Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri kembali menangkap seorang pelaku penyebaran hoaks sekaligus pelaku penghinaan pejabat dan tokoh negara pada Rabu (7/3) malam. Pria berinisial KB (30 tahun) tersebut melakukan penyebaran hoaks seputar kebangkitan PKI dan penganiayaan ulama.
Kepala Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar mengungkapkan, KB juga menghina tokoh negara seperti Prabowo Subianto, KH Said Aqil, Megawati Soekarno Putri, hingga Habib Rizieq Shihab. Dalam melakukan hal tersebut, KB menggunakan akun lain yang sudah diretas.
“Yang bersangkutan mem-posting dan menggunakan akun milik orang lain yang berhasil di-hack,” ujar Irwan di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/3).
[BERITA] “Penyebar Hoaks dan Penghina Prabowo dan Habib Rizieq Dibekuk”
Sumber:Tanggal publish: 08/03/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Rujukan
[BERITA] “Hoaks Pil Mandul, Biang Keladi Perang Antaragama di Sri Lanka”
Sumber: Media DaringTanggal publish: 10/03/2018
Berita
Bermula pada Senin (26/2) di sebuah rumah makan milik warga Muslim bernama A.L. Farsith, di jalan Senanayake, Ampara. Saat itu, seorang pelanggan mengeluhkan adanya benda kecil aneh di makanan yang disajikan di restoran tersebut. Dia lalu menelepon seseorang, tidak lama kemudian datanglah sekitar 40 pria dari suku Sinhala. Dalam rekaman video yang viral di Sri Lanka, Farsith dicecar dan diancam oleh orang-orang itu. Pada percakapan tersebut, Farsith mengakui bahwa dia menaruh pil sterilisasi alias pil mandul dalam makanan itu. Sontak, pengakuan Farsith ini semakin membakar amarah. Restorannya dirusak. Akibatnya dua wilayah Sri Lanka memanas. Massa yang beringas menyerang warga Muslim, membakar tempat usaha mereka dan merusak rumah ibadah.
Berdasarkan penelusuran media berbahasa Inggris di Sri Lanka, Sunday Observer. Farsith mengaku saat itu ketakutan, dan tidak mengerti bahasa Sinhala yang diucapkan massa. Ada satu kata yang terngiang, "wandapethi", yang belakangan dia ketahui artinya pil sterilisasi.
"Bahasa Sinhala saya tidak bagus. Saya tidak pernah mendengar kata 'wandapethi' sebelumnya. Saya takut nyawa saya terancam, jadi saya mengangguk dan mengiyakannya," kata Farsith.
Isu pil mandul sebelumnya telah merebak dan meracuni pikiran warga Sri Lanka. Kabar tersebar, pil ini digunakan orang Muslim untuk membuat warga Buddha tidak bisa beranak pinak, mengurangi jumlah masyarakat mayoritas Sri Lanka.
Berdasarkan penelusuran media berbahasa Inggris di Sri Lanka, Sunday Observer. Farsith mengaku saat itu ketakutan, dan tidak mengerti bahasa Sinhala yang diucapkan massa. Ada satu kata yang terngiang, "wandapethi", yang belakangan dia ketahui artinya pil sterilisasi.
"Bahasa Sinhala saya tidak bagus. Saya tidak pernah mendengar kata 'wandapethi' sebelumnya. Saya takut nyawa saya terancam, jadi saya mengangguk dan mengiyakannya," kata Farsith.
Isu pil mandul sebelumnya telah merebak dan meracuni pikiran warga Sri Lanka. Kabar tersebar, pil ini digunakan orang Muslim untuk membuat warga Buddha tidak bisa beranak pinak, mengurangi jumlah masyarakat mayoritas Sri Lanka.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
[SALAH] “Ulama di Arab Saudi diturunkan Paksa Dari Mimbar Karena Mengkritik Pemerintah" [FALSE] “Saudi-Imam Arrested From the Pulpit for Speaking Against Jews”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/03/2018
Berita
SAUDI - IMAM ARRESTED FROM THE PULPIT FOR SPEAKING AGAINST JEWS.
Hasil Cek Fakta
Otoritas keamanan Saudi (الأمن العام) telah mengeluarkan keterangan resmi terkait video viral seorang yang diturunkan dari mimbar. Dijelaskan dalam keterangan tersebut bahwa orang tua yang diturunkan dari mimbar saat khutbah Jum’at itu adalah orang yang memiliki kelainan jiwa. Catatan medisnya ada di salah satu rumah sakit. Sekarang telah diserahkan untuk pengobatan dan perawatan lebih lanjut. Kejadian ini terjadi di salah satu masjid di Yanbu’ (salah satu kota di Saudi dekat Madinah). Info ini bisa dicek di akun resmi @security_gov. Jadi tidak benar info hoax yang menyatakan dia diturunkan paksa karena materi khutbahnya memojokkan pemerintah.
Rujukan
[SALAH] Kaesang Pangarep (anak ketiga Jokowi) Komisaris Perusahaan Batu Bara yang lg ‘nyamar’ jadi penjual Pisang & Kopi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/04/2018
Berita
Unggahan berbentuk meme yang diangkat dari film “Sexy Killers” yang dibuat oleh Watchdoc, dengan narasi:
Kaesang Pangarep (anak ketiga Jokowi)
Komisaris Perusahaan Batu Bara yang lg ‘nyamar’ jadi penjual Pisang & Kopi
Kaesang Pangarep (anak ketiga Jokowi)
Komisaris Perusahaan Batu Bara yang lg ‘nyamar’ jadi penjual Pisang & Kopi
Hasil Cek Fakta
Faktanya, Kaesang Pangerap bukan Komisaris Perusahaan Batu Bara, melainkan Komisaris dari PT. Rakabu Sejahtera. Perusahaan itu pada prinsipnya bergerak di bidang mebel dan furniture. Perusahaan yang dimiliki oleh Jokowi ini juga bergerak di berbagai bidang meliputi pembangunan atau konstruksi, pembebasan lahan, real estate, properti, pengerjaan beton, instalasi mesin, jaringan telekomunikasi, multimedia, reklame dan periklanan, bahkan pengembangan wilayah transmigrasi.
Rujukan
Halaman: 6227/6706