• [HOAX] Produk Makanan Apollo Mengandung Babi

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/12/2016

    Berita

    MOHON SEBARKAN! 1 KALI ANDA MEMBAGIKAN KIRIMAN INI MAKA AKAN MENOLONG JUTAAN MANUSIA!
    STOP!! Jajanan “Apollo” Ini Terbukti Mengandung Babi, Untuk Ummat Muslim Jangan Konsumsi Lagi! Tolong Bantu Sebarkan …..

    Hasil Cek Fakta

    Perihal produk makanan “Apollo” dikatakan sebagai produk mengandung babi merupakan isu yang sudah lama dan terus berulang penyebarannya. Bahkan, isu ketidakhalalan produk tersebut dimulai dari Malaysia. Faktanya, produk tersebut sudah mengantongi sertifikat halal, baik itu di Malaysia maupun di Indonesia.
    Untuk di Indonesia sendiri, produk tersebut ada dalam database produk halal MUI. Untuk produk “Apollo” rasa pandan, sesuai pada foto yang diklaim mengandung babi, memiliki nomor sertifikat halal 00200067820114. Jadi, klaim bahwa produk tersebut haram tidak terbukti. Maka kabar mengenai produk “Apollo” mengandung babi tidak benar.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Saksi Prabowo-Sandi di PPK Amalatu Mati Ditebas Lehernya Sampai Putus

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2019

    Berita

    Sebuah postingan berisikan informasi telah meninggal Saksi dari Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, bernama Ade Samsul Hehanussa, di PPK Amalatu, Maluku. Disebutkan, korban meninggal itu dibacok orang yang tidak dikenal hingga lehernya putus saat mengerjakan tugasnya sebagai saksi dari Paslon Prabowo-Sandi. Selain itu, pada beberapa sumber terdapat gambar tangkapan layar lain ucapan bela sungkawa kepada korban dengan nama panggilan lain Bang Obing.

    Berikut kutipan narasinya:

    innalillahi wa inna ilaihi Roji'un...

    Telah meninggal dunia saudara kita Ade Samsul Hehanussa SAKSI PAS di PPK AMALATU, MALUKU

    Tadi teman, saudara kita SAKSI PAS MATI DIBUNUH DI LATU SORE JAM 16.00 WIT.

    Lehernya beliau di tebas hingga putus ....

    Kejam sekali pelakunya.. ????????????

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa korban pembacokan di Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) bukanlah Ade Samsul Hehanussa. Adapun, nama korban yang sebenarnya ialah Syamsul Lussy (38). Adapun, menurut keterangan pihak kepolisian setempat, korban meninggal lantaran sejumlah luka di tubuhnya.

    Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat menjelaskan kronologis kasus penganiayaan hingga korban meninggal dunia. Ohoirat mengatakan awalnya korban bersama keluarga menumpangi speedboat dari Lastetu Negeri Kamariang menuju Hualoy. Mereka harus menggunakan speedboat ke Hualoy karena tidak bisa lewat jalur darat menyusul ketegangan warga Hualoy dan Latu sejak Januari 2019.

    Namun dalam perjalanan speedboat yang ditumpangi korban dan keluarganya macet, mengalami gangguan dan terdampar hingga perairan hutan Latu. Massa mendatangi korban dan menganiayanya hingga tewas. Penganiayaan itu disaksikan istri dan anak-anak korban.

    “Ketika mendapat kabar ada speedboat terdampar. Dan saat personel TNI-Polri tiba di lokasi, korban sudah dibacok. Untuk situasi keamanan sudah dikerahkan personel Polres dan Brimob ke TKP untuk melakukan pengamanan,” tandas Ohoirat.

    Penulusuran selanjutnya terkait foto tangkapan layar ucapan bela sungkawa kepada sosok bernama Bang Obing. Diketahui, melalui penelusuran media sosial, sosok Bang Obing bukanlah Ade Samsul Hehanussa dan juga bukan warga Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB, Maluku.

    Adapun, sosok bernama Bang Obing memiliki nama asli Moh Sobir dan beliau merupakan warga Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurut beberapa akun media sosial Facebook koleganya, Bang Obing meninggal lantaran sakit dan sempat dirawat di RS Hermina.

    Kesimpulan

    Dengan demikian, konteks sosok Bang Obing dikatakan sebagai Ade Samsul Hehanussa tidak tepat. Selain itu, korban pembacokan di Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB, Maluku yang sebenarnya bernama Syamsul Lussy, bukan Ade Samsul Hehanussa. Meninggalnya Syamsul tidak terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2019, melainkan terkait konflik antara warga di Desa Latu dengan Desa Hualoy di Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB. Maka dari itu, informasi yang tersebar di media sosial itu masuk kategori false connection.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “BARESKRIM POLRI GAMBIR JADI PUSAT KENDALI SITUNG KPU”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/05/2019

    Berita

    “”GILA … TERNYATA BARESKRIM MABES POLRI DI GAMBIR JADI PUSAT KENDALI SITUNG KPU ‼
    ALHAMDULILLAH PENYUSUP TERLACAK ‼
    KATA PAKAR ITB , ADA INTRUDER DI SITUNG KPU ……..
    INTRUDER BERFUNGSI MENGUBAH DATA UNTUK DISESUAIKAN DENGAN HASIL QUICK COUNT ……
    Dengan intruder ini , maka perolehan suara paslon 02 tidak akan mampu menyalip posisi 01
    Bahkan mendekati pun tidak , meski ada suara tambahan besar2an pada paslon 02 .
    …”
    Salinan narasi selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.

    Hasil Cek Fakta

    Situng BUKAN yang menentukan hasil pemilu secara nasional karena proses penetapan berdasarkan BERITA ACARA MANUAL yang dilakukan berjenjang di masing-masing tingkatan, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Detik
    • Times Indonesia
    • 3 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BERITA] “Sri Lanka Blokir Facebook dan Whatsapp Buntut Kerusuhan Antaragama”

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/03/2018

    Berita

    Sri Lanka mematikan beberapa media sosial termasuk Facebook pada Rabu (7/3), untuk mengontrol kekerasan yang terjadi beberapa hari terakhir terhadap kaum muslim di negara tersebut. Selain Facebook, dua media sosial lainnya yakni Whatsapp dan Viber diblokir selama tiga hari ke depan oleh pemerintah setempat.
    Dilansir dari Reuters, Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Zeid Ra’ad al-Hussein mengatakan, ia khawatir dengan kekerasan yang terus berulang di negara tersebut. Zeid meminta pertanggungjawaban dari Sri Lanka atas kasus-kasus yang kerap terjadi kepada kaum minoritas.
    “Seharusnya tidak ada impunitas, baik untuk hasutan yang menyebabkan serangan, atau serangan itu sendiri,” katanya dalam sebuah pidato kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa beberapa waktu yang lalu.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini