• [BENAR] Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Tidak Ada Anak-Anak WNI yang Ditahan Australia

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/02/2018

    Berita

    Diberitakan sebelumnya, Kuasa hukum prinsipal dan pengacara dari Ken Crush & Associates, Mark Barrow dan Frank Tuscano, menyatakan ada 200 anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan di Australia terkait kasus penyelundupan manusia sejak tahun 2012. Menanggapi hal tersebut, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Muhammad Iqbal, mengatakan pihak kementerian telah meminta klarifikasi melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra kepada pihak Pemerintah Federasi Australia. Iqbal mengatakan, informasi dari Attorney General Department bahwa tidak ada anak-anak WNI yang masih ditahan saat ini, karena kasus penyelundupan manusia. Adapun, Iqbal menambahkan, WNI yang ditahan karena kasus penyelundupan manusia hanya ada dua orang dan keduanya bukanlah anak-anak.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BENAR] Klarifikasi UIN Sunan Kalijaga dan UII Terkait Status Dosen TAW, Pelaku Penyebaran Hoaks Anggota MCA

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/03/2018

    Berita

    Pada tanggal 22 Februari 2018, Polisi menangkap salah satu anggota Muslim Cyber Army (MCA) yang menyebarkan hoaks, yakni TAW. Di berbagai media arus utama, TAW diketahui berprofesi sebagai dosen di dua perguruan tinggi, yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia. Dilansir dari tirto.id dan jpnn.com, UIN Sunan Kalijaga dan UII memberikan klarifikasi bahwa TAW bukanlah dosen tetap di kampus masing-masing. Status TAW di UIN Sunan Kalijaga dan UII hanyalah tenaga perbantukan atau dosen luar biasa.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [Benar] Klarifikasi Pemerintah Daerah Raja Ampat Terkait Isu Gizi Buruk di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/03/2018

    Berita

    Sempat beredar isu mengenai kasus gizi buruk di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Raja Ampat. Menanggapi isu tersebut, Sekertaris Daerah Raja Ampat, Yusuf Salim mengatakan, dua anak yang diklaim menderita gizi buruk tersebut, yakni Andreas (9) dan Gideon (7), bukan penderita gizi buruk melainkan menderita penyakit paru-paru. Penyakit keduanya itu, sudah ditangani oleh perawat di Puskesmas Saonek dari 2013 hingga 2016.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Emil Salim Meninggal

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/03/2018

    Berita

    Aslkm wr wb
    Innanilahi wa innaillahi rojiun
    Selamat Jalan Papa
    Bpk Emil Muhammad bin Salim bin Muhamad Djawas
    Jam 02.00 dini hari
    Minggu, 4 Maret 2018

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari detik.com (4/3), Ari Kuncoro, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), mengatakan kabar meninggalnya Emil Salim yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia adalah hoaks. “Ya saya dapat informasi, dan saya katakan hal tersebut hoax. Saya dapat informasi dari UI, itu hoax,” ujar Ari.
    Senada dengan Ari, dilansir dari kompas.com (4/3), Indra Bambang Utoyo, Kolega dekat Emil Salim sekaligus Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, membantah kalau Emil Salim telah meninggal dunia. Ia mengatakan, Emil masih dalam keadaan sehat dan masih mampu mengikuti sejumlah acara.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini