publications, both of the past and the future, mine or those where I show up. By this statement, I give my notice to Facebook it is strictly forbidden to disclose, copy, distribute, give, sell my information, photos or take any other action against me on the basis of this profile and/or its contents. The content of this profile is private and confidential information. The violation of privacy can be punished by law (UCC 1-308-1 1 308-103 and the Rome statute).

    Note: Facebook is now a public entity. All members must post a note like this. If you prefer, you can copy and paste this version. If you do not publish a statement at least once, you have given the tacit agreement allowing the use of your photos, as well as the information contained in the updates of the state of the profile. Do not share. You have to copy.

    Hasil Cek Fakta

    Kabar mengenai postingan di media sosial Facebook bahwa semua postingan yang telah diposting, baik itu dikunci untuk konsumsi terbatas maupun postingan yang sudah dihapus, menjadi milik seutuhnya Facebook telah dibantah oleh Facebook. Melalui pemberitahuannya, Facebook telah mengklarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar. Berikut kutipan klarifikasi Facebook:

    […] Anda mungkin sudah melihat kiriman yang meminta Anda untuk menyalin dan menempel pemberitahuan untuk mempertahankan kontrol atas hal yang Anda bagikan di Facebook. Jangan percaya itu. Ketentuan kami sangat jelas: Anda memiliki semua konten dan informasi yang Anda kirimkan di Facebook, dan Anda dapat mengontrol bagaimana kiriman tersebut dibagikan melalui privasi dan pengaturan aplikasi. Seperti itu cara kerjanya, dan belum berubah.

    Anda dapat mengunjungi Dasar-Dasar Privasi untuk menemukan lebih banyak tentang siapa yang melihat kiriman Anda di Facebook dan topik lainnya.

    Anda juga dapat membaca Kebijakan Data untuk menemukan informasi apa yang kami kumpulkan dan cara kerja dan cara membagikannya. Kami ingin Anda mengetahui dan mengontrol pengalaman Anda di Facebook.[…]

    Berdasarkan klarifikasi tersebut maka kabar mengenai Facebook mengakuisisi semua isi postingan pribadi sebuah akun tidak benar atau hoax. Adapun, penyebaran kabar tersebut terindikasi memiliki motif tertentu yang tidak diketahui tujuannya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [DISINFORMASI] Tusuk Gigi Sebarkan HIV AIDS

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/07/2017

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari klikdokter.com, HIV/AIDS adalah penyakit mematikan yang ditakuti semua orang. Para ahli menduga bahwa virus ini berasal dari monyet di Afrika. Virus HIV/AIDS menyerang sel kekebalan vital pada tubuh, sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel tersebut. Kejadian ini menyebabkan tubuh sangat mudah terkena infeksi.

    Berdasarkan tingkat keparahannya, seseorang yang terjangkit virus HIV dibagi menjadi 3 tahap. Tahap A adalah pasien yang terinfeksi virus HIV namun belum memberikan gejala apa-apa. Tahap B sudah memberikan gejala. Sedangkan tahap C adalah ketika pasien mudah terserang penyakit serius dan sering disebut Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

    Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat yang ada saat ini hanya mampu mengendalikan virus, sehingga pasien dapat hidup lebih lama.

    Virus HIV dapat menular ke orang lain. Cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh seperti sperma, cairan vagina, atau ASI penderita.

    Secara kasus, penularan juga dapat melalui pemakaian jarum suntik bergantian dan berhubungan seksual dengan penderita.

    Lantas, apakah benar tusuk gigi juga dapat menularkan virus mematikan ini?

    Faktanya, virus HIV tidak dapat bertahan di luar tubuh manusia. Dengan kata lain, virus ini akan langsung mati ketika berada di luar tubuh.

    Bagaimana dengan tusuk tusuk gigi? Bila darah penderita yang menempel sudah kering atau dihapus, maka tusuk gigi itu sudah tidak mengandung virus HIV lagi.

    Namun, jika darah yang menempel sangat banyak dan kondisi tusuk gigi yang terpapar masih basah, maka kemungkinan tusuk gigi tersebut masih mengandung virus mematikan ini.

    Meski potensi penularan virus HIV/AIDS lewat tusuk gigi tergolong kecil, akan lebih baik lagi jika Anda tidak menggunakan benda itu bergantian dengan orang lain. Dengan demikian, risiko Anda tertular virus HIV AIDS menjadi sangat kecil.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • (HOAX) Pesan Ustad Syafiq Riza Basalamah

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/07/2016

    Berita

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهُ وَبَرَكَاتُهُُ

    Selamat Pagi Sahabatku

    Renungan Pagi :

    Bagaimana Ucapan Idul Fitri yang Sesuai Sunnah?

    Oleh : Penulis: Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.

    Sehubungan dengan akan datangnya Idul Fitri, sering kita dengar tersebar ucapan:

    “MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”.

    Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus untuk minta maaf.

    Sungguh sebuah kekeliruan, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.

    Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri…

    Demikian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,, mengajarkan kita

    Tidak ada satu ayat Qur’an ataupun suatu Hadits yang menunjukan keharusan mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin” disaat-saat Idul Fitri.

    Satu lagi, saat Idul Fitri, yakni mengucapan :

    “MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN”.

    Arti dari ucapan tersebut adalah :

    “Kita kembali dan meraih kemenangan”

    KITA MAU KEMBALI KEMANA?

    Apa pada ketaatan atau kemaksiatan?

    Meraih kemenangan?

    Kemenangan apa?

    Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?

    Satu hal lagi yang mesti dipahami, setiap kali ada yang mengucapkan

    “ Minal ‘Aidin wal Faizin ”

    Lantas diikuti dengan kalimat,

    “ Mohon Maaf Lahir dan Batin ”.

    Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.

    Ini sungguh KELIRU luar biasa…

    Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain….

    PASTI PADA BINGUNG….

    Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.

    Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , yaitu :

    “TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM”

    (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).

    Jadi lebih baik, ucapan / SMS /BBM / WA,, kita :

    ” Selamat Hari Raya Idul Fitri. Taqobbalallahu minna wa minkum ”

    Barakallahu Fiikum

    Kewajiban kita hanya men-syiar kan selebihnya kembalikan kepada masing-masing.. Krn kita tdk bisa memberi hidayah kpd orang lain hanya Allah lah yg bisa memberi hidayah kepada hamba NYA yg IA kehendaki

    Semoga Bermanfaat..

    Hasil Cek Fakta

    Pesan tersebut bukanlah tulisan dari Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. Sebab, Ustad Syafiq sudah melakukan klarifikasi melalui akun fanpage Facebooknya. Berikut kutipan klarifikasi beliau:

    […]بسم الله الرحمن الرحيم

    akhi ukhti…

    salam alaikum warahmatullah wabarakatuh

    Iedul fitri semakin dekat…

    Ramadhan hampir berakhir

    semoga Allah memberikan taufiqnya kepada kita agar kita bisa menyempurnakan ibadah kita dan menerimanya sebagai sebuah cinta dan ridha

    ana doakan

    MINAL AIDZIN WAL FAIZIN

    semoga menjadi orang-orang yang kembali kepada Allah

    dan sukses serta berhasil dalam menjalani ujian kehidupan ini

    mungkin engkau termasuk yang mendapatkan tulisanku

    bahwa aku melarang mengucapkan ucapan selamat

    MINAL AIDZIN WAL FAIZIN

    dengan berbagai vonis yang cukup keji

    entah siapa yang menulisnya dan menyebarkannya atas namaku

    semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dia.

    ini bukan pertama kalinya, tulisan-tulisan dinisbatkan kepadaku, padahal aku tidak menulisnya, mungkin dia menyimpulkan dari ceramah-ceramahku kemudian menisbatkannya kepadaku.

    ucapan selamat apapun yang mengandung doa dan harapan kebaikan itu diperbolehkan pada waktu hari raya idul fitri dan iedul adha

    ataupun pada kesempatan-kesempatan kebaikan, seperti lulusnya seseorang dari sebuah ujian dan sebagainya

    hal itu kembali kepada tradisi(menurut pendapat yang lebih kuat) selama tidak menangandung hal-hal yang dilarang

    yang pernah aku kritisi dari ucapan :

    MINAL AIDZIN WAL FAIZIN

    adalah mengartikannya dengan

    MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

    maka aku berlepas diri dari tulisannya yang dinisbatkan kepadaku akan larangan mengucapkan

    MINAL AIDZIN WAL FAIZIN

    Dan kalau memang ana pernah mengatakannya

    Maka Ana meralat hal itu

    dan ana ucapkan kepada seluruh umat islam yang menerima pesanku ini

    تقبل الله منا ومنكم

    من العائدين والفائزين والمقبولين

    كل عام وأنتم بخير

    TAQABBALLAHU MINNA WA MINKUM

    MINAL AIDIN WAL FAIZIN WAL MAQBULIN

    KULLU AAMIN WA ANTUM BIKHAIR

    JEMBER, SABTU, 27 RAMADHAN 1437 H[…]

    Berdasarkan klarifikasi tersebut sudah jelas bahwa pesan berantai yang beredar adalah hoax dengan mencatut nama sang penceramah. Penulis pesan berantai itu tidak diketahui siapa. Hanya saja, penulis itu mencatut nama Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini