Meskipun kini Ahok berada di jeruji besi, bukan berarti dia tak bisa melakukan apapun.
Menulis adalah kesibukannya saat ini.
Dari tulisan yang dituliskannya dalam secarik kertas, ia kerap mengeluarkan segala kemelut yang ada di benaknya.
Jonathan Prawira and team mampu mengaransemen tulisan yang dibuat Ahok menjadi sebuah lagu yang indah. Dengan judul Tuhan Tidak Tidur, Ruth Sahanaya mampu membuat lirik lagu yang dibuat Ahok ini menjadi sebuah lagu syahdu yang menyentuh semua orang mendengarnya. Lagu ini diupload di instagram maklambeturah.
Warganet sangat tersentuh dan mendoakan Ahok ketika mendengarkan lagu tersebut.
wenzdominic: bagus lirik dan lagu yg dinyanyikan mami uthe..utk pak Ahok❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
fernandoledi :Merinding dengernya
harianjaputri: nangiss guaaa
michelle_punyaIaaa: Tuhan tidak tidur … sekarang berlinang air mata tapi di ujung sana Tuhan akan jadikan pak ahok sebagai pemenang ….. Amien
[HOAX] Ahok Ciptakan Lirik Lagu “Tuhan Tidak Tidur”
Sumber: Media SosialTanggal publish: 25/10/2017
Berita
Hasil Cek Fakta
Faktanya, lagu “Tuhan Tidak Tidur” bukan lirik ciptaan Ahok. Pernyataan ini dikonfirmasi langsung oleh salah satu penulis buku “Kami Ahok”, Ignatius Haryanto, yang berkesempatan datang ke Rutan Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (24/10/2017) siang.
Dikutip dari kompas.com, “Saya sempat bertanya, ‘Pak di grup WA ada banyak beredar tuh, katanya lagu yang bapak bikin lirik lagunya….’ Belum selesai saya rampungkan kalimat, Ahok langsung motong, ‘Boro-boro bikin lagu, nyanyi aja gua fales, gimana mau bikin lagu’,” kata Ignasius Haryanto, melalui akun Facebook miliknya.
Hary menuangkan pengalamannya saat bertemu dengan Ahok selama 40 menit menjadi sebuah tulisan panjang di status Facebook yang dia izinkan untuk dipublikasikan oleh Kompas.com. Sambil menyambung obrolan soal itu, Ahok memberi tahu bahwa seleranya soal lagu dianggap kampungan di dalam tahanan. Hal itu karena Ahok suka dengan lagu dangdut, sementara genre lagu seperti itu jarang disukai oleh orang yang ada di rutan.
“Di sini nih selera gua dianggap kampungan banget. Gua sukanya lagu dangdut, di sini diketawain, karena di sini muternya lagu jazz, macem Louis Amstrong gitu… Jadi kagak mungkin gua bikin lirik lagu segala’,” kata Ahok, seperti dikutip dari tulisan Hary.
Dikutip dari kompas.com, “Saya sempat bertanya, ‘Pak di grup WA ada banyak beredar tuh, katanya lagu yang bapak bikin lirik lagunya….’ Belum selesai saya rampungkan kalimat, Ahok langsung motong, ‘Boro-boro bikin lagu, nyanyi aja gua fales, gimana mau bikin lagu’,” kata Ignasius Haryanto, melalui akun Facebook miliknya.
Hary menuangkan pengalamannya saat bertemu dengan Ahok selama 40 menit menjadi sebuah tulisan panjang di status Facebook yang dia izinkan untuk dipublikasikan oleh Kompas.com. Sambil menyambung obrolan soal itu, Ahok memberi tahu bahwa seleranya soal lagu dianggap kampungan di dalam tahanan. Hal itu karena Ahok suka dengan lagu dangdut, sementara genre lagu seperti itu jarang disukai oleh orang yang ada di rutan.
“Di sini nih selera gua dianggap kampungan banget. Gua sukanya lagu dangdut, di sini diketawain, karena di sini muternya lagu jazz, macem Louis Amstrong gitu… Jadi kagak mungkin gua bikin lirik lagu segala’,” kata Ahok, seperti dikutip dari tulisan Hary.
Rujukan
[DISINFORMASI, HASUT] Sandi Sarankan Warga Ngadu ke Kelurahan Saja
Sumber: facebook.comTanggal publish: 25/10/2017
Berita
Narasi pertama:
[…] Ingat” tak perlu ke balaikota cukup ngadu ke kelurahan saja…..!!!
Hadew kaya mau menjaga jarak saja sama warganya…..Pinter pemimpinnya bahagia warganya ?
No what what Lah…..kan sesama pribumi kononnya ? […]
Narasi kedua pada screenshot:
[…] Astaga! Sandiaga Sarankan Warga Ngadu ke Kelurahan Saja Tak Perlu ke Balai Kota […]
[…] Ingat” tak perlu ke balaikota cukup ngadu ke kelurahan saja…..!!!
Hadew kaya mau menjaga jarak saja sama warganya…..Pinter pemimpinnya bahagia warganya ?
No what what Lah…..kan sesama pribumi kononnya ? […]
Narasi kedua pada screenshot:
[…] Astaga! Sandiaga Sarankan Warga Ngadu ke Kelurahan Saja Tak Perlu ke Balai Kota […]
Hasil Cek Fakta
Postingan pada akun Lambe Nyinyir mengambil screenshot dari portal berita suaraislam.co (Url: http://www.suaraislam.co/astaga-sandiaga-sarankan-warga-ng…/) pada berita tertanggal 24 Oktober 2017 dengan judul “Astaga! Sandiaga Sarankan Warga Ngadu ke Kelurahan Saja Tak Perlu ke Balai Kota.” Dari gambar screenshot itu ditambah narasi akun tersebut akhirnya memunculkan wacana bahwa pengaduan masyarakat DKI Jakarta tidak akan diterima lagi di balaikota.
Padahal, bila melihat isi dari berita dari suaraislam.co yang menyadur dari portal metrotvnews.com bertentangan dengan konteks yang muncul pada judul. Dapat dikatakan, judul tersebut sengaja heboh agar banyak orang yang meng-klik berita tersebut. Tindakan semacam itu dapat dikatakan sebagai metode click bait.
Pada pemberitaan aslinya di metrotvnews.com, yakni pada berita yang berjudul “Sandi Sarankan Warga tak Ngadu ke Balai Kota” tertanggal 24 Oktober 2017, tidak ada pernyataan Sandiaga Uno melarang warga DKI Jakarta untuk mengadu ke Balaikota. Menurut Sandiaga, aduan masyarakat bisa diadukan ke kelurahan dan kecamatan wilayah, dan pengaduan ke Balaikota bila tidak mendapat tanggapan dari kelurahan dan kecamatan wilayah.
Padahal, bila melihat isi dari berita dari suaraislam.co yang menyadur dari portal metrotvnews.com bertentangan dengan konteks yang muncul pada judul. Dapat dikatakan, judul tersebut sengaja heboh agar banyak orang yang meng-klik berita tersebut. Tindakan semacam itu dapat dikatakan sebagai metode click bait.
Pada pemberitaan aslinya di metrotvnews.com, yakni pada berita yang berjudul “Sandi Sarankan Warga tak Ngadu ke Balai Kota” tertanggal 24 Oktober 2017, tidak ada pernyataan Sandiaga Uno melarang warga DKI Jakarta untuk mengadu ke Balaikota. Menurut Sandiaga, aduan masyarakat bisa diadukan ke kelurahan dan kecamatan wilayah, dan pengaduan ke Balaikota bila tidak mendapat tanggapan dari kelurahan dan kecamatan wilayah.
Rujukan
[DISINFORMASI] Aksi Demo Membela Sahabat Driver yang Terancam 4 Tahun Penjara
Sumber: Media SosialTanggal publish: 19/08/2017
Berita
Izin share lur….. Aksi demo membela sahabat driver yg terancam 4 tahun penjara…..
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan gambar yg dibagikan, ternyata demo tersebut adalah Demo Sopir truk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 2015. Para sopir meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Segera membuka Tambang ilegal galian C di Magelang, Jawa Tengah
Rujukan
[EDUKASI] Indonesia di Tengah Pusaran Arus Informasi
Sumber:Tanggal publish: 20/08/2017
Berita
Sosial media sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini. Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara menjadi pasar yang menggiurkan bagi pengembang sosial media. Lemahnya budaya membaca di kalangan warga Indonesia disinyalir menjadi penyebab mandulnya berpikir kritis. Berdasakan data Unesco yang dikutip dari situs Educenter (10/07), menyebutkan posisi Indonesia dalam hal membaca berada ada di angka 0,001% yang artinya dari 1000 orang, hanya 1 orang yang memiliki minat membaca. Hasil survey yang memprihatinkan. Orang Indonesia memang lebih terbiasa mendengar dan berbicara daripada berliterasi.
Kebebasan masyarakat untuk mengutarakan pendapat memang diatur oleh pemerintah seperti dikutip dari Undang Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun keleluasaan yang diberikan negara belum dapat disikapi dengan baik oleh beberapa warga negara. Ada sejumlah kategori kasus di Indonesia yang bermula dari dunia maya. Isu SARA dan politik adalah dua topik yang digemari untuk memproduksi konten bermuatan negatif.
Kebebasan masyarakat untuk mengutarakan pendapat memang diatur oleh pemerintah seperti dikutip dari Undang Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun keleluasaan yang diberikan negara belum dapat disikapi dengan baik oleh beberapa warga negara. Ada sejumlah kategori kasus di Indonesia yang bermula dari dunia maya. Isu SARA dan politik adalah dua topik yang digemari untuk memproduksi konten bermuatan negatif.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
Halaman: 6182/6752