• [HOAX] Surat Presiden Jokowi Meminta Dukungan kepada BUMN untuk Pemenangan Pilpres 2019

    Sumber: Media Sosial
    Tanggal publish: 24/10/2017

    Berita

    OFFICE OF THE PRESIDENT OF INDONESIA
    FEDERAL GOVERNMENT ADMINISTRATIVE CENTRE
    Istana Negara,Jalan Merdeka Utara,Jakarta Pusat 10110 Indonesia

    PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
    Andi Gani Nena Wea
    Plaza PP – Wisma Subiyanto
    Jl. Letjend TB. Simatupang No. 57
    Pasar Rebo, Jakarta 13760 – Indonesia

    Sir/Madam,

    Herewith, I know this letter, many come to you as a surprise, but I wish to my exspress my heartleft thanks and appreciation towards your commitment hard work and role in helping to move our great and beloved country towards a greater height. Your leadership in your sector has not gone unnoticed, hence you are receiving this better from me.
    ... selengkapnya di bagian REFERENSI.

    Hasil Cek Fakta

    Pihak Istana Negara melalui Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi SP menyatakan surat berbahasa Inggris yang mengatasnamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menggunakan kop Kantor Kepresidenan Indonesia dan tujuannya meminta dukungan untuk Pemilu 2019 kepada BUMN penerima adalah tidak benar adanya. “Presiden maupun pihak Istana tidak pernah mengeluarkan surat atau yang sejenis seperti itu. Surat tersebut dipastikan adalah hoax,” kata Johan Budi, Selasa (11/7).
    Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Polri, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan pelaku pembuat dan penyebaran surat tersebut berjumlah tiga orang, dua merupakan WNA (Guinea dan Liberia) serta satu dari Indonesia. Menurut pengakuan pelaku, mereka telah menyebarkan surat palsu ini kepada puluhan BUMN dengan menggunakan jasa perusahaan pengiriman barang. “Jadi pelaku sudah mengirimkan 51 surat kepada perusahaan atau BUMN di Jakarta dengan melalui JNE,” tuturnya, Rabu (19/7).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAX] Pernyataan Kontroversial Wiranto Selaku Menko Polhukam Terkait Isu SARA

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/10/2017

    Berita

    TIONGHOA LEBIH BANYAK BERPERAN UNTUK INDONESIA DARI PADA ORANG ARAB

    Hasil Cek Fakta

    Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) melalui akun Twitternya @PolhukamRI menegaskan tulisan itu adalah hoax.
    “#SahabatPolhukam, Menko Polhukam Tidak pernah mengeluarkan pernyataan ini. Berita tersebut adalah hoax dan penyebar hoax dapat dipidana sesuai UU ITE,” tulis Kemenko Polhukam melalui akun Twitternya, Senin (23/10/2017).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Video “Siaran Kecurangan Pilpres TV Al Jazeera”

    Sumber: facebook.com, twitter.com
    Tanggal publish: 14/05/2019

    Berita

    Beredarnya sebuah video berjudul “Siaran Kecurangan Pilpres TV Al Jazeera” di media sosial maupun aplikasi percakapan.

    Banyak warganet yang menyebarkan video tersebut dengan diberikan narasi yang bermuatan negatif.

    "*TV Al-Jazeera* menyiarkan kecurangan Pemilu di Indonesia, bikin geger Dunia. Pemilu curang telah dipertontonkan oleh Rezim Jokowi yang merusak citra Indonesia dimata dunia, demokrasi sudah mati di Indonesia. Itu Wiranto kalau berani suruh tutup…" salah satu narasinya.

    Di dalam video tersebut mencuplik berita Al Jazeera berbahasa Arab. Terdapat potongan wawancara politikus Fahri Hamzah yang dialih suara dengan bahasa Arab dan petugas Bawaslu yang menghamburkan kertas yang tampak seperti lembaran C1.

    Hasil Cek Fakta

    Pihak Al Jazeera Tv langsung membuat surat klarifikasi kepada awak media terkait viralnya video tersebut.

    Dibawah ini surat siaran pers klarifikasinya ;

    Sehubungan dengan tersebarnya sebuah video berjudul “Siaran Kecurangan Pilpres TV Al Jazeera” di media sosial maupun aplikasi percakapan, Al Jazeera Media Network Biro Jakarta bermaksud menyampaikan keterangan sebagai berikut:

    1. Al Jazeera Media Network menyesalkan beredarnya video “Siaran Kecurangan Pilpres TV Al Jazeera” karena menggunakan tayangan berita Al Jazeera Media Network yang telah diedit dan diberi caption di luar konteks berita sehingga dapat membingungkan penontonnya.

    2. Al Jazeera Media Network selalu berpegang kuat pada prinsip obyektifitas dan cover both sides dalam setiap peliputan termasuk pada penyelenggaraan Pemilihan Umum Indonesia 2019.

    3. Al Jazeera Media Network mengimbau semua pihak untuk menggunakan situs maupun akun media sosial resmi kami agar terhindar dari konten hoax atau informasi yang menyesatkan dengan mengatasnamakan Al Jazeera Media Network.

    4. Peristiwa ini merupakan kali kedua menimpa Al Jazeera Media Network sepanjang Pemilihan Umum 2019 sehingga kami mempertimbangkan untuk menggunakan langkah hukum terhadap pihak yang berupaya merusak kredibilitas media kami dengan menyebar konten hoax atau informasi menyesatkan dengan mengatasnamakan Al Jazeera Media Network.

    Demikian pernyataan ini kami sampaikan. Terima kasih.


    Sohaib Jassim
    Kepala Biro Jakarta
    Al Jazeera Media Network

    Kesimpulan

    Video “Siaran Kecurangan Pilpres TV Al Jazeera” ini menggunakan tayangan berita Al Jazeera Media Network yang telah diedit dan diberi caption di luar konteks berita.

    Rujukan

    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Jokowi Pernah Bilang Kangen Didemo dan Janji Sediakan Makanan

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/10/2017

    Berita

    Aksi demontrasi 4 November lalu menyisakan banyak cerita, mulai dari ribuan masyarakat turun ke jalan, kericuhan antara pendemo dengan polisi, hingga pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai aktor politik di belakang aksi demo. Saat aksi tersebut berlangsung, Presiden Joko Widodo tak berada di Istana dan diketahui sedang melakukan kunjungan kerja ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
    Kepergian mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meninggalkan kegeraman dari para pendemo, juga sebagian netizen. Bahkan, ada yang mengedarkan kembali video berisi pandangan Jokowi tentang demo masyarakat. Presentasi itu disampaikan Jokowi dalam acara Indonesian Young Changemaker Summit (IYCS), yang diadakan di Gedung Merdeka, Bandung. Video itu pertama kali diupload pada 18 Juli 2012, ketika Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo, hanya beberapa bulan sebelum dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini